Penyamaran

56 4 0
                                    

Seminggu kemudian,setelah selesai dengan semua persiapan sekolah.minghao mulai berusaha mempelajari bagaimana pelajaran sekolah myungho.jurusan dan lingkungan yang berbeda,dan dia harus kembali berteriak frustasi karena benar-benar buta dengan jurusan yang berbeda darinya.

Untungnya di rumahnya sendiri dan sudah malam,ayah minghao masih di Beijing setelah 5 hari pulang untuk kakaknya.ibumya masih setia menemani myungho di rumah sakit.
Dia diam-diam menata baju dan lemari serta buku yang digunakan myungho.sepertinya kakaknya memang punya banyak catatan rangkap,minghao yakin tidak cuma di kamar rumahnya.pasti di kamar asramanya bukunya lebih tebal,menumpuk dan membuat pusing.
"Oke...aku siap,Hao..tenanglah..kalian hampir mirip,kau tinggal menambahkan sedikit sol tambahan dalam sepatu agar tidak ada yang curiga dan menyembunyikan dada saja.untung postur tubuh kami sama".
Minghao mencari informasi dengan membuka akun sns kakaknya,tapi nihil..hanya ada story' terakhir saat mereka liburan bersama.foto selca myungho dan minghao di gunung yang saling bersandar bahu dan tersenyum.
Dengan setelan seragam yang pas di tubuhnya dan kacamata,minghao yang turun dari taksi langsung berjalan masuk lewat gerbang.

Dari informasi yang ia dengar,myungho sangat 'nerd' di sekolah ini.ia bahkan harus menyamar dan mengulik bersama sahabatnya sekaligus kakak kelasnya saat SMP,jeonghan.beruntung tidak ada yang curiga,dari cerita yang ia dengar kakaknya hanya terkenal pendiam dan culun.

'semoga tidak ada yang mengenali aku bukan myungho' batin minghao berdegup kencang.saat dia masuk ruangan kelas 3-1 ia berusaha mengingat saat jeonghan mengomel karena harus berkorban nomer hp untuk tahu bangku kakaknya dimana.
Lucu kalau dia yang jadi myungho tidak tahu dimana mejanya sendiri.
'ah.semoga Hannie unnie tidak marah lagi,aku harus melakukan ini'.

Minghao yang datang terlalu pagi membuka jendela ruang kelas itu,dia membiarkan angin menerpa rambut mulletnya,beruntung kakaknya masuk sekolah putra.ia tak perlu memangkas rambutnya sampai pendek sekali.
Ia tersenyum dan melepas kacamatanya menghirup udara sejuk dari luar jendela.

Tanpa ia sadari,ada pria yang tertegun menatap pemandangan indah itu.
Iya,indah.minghao dengan matanya yang terpejam dan mengangkat kepalanya ke atas sembari tersenyum,sangat mirip lukisan yang hidup.angin yang masuk menerpa rambut mulletnya.

Dari jauh,pria pirang itu terkesima menatap minghao ,yang ia tahu.lelaki kurus yang membuka jendela itu sangat 'nerd' jarang tersenyum dan jarang menegakkan kepalanya seperti saat ini.

Ia terpaku dan tak sadar ada Seokmin,temannya yang diam-diam menepuk bahunya.hingga ia berteriak.
"Wau" tepuk dokyeom
"Waaahhh" teriak Jun menabrak pintu kelas.
Minghao yang sadar,ada orang lain langsung memakai kacamatanya.

Si pria berwajah mirip kuda itu langsung menyapa minghao yang berdiri mengamati mereka,
"Myungho-ah....hey.kenapa baru kelihatan sekarang??kau sembunyi atau balik ke Beijing?"seru Seokmin menepuk bahu myungho ..err lebih tepatnya menepuk sampai terpental.

Minghao yang mau protes langsung sadar,"ah..itu aku sakit seminggu kemarin"

Dari informasi yang ia tahu hanya Seokmin teman dekat kakaknya,sebenarnya mereka juga kenal sejak kecil tapi karena minghao jarang di Korea dan hanya bolak balik saat liburan,ia tak yakin Seokmin masih mengingatnya.

Seokmin yang over protective pada myungho,langsung menangkup pipi minghao dan memegang dahinya.
"Apa??sekarang bagaimana??apa yang kau rasakan??mana yang sakit??"
  Pria pirang yang di belakang Seokmin  langsung menarik pria kuda itu,entah kenapa ia tidak suka melihatnya.

