Penyelidikan 2

22 3 0
                                    


Siang hari di saat jalanan kota Seoul ramai,polisi masih berpencar dan orang-orang masih berlalu lalang menghindari area yang di jaga polisi.
Kang-hoon masih berkutat menyelusuri area tempat bilyard itu.
Namun nihil,tidak ada bukti akurat bahwa anak buah kakaknya menyelundupkan barang ke sini.
Informasi palsu,tentu saja.saudaranya itu terlalu licin seperti belut.ia tidak mudah ditangkap.

"Apa kalian menemukan yang kita cari?" Tanya Kang-hoon.

"Tidak pak,kemungkinan mereka berpindah tempat atau lokasi ini jadi pengalihan mereka.kami masih belum menemukan lokasi aslinya"

Pria 39 tahun itu memijat pelipisnya,
"Baiklah,kita lanjutkan ke area lain saja.sisanya kembali ke markas.aku akan menyusul sebentar lagi"

"Baik,pak" pamit polisi muda tadi.

Ia menoleh menatap bangunan hiburan itu .terlalu mencolok bila petunjuk tempatnya ada di kota Seoul.tapi,daerah pinggiran pun sudah ia susuri dan tak ada satupun yang benar.bahkan petunjuk sekecil apapun tak bisa dipercaya.

Kang-hoon melanjutkan perjalanannya,ia mulai teringat dengan catatan usang milik keponakannya.berhenti di depan sekolah Pledis dan mengambil catatan yang ia sembunyikan di tasnya.

Isi catatan itu belum ia telusuri seluruhnya,namun firasatnya mengatakan Myungho tau beberapa hal yang bisa membantu penyelidikannya.dari alamat website memang ada kaitannya dengan relasi saudaranya.sudah berhari-hari ia meminta bantuan tim cybercrime tetap saja mereka perlu waktu lama.

Menghela nafas,ia masuk ke area gerbang sekolah.mungkin bertemu Jisoo bisa sedikit meringankan kepalanya.setidaknya gadis itu membantunya mengawasi keponakannya yang tomboy.

Kang-hoon menuju area taman,ia hendak duduk di bangku tempat ia terakhir bertemu minghao.namun tempat itu ditempati pemuda dengan hidung mancung yang sedang membaca buku.
Sebenarnya kang-hoon akan pergi ke ruangan Jisoo,namun langkahnya terhenti saat pria tadi memanggil nama myungho.

"Kau mau kemana?" Tanya Jun menarik tangan minghao.

"Ruang kesehatan.aku mau tidur"

"Kenapa tidak kembali ke asrama saja?kau bisa tidur nyenyak disana"ujar Jun mengernyit heran.

"Aku lebih nyaman tidur siang di sana daripada di asrama" minghao berusaha melepas tangan jun.ia merasa tidak nyaman jika berlama-lama dengan pria ini.

"Kau tidak nyaman karena ada aku?kenapa terus-terusan menghindari ku?" Ujar Jun menahan minghao.

"Siapa yang bilang?aku tidak begitu.itu hanya perasaanmu saja." Ia menoleh dan berusaha memutus kontak mata.sampai ia melihat pamannya berdiri dari jauh mengamati tangan minghao yang ditahan Jun.
Dari jauh Kang-hoon yang sudah mengamati interaksi mereka.ia mulai melambaikan tangan pada minghao,firasatnya mengatakan gadis muda itu butuh bantuan.atau sejenak pengalihan agar wajahnya yang sedikit merah tidak diketahui lawan bicaranya.

"Kang-hoon ahjussii" panggil minghao berteriak senang.ia berlari dan memeluk tubuh kurus pamannya.
Setidaknya kali ini ia selamat dan aman dari jun.tapi nanti saat malam,entahlah alasan apa lagi yang harus ia lakukan agar tidak satu ruangan.

"Mau ketemu dokter Hong kan?ayo aku antar.aku juga mau kesana"ujar minghao melepas pelukannya dan menarik tangan pamannya menjauh dari tempat itu.
Meninggalkan Wen Junhui yang membulatkan bola matanya besar karena shock dengan insiden barusan.

