"Foto itu terlihat sama denganku? Siapa diriku sebenarnya?" aku terkejut dan menoleh kearah foto, aku memperhatikan foto itu kembali lalu menoleh lagi ke cermin. Aku melakukannya secara berulang-ulang. Sosok gadis pemilik kamar ini ada dihadapanku? Apa gadis kecil itu adalah aku. Dia adalah diriku. Yang ada dicermin adalah aku. Aku tidak tahu siapa diriku, siapa yang mengenalku? "Aku baik-baik saja. Jangan khawatirkan aku." Ucapan itu hanya dusta. Berjuta-juta kali aku mengatakan itu. "Tidak! Kamu sedang sakit. kecemasan ada dalam dirimu." Ucap pria bermata jengkol, menatap dengan tatapan tajam, matanya selalu merah sebab alkohol favoritnya, pria itu berkumis tipis lancip yang menakutkan. Dia mengikat badanku didalam pelukannya. Menghembuskan nafas panjang, pria itu beraroma rokok. Aku kenal siapa orang ini. Dengan lirih dia memanggil namaku. "Bening..." Yaa dia Si Bajingan... dia yang merusak diriku. Dia yang mengambil mahkotaku. Pria itu hilang, lenyap dengan cepat setelah dia membanting diriku dilantai. Aku sudah muak, apa yang salah dengan hidupku ini?