Part 12

843 87 5
                                    

Happy reading 😊

Di taman belakang sekolah, tempat yang biasa menjadi saksi pertemuan Akira dan Marvin, terlihat kedua orang itu tengah terlibat percakapan.

"Aku ini pemalas, jadi jangan heran kalau nanti rumahmu berantakan."

"Aku juga tidak bisa masak. Satu-satunya yang bisa ku masak hanya singkong goreng, atau makanan instan."

"Intinya aku tidak mahir dalam pekerjaan rumah tangga."

Akira menyandarkan tubuhnya, setelah selesai bercerita.

Bibir Marvin melengkung tipis. Dirinya jarang menemui perempuan yang suka berterus terang seperti Akira. "Kamu tidak perlu khawatir. Aku bukan mencari asisten rumah tangga. Kamu menjadi Mama Nat-Nat saja, itu sudah lebih dari cukup."

Ekspresi datar yang bertengger di wajah Akira menutupi, kalau saat ini ia sedang merasa lega.

Sebelumya, mereka juga sudah membicarakan mengenai tempat tinggal yang akan mereka huni setelah menikah. Keduanya memutuskan untuk tinggal di apartemen, karena kalau mereka tinggal di mansion, lambat laun pernikahan mereka yang memang terjalin tanpa dasar cinta, akan ketahuan. Itu akan membuat kedua orangtua Marvin, merasa tidak enak pada Akira. Karena kedua orangtua Marvin percaya, putranya telah jatuh hati pada Akira.

Setelah obrolan singkat itu, keheningan kembali mengisi di antara keduanya. Mereka menikmati semilir angin yang bertiup diantara pepohonan.

Hingga bel berbunyi, tanda jam istirahat telah usai, mengusik ketenangan keduanya.

"Saya duluan. Permisi." Akira berdiri dan langsung meninggalkan Marvin. Setelah Akira tak terlihat, barulah Marvin menyusul pergi dari tempat itu.

**

Mata tajam bewarna abu-abu milik Marvin, terus diarahkannya keatas langit yang gelap. Ia memperhatikan bintang-bintang yang berada di atap bumi dengan begitu hikmat. Hingga suara deringan ponselnya, membuat perhatiannya teralihkan.

Ia menatap nama si penelpon sebentar, sebelum akhirnya ia menjawab panggilan itu.

"Hallo Dad." Sapa Marvin, pada si penelpon.

Dengan bahasa Rusia, Marvin mulai membuka obrolan dengan pria yang darahnya mengalir dalam tubuhnya. Marvin memberikan informasi pada Daddy-nya, kalau ia sebentar lagi akan menikah.

"Tidak perlu diberitahu pada siapa-siapa. Cukup Daddy saja yang mengetahui ini," ucap Marvin setelah menceritakan rencana pernikahannya.

keduanya berbicara cukup lama, karena banyak topik yang mereka perbincangkan. Hingga tidak terasa malam semakin larut. Marvin lalu undur diri untuk istirahat, karena besok akan menjadi hari penting baginya.

**

Hari ini, adalah hari bersejarah bagi Marvin juga Akira, karena sebentar lagi keduanya akan melepas masa lajangnya, dan memulai kehidupan baru sebagai keluarga kecil.

Pintu kamar Akira diketuk. Setelah dipersilahkan masuk, pintu dibuka dari luar.

Natasha masuk dengan senyum sumringah, di belakangnya ada Linda yang mengikuti. Mereka menghampiri Akira yang duduk di depan meja rias, dengan Aiko yang tengah menata rambut Akira.

Hari ini, Akira menggunakan kebaya bewarna putih dengan make up natural yang membuat wajahnya semakin cantik dan manis.

"Mama cantik sekali." Mata abu-abu Natasha berbinar. Mendengarnya, Aiko dan Linda tersenyum tipis.

Weird GirlWhere stories live. Discover now