SEBUAH PENGEJARAN Kayzerotaku

289 21 2
                                    

SEBUAH PENGEJARAN Kayzerotaku

Herico

Republik Archelia, Myriath

Tahun 3884 A.V.

Di tengah gelapnya malam, sesosok tubuh tengah berdiri menantang dinginnya cuaca. Ia mengenakan jubah tebal dengan tudung menutupi wajah, menatap ke sebuah reruntuhan kuno yang nampak sunyi, tak berpenghuni. Namun nyala api dan kehadiran para penjaga di sekitarnya menandakan hal sebaliknya. 

Sang sosok bertudung melongok ke bawah, dimana dua orang penjaga sedang berjalan mengitari bagian depan pabrik. Setelah itu, sosok tersebut mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Wajahnya lantas terarah ke sebuah jendela kamar yang terang benderang. Begitu ia berpaling, tampak dua sosok lainnya diam menunggu. Melalui gerakan tangannya, si tudung segera memberikan aba-aba kepada mereka untuk berpencar.

Ketika kedua penjaga tersebut lewat, kedua sosok hitam menyergap mereka dari udara. Dua belati dihunjamkan ke jantung dan leher orang-orang malang itu sebelum mereka sempat menjerit.

Si sosok berjubah perlahan-lahan bangkit dan pergi menuju pintu bangunan yang seperti istana kuno tersebut. Sementara  kedua temannya segera menyingkirkan tubuh para penjaga.

==oOo==

Sang penyusup menyelinap diam-diam sehingga para penjaga lainnya tidak mengetahui kehadirannya.  Ia kemudian menaiki sebuah tangga yang menuju ke arah menara timur. Begitu tiba, ia membuka pintu menara itu dengan perlahan dan langsung menyelinap ke dalam.

Setibanya di dalam, sang penyusup melihat bahwa ruangan tersebut dipenuhi oleh berbagai macam roda yang digerakkan oleh mesin uap. Kemudian perhatiannya tertuju pada sesosok manusia yang mengenakan jubah merah kumal. Ia mengendap-endap tanpa suara hingga mendekati sasarannya. Secepat kilat, ia menarik jubah tersebut dan… sebuah kerangka manusia langsung jatuh dari sana.

Terkesiap, sang penyusup hendak menjauh ketika sebuah suara memanggil.“Ada yang bisa kubantu?”

Begitu berpaling, seorang pemuda berwajah pucat dengan rambut hitam panjang berdiri di belakangnya. Untuk sesaat, keduanya berhadapan muka. Tiba-tiba sang penyusup menghunuskan sebuah belati ke arah pemuda itu. Ia membuka kerudungnya sehingga menampakkan wajahnya yang belia namun dihiasi janggut tipis berwarna coklat. Mata coklatnya nampak berapi-api.

“Siapa kau?” tanya si penyusup geram. “Dimana dia?”

Gantinya takut, pemuda berambut panjang itu menjawab dengan tenang, “Tuanku sudah menduga kalian akan datang ke sini. Jadi ia menugaskanku, Bernard Cauldron untuk menggantikannya.”

Mendadak, suara lonceng berkumandang di seluruh istana dan teriakan para penjaga terdengar.  Ketika perhatian sang penyusup teralihkan, Bernard menyambar tangan yang memegang belati.  Penyusup itu berusaha melawan, namun Bernard segera memelintir lengannya ke belakang punggungnya.  Tak mau kalah, si janggut coklat mencoba mencolok mata penyerangnya dengan tangan kiri. Yang diserang malah menghadang jari-jari itu dengan telapak tangannya. Tak mau kalah,  sang penyusup mencoba menendang selangkangan lawannya.  Alangkah terkejutnya ia, ketika lawan malah merapatkan kedua kakinya sehingga kaki kirnya malah terjepit.

Begitu Bernard merangkul lawannya dengan erat, si penyusup tersentak kaget.

“Kau…seorang gadis?” tanya Bernard heran.Jawaban yang diterimanya adalah benturan kepala pada hidungnya. Pandangannya berkunang-kunang, sehingga ia harus melepaskan rangkulannya. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh sang penyusup yang mengirimkan tamparan keras pada wajah Bernard sehingga pemuda itu tersungkur mencium lantai.  Hal terakhir  yang dilihatnya adalah sosok penyusup yang meninggalkan tempatnya.

EVERNA SAGA lintas.masaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang