Kepada senja yang memantulkan cahaya di balik dinding kaca, akan kutuliskan kisah kita yang akan menjadi mahakarya. Krist tahu pria itu, sosok yang selalu duduk di kursi ketiga tepat di samping jendela. Bukan untuk membaca buku, tapi sibuk termenung sembari memandangi jendela kaca di sebelahnya. Uniknya, pria itu selalu datang tepat ketika giliran Krist menjaga perpustakaan. Krist pikir tidak ada yang aneh dengan jendela di perpustakaan. Namun, Krist enggan untuk menegur. Dia tahu pria itu dan akan sangat berbahaya jika berurusan dengannya hingga karena suatu kejadian, dirinya memberanikan diri untuk menegur dan ajaibnya hubungan mereka pun terjalin begitu saja. Krist yang penasaran akhirnya ikut memandangi apa yang selama ini dilihat oleh pria itu. Tentang cinta diam-diamnya, juga tentang ungkapan perasaannya.