Aku up setelah 820 vote + 520 komentar
.
.Naka
| Nanti kalo pulang, jangan langsung emosi
ya, Mas. Raka jangan dipukulAdek lo pulang babak belur? |
| Ya gitu deh
| Janji, ya, jangan dipukulIya |
| Kalo lo pukul Raka, awas aja
Kenapa? |
| Gue pukul balik lo
Separah apasih bonyoknya? |
| Separah apapun itu
Lo nggak boleh mukul diaBerani berapa? |
| IYA ATAU GAK USAH PULANG?
Iyaa |
Malam itu di ruang keluarga, atmosfer terasa menegangkan setelah Saka pulang. Suasana hening diisi oleh detik-detik yang berdenyut. Raka kembali duduk di tempatnya. Ia merasa seolah sedang berada di bawah sorotan karena Saka yang tak lepas menatapnya dengan tatapan tajam. Ia bahkan tak berani bergerak lebih jauh dari tempat duduknya.
Di sisi lain, Naka tetap duduk di lantai seperti sebelumnya, tampaknya lebih peduli dengan laporan keuangan dan buku besar yang tersebar di depannya. Ia tenggelam dalam dunianya yang terdiri dari angka dan catatan. Keripik dan segelas teh di atas meja seolah menjadi teman setianya.
Dalam keheningan yang membelenggu, suara keripik yang renyah menjadi satu-satunya dering yang menembus atmosfer yang tegang. Setiap gigitan keripik yang Naka ambil terasa seperti mengiringi ketegangan yang melibatkan Saka dan Raka.
Mata Naka tiba-tiba bergerak melirik ke arah Raka sebab merasa anak itu terus menatapnya, "Apa? Mau minta?"
"Naka, fokus aja nugas," sahut Saka sebelum Raka sempat menjawab pertanyaan Naka.
"Iya, Mas."
"Raka Sadina liat gue. Lo nggak mau jelasin apa-apa?" tanya Saka pada Raka.
"Gue ...." Raka hening lagi setelah satu kata.
"Kalo nggak ada ya udah, ngapain tegang?" tanya Saka.
"Nggak sengaja berantem, Mas," ungkap Raka.
Saka langsung memutar bola matanya. "Oke. Nggak sengaja, ya."
Namun, tiba-tiba ia tersenyum sumir. "Tapi nggak sengaja berantem kok cuma gores doang sih? Nggak ada yang lebih merugikan? Yang lebih parah lukanya minimal masuk ICU gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Geng Bratadikara
Teen FictionSederhana saja. Hanya tentang kehidupan tiga bersaudara putra Pak Bratadikara yang akan membuatmu harus memutuskan antara dua pilihan, yakni menginginkan saudara seperti mereka atau justru akan menolak tegas keberadaan saudara modelan mereka. #1 per...