Chapter 4 : SHINee-ing as bright as the SKY

3.5K 111 3
                                    

 Chapter 4 : SHINee-ing as bright as the SKY

(Key POV)

       “Key! Bangun!” Mataku mengerjap-ngerjap menerima sinar matahari dari jendela disamping temapt tidurku. Ini dia Jonghyun hyung yang sudah mulai berkokok membangunkanku. Dia pasti sudah mandi dan masih menungguku untuk membuat sarapan. Jonghyun hyung memang selalu bangun paling pagi dan setelah dia mandi barulah hyung akan membangunkanku.Dan itu salah satu hal yang paling dibanggakan Jjong hyung (bangun pagi! Please deh, bangga banget bisa bangun pagi!)

       “Buat sarapan dulu, baru mandi. Cepatlah, aku sudah lapar. Biar aku bangunkan yang lain.”

       Aku berjalan sempoyongan menuju dapur. Sayup-sayup aku mendengar Jonghyun hyung memanggil-manggil nama Temin dan Onew hyung. Kemudian mereka bertiga (Jonghyun hyung, Onew hyung, dan Taemin) bersama-sama teriak memanggil nama Minho. Minho memang paling susah dibangunkan. Ah, sudahlah, selamat berjuang untuk membangunkan Minho!

       Seng oseng oseng oseng... bunyi berisik-berisik berasal dari dapur. Siapa? Yang akan menyentuh dapur hanya aku dan Jjong hyung.  Jika Jjong hyung sedang berada di kamar, lalu siapa?

       Baunya harum. Sup Kimchi?

       “Pagi Key!”

       “KAU!! ANAK MADAGASKAR!! APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN DAPURKU!!” Tak jauh dari tempat dia berdiri, aku juga menemukan mug kucingku yang sekarang berisi cha (teh) “DAN APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN MUG-KU!”

       “Ah ya, rumor di internet mengatakan kau yang selalu membuat sarapan untuk member yang lainnya. Liburlah untuk membuat sarapan hari ini. Aku masih jet lag jadi aku terbangun dini hari tadi. Karena tidak ada yang bisa kulakukan, aku jadi membuat sup kimchi.”

       “Kau..”

       “Aku juga membuat sesuatu dengan daging yang ada di freezer. Maaf sekali, hanya sedikit masakan Korea yang bisa kubuat. Aku juga sudah membuang sampah. Kalau tidak keberatan biar aku yang membuang sampah setiap pagi.”

       Apa-apaan anak ini. Berusaha memisahkanku dari dapurku. Dia juga mengenakan celemek yang biasa aku pakai. Sepertinya Sora menyadari kalau aku sedang memperhatikannya. Jadi sedetik kemudian dia melepas celemeknya.

       “Aku ingin ke mini market sebentar, kalian makanlah dulu. Aku sudah makan duluan tadi. Oh ya, Taemin harus pergi ke sekolah hari ini bukan? Bilang padanya kalau aku ingin ikut ke sekolahnya. Aku tentu harus mengurus pendidikanku disini.”

       Makanan di meja sudah lengkap sekarang, dari mulai sayur sampai lauknya. Hanya nasi saja yang belum dia ambilkan. Jadi tugasku hari ini hanya mengambilkan nasi. Harusnya sih bagus karena tugasku jadi lebih ringan. Tapi entah kenapa aku justru merasa kehilangan dapurku.

       “Mewah sekali makanan pagi ini, Key.” Sudah kuduga Jjong hyung akan berkomentar. “Tidak biasanya kau membuat daging di pagi hari. Kemana pancake, ommelete, dan makanan praktis lainnya yang biasa kau buat di pagi hari?”

       “Anak Madagaskar itu yang membuatnya. Berdoa saja semoga ini tidak beracun!”

       “Namanya Sora.” Ternyata Onew hyung sudah mandi. “Jangan memanggilnya ‘anak Madagaskar’ lagi.”

       Ya ya, baiklah! Namanya Sora! Puas! Padahal Eunhyuk hyung anggota super junior saja tidak terlalu keberatan dipanggil ‘Monkey’ (monyet) oleh anggota lainnya. Apa salahnya aku memanggilnya ‘anak Madagaskar’!

       Rambut Onew hyung masih basah. Onew hyung masih mengusap-usap rambut coklatnya dengan handuk, “Oh ya, apakah ada yang meminum susu tambahan setelah pergi tidur semalam?”

       “Tidak.”

