(28) Rooftop

74.7K 5.9K 55
                                    


Syura berdiri dihadapan Diva sekarang, tatapan yang ia tunjukkan datar bercampur malas. "Mau ngomong apa?" Tanya Syura to the poin.

Diva berdiri di ambang pembatas rooftop, Syura sudah tau apa yang akan dilakukan gadis dihadapannya itu, ahh, dan mungkin Syura akan sedikit menambahkan bumbu akting agar sempurna bukan?

Diva tertawa. "Lo akan menderita setelah ini, Syura!" Katanya.

Syura menatap heran Diva. "Maksud?" Diva tertawa lagi ketika mendengar pertanyaan Syura. Syura pikir gadis dihadapannya itu sudah gila, mungkin?

"Lo akan dibenci setelah ini, Syura!" Diva semakin mundur, Syura yang melihat itu melotot dan berjalan maju mendekati Diva.

"Jangan gila Diva!" Bentaknya.

"Ya, gue emang udah gila! Gue gila gara-gara lo, Syura!!" Teriaknya.

Orang-orang dibawah sana yang mendengar suara Diva pun mendongak, mata mereka terkejut disaat melihat Diva yang sudah berada di ujung Rooftop

"Diva, jangan gini! Lo mau mati, hah? Lo nekat sialan!" Marah Syura.

Diva tersenyum miris. "Setidaknya gue bebas," katanya parau.

Diva tersenyum dan menghitung angka, yang membuat Syura was-was.

"Satu."

"Diva jangan nekat!"

Teriakannya diabaikan.

"Dua."

"Kita bisa selesaikan dengan baik-baik!"

"Tiga."

Brukk

Brakk ...!

Tanpa ba-bi-bu tubuh Diva jatuh dari lantai 4 gedung. Dan bertepatan dengan itu, Axelle, Xavier dan Zavier datang dan menatap terkejut tubuh Diva yang terjun bebas. Dan melihat Syura yang terdiam kaku disana.

Plak

Kepala Syura tertoleh ke arah kiri, rasa panas dan perih menjalar di pipi nya. Tamparan keras ia dapatkan dari Axelle. Terlihat wajah Axelle yang memerah, rahang mengeras, dan mata tajam yang melihat marah kearah Syura.

"SIALAN LO SYURA! MAU BERAPA ORANG LAGI YANG MAU LO AMBIL NYAWANYA?!" teriaknya.

Syura hanya diam, dan tangannya terkepal kuat. Tiba-tiba rambutnya ditarik, membuat ia mendongak kesakitan. Axelle menarik rambut nya. Arga, Xavier dan Zavier hanya menatap diam.

"LO EMANG GAK PERNAH BERUBAH SYURA! MENJIJIKKAN! CIH," bentaknya. Lalu Axelle mendorong Syura dengan kuat sehingga tubuh Syura terhempas sangat kuat.

"PEMBUNUH! LO PEMBUNUH!"

Brak ...!

Alex menendang pintu rooftop dengan kencang, membuat mereka semua memandang pemuda itu, yang datang bersama Rembulan, dan si kembar.

Bugh

"Sialan lo!" Alex memukul rahang Axelle kuat, sehingga membuat pemuda itu jatuh tersungkur di lantai.

Rembulan, Amanda, dan Ananda sudah menenangkan Syura, dan memeluk nya. "Tenang Ra, kita disini," kata amanda menenangkan.

"DIVA, BUKA MATA LO! GUE MOHON! HIKS!" teriakan dari bawah mengalihkan perhatian mereka, itu suara Liona. Ya, Galaxy dan Liona ada di bawah.

Murid-murid dibawah histeris ketika melihat tubuh Diva yang mengeluarkan darah dengan keadaan mengenaskan.

Tanpa basa-basi Axelle berdiri dan pergi dari sana, diikuti oleh Arga, dan Xavier. Sedangkan Zavier masih disana dengan menatap Syura kecewa. "Gue gak nyangka lo ... Gue kecewa Ra," lirihnya lalu pergi dari sana.

Syura yang mendengar itu menggeleng kaku. "B-bukan g-gue! Bukan gue!" Imbuhnya.

