Catatan usang

37 5 0
                                    

2 Minggu berlalu,minghao sudah mulai beradaptasi dengan semua yang ada di sekolah.
Termasuk tingkah Seokmin yang sangat absurd dan konyol tapi setidaknya menjadi hiburan saat ia merasa kesal dengan Jun.

Kesal?
Ya.

Sangat,malah.
Bagaimana tidak?

Seharusnya tadi ia bisa cepat kembali ke asrama setelah pelajaran usai,minghao bahkan sudah bersiap untuk menemui jeonghan,kakak kelasnya karena ada informasi terbaru tentang tempat terakhir kembarannya sering berkunjung.

Tapi dengan seenaknya,Wen Junhui..pria berhidung mancung itu menahan minghao dengan menariknya ke aula olahraga.

Di sinilah ia,memungut bola basket yang berserakan bersama pria tengil itu.

Ya,entah ada maksud apa malah mereka yang membereskan.
Sambil merengut,minghao melirik kesal pria berambut setengah mullet di arah ring basket.
Setengah mullet?karena Jun tipikal orang yang tidak terlalu peduli dengan rambut karena dia yakin tetap tampan.:⁠-⁠)

'buk' bola oranye itu sengaja dilempar ke kepala mantan ketua OSIS.

"Yaaakkk,sakit"

Sementara minghao hanya menoleh dan mengangkat bahu ringan,
"Ah,maafkan aku junhui-ssi .tanganku licin karena menarik keranjang bola basket dari tadi." Jawabnya tersenyum..yah pura-pura sih .

Menghela nafas kasar,Jun membantu menariknya dan mendorong ke sudut aula.
"Ini supaya kita bisa cepat selesai,daripada kau harus pergi tiap sore ke tempat itu.membereskan aula ini tidak sulit dari yang biasa kau lakukan,kan"

Deg
Minghao mendekat dan menatap Jun lama,dengan tatapan bertanya.

Jun yang terkejut sedikit mundur dan sedikit menabrak tiang ring basket,untung ringnya tidak ambruk.

"He..heii mundurlah ..kau kan yang minta solusi dariku. hanya ini yang terpikirkan olehku"

"Apa maksud.." belum sempat minghao bertanya panggilan masuk di ponselnya berbunyi.

Jeonghan memanggil.

Sambil berbalik,minghao mendekat dan menatap mata Jun yang sedikit runcing dan tajam mirip kucing.

"Kau berhutang penjelasan padaku,sisanya selesaikan sendiri.maaf,aku harus pergi sekarang" ujar minghao menyerahkan bola terakhir ke tangan Jun.
Ia berlari kencang tanpa menghiraukan panggilan Jun yang menggema di aula,termasuk tidak melihat rona merah di telinga Jun saat ia mendekatkan dirinya .

                            ********

Dari luar kafe rabit,gadis berambut sebahu berwarna hitam mengetukkan jarinya kesal.menatap ke arah minghao yang tersenyum miris,.
"Aku tahu kau suka nekat,tapi ini tindakan paling gila yang pernah kau lakukan,hao-iee.kau tidak berpikir panjang??"tanya Hannie menatap tajam minghao.

Tertunduk.minghao meremas jarinya,baginya jeonghan atau yang biasa ia panggil Hannie unnie ini paling sabar,pengertian dan sangat menyayangi minghao.baginya Hao adalah adik kecil yang ia sayangi.sentara yang didepannya,hanya ada ular galak yang menatap minghao.baginya,jeonghan yang marah begini terlihat menyeramkan.

"Maaf,unnie.aku tidak menjelaskan detailnya dulu.pikiranku buntu,aku takut myungho menyembunyikan hal yang besar dariku." Cicit Hao

Baru saja Hannie ingin menyentil kepalanya,keburu ditahan pria berwajah mirip Arab tapi bukan Arab dengan aksen Daegu.

"Sudahlah,han.kita dengarkan dulu ceritanya,minghao pasti punya alasan.aku yakin bahkan orang tuamu tidak tahu kan dengan tindakanmu menyamar begini?"tanya seungchol kekasih jeonghan sekaligus kakak kelas myungho.

Skakmat,yah..
Gadis ini tak bisa berbohong pada seungchol,karena dari kecil ia yang menjaga si kembar terutama minghao.apapun perilaku minghao,seungchol langsung paham dan selalu menasehatinya.

