5. Sekolah 🍬

5.6K 588 34
                                    

Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah liburan semester yang lumayan singkat. Bayangkan saja mereka hanya diberi libur satu minggu oleh sekolah setelah menerima raport, memang sekolahnya itu sangat pelit.

Brum Brum Brum

Deru mesin motor di parkiran sekolah mengalihkan atensi siswa-siswi di sekitarnya.

"Gila inti SF makin cakep aja"

"Kece abis

"Eh wait-wait, kek ada yang lebih"

"Eh iya anjip itu siapa nyempil di tengah Nino sama Andra?"

"Lah iya ko mereka bawa bocah ke sekolah"

"Ayo Unyil turun, sini Daddy gendong" ajak Andra dengan menodongkan kedua tangannya didepan Zein.

"Eh jangan mau nyil, lu ama gua aja, Daddy Nino yang paling ganteng se jagad raya" congkak Nino sembari menepis tangan Andra.

"Ah elah udah sih biarin Unyil jalan sendiri aja biar adil" lerai Tama.

Beberapa hari tinggal bersama layaknya seorang Ayah untuk anaknya, membuat semua inti SF semakin dekat dan menyayangi Zein.

Mereka berjalan di koridor dengan Biru dan Sakha berjalan paling depan, Andra dan Nino berajalan ditengah menggandeng Zein diantara keduanya, sedangkan Bagas, Tama dan Arga berjalan di paling belakang.

Mereka terlihat seperti bodyguard siaga yang menjaga seorang pangeran kecil dari orang-orang jahat di sekitarnya.

Melihat pemandangan itu membuat warga sekolah cengo dibuatnya.

"Astaga gila, iri gua ama bocil"

"Kebapak-an begete anjip"

"Auranya beda"

"Eneng juga mau di gandeng dong a"

Ocehan-ocehan itu tak dihiraukan oleh inti SF dan Zein yang tengah asik memakan permen milkita.

*

Flashback

"Hallo?"

Biru sedikit ragu menjawab sapaan hangat yang teramat dirindukannya.

"Ekhem, maaf menganggu waktunya" ujar Blue.

"Biru? Ini kamu nak?"

"Saya hanya ingin meminta izin untuk membawa anak kecil ke sekolah, terimakasih dan maaf telah mengganggu pekerjaan anda"  ujar Biru sebelum benar-benar menutup telepon nya.

Flashback off

*

"Upacara gak si?" Tanya Sakha berbalik menghadap teman-temannya.

"Au dah, tanya Adel tekodel kodel aja tuh" saran Andra sembari menunjuk Adel yang sedang tergesa menuju ke lapangan.

"Del sini deh, hari ini upacara gak?" Tanya Sakha.

"Mohon izin, sepertinya kita akan melaksanakan upacara terlebih dahulu wahai pangeran mermet, silahkan diminta kehadiran dan waktunya, anda sudah ditunggu di lapangan" Ujar Adel, gadis yang menjabat sebagai sekretaris OSIS itu memang sangat menyukai Sakha, bahkan ia sering menunjukkan ketertarikannya secara terang-terangan.

"Baik Ajudan Adel, saya akan segera menghadiri panggilan itu, terimakasih atas informasinya, silahkan pergi dan saya akan menyusul" kata Sakha dengan wajah congkaknya.

Seven DaddyWhere stories live. Discover now