Kang-hoon yang bingung hanya menuruti langkah minghao ke lorong sekolah.sedikitnya ia menoleh ke arah pemuda pirang tadi,sepertinya pemuda tadi cukup shock saat minghao memeluknya.entah gadis itu sadar atau tidak.
Sampai di ruang kesehatan,minghao menarik pamannya masuk dan memastikan situasi aman.
"Dia tidak mengejarmu Hao,berhenti mengintip jendela seperti itu."tegur Kang-hoon menghentikan tingkah minghao yang mengawasi tiap jendela.

Gadis itu berbalik,ia mempoutkan bibirnya kedepan dengan gemas.
"Kenapa paman datang kesini?"

"Bertemu dengan dokter Hong tentu saja,tadinya aku ingin membiarkanmu saja tadi.tapi sepertinya kau sedang dikejar-kejar pria tadi" ujarnya duduk di kursi.

"Siapa yang dikejar,Sunbae?" Dokter Hong muncul dari tirai kamar sebelahnya dan meletakkan berkas catatan di tangannya.

"Siapa lagi kalau bukan bandit cilik manisku ini,Jisoo-ah.sepertinya ia mendapat penggemar disini"goda Kang-hoon melirik keponakannya yang melotot galak padanya.

"Penggemar apanya,jangan bercanda paman."

"Kalau bukan fans,berarti calon pacar ya,Hao?bukankah Jun suka sekali mengikutimu?" Jisoo ikut menggoda sambil memberi minuman kepada dua tamunya.

Minghao hanya menghela nafas lelah,
"Ia hanya memberiku tambahan tugas.lagipula ia tahunya kan aku Myungho,bukan minghao."

"Oh jadi kalau ia tahu kau bukan myungho kau akan menerimanya?"goda dokter hong.sepertinya gadis itu suka sekali menggoda minghao.
"Aniyaaa..."rengek minghao memelas.

"Kau boleh berpacaran kalau sudah berumur 25,Hao.kau masih kecil"sambung Kang-hoon menatap minghao.

"Berhenti menggodaku,paman.sekarang jelaskan kenapa paman kesini.tidak mungkin kan,paman mau mengajak kencan dokter Hong?"

"Kau tahu sendiri pamanmu menikahi pekerjaannya,Haoiee.lagipula aku suka pria yang lebih muda" gumam Jisoo tersenyum misterius.

"Kalian berdua sama saja,lagipula yang ingin kutemui jisoo.bukan kau ."

"Paman kejam sekali..kau tidak merindukan keponakanmu ini?"ujar minghao memelas.

Jisoo mengangkat tangannya,
"Sudah,jadi apa yang ingin Sunbae tanyakan padaku?"

Kang-hoon meletakkan selembar kertas.ia memperlihatkan pada Jisoo yang diikuti minghao.

"Sudah kutelusuri tetap saja ada yang tidak kupahami.apa kau bisa membantuku memecahkan kode ini?"

"Bukankah ini kode situs yang diblokir?"

"Sepertinya,tapi aku pernah melihat ini tapi dimana..
Paman,kau bawa buku dari myungho kan?"

"Iya aku bawa disini"

"Kemarikan,mungkin ada petunjuk dari myungho yang ia tulis samar disini"ujar minghao merebut buku kembarannya.

Saat ia menemukan hal yang mirip dengan kode di kertas tersebut,minghao menunjukkan pada dokter Jisoo.

Dengan tersenyum dokter Jisoo menoleh pada Kang-hoon dan minghao.

"Sepertinya myungho benar-benar anak jenius.dia sudah menyelidiki sampai sini."

Kang-hoon yang bingung melihat kembali catatan itu,
"Apa maksudmu?"

"Sepertinya kita butuh bantuan Seungchol dan Hannie.aku yakin jeonghan yang suka kode akan merasa tersaingi dengan kemampuan myungho."jawab Jisoo tersenyum menatap tulisan myungho.

"Dan.. sepertinya minghao tetap ikut terlibat,Sunbae.hanya Hao saja yang paham jalan pikiran kembarannya dalam menulis seperti ini.kurasa kau tak bisa melarangnya lagi,Sunbae." ujarnya tersenyum.

'sebenarnya apa yang disembunyikan myungho?apa ini berhubungan dengan kecelakaannya?'

Tbc









that nerd boy is my girlfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang