who are you (Repost)

65.6K 3.4K 140
                                    

Aleena berjalan gontai saat memasuki ruangan kantornya. Tak seperti biasanya yang seorang fashionista (moga author gak salah tulis).

Kali ini ia datang kekantor hanya menggunakan make up minimalis, rambut kuncir tinggi dan kemeja lengan panjang. Hanya satu penampilannya yang tetap sama, sepatu berwarna merah. Rasty yang melihat kedatangannya langsung mendekatinya.

"Kenapa kamu leen.. tumben banget penampilannya kayak begitu ?" Tanya rasty heran.

Aleena menghela napas sepanjang-panjangnya. "Masa aku mau dikawinin ras" jawabnya pasrah.

"Hah seriusan ?!! Ada juga laki-laki yang mau sama macan betina kayak kamu Leen" tanya rasty tak percaya.

Aleena menepuk kepala rasty dengan sebuah buku. "Sialan ! Kalo aku macan betina berarti kamu kambing berbulu domba"

"Hahaha.. eh serius nih, siapa.. siapa calonnya ? Orang mana ?" Tanya rasty lagi.

Belum sempat aleena menjawab line telepon kantornya berbunyi.

"Hallo..ya pak.. kenapa saya harus kesana pak ? Oh.. iya iya pak.. secepatnya saya kesana" aleena lalu menutup teleponnya.

"Kenapa leen muka kamu kok pucet gitu ?"

"Aku disuruh ke lantai 45 Ras" jawab aleena bingung.

"Ngapain kesana ? Itu bukannya ruangannya bos besar ya" rasty mengernyit bingung.

Aleena dengan cepat mengangguk.

"Udah kamu cepetan naik sana" ujar rasty mendorong tubuh aleena dengan terburu-buru.

¤¤¤¤¤¤¤

Keringat dingin mulai menetes dari kening aleena.

Aku salah apa sampe dipanggil bos besar begini. Pikir aleena bingung.

Sesampainya dilantai yang dituju Aleena kemudian disambut oleh sekretaris bos yang sexy. "Nona aleena ?" Tanyanya.

Aleena mengangguk.

"Mari ikut saya" sekretaris itu lalu menginstruksikan aleena untuk mengikutinya. Ia lalu membawanya kesebuah pintu besar yang menurut perkiraannya adalah ruangan bos nya.

"Silahkan masuk anda sudah ditunggu" ujar sekretaris itu.

Aleena lalu masuk. Meskipun gugup ia tetap melangkah masuk dengan anggun. Ia ingin menampilkan citra yang baik dihadapan bosnya. Meskipun sejujurnya aleena sama sekali belum pernah melihat bos besarnya.

Saat aleena masuk dilihatnya sang bos besar sedang berdiri membelakanginya.

"Permisi pak" sapa aleena.

Pria itu menoleh. Kegugupan aleena langsung sirna. Rupanya bosnya itu amat sexy sampai membuat air liur aleena nyaris menetes.

"Kamu yang bernama aleena ?" Tanyanya ramah.

"Iya pak itu saya" jawab aleena sumringah.

"Duduklah" perintahnya.

Aleena pun duduk. Matanya menatap papan nama dimeja bos besarnya itu. Mr. Delaney Marcus.

"Baiklah kita langsung saja ke inti permasalahannya Ms. Aleena" ujarnya.

"Cukup aleena saja pak" pinta aleena.

Delaney tersenyum. "Saya dengar kamu akan menikah"

Aleena melotot. Bagaimana mungkin bos besar seperti dia sampai tahu padahal karyawan lain yang dekat dengannya saja belum ada yang tahu.

"Be.. benar pak, tapi bagaimana bapak bisa tahu ?" Tanya aleena penasaran.

"Tentu saja saya tahu, saya kenal baik calon suamimu" jawab delaney sambil menyender dikursi panasnya itu.

Red Shoes (Re-Write Processed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang