Bittersweet

By sourpineapple_

11.8K 1.5K 114

[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] REPUBLISH ( TELAH DIREVISI & ROMBAK ULANG ) ──────────────── Adlyne nggak pernah p... More

[0.0] prologue
[0.1] lembar satu
[0.2] lembar dua
[0.3] lembar tiga
[0.4] lembar empat
[0.5] lembar lima
[0.6] lembar enam
[0.7] lembar tujuh
[0.8] lembar delapan
[0.9] lembar sembilan
[10] lembar sepuluh
[11] lembar sebelas
[12] lembar dua belas
[13] lembar tiga belas
[14] lembar empat belas
[15] lembar lima belas
[16] lembar enam belas
[17] lembar tujuh belas
[18] lembar delapan belas
[19] lembar sembilan belas
[20] lembar dua puluh
[22] lembar dua puluh dua
[23] lembar dua puluh tiga
[24] lembar dua puluh empat

[21] lembar dua puluh satu

282 51 4
By sourpineapple_

"Roman-romannya ada yang baru jadian, nih."

Adlyne yang lagi asik mainin ponsel, mendadak mules waktu dengar sapaan tanpa bismillah-nya Alice pagi-pagi begini. Dia emang belum cerita apa-apa sama cewek itu soal yang terjadi kemarin. Adlyne terlalu sibuk guling-guling di kasur sampai nggak sempet buat kabar-kabar.

Dan nggak tau juga Alice dapat berita dari mana kok bisa cepet banget taunya, padahal Adlyne belum koar-koar.

"Apa sih?" sahut Adlyne, masih belum kepengin ngaku.

Alice ketawa. "Mau lo tutup-tutupin kayak gimana pun, kalau cowok lo itu Leon, semua orang juga langsung tau. Cek noh, sosmednya," ujar Alice yang bikin Adlyne langsung mengecek sosial medianya.

Pertama, WhatsApp.

Ternyata Leon beneran buat snap yang belum sempat Adlyne lihat, isinya apa? Foto tangan lagi gandengan yang mana itu adalah tangan Adlyne dan Leon kemarin, dikasih backsound lagunya musical band yang hits pada jamannya dengan judul Lebih Dari Bintang.

Nggak cukup di situ, Adlyne yakin kalau foto itu juga debut di instagram story-nya Leon.

Dan ternyata ... benar.

Gimana reaksinya Adlyne?

Menggigiti bibirnya, Adlyne melirik-lirik Alice yang daritadi senyam-senyum mencurigakan sambil lihatin dia.

"Optimis banget lo kalau itu tangan gue?" sanggah Adlyne.

Alice masih senyam-senyum.

"Terusin aja, Lyne, terusin, sampe mana lo kuat nutupin."

"Ih ya 'kan siapa tau kalau tangan cewek barunya dia 'kan? Siapa gitu. Orang gue kemarin di rumah aja kok, bantuin Mama bikin kue."

Alice ketawa lagi. "Gembel banget, Lyne," ledek Alice, makin kenceng ngakak-nya. "Udah main rahasia-rahasiaan gitu lo ya sekarang. Sebelum lo bilang sendiri juga gue udah survei duluan kali, update informasi itu perlu," ujar Alice, membuat Adlyne mendengkus.

"Jangan ketawa," dengkus Adlyne.

Digitun mah, Alice tambah gede ketawanya. "Cuma lucu aja, ya, liat kalian yang udah kayak kucing sama tikus eh tiba-tiba jadian. Lo yang biasanya galak kayak rentenir nagih utang tiap kali ketemu Leon, jadi menciut malu-malu, gue jadi serasa liat sinetron ftv."

Adlyne mengerucutkan bibirnya. "Lo jangan bilang siapa-siapa ya."

"Nggak gue bilang juga nanti orang-orang pada tau sendiri. Mampus lo diceng-cengin satu kelas."

"Jahat banget lo, Lice." Adlyne cemberut.

Alice membuang napas pelan, capek juga ketawa dari tadi. "Seneng nggak?" tanyanya.

Adlyne mengulum bibir dan mengangguk pelan.

"Terus kenapa kok berangkat pagi-pagi? Harusnya bareng sama Leon dong, biar romantis."

"Lo pikir aja lah! Emangnya gue nggak malu?"

Kemarin malem Leon udah ngajakin Adlyne buat berangkat bareng, tapi Adlyne menolak, alasannya, dia masih belum terbiasa, masih malu juga, Leon juga nggak maksa, katanya nggak pa-pa, nanti pelan-pelan juga terbiasa.

"Kenapa malu? Lo berdua tuh mau nempel-nempel kayak gimana pun, orang-orang udah nggak heran. Dari jaman MPLS juga barengan mulu, cuma dulu 'kan masih friendzone, sekarang statusnya naik satu tingkat, jadi pacar, acikiwir," goda Alice.

Adlyne refleks mukul lengan sahabatnya itu. "Udah ah, diem!" serunya, dengan wajah bersemu merah.

***

Waktu habis confess beneran ke Adlyne lewat chat tempo lalu, dan berakhir dihindarin setengah hidup sama cewek itu, apa lantas Leon langsung pasrah dan galau doang?

Ya udah pasti enggak, walaupun emang sambil galau, dia tetap berusaha buat deketin Adlyne lagi, Leon tau kalau Adlyne malu, secara itu tiba-tiba banget, dan cara pendekatan mereka tuh lebih banyak kucing-kucingannya.

Dan Leon upload video gitarannya waktu itu emang udah niat buat kodein Adlyne, pas banget yang dikode liat pertama kali. Langsung aja Leon chat lagi, siapa tau mata hatinya terbuka terus peka sama kode keras dari Leon dan mau bales chatnya.