Minghao tersenyum canggung,dan melepas tangan Seokmin dari lengannya.bukannya benci,cuma..dia tetap perempuan dan sudah lama ia tak bertemu sahabat kakaknya ini.terasa canggung jika harus intim begini.

"Aku tidak apa,Seokmin.lihat?aku sudah baik-baik saja".

"Kau yakin?" Tanya pria jangkung yang kalau dilihat-lihat tampan juga .
'tampan sekali..eh apa yang kau pikirkan Hao ..ayo fokus'

"Kau masih belum selesai menjalankan hukuman dari OSIS,ingatkan?masa hukumanmu sampai akhir bulan ini"sambung pria itu tersenyum sinis.

Seokmin yang melihat minghao bingung langsung menengahi,
"Eyyy ,kau ini Jun,kan myunghao baru saja sembuh.jangan kaku begitu kenapa?"

"Aku tidak mau itu jadi alasan,sepulang sekolah temui aku di ruang OSIS bagian kedisiplinan" ujarnya beranjak pergi.

"Wahhh,padahal dia sudah bukan ketua OSIS,tapi masih saja ketat soal peraturan"
Seokmin mulai mengomel dan duduk di kursi sebelah minghao.

Minghao yang sedikit bingung hanya menggumam,
"Mungkin dia memang masih merasa bertanggung jawab sebagai mantan ketua OSIS?" Sahut minghao tersenyum.

Seokmin yang mendengar itu mulai maju mendekati wajah minghao.

"Myungho-ah,kau masih sakit ya??kau lupa Moon junhui itu suka sekali menegurmu?entah menyuruhmu membantunya menata arsip karena kau terlambat atau menginput data di perpustakaan..itu kan bukan tugasmu.haahh meski tidak di bully tetap saja kau hanya diam saja soal Jun"
Jelas seokmin yang menatap minghao dalam.

Gugup,minghao bingung mau menjawab apa.
Untung anak yang lain datang dan bel sekolah berbunyi.untuk kali ini minghao selamat.

Kriiing ,bel pulang sekolah berbunyi.untung ia kena 'hukuman' dari Jun,setidaknya ia bisa menghindar dari pertanyaan seokmin.

'hampir saja'
Minghao jelas bingung harus bagaimana dan ia memilih berjalan berputar di ruang OSIS,tapi ia tak melihat tanda kedisiplinan.apa dia ditipu?

Saat itu lorong sepi,dia memberanikan diri mengetuk dan masuk tapi tak ada orang.
'apa-apaan ini?tadi dia bilang harus tepat waktu...ahh dasar tampan sialan'

"Tampan?hah...hahhaha..sadarlah Hao...dia tidak lebih tampan dari mingyu"gumam minghao mengomel sambil meletakkan tasnya.
 
"Siapa yang kau bilang tampan?"

"Kamcagiyaa,hehh ketuk dulu pintunya kenapa?mengagetkan saja"jawab minghao kesal.hampir saja ia jatuh dari kursi.

Jun hanya mendecih dan meletakkan tumpukan berkas dari rak pojok.
"Ini,tidak sebanyak yang terakhir.kau tinggal mengurutkan data dari kelas 1-1 sampai 1-4"

"Hah?"minghao hampir ingin melongo melihat berkas ini..tidak akan selesai sampai jam 7 klo begini.
"Tapi.."
 
"Seokmin bilang kau kesulitan soal akuntansi,jadi mau kuajari tidak?aneh sekali kau absen seminggu ,ingatanmu soal hitungan itu hilang" sahut Jun menatap minghao.

Buru-buru,minghao mengangguk setuju.
"Terima kasih, junhui ssi.aku akan mengerjakannya dengan cepat" minghao langsung merebut kertas didepan Jun sambil tersenyum dengan gigglenya yang lucu.

Jun langsung merona melihatnya,kenapa hari ini myungho terlihat berbeda?dia lebih menggemaskan.
Deg,Jun menatap minghao yang fokus membereskan arsip.
'kenapa dengan jantungku?dan lagi kenapa dia tersenyum imut begitu?ah,sial.kau masih normal kan Jun?'
Batin pria jangkung itu meraba dadanya.

that nerd boy is my girlfriend Where stories live. Discover now