(26) Cucu Durhaka

82.6K 6K 144
                                    

Tandain typo guys!

Selamat membaca ~

***

Dering ponsel Alex berbunyi, Alex berdiri dan menjauh dari Deon dan Reyen yang sedang adu bacot. Kemudian Alex mengangkat nya.

"Halo tuan muda?"

"Hm?"

"T-tuan, kakek anda berkunjung ke mansion," ucap orang disebrang sana. Alex tidak menjawab melainkan mematikan sambungan telepon nya.

"Sialan kakek tua!" Umpatnya kesal. Lalu kembali ke ruang tamu, dan Deon melihat raut wajah kesal bos nya pun bertanya.

"Lo kenapa bos? Kebelet nikah?" Tanya nya.

Alex menatap tajam Deon. "Gue cabut," ucapnya kemudian pergi dari sana.

Rayen dan Deon saling pandang. "Bos lagi PMS ya?" Tanya Deon.

Reyen menjitak kening Deon. "Dia cowok bege! Mana ada PMS!"

"Ya, kirain, kan."

"Tolol gue punya temen kayak lo!"

***
Alex melaju kan motornya dengan kecepatan tinggi menuju Mansion nya. Ia trus mengupati sumpah serapa kepada kakek nya itu. Beberapa menit berlalu dan ia sudah sampai di depan Mansion yang begitu besar.

Satpam yang melihat tuan muda nya pun langsung membukakan Pagar yang menjulang tinggi berwarna hitam itu.

Alex memarkir kan motornya, dan masuk ke dalam dengan tergesa-gesa. Dan dapat di lihat di ruang tengah, ada kakek, Daddy dan mommy nya. Alex tetap dengan ekspresi nya, yaitu datar.

"Dasar cucu tak punya sopan santun. Dimana salam mu?" Tanya kakek nya Felix Smith. Sedangkan Alex hanya menatap acuh tak acuh. Kemudian duduk di salah satu sofa.

Suasana disana mencengkam, sudah biasa terjadi di keluarga ini. Alex menatap tajam Felix yang sedang menyeruput kopi.

"Al, dari mana saja kamu?" Tanya sang Mommy nya yang bernama Maria Selena Smith.

Alex yang mendengar suara lembut Maria pun menjawab. "Di sekolah, mom."

Daddy Alex Rudiart Smith menghela nafasnya. "Kau memiliki rumah Alex, dan kau masih saja menginap disana?"

"Hm."

"Sudahlah, dia seperti gembel saja tidak ada rumah. Atau memang sedang cosplay jadi gembel," kata Felix menatap Alex mengejek.

"Diamlah pak tua, dosa mu sudah banyak," jawab Alex santai.

"Cucu durhaka," sinis Felix.

"Huft .... Kalian ini, selalu saja bertengkar setiap kali bertemu!" Ujar Maria.

"Tenang sayang, kakek dan cucu sama sama egonya tinggi," kata Rudi menenangkan sang istri.

"Baiklah langsung saja," ucap Felix serius. Suasana disana mendadak menjadi serius, yang dimana itu membuat Alex merasakan pertanda tidak baik untuk nya.

Dia SAFARA (END)Where stories live. Discover now