Eh, ternyata benar. Begitu Leon chat, Adlyne membalas, dan paling nggak terduganya, cewek itu tiba-tiba minta maaf terus ngajak ketemuan. Leon mendadak galau brutal, udah mikirin presepsi-presepsi buruk yang terjadi nanti, sampai-sampai mau tidur aja susah.

Awalnya, Leon mau bilang jujur, terus biar nggak kaget, dia mau ngajak Adlyne buat pendekatan tipis-tipis dulu, eh momen epic-nya, Adlyne malah bilang, "Kenapa nggak langsung jadian aja?"

Apa nggak langsung terkamcagiya-kamcagiya itu si Leon?

Tapi Leon nggak mau menyia-nyiakan kesempatan itu, hal yang dia tunggu-tunggu dengan sabar. Nggak pakai rem, langsung digas sama Leon, dan akhirnya?

Iya, betul, mereka jadian.

Officially. Setelah drama friendzone yang kayak nggak ada habisnya.

Sekarang, mereka berdua lagi ada di belakang sekolah, di bangku besi yang ada di bawah pohon seri. Sama-sama diam, namun bukan dalam suasana canggung, biasanya tiap kali saling diam-diaman begini, mereka selalu merasa canggung, tapi kali ini enggak.

"Aneh nggak sih?" tanya Adlyne memecah keheningan.

Leon menoleh. "Hm? Apanya?"

"Kita."

Leon tertawa pelan. "Enggak. Emang aneh darimananya? Cowok sama cewek pacaran, aneh ya?"

"Ih, bukan itu maksudnya! Ya kita 'kan biasanya berantem, terus ... ya gitu ...," cicit Adlyne.

"Namanya juga perasaan manusia, nggak ada yang tau. Siapa juga yang rencanain buat suka sama cewek galak kayak kamu?" ujar Leon berakhir meledek.

Adlyne marah? Hampir, tapi ketahan gara-gara dengar Leon bilang "kamu". Rasanya bulu kuduk Adlyne berdiri semua karena saking merindingnya. Benar-benar terasa cringe, mereka yang suka maki-makian jadi aku-kamuan begini.

Bukan Adlyne sih, cuma Leon aja, soalnya Adlyne masih tengsin. Gagu banget kalau disuruh aku-kamu, jadi dia kalau ngomong masih kayak biasanya. Leon nggak masalah, dia bilang take it easily, nggak perlu dipermasalahin, nanti juga terbiasa sendiri.

"DIH?! MULUT LO YA?! Siapa juga yang rencanain mau suka sama cowok tengil kayak lo? Lo pasti pake pelet 'kan?!!" balas Adlyne galak, untuk menutupi salah tingkahnya.

Leon ketawa. "Makanya, perasaan manusia itu nggak ada yang tau. Bilang enggak-enggak, juga akhirnya demen 'kan?" godanya, menaik-turunkan alis, membuat Adlyne membuang pandangan.

"Diem lo buaya," sewot Adlyne.

"Nggak pa-pa, samaan kok. Aku dulu juga ngeremehin banget, eh akhirnya suka juga. Inget waktu MPLS dulu, nggak?"

Adlyne mengerjap. "Bagian mana?"

"Hari kedua, yang semua cewek disuruh kepang dua. Waktu itu aku 'kan godain kamu, masa nggak inget?"

Adlyne berusaha mengingat-ingat momen yang dikatakan oleh Leon. "Oh, yang waktu itu? Yang gue nendang kaki lo itu, ya? Abis lo cringe banget, sok akrab, orang nggak kenal tiba-tiba flirting."

Leon tertawa. Emang sih, dia aja malu kalau inget, kenapa ya, dia dulu alay banget, mana nggak tau malu, walaupun sekarang masih nggak tau malu, tapi kayaknya nggak separah dulu, makanya Adlyne langsung ilfeel pas pertama kali ketemu Leon.

"Tau nggak kenapa aku tiba-tiba flirting?"

"Kenapa emang?"

"Soalnya, waktu itu kamu keliatan lucu, apalagi dikepang dua, berasa lihat anak TK masuk SMA, mana suara kamu cempreng banget lagi," tutur Leon, membuat pipi Adlyne bersemu padam.

"Diem! Jangan diinget-inget!" Adlyne kalau ingat jaman MPLS juga malu banget, ngatain Leon sok akrab, dia sendiri sebenarnya juga suka sok akrab, mana suaranya paling melengking.

"Sekarang juga masih lucu kok," puji Leon, tersenyum manis sambil menepuk-nepuk pelan puncak kepala Adlyne.

Adlyne yang diperlakuin kayak gitu apa kabar?

Alhamdulillah ini jantungnya mau pindah ke tenggorokan.

ALIAS SALTING BANGETTT, BYE.

HAHAHAHA, setelah sekian abad akhirnya di-update lagi, jadwalnya cerita ini update satu abad sekali aja ya gais, buat selingan kalau gabut. ini mah jangankan yang baca, yang nulis juga lupa alur lama-lama.

ini cerita dari jaman baheula nggak selesai-selesai dah, tapi gapapa, kita selesaikan dengan santuy, sampe lima tahun ke depan pun Wallahua'lam ☺️ [ semayle ]

dah ya, terimakasih sudah membaca, sampai jumpa satu abad kemudian 🙂

Continue Reading

You'll Also Like

611K 23.9K 36
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
2.7M 133K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
273K 25.4K 31
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
10.6M 675K 43
Otw terbit di Penerbit LovRinz, silahkan ditunggu. Part sudah tidak lengkap. ~Don't copy my story if you have brain~ CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN D...