A Brand New Day

By ETSURATSU

1.7K 421 123

[Bisa Follow akun Etsu dulu sebelum dibaca, agar nanti bisa tahu update'an cerita kesukaan kalian] [Vote dan... More

Prolog
1. Matahari
2. Meet
3. Kilas balik
4. Hope it
5. Sick, i'm so sick of this.
6. I love u Mom
7. Dipersatukan
8. Confused
9. Ego
10. Pesona
11. Miss Them Much
12. Truth or Dare?
13. Perantara
14. Bahagia
15. Sedih, Bahagia, Satu
16. Sedih
18. Fun Fair Bersama Siapa?
19. Taehyung Jatuh Cinta?
20. Mereka Makin Dekat
21. Cemburu
22. Nasehat Seorang Sahabat
23. Konyol

17. Ala-Ala Drama Korea Gitu

48 17 0
By ETSURATSU

Sunyi menyelimuti kamar milik Michael untuk beberapa saat. Tidak biasanya memang kamar Michael menjadi sepi jika Hoseok ada di sana. Namun sekarang sangat-sangat sepi, Hoseok juga agak pendiam setelah Michael bercerita. Hoseok juga sempat melamun tadi.

"Seok," panggil Michael.

Hoseok yang merasa dipanggil pun menengok ke arah sumber suara. "Kenapa, Chael?" Tanya Hoseok.

"Kita ke taman yuk!" Ajak Michael sembari tersenyum lembut ke arah Hoseok. Hoseok tentu saja mengganggukkan kepalanya. Michael merasa senang akan balasan Hoseok tadi.

Michael bersiap-siap sementara. Hoseok menunggu di ruang tamu. Ia menunggu ditemani dengan camilan dan minuman yang sudah disiapkan oleh Ibu Michael.

"Ah... gomawo eomma," ucap Hoseok sembari membungkuk. Nyonya Min tersenyum sebagai jawaban terima kasih dari Hoseok. Hoseok duduk dan memakan beberapa camilan yang dibuat eomma Min kepadanya.

Michael yang sudah selesai bersiap-siap pun ke bawah. Dia melihat Hoseok yang sedang asik menunggu ditemani dengan camilan-camilan di depannya. Michael berniat untuk mengagetkan Hoseok dari belakang. Di saat Michael sudah dekat dan ingin melancarkan misinya untuk menjaili Hoseok, Ibunya datang dan memanggil Michael, bertanya apa yang ingin dilakukan Michael. Mengapa Michael berjalan seperti ini menjaili Hoseok? Misi Michael pun gagal, Hoseok sudah keburu melihatnya dengan biskuit yang masih ada di mulutnya itu.

Michael hanya menunduk pasrah sembari menghembuskan nafas pasrah. "Enggak mom, cuman mau ke Hoseok aja," jawab Michael pasrah.

"Ah.... ya udah, mom ke dapur ya,"

"Hoseok,"

"Ah nee, eomma?" Sahut Hoseok yang masih mengemil camilannya. Sungguh pipinya sampai penuh dengan remah-remah biskuit yang ia makan. Sepertinya Hoseok sangat menyukai camilan yang diberikan oleh Nyonya Min.

"Aahhh you're too cute, Seok." Gumam Nyonya Min sembari tersenyum karena melihat pipi Hoseok yang dipenuhi remah-remah biskuit.

Hoseok hanya memiringkan kepalanya bingung. Iya! Dia bingung apa yang dikatakan oleh sang eomma. Kenapa tiba-tiba eomma bilang dia imut?

Hoseok memainkan kedua jarinya yaitu jari telunjuk dan ibu jarinya di daerah dagu. Ia merasakan remah-remah berada di daerah dagunya. Aahhh iya... ia tadi memakan camilan yang diberikan eomma Michael! Mungkin karena remah-remah yang menempel di dagunya, sang eomma Michael berkata imut kepadanya.

"Ah aniya eomma." Sahut Hoseok dan akhirnya ia membersihkan remah-remah dari dagu dan pipinya. Setelah membersihkan remah-remah biskuit itu, Hoseok segera mengajak Michael.

"Yuk Chael!" Ajak Hoseok dan Michael akhirnya menggangguk sebagai jawabannya.

Saat Hoseok dan Michael ingin pergi, nyonya Min memberhentikan mereka.

"Tunggu dulu," ujar nyonya Min dengan lembut.

Hoseok pun menoleh karena panggilan nyonya Min. "Kalian hati-hati ya. Jangan lama-lama keluar, okay? Hoseok jaga Michael ya? Kamu tau kan Michael kayak gimana?"