"Yahh,oppa benar.aku..hanya ingin mewujudkan impian myungho untuk lulus dan melanjutkan kuliah di seoul.tapi karena kecelakaan ini dan berbagai macam hal terjadi,aku yakin myungho tidak mengalami kecelakaan.dia bahkan tidak suka olahraga atau bela diri.bagaimana mungkin ia rutin ke Dojo itu tanpa punya kecintaan pada bela diri.aku yakin ia menyembunyikan sesuatu."jawab minghao.

Sambil menunduk,ia teringat dengan percakapan ibunya di telepon.kembarannya masih belum siuman,bahkan grafiknya tidak menunjukkan tanda-tanda ia siuman.

Berapa kali ia ingin menangis melihat myungho koma,dan ia kesal karena polisi tidak melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Hannie yang overprotektif sedikit luluh,namun ia tetap menatap minghao tajam.
"Aku memang sudah menyelidiki tempat itu,bahkan lokasi kejadian.tapi tidak ada yang aneh,kecuali hari itu myungho hanya mampir sekitar 30 menit dan pergi dengan motor.setelah itu,tidak ada satupun temannya yang mengetahui tingkah myungho hari itu."

"Memang benar,mungkin ada yang disembunyikan kakakmu.tapi ini baru dugaan saja ,kita belum punya petunjuk lain."sambung seungchol.
"Bagaimana bisa..arhh aku bingung"ujar  minghao meletakkan kepala ke meja.membenturkan dahi lebih tepatnya,kebiasaannya saat frustasi.

"Aku mengerti perasaanmu Hao,tapi kali ini biar aku dan informanku yang bergerak ya,aku tidak mau kau berbuat ceroboh.kau tidak mau kan Kanghoon Hyung tahu hal ini,akan lebih cepat selesai kalau ia juga tau tapi dengan tindakanmu yang nekat mengelabui semua orang,aku yakin Hyung akan menyeretnya dan mencerahimu sampai mulutnya berbuih."ujar seungchol menghimbau.

Minghao hanya diam,ia ingin protes tapi sudah tidak bertenaga.
"Aku mengerti perasaanmu,haoiee.tapi kumohon kali ini saja turuti aku ya.aku tidak mau kau gegabah."ujar seungchol mengelus kepala Hao.

Ingin berontak,tapi minghao sadar.posisinya saat ini sangat sulit,hanya jeonghan dan seungchol yang bisa ia andalkan karena mereka yang punya pertemanan dan koneksi luas sehingga bisa memberi informasi pada minghao.

"Baiklah,aku akan menurut"

'setidaknya kalau mereka tidak tahu kan tidak apa aku bertindak sendiri.salahku juga si melupakan jurusan pendidikan mereka.bagian kriminal.'

                           *****
Malamnya,minghao sudah membereskan kamar dan mengecek hasil tes terakhir.tidak buruk,ternyata otaknya encer juga meski harus tahan dengan sindiran Moon junhui.

   Ngomong-ngomong kemana anak itu?bukannya dia hobi tertidur di kasurnya dengan mata setengah terpejam dan mulut terbuka?

Tunggu,kenapa minghao tahu?yahh karena insiden hampir tidak tidur melihat wajah lucu roommate'nya.
Mengingat Jun tidur,membuat ia tersenyum geli.

Setidaknya ada hal baik selama ia berada di dekat Jun.
Sambil menunggu Jun,ia membereskan tempat tidurnya.tanpa sadar ada buku di bawah tempat tidur.
'padahal kemarin tidak ada.apa jangan-jangan disembunyikan dibawah kasur?'
Buku catatan itu usang dan berdebu.penasaran,ia membuka perlahan dengan terbatuk karena banyak debu.
Tepat saat di tengah buku,ada tulisan.

Jangan lemah,kau harus melindungi minghao.
Hanya ia dan ibu yang kau punya,aku tidak akan membiarkan orang itu mencelakai keluargaku.

Maafkan kakakmu,minghao-ah.

Aku harap dia bertemu orang baik yang bisa melindunginya.

Apa ini?apa yang sebenarnya terjadi myungho?
                                                                   tbc

that nerd boy is my girlfriend Where stories live. Discover now