"Iya ra, tenang ya," kata Rembulan.

Alex segera menghampiri Syura, tapi sebelum sampai, Syura sudah pingsan disana. "yaampun Syura!" Panik Ananda. Alex langsung menggendong Syura ala bridal style menuju UKS berada.

Wajah Alex sangat datar sekarang.

***
Seorang gadis memandang layar ponselnya dengan senyum kemenangan. Didepannya sudah ada beberapa kaleng minuman terletak di atas meja.

Ia tertawa. "hahaha Syura! Lihatlah kehancuran lo setelah ini!" Katanya menyeramkan, lalu mengambil salah satu minuman dan meneguknya dengan cepat.

"Ahhh, ini menyenangkan!"

Dia melihat lurus kedepan dengan menopang kedua tangan.

"Akhirnya lo berguna, Diva."

***
UKS

Syura ditemani oleh Amanda dan Ananda, sedangkan Rembulan dan Alex? Mereka keluar untuk mengurus sesuatu. Sekarang Syura terbaring di atas tempat tidur, Amanda menatap malas Syura.

"Ra, bangun! Gak usah pura-pura lagi," kata Amanda yang diangguki oleh Ananda.

Mata indah itu perlahan terbuka, lalu kemudian Syura menduduki dirinya bersandar pada tempat tidur. Ia meringis merasakan bekas tamparan dari Axelle tadi.

"Gue obati ya?" Syura mengangguk mendengar suara Amanda.

"Sakit gak ra?" Tanya Ananda penasaran. Sedangkan Syura hanya memutar bola matanya malas. Pertanyaan macam apa itu? Jelas lah, sakit.

"Lo ngasih pertanyaan yang benar dikit napa," celetuk Amanda. Dan ia duduk disamping ranjang Syura. Kemudian mengobati bekas tamparan itu.

Amanda pikir, bagaimana bisa Axelle menampar seorang gadis sangat kuat sehingga membuat sudut bibir Syura robek dibuatnya. Dan Syura? Ia sama sekali tak terlihat kesakitan padahal lukanya cukup besar.

"Gimana akting gue?" Tanya Syura.

"Bagus banget! Gue sampai lupa kalau lo cuman akting tadi!" Seru Ananda.

Amanda menyenggol lengan Ananda. "Bodoh, kalau Syura gak akting udah dia banting si Axelle!" Ujar nya.

"Hehe, iya ya."

Amanda menatap serius Syura. "Lo yakin ra? Sanggup untuk di salahkan untuk semua ini? Padahal bukan lo yang buat, gue cuman takut lo di bull-"

"Lo tenang aja, semuanya udah gue siapin dari lama. Kita tinggal tunggu tanggal mainnya," potong Syura.

Ananda yang sedari tadi menyimak membuka suara. "Kita khawatir sama lo, Ra," katanya.

"Gue tau, tapi kalian tenang aja, mereka akan merasakan apa itu arti penyesalan."

"Penyesalan hm?"

Deg!

Mereka bertiga menoleh kearah pintu, dan terdapat Alex yang berdiri dengan sekedap dada disana. Mereka tidak tau tentang kehadiran manusia satu ini, karna terlalu asik mengobrol.

Sial umpat Syura dalam hati.

"Mau menjelaskan, hm?"

***

Marvel memandangi Ambulans yang mejauh dari halaman sekolah. Ambulans itu baru saja membawa Diva pergi.

Sebenarnya Marvel takut, tidak, bukan takut karna Diva, tapi karna Syura atau Safara. Ia takut adeknya akan trauma.

Marvel akan selalu mempercayai Safara, dan Marvel tau adek nya tidak akan berbuat senekat itu, ia tidak bodoh.

"Panggil mereka keruangan saya," perintah nya.

"Baik, pak."

Marvel berjalan pergi meninggalkan Siswa siswi yang berbisik-bisik tentang Diva dan Syura.

"Tenang safa, biarkan abang yang mengurus semua ini."

Tbc
***

Hallo semua nya!

Gimana?

Lanjut?

Gak?

Sebelum itu tinggalkan jejak ya!

Hehe

Dia SAFARA (END)Where stories live. Discover now