"Ah nee eomma, Hoseok akan jaga Michael terus kok. Hoseok kan sahabat Michael, hehehehe." Jawab Hoseok sembari terkekeh. Sebenarnya agak sakit juga saat dia berkata seperti itu, tapi ya memang seperti itu adanya bukan?

Nyonya Min hanya mengangguk. Ia percaya kepada Hoseok. Ia percaya jika Hoseok bisa melindungi Michael kapan pun itu. Nyonya Min tahu betul jika Hoseok anak yang baik dan bisa diandalkan.

Akhirnya Michael dan Hoseok pun pergi ke taman. Di saat perjalan mereka saling berbincang. Entah itu pekerjaan rumah atau pun kinerja mereka di sekolah. Tak lupa juga Michael memberitahu jika ia tak sabar menemui sang kekasih.

Michael yang malang. Ia tak tahu jika yang memberi pesan tadi itu bukan sang kekasih. Ia juga tak tahu jika sang kekasih sedang dalam masalah. Iya! Masalah pada hubungan persahabatannya. Sang kekasih sedang di ambang keputusasaan. Andai saja Michael tau tentang keadaan sang kekasih kali ini.

Kebetulan sekali ada minimarket di dekat sana. Mereka memutuskan untuk membeli ice cream sebentar di sana dan juga beberapa camilan pastinya. Michael belum memakan camilan sedaritadi.

Iya! Yang memakan camilan hanya Hoseok saja. Jadi ya begini, dia ingin sekali membeli camilan di sana.

"Seok... beli ice cream yuk, Seok!" Ajak Michael. Hoseok hanya tersenyum dan mengangguk. Mereka berdua memasuki minimarket itu. Michael memilih ice cream cone rasa stroberi vanila dan Hoseok membeli ice cream macha di sana. Michael juga membeli beberapa camilan seperti beberapa keripik kentang dan juga candy kesukaannya.

Hoseok tentu saja membeli ramyeon di sana. Ia ingin makan sebentar di depan minimarket tersebut. Ia sudah kelaparan. Tenang, dia tidak lupa membeli air mineral kok.

Mereka menghabiskan waktu mereka untuk makan bersama sebentar di sana. Lagipula minimarket itu tidak terlalu dekat dengan jalan raya, jadi mereka masih bisa tenang makan di sana.

Hoseok sibuk dengan ramyeonnya dan Michael juga sibuk dengan ice creamnya. Terlihat ada dua pengunjung yang masuk ke minimarket tersebut. Michael merasa tidak asing dengan postur tubuh kedua lelaki tersebut. Michael ingin melihat wajah kedua laki-laki tersebut, tapi Hoseok seperti ingin menghalanginya saja.

"Seok minggir dulu sebentar, ih!" Ujar Michael agak sebal karena Hoseok.

"Ih tunggu dulu, Chael! Gue lagi makan nih! Nanggung tau... lagi asik-asiknya juga. Sabar dulu, Chael!" Jawab Hoseok yang masih asik memakan makanannya itu. Michael hanya menurut saja sembari mengembungkan pipinya karena sebal kepada Hoseok.

"Hoseok mah," guma Michael sebal.

"Jangan manyun-manyun gitu, nanti ada yang nyulik loh!" Celetuk Hoseok asal dan itu membuahkan hasil.

Iya! Tapi hasil yang tidak memuaskan. Michael kelihatannya tambah ngambek karena sikap Hoseok.

"Aduh... tuan putri tambah ngambek nih. Hehehehe," kekeh Hoseok sembari menyenggol-nyenggol bahu Michael sesekali.

"Enggak ih!" Ketus Michael. Di tengah sebalnya itu, ia masih memikirkan dua orang lelaki yang memasuki minimarket tersebut.

"Mereka berdua siapa ya?" Gumam Michael penasaran.

"Lo ngomong apa tadi?" Tanya Hoseok yang di mana ia masih melahap banyak sekali makan. Mulutnya juga masih dipenuhi oleh ramyeon yang ia makan sejak tadi.

"Ih Hoseok mah! Makan dulu tuh ramyeonnya!" Ujar Michael sembari memincingkan matanya.

"Astaga Chael, lu lucu banget deh. Gue jadi pengen makan elo!"

"Apaan sih, Seok?"

Sementara itu dua lelaki yang sudah memasuki minimarket tersebut mengobrol dan memilih-milih makanan. Sebenarnya, hanya satu saja sih yang asik memilih-milih makanan. Ia berniat menghibur sang sahabat agar selera makan sang sahabat meningkat dan tidak memikirkan hal yang tadi untuk saat ini.

