Sepatah Kalimat dan Dialog

By tarsisasmitha

3 10 0

Alizka sosok wanita yang kuat dan hebat dalam menjalani hidupnya. Hingga dihadirkan oleh sang semesta, sosok... More

2 || Bersyukur
3 || Berat
4 || Air Mata

1 || Hujan

1 4 0
By tarsisasmitha


Ada seorang gadis yang merasa kehidupannya gagal terus menerus dan tidak bisa membuat orang-orang terdekatnya bahagia.

Lalu ada seseorang yang hadir dikehidupannya dan membuat dia merasa tenang.

Malam hari disebuah taman. Seorang gadis itu duduk disebuah bangku taman, dan saat itu sedang hujan. Tak disangka ada seseorang yang menghampirinya.

"Hai. Hujan lohh disini, kenapa tidak meneduh?" Sambil berdiri, tepat didepan gadis itu.

Aku hanya menengok dan menatap kearahnya sambil tersenyum tipis. Lalu aku menjawab perkataannya.

"Aku lebih suka hujan." Kataku.

Seketika seseorang itu pun berfikir sejenak. Mengapa dia bilang seperti itu.

"Kenapa kamu suka hujan? Bukankah hujan bisa membuatmu sakit." Seseorang itu.

Dan aku pun kembali tersenyum tipis, lalu menjawab perkataannya.

"Yaa aku suka hujan. Karena disaat aku benar-benar lelah dengan kehidupan, dan yang mengerti ku hanyalah hujan serta sang pencipta semesta. Yaa memang efeknya seperti itu, kita akan jatuh sakit, dan itu lagi-lagi menurutku ngak papa." Jawabku.

"Alasanmu tepat sekali. Tapi bolehkah?" Seseorang itu yang tidak melanjutkan perkataannya.

Seketika perkataan seseorang itu membuat gadis itu berfikir bingung, kenapa dia menjawab sesingkat itu, maksud dia menjawab seperti itu apa.

"Alasan? Bolehkah? Aku tidak mengerti apa maksud perkataanmu." Kataku.

"Yaa alasanmu. Alasanmu yang membuatku untuk jadi hujan kedua untukmu." Seseorang itu.

"Bolehkah? Hujan kedua? Plis jelaskan secara detail, aku masih tak mengerti apa maksud dari perkataanmu." Jawabku.

"Iya. Bolehkah? Bolehkah aku menjadi hujan keduamu, agar kamu tidak sakit." Seseorang itu.

Aku pun terdiam, dan seketika dia pun bertanya kembali.

"Bolehkah nona? Jika tidak boleh, aku pergi." Seseorang itu.

Aku pun meraih tangannya serta melarangnya untuk pergi sambil meneteskan air mataku, dan aku pun memeluknya.

"Iyaa boleh, aku butuh seseorang yang bisa mengerti aku disaat dunia sedang jahat denganku." Kataku sambil memeluknya.

"Menangis lah. Jika menangis itu meringankan sebagian dari bebanmu." Sambil membalas pelukannya.

Lalu seseorang itu kembali berkata...

"Dekap saja tubuhku dan rasakan hangatnya jaketku, jika itu membuatmu merasa tenang." Seseorang itu.

Perkataannya pun membuatku seketika memeluknya semakin erat, lalu air mataku pun berlinang deras dijaketnya.

Seseorang itu pun mengelus rambutku, lalu berkata.

"Hey. Saya yakin kamu kuat kok, kamu wanita terhebat yang pertama kali saya temukan." Seseorang itu dengan nada lembutnya.

Gadis itu pun melepaskan pelukannya secara perlahan, lalu mengelap air matanya dengan jari-jarinya.

Kemudian seseorang itu pun memegang wajah gadis itu dengan kedua tangannya dan kembali berkata.

"Sudah merasa tenang kah? Jika sudah. Jangan kau ulangi lagi hal seperti ini, nanti kau malah jatuh sakit. Lupakan saja hujan pertamamu, jadikanlah aku hujan kedua mu." Sambil tersenyum tipis.

Air mata gadis itu pun perlahan berlinang, lalu menjawab perkataan seseorang itu dengan menganggukkan kepalanya sambil tersenyum tipis.

"Kamu hebat, kamu bisa berjuang sejauh ini. Kamu itu hebat." Seseorang itu.

Seseorang itu pun mengeluarkan sebuah sapu tangan bermotif kotak-kotak serta dilengkapi gambar boneka ditengahnya dari saku jaketnya.

"Untukmu. Menangis lah jika hidupmu sedang berat, tak apa engkau menangis. Menangis itu bagian dari manusiawi kan?" Seseorang itu

Gadis itu pun mengambil sapu tangan yang diberikan oleh seseorang itu sambil menjawab perkataannya dengan mengangguk.

Seseorang itu pun memegang kedua tangan gadis itu lalu berkata.

"Pakailah sapu tangan itu, jadikanlah dia teman mu, disaat aku tidak hadir menemanimu dikala engkau sedang sedih." Seseorang itu.

Kemudian seseorang itu pun melepas tangan gadis itu secara perlahan dan kembali berkata.

"Pesanku untukmu sebelum kita berpisah malam ini. Jangan jadi wanita yang lemah, kamu harus yakin kamu itu kuat, kamu itu hebat, ada seseorang dan tidak adanya seseorang dikehidupanmu, kamu itu sudah hebat." Seseorang itu.

