ABHIZAR [3]

9.7K 470 11
                                    

Assalamualaikum


بسم الله الرحمن الرحيم

bismillah hirahman nirrahim

Rasulullah SAW bersabda, "Semua perkara besar yang tidak didahului dengan "Bismillah", dia akan terputus (tidak mendapati berkah).

.............


"Huhh" una merosotkan tubuhnya di senderan bangku. Ia menoleh kan kepalanya ke arah kanan menatap alhis.

"Weh bosen gue." Mendaratkan kepalanya ke bahu alhis sebagai sandaran.

Alhis pun ikut menyenderkan kepalanya di samping kepala una. "Sama gue juga."

Sungguh mata pelajaran hari ini begitu membosankan bagi mereka berdua.

"Lhis"

"Alhis."

Una melirik ke arah alhis ketika tidak mendapatkan jawaban dari gadis itu. "Sih blegug malah tidur." Dengusnya sebal, tapi tak lama una pun menutupi kedua matanya.

Jadilah mereka berdua tertidur dalam posisi yang saling bersenderan satu sama lain.

........

"Brakk"

Gino memukul meja cukup keras, berniat membangunkan kedua gadis yang saling bersenderan itu.

Rahel mendekati pintu kelas. Ia menabrak-nabrakkan pintu tersebut di bantu oleh gino yang menggebrak-gebrakan meja.nihil una dan alhis tidak merasa terusik, malah terlihat begitu sangat nyaman.

Dalam kelas itu sudah sepi. Hanya tinggal mereka ber'lima saja yang masih ada di dalam kelas itu.

"Gila mereka matikah?" Celetuk rahel jengah.

Bagas bersedekap dada."bodoh lo pada. Bangunin cewek itu pake kelembutan, bukan kekerasan verbal." Ucapnya sebal.

Bagas mendekati kedua gadis itu. Ia memanggil-manggil nama alhis dan una lembut. Alhis dan una masih belum terbangun juga dari tidurnya. Dengan kesabarannya, bagas memanggil-manggil nama mereka berdua selembut kain sutra.

Cukup.

Kesabaran bagas setipis tisue yang di bagi menjadi sepuluh bagian.

Bagas mengangkat satu bangku melemparkannya ke arah depan, jangan lupakan teriakan bagas yang begitu kencang. Ke'empat orang itu terpekik kaget. Una dan alhis yang tadinya sedang tertidur pulas'pun terbangun. Sungguh jantung mereka terasa berlompat-lompat.

"Woii kaget anying" teriak una yang langsung berdiri menatap bagas tajam.

"Bagas anjay mabar." Lirih rahel menatap kagum bagas.

"Babi!. Jantung gue hampir terbang ke surga." Dengus alhis kesal.

"Bravo." Gino menepukan kedua tangannya berdecak kagum.

Bagas berjalan ke arah tempat bangkunya, mengambil tas dan menentengnya sambil berjalan keluar kelas tanpa merasa ber'salah.

ABHIZAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang