•||•#7

85 3 2
                                    

⭐️💬❤️


Dangerous


"Huaaa....hiksss."isak tangis Alvino yang kini berada di lantai apartementnya dengan keadaan yang menyedihkan

"Hiksss,Za ninggalin Pino lagi hiksss.."gumam lirih yang di ucapkan oleh Alvino

Alvino berdiri dengan isak tangis yang masih terdengar menuju ke kamarnya.Membaringkan tubuhnya di kasurnya dengan memeluk guling.Jangan lupa wajahnya yang di tekuk atau dalam mode ngambek.Siapa pun yang melihat kondisi Alvino saat ini pasti akan iba dan juga gemas karena pipi Alvino yang terlihat tebam itu.Karena lelah menangis Alvino tertidur dengan isakannya.

•••

"Huft,sampe juga akhirnya gue di rumah.Emang ye si Alvino itu nyusahin banget.Tapi gue salut sama orang yang namanya Za itu bisa bikin Alvino tunduk.Ngakak banget gue."ucap Eli yang berjalan masuk ke rumahnya dengan tawa

Cklek~

"Pasti udah tidur semua nih."gumam Eli

Eli menaiki tanggan dan masuk ke kamarnya.Ternyata di kamarnya sudah ada Gerald kesayangannya Eli itu.Gerald sudah tidur dengan telanjang dada alias hanya memakai celana dan tidak memakai baju.Oleh karena itu dada kekar dan bidang juga dengan abs milik Gerald terekpos.

Eli memliki ide jahil untuk abangnya.Eli menaiki kasur dan menduduki perut kotak-kotak milik Gerald.Eli menggigit dada kanan Gerald dengan cukup pelan namun kuat.Gerald yang merasakan sakit di dadanya itu membuka mata dan mendapati Eli yang tengah menggigit dadanya.Eli yang sasar abangnya bangun langsung saja menggigit dada Gerald dengan sangat kuat.

"Akkhhhh...."pekik Gerald

Gerald lantas duduk dan sekarang posisi Eli seperti sedang di pangku oleh Gerald.Gerald melihat dada kanannya dan tercetak dengan nyata bekas gigi Eli.

"Eliiiiiii,kenapa di gigit hah!?"ucap Gerald dengan nada yang cukup tinggi membuat Eli menunduk

Eli sangat sensitif jika ada laki-laki yang meneriakinya atau meninggikan suaranya.Mata Eli sudah berkaca-kaca bahkan kini Eli sudah menangis dalam diam.

"KENAPA DIAM!?"tanpa sadar Gerald telah membentak adiknya itu

Gerald segera bangun tanpa memperdulikan Eli yang kini tengah menangis.Gerald meninggalkan Eli yang tengah meringkuk di kasurnya.

Blam!

Pintu kamar Eli di banting kuat oleh Gerald.Tentu saja itu membuat Eli semakin takut.Eli semakin meringkuk karena ketakutan.

Karena asik menangis dalam diam Eli tidak sadar bahwa sekarang sudah pukul satu dini hari.Eli yang tidak bisa tidur lantas mengesot tubuhnya mendekati nakas yang ada di sebelah kasurnya.Eli segera membuka laci dan mengambil obat dengan jumlah tiga pil dan langsung memakannya tanpa di bantu oleh air.Eli memaksakan dirinya untuk menelan pil itu.

Setelah tertelan Eli sudah cukup tenang.Dengan kesadaran yang sudah hilang sedikit.Eli membaringkan tubuhnya dengan posisi yang benar dan matanya langsung terpejam.

•••

Eli kini tengah bercermin di meja riasnya.Eli menatap fokus ke penampilannya saat ini.Mata yang bengkak dan juga bibir yang pucat akibat menangis semalam.Eli memakaikan sedikit make-up tipis di wajahnya.Setelah itu ia mengambil tas dan turun ke meja makan untuk sarapan.

Eli melihat keluarganya tengah sarapan dengan di iringi canda tawa mereka.Eli menunduk menatap ke arah kakinya.Setelah itu ia berjalan dengan pelan dan duduk di sebelah Gerald.Bahkan sampai duduk pun tidak ada yang menyadari kehadiran Eli.

Dangerous•Hwang HyunjinWhere stories live. Discover now