Aku pun membalas perkataan dengan senyum tipis.

Kemudian seseorang itu pun beranjak pergi dari gadis itu.

****************

Hujan 2

Setelah kemarin aku baru saja bahagia oleh seseorang.

Namun tepat hari ini dunia ku benar-benar hancur, aku merasa disudutkan oleh kebanyakan orang, aku merasa diberi beban ekspetasi sangat tinggi, aku merasa hidup tidak adil denganku.

Tepat sore hari menjelang malam aku mulai menangis lagi disebuah taman semalam yang aku datangi. Air mata ku terus berlinang deras disekujur pipiku, tak henti-henti aku menangis. Namun seketika, sapu tangan yang aku masukan disaku bajuku pun terjatuh, aku pun mengambil sapu tangan itu.

"Sapu tangan ini. Sapu tangan dari hujan keduaku, dimana kamu? Aku ingin menangis lagi dalam dekapanmu..." Batinku berkata, lalu air mataku pun perlahan berlinang.

"Dia pernah berkata, bahwa aku itu wanita kuat, dan hebat." Batinku berkata.

Gadis yang duduk dibangku taman itu pun seketika mengelap air matanya, karena gadis itu teringat sebuah perkataan yang diucapkan seseorang itu.

Namun tak disangka, seseorang itu lagi-lagi datang menghampiri gadis itu yang sedang duduk dibangku taman.

"Hey. Sedih lagi? Kenapa? Sedang beratkah hidupmu?" Ucap seseorang itu yang sedang berdiri dibelakang bangku taman.

Aku pun menengok ke arah belakang, tak disangka yang berkata itu seseorang itu.

"Hai. Hujan keduaku." Jawabku sambil perlahan berlinang air mata.

"Loh loh, jangan sedih. Saya kan pernah bilang ke kamu, kamu itu wanita kuat, hebat." Seseorang itu.

Aku pun terus-menerus menangis dalam dekapannya.

"Sampai kapan kamu menangis dalam dekapan saya, jika saya pergi, lalu tidak kembali. Bagaimana nantinya jika hidupmu sedang berat, lalu tidak ada saya disamping kamu." Seseorang itu.

"Kamu itu kuat, kamu itu harus sayang sama diri kamu sendiri, kamu itu hebat." Seseorang itu.

"Iyaa, terimakasih. Aku banyak belajar dari kamu untuk selalu jadi wanita yang kuat, hebat dan tegar." Kataku sambil mengelap air mataku yang berlinang.

Seseorang itu pun menjawab perkataan gadis itu dengan menganggukkan kepalanya, lalu seseorang itu pun memberi sesuatu kepada gadis itu.

"Ini untukmu, selagi kamu sedih, kamu beli saja es krim ini, aku yakin mood kamu akan kembali."

Aku pun mengambil es krim itu darinya sambil tersenyum.

"Gimana? Udah mendingan?" Tanyanya.

Aku pun membalas pertanyaan dengan menganggukkan kepalaku sambil memakan es krim yang diberinya.

Kemudian seseorang itu pun membalasnya dengan senyuman. Lalu berkata.

"Kamu boleh makan es krim, tapi jangan keseringan juga yaa. Kamu bisa lakukan cara lain kok, selain makan es krim. Seperti melakukan suatu hal-hal kecil yang membuatmu bahagia disaat kamu sedang sedih dengan kehidupanmu."

Aku pun membalas perkataannya dengan senyuman sambil menganggukkan kepalaku.

Setelah aku dan seseorang itu selesai makan es krim. Kemudian seseorang itu pun kembali berkata.

"Liat senja itu." Seseorang itu sambil menunjukkan kearah datangnya senja.

"Iyaa. Ada apa dengan senja?" Kataku sambil memandang senja itu.

"Jadilah seperti senja yang sinarnya hanya sebentar, tetapi sangat bermakna bagi semua orang."

"Kalau aku jadi senja? Apa itu tidak menyakiti perasaan semua orang?" Tanyaku.

"Tentu saja tidak. Justru dengan sinar sekejap mu itu, membuat bermakna bagi semua orang. Mereka bisa bahagia walau sesaat, hanya dengan memandangmu sebagai senja, bukankah berguna dan bermakna bagi semua orang?"

Aku pun menjawab perkataannya sambil menganggukkan kepalaku dengan wajah polosku.

"Sudah mau menjelang malam, kamu pulang yaa, saya juga pulang kok. Satu pesan saya untukmu, jangan berharap saya selalu hadir dikala kamu sedang sedih, dan jika memang saya tidak hadir dikala kamu sedang sedih. Kamu bisa ingat sejenak semua perkataan saya untuk sekedar mengobati sedihmu."

Aku pun membalas perkataan dengan senyum tipis dan menganggukkan kepalaku.

Seseorang itu pun pergi dari gadis itu. Kemudian gadis itu pun juga pergi dari taman itu menuju pulang ke rumahnya.

Bertemu denganmu bukanlah bagian dari rencanaku. Melainkan sebuah rencana dari sang pencipta semesta....





Continue Reading

You'll Also Like

572K 22.2K 35
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
254K 24K 30
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
807K 96.1K 12
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
1.6M 117K 47
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...