       “Tidak. Dan pasti dia cewek. Cuma cewek yang membuat sup Kimchi tanpa bumbu instant. Key saja masih pake bumbu instan.” Jjong hyung yang aneh. Kemarin dia bilang kalau Sora cowok. Sekarang pikirannya sudah berubah lagi.

       “Tidak.” Terlihat Taemin yang baru akan ke kamar mandi.

       “Tidak. Hoaaaeeeemmm.” Minho yang ternyata baru bangun tak lupa menguap. “Memangnya kenapa hyung?”

       Onew hyung menggeleng. “Berarti anak itu benar-benar meminum setengah liter susu sekali minum.”

       “Namanya Sora.” Yes! Akhirnya tiba giliranku untuk menyindir Onew hyung. “Bukan ‘anak itu’.”

       “Kau benar.” Onew hyung mengangguk setuju. “Kita mulai makan saja. Minho! Taemin! Mandinya nanti saja, makan dulu!”

       Sesuai dengan budaya Korea, utamakanlah yang lebih tua. Kami membiarkan Onew hyung memulai suapan pertamanya barulah kemudian kami mulai makan. Jjong hyung mengurangi nasi yang ada di mangkoknya barulah kemudian dia mulai makan. Ah ya, aku lupa kalau Jjong hyung hanya makan nasi sedikit. Aku malah memenuhi mangkoknya dengan nasi. Miyane (maaf) hyung.

       “Enak!” Taemin bersorak sambil terus menyuap nasi, daging sapi, dan sup Kimchinya tanpa henti. Begitu juga dengan yang lainnya. Meskipun tidak berkomentar (mungkin karena dia masih ngantuk) tapi aku tahu kalau Minho menikmatinya. Dia orang yang sangat pemilih soal makanan.

       Kupikir dia akan menggunakan bumbu sup yang banyak dijual di pasaran. Ternyata tidak. Rasanya berbeda dengan bumbu sup instan. Aku yakin dia meracik sendiri bumbunya.  Aku baru tau kalau ada orang Madagaskar yang bisa membuat Kimchi.

       “Dia memang sedikit aneh, tapi masakan ini enak sekali. Bukan begitu, Key?” Aku mengangguk nggak rela untuk mengiyakan kata-kata Onew hyung. “Tadi malam aku sudah sdikit berbincang-bincang dengannya. Kuakui kalau memang ada yang tidak beres dengan otaknya. Jenis kelamin tidak diketahui, begitu juga umurnya.”

        Kami semua mengangguk setuju sebelum Onew hyung melanjutkan kata-katanya. “Terserah kalian ingin memperlakukannya seperti apa. Tapi saranku perlakukan dia tergantung dari panggilan apa yang dia gunakan untukmu.”

       “Maksud hyung?”

       “Jika dia memanggilmu ‘hyung’, perlakukan dia seperti adik laki-laki. Jika dia memanggilmu ‘oppa’, perlakukan dia seperti adik perempuan. Tetapi jika dia hanya memanggil namamu, anggap saja dia ‘noona’ (kakak perempuan) atau ‘hyung’ (kakak laki-laki).”

       “Bisex!” Aku mengeluh keras.  “Oh ya Taemin, tadi anak Madagaskar itu bilang..”

       “Sora!” Ish, apa-apaan sih mereka! Sengaja memotong ucapanku untuk membela anak Madagaskar itu!

       “Oke, baik, Sora! Tadi Sora bilang dia ingin ikut denganmu ke sekolah. Katanya dia ingin melihat-lihat sekolahmu. Yah, mungkin ada kemungkinan dia ingin satu sekolah denganmu?”

       “Brrruuufffttt..” Taemin memuntahkan makanannya. “Satu sekolah? Aku pikir dia noona-ku. Tak mungkin kan seorang kakak bersama dengan adiknya?”

       “Noona?” Akhirnya arwah Minho kembali ke dunia. “Apakah kau benar-benar menganggap dia cewek?”

       Taemin mengangguk dengan gaya aegyo (imut)-nya, “Ne! (Ya!) Aku masih belum bisa memperkirakan umurnya tapi bagiku dia cewek.”

       “Aku malah merasa kalau dia cowok.” Minho kembali berbicara setelah menelan beberapa suap nasi. “Tatapan matanya tajam sekali. Kalau menurut hyung?”

       “Tidak tau.” Jawaban Onew hyung dan Jjong hyung yang keduanya merupakan ‘hyung’ Minho.

       “Key?”

       “Aku? Aku tidak peduli apakah dia cowok atau cewek yang jelas aku tidak akan segan-segan bila ingin menghajarnya.”

**********

pict: Key

SHINee-ing as bright as the SKY (Fan Fiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang