Insiden Tak Terduga (Repost)

73.2K 3.3K 63
                                    

Aleena akhirnya membuka matanya. Dilihatnya kesekeliling, bau ini.. ia dirumah sakit.

"Kamu tidak apa-apa ?" Tanya seseorang tiba-tiba.

Aleena mengalihkan pandangannya dan dilihatnya pria yang tadi terjebak bersamanya di lift sedang berdiri disebelahnya sambil menatapnya.

"Kenapa aku dirumah sakit ?" Tanyanya.

"Kamu tadi pingsan di lift" jawab pria itu.

"Ooh.. aku mau pulang" ujar aleena. Ia bangkit dari tempat tidurnya dan terhuyung. Dengan gerak cepat pria itu sudah menangkapnya.

Sejenak mereka saling bertatapan. Tapi rupanya hal itu malah membuat aleena malu. Ia langsung memalingkan wajahnya.

"Biar aku antar" ujar pria itu menawarkan.

"Enggak usah, aku bisa naik taxi" jawab aleena menolak tawaran pria itu.

"Tidak apa-apa.. biar aku saja yang antar" ujar pria itu lagi sambil tersenyum ramah.

Aleena melihat ketulusan dimata pria itu dan ia akhirnya menyetujui tawarannya.

¤¤¤¤¤¤¤

Dimitri memapah gadis itu saat turun dari mobilnya.

"Apa kamu tinggal di apartemen ini ?" Tanyanya.

Gadis itu mengangguk. "iya kenapa emang ?"

Dimitri hanya tersenyum. "Sepertinya kita akan sering bertemu"

Gadis itu mengerutkan dahinya. "Maksudnya ?!"

Dimitri hanya menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa"

Setelah berjalan dengan susah payah mereka akhirnya tiba didepan kamar gadis itu.

"Kita udah sampai" gadis itu lalu mengambil kuncinya dan membuka pintu apartemennya.

"Duduk aja aku mau kekamar dulu" ujar gadis itu lagi sambil menunjuk sofa diruang tamunya.

Dimitri mengangguk dan kemudian duduk disofa. Matanya memperhatikan design interior apartemen gadis itu. Nuansanya amat feminin. Kebanyakan didominasi warna merah.

Mungkin gadis itu penyuka warna merah. Pikir dimitri.

"Aaaaaaaaaa" teriak seseorang tiba-tiba.

Dimitri melonjak bangun. Suara itu berasal dari kamar gadis itu. Dengan cepat ia menerobos kamar gadis itu dan ketika ia membuka pintu tiba-tiba gadis itu menerjangnya hingga mereka jatuh bertumpuk.

Dimitri membuka matanya merasakan berat diatas tubuhnya. Matanya terbelalak saat dilihatnya gadis itu ada diatas tubuhnya dengan hanya menggunakan pakaian dalam.

"Ada kecoaaaa" ujarnya sambil menangis.

Astagaa cuma karena kecoa.

Dimitri memalingkan pandangannya keatas.

"Itu.. bisakah kamu pakai bajumu terlebih dahulu" ujarnya tanpa melihat gadis itu.

Gadis itu menoleh kearah tubuhnya.

"Aaaaaaaaaaa" jeritnya lagi.

¤¤¤¤¤¤¤

"Aaaaaaaaaaa" aleena menjerit sekencang-kencangnya. Ia lalu berusaha menutupi tubuhnya.

Tadi ia hendak mengganti bajunya tapi tiba-tiba ada kecoa yang melintas didepannya. Ia amat jijik dengan binatang itu.

Pria itu kemudian bangun diikuti oleh aleena tetapi saat mereka bangun tatapan mereka seketika berhenti.

Dilihatnya seorang perempuan paruh baya sedang menatap mereka tak percaya.

"Ma.. mama.." alenna tergagap saat dilihat ibunya sudah bertengger dengan manisnya dipintu.

"APA YANG KALIAN LAKUKAANNNN !!!!!!" Teriak ibunya.

¤¤¤¤¤¤¤

Aleena kini sudah memakai bajunya, ia dan dimitri duduk berdampingan disofa dengan kepala tertunduk.

"Siapa namamu ?!" Tanya ibunya aleena pada dimitri.

"Nama saya dimitri Bu" jawabnya tenang.

"Maa.. kami berdua sama sekali enggak melakukan apa-apa.. aku aja bahkan enggak tahu siapa dia maa" ujar aleena berusaha memberikan penjelasan.

Ibunya menoleh kearahnya. "Oh ya, kalau begitu siapa nama laki-laki ini" tanyanya.

"Dimitri" jawab aleena polos.

"Nah itu kamu tahu"

Aleena melongo. "Ya kan barusan dia nyebutin namanya maa"

Ibunya kemudian memasang wajah segalak-galaknya.

"Mama tidak mau tahu ya, kalian harus menikah !" Teriaknya marah.

Dimitri terkejut, aleena lebih parah. Matanya terbelalak sampai hampir melompat keluar.

"Kenapa kami harus menikah maa" tolak aleena, ia lalu menoleh ke arah dimitri. "Kamu jangan diem aja dong !!"

Dimitri mengerjapkan matanya. Ia lalu menatap ibunya aleena.

"Apa ibu yakin mau menikahkan kami ?" Tanyanya.

Lhaaa ini orang kenapa malah tanya begitu. Pikir aleena kesal.

Dengan mantap ibunya menganggukan kepalanya. "Tentu saja, kamu harus bertanggung jawab terhadap anak saya !"

"Tanggung jawab apaan maa orang aku dicolek aja enggak kok cuma kepegang aja barusan" aleena mulai berdiri karena kesal.

Ibunya menyuruhnya duduk lewat tatapan matanya. Melihat tatapan mata ibunya yang begitu menyeramkan aleena langsung ciut dan duduk manis.

"Dimana orang tua kamu ?" Tanya ibunya pada dimitri.

"Mereka saat ini ada di roma bu" jawab dimitri.

Ibunya aleena mengerutkan dahinya. "Jadi kamu tinggal sendirian disini"

Dimitri mengangguk.

"Apa pekerjaanmu ?" Tanyanya lagi.

"Saya wiraswasta Bu" jawabnya singkat.

Mata ibunya aleena menyipit. Ia kemudian berdiri. "Dalam waktu dekat ini kalian akan menikah, segalanya biar mama yang persiapkan !" Ujar ibunya sambil kemudian ngeloyor pergi.

Aleena mengacak-acak rambutnya gusar. "Kenapa aku jadi harus nikah sama kamu sih !!!"

Dimitri hanya mengedikkan bahunya. Sikapnya yang santai membuat aleena bingung.

"Hellow mas bro .. om bro.. ini kita mau nikah lohh kok kamu bisa-bisanya yaa santai begitu !!" Aleena menatap kesal dimitri.

Dimitri kemudian bangkit. "Cuma menikah kan.." katanya santai. Ia kemudian mengambil tas dan jas nya lalu berjalan ke arah pintu. Ia kemudian menoleh. "Siapa namamu ?"

Aleena mengerjap. "Aleena" jawabnya.

Dimitri tersenyum. "Nama yang bagus, sampai bertemu kembali aleena" ujarnya dan kemudian pergi.

Aleena hanya terduduk diam disofa. "Tadi dia bilang cuma.. menikah" gumamnya.

¤¤¤¤¤¤¤

Happy reading ^^

Red Shoes (Re-Write Processed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang