Hujan itu hadir semaunya, sesukanya, dan seenaknya. Hadir membasahi seluruh isi bumi sebagai sebuah anugrah Tuhan yang terbaik tapi terkadang juga dapat menjadi sebuah bencana besar. Sama halnya denganmu, kau datang dengan waktu yang tak dapat ku tebak, membuat semua berubah sehingga aku yakin bahwasannya kamu adalah anugrah yang dikirim Tuhan untuk membuatku bahagia, tapi ternyata kamu hanyalah sebuah bencana kekecewaan besar untukku sekarang. Gibran, aku rindu hadirmu.