REYNARA-12

11.6K 1K 37
                                    

HOLLA READERS.

SEBELUM MEMBACA. BUDAYAKAN VOTE TERLEBIH DAHULU. JANGAN LUPA BERKOMENTAR DIBAGIAN YANG KALIAN SUKA.

SATU VOTE DARI KALIAN SANGAT BERARTI BUAT SEMANGAT AKU NULIS.

—HAPPY READING—

Sepasang remaja sedang berdiri tepat disamping mobilnya. Keduanya berada tepat didepan sebuah sekolah dasar guna menunggu seseorang. Pasalnya sudah sore hari, sekolah juga nampak sepi namun tidak ada tanda-tanda seseorang yang mereka tunggu keluar.

“Emangnya masih ada, SD les menggambar sampai sore gini? Terus dia dari pagi gak pulang gitu?” tanya gadis itu yang tak lain adalah Kiara.

Kini Kiara tidak hanya sendiri, melainkan bersama Rey untuk menjemput adik Pria itu. Dimana keduanya pulang beberapa menit yang lalu menggunakan mobil pribadi Pria itu. Kiara juga tidak tahu, sejak kapan mobil Rey berada dihalaman parkiran. Lalu keduanya pun juga mendapatkan tugas untuk menjemput Reta—adik kandung Rey.

“Mana gue tau.” jawab Rey yang sebenarnya juga tidak mengerti dengan jadwal adiknya itu. Dirinya bahkan jarang sekali ditugaskan menjemput Reta ke sekolah nya.

“Kasihan sih kalau sampai gak pulang dari pagi. Kalah sama anak SMA kayak kita dong pulangnya.”

“Mungkin iya.” sahut Rey. Sesaat Pria itu menyadari sesuatu yang ingin ia tanyakan. “Lo belum jawab pertanyaan gue yang di mobil tadi.”

“Pertanyaan yang mana?”

“Tadi, kenapa lo bisa dihukum bersihin ruangan loker?” tanya Rey serius. Mengingat dirinya tadi tak sengaja melihat Kiara yang dihukum bersama beberapa orang.

“Gue dihukum karena telat.”

Rey menautkan kedua alisnya bingung. “Telat? Kan kita emang telat, terus juga aman aman aja kan setelah manjat tembok.”

“Nah itu masalahnya, gue belum pergi ke kelas. Berakhir ketahuan sama Bu BK. Terus dihukum deh.” cerca jelas Kiara.

“Kasihan.” ledek Rey.

Kiara membelalakkan matanya. “Ngeledek gue lo? nyebelin banget!”

Rey terkekeh, mengacak gemas rambut Kiara. “Gak kok, kasihan itu kata kiasan untuk rasa simpati buat orang yang lagi terkena musibah. Kayak lo contohnya.”

“Sama aja!”

“Udah jangan ngambek. Mau es krim gak?” tanya Rey berniat menawarkan Kiara. Saat tak jauh dari mereka terdapat pedagang eskrim.

“Gue bukan anak kecil. Tapi untuk kali ini boleh deh, dari pada cuma berdiri doang disini.” Kiara melangkah mendahului Rey kearah pedagang eskrim tersebut.

“Bang eskrim cokelat nya dua, ini uangnya kembaliannya ambil aja.”

Kiara mengerutkan keningnya saat mendengar pesanan eskrim Rey untuk nya. Cokelat memang menu favoritnya. Mungkin hanya kebetulan mengingat kesukaan eskrim mereka sama.

“Kok cuma dua? Buat Reta gak lo beliin?”

“Ini buat Reta dan lo. Gue gak suka eskrim, terlalu manis.” tutur Rey.

“Kak Kia!”

Suara teriakan anak kecil mampu membuat keduanya kompak menoleh. Rupanya itu Reta. Bocah yang baru duduk dikelas tiga sekolah dasar itu, baru keluar dari gerbang sekolahannya. Bahkan Reta langsung menghamburkan dirinya memeluk Kiara.

“Ternyata bener kata Papa, yang jemput Reta Kak Kiara.” ujar Reta bahagia.

Kiara tersenyum lembut, mengusap surai Reta. “Iya kakak yang jemput kamu, sama kakak kamu juga. Ayo masuk mobil, kakak kamu barusan beliin eskrim nih.”

REYNARA [XS-2 NEW VERSION]Where stories live. Discover now