"Ah Tae, ini makanan kesukaan lo. Ini juga ada minuman kesukaan elo, dipilih gih Tae." Ujar Jimin sembari tersenyum dan menunjuk-nunjuk camilan beserta minuman yang ada di minimarket tersebut.

"Gue lagi ga selera makan, Jim." Balas Taehyung lirih.

Jimin tahu jika Taehyung masih memikirkan kejadian tadi, tapi Taehyung juga perlu menenangkan diri. Dia memang tidak jadi membawa sang sahabat ke restaurant yang terkenal itu, tapi ada sebuah alasan juga.

Pertama, karena di sana sudah ramai dan mereka berdua tidak bisa menenangkan pikiran. Kedua karena Taehyung tidak menyukai keadaan ramai, apalagi di saat seperti ini. Bisa-bisa Taehyung mengamuk di sana. Terakhir, Jimin ingin membuat Taehyung senang sesekali. Untung saja Jimin tahu tempat yang minimalis, dan enak untuk menenangkan diri. Walaupun itu hanya di minimarket. Setidaknya mereka bisa menenangkan diri sebentar, bukan?

"Tae... lu harus makan. Tadi di caffe aja lu ga jadi makan, loh! Gue ga mau lo kepikiran terus masalah tadi. Nanti gue urusin kok, tenang aja. Maaf juga karena ga bisa bawa lo ke restaurant yang gue janjiin tadi, lo liat sendiri kan kalau tadi rame banget di sana? Yang ada lo ga bisa seneng di sana dan malah kepikiran mulu. Gue tau lo ga sukak tempat rame, apalagi elo yang lagi masa-masa kayak begini iya kan?" Jelas Jimin dengan lembut sembari menyerahkan ramyeon kepada sang sahabat.

Taehyung hanya bisa tersenyum mendengar penuturan sang sahabat. Ternyata Jimin sampai segininya. Jimin sangat perhatian kepadanya dan harusnya Taehyung tau itu. Seharusnya Taehyung bisa membalasnya. Taehyung merasa dirinya tidak berguna dan selalu menciptakan masalah saja kepada sahabatnya ini. Namun ya begitu, Taehyung tidak ingin menunjukkan kesedihannya lagi kepada sahabatnya ini. Ia tak ingin Jimin menambah pikiran buruk karena dirinya. Setidaknya Taehyung masih bisa membalas jasa sang sahabat.

Taehyung pun tersenyum dan menangguk. Walaupun senyuman kecil, Jimin sangat senang kali ini. Taehyung juga mengambil ramyeon itu dari tangan sang sahabat. Mereka membayar semua camilan yang mereka beli termasuk ramyeon dan minuman-minuman yang baru saja mereka beli.

Setelah membayar dan selesai membuat ramyeon tersebut, mereka berdua duduk di depan minimarket untuk menenangkan diri sebentar. Di saat itu juga Hoseok selesai memakan makanannya. Hoseok juga segera mengajak Michael ke taman. Michael hanya mengangguk dan mereka berdua segera pergi ke taman.

"Seok.... tadi gue liat dia orang laki-laki,"

"Terus-terus?"

"Ihhh! Jangan dipotong-potong dulu napa, Seok?"

"Iya... iya... terus kenapa?"

"Gue ngerasa kayak ga asing gitu, karena kenal gitu."

"Kenapa tadi ga mastiin aja?"

"Ya maunya juga gitu, tapi elonya yang bikin gue gak bisa liat mereka berdua." Jelas Michael sebal.

"Ya kenapa ga langsung ke mereka aja?" Tanya Hoseok yang sekarang memakan ice creamnya yang hampir meleleh. Ia sempat lupa ia membeli ice cream tadi.

"Ya karena gue takut, Seok." Jawab Michael sedikit meninggikan suaranya. Ia mulai bertambah sebal kepada sang sahabat, mulai kapan sang sahabat menjadi seseorang yang mengesalkan seperti sekarang ini?

"Takut kenapa coba, Chael?" Tanya Hoseok santai dengan ice creamnya itu.

"Ya gue takut gue salah orang, Seok. Ah sebel ah sama Hoseok, sekarang!" Michael tiba-tiba berjalan lebih cepat daripada sang sahabat dengan mengembungkan pipinya. Belum lagi langkah kakinya yang begitu lucu di mata Hoseok.

"Astaga Chael, Chael" gumamnya sembari tersenyum akan tingkah lucu sang sahabat.

"CHAEL! WOY TUNGGU GUE! GUE KETINGGALAN NIH!" Teriak Hoseok untuk menambah suasana romantis seperti di drama Korea yang eommanya sering tonton itu. Jangan lupa senyuman aneh khasnya itu yang masih terukir di wajahnya dan juga ice cream yang hampir mencair itu.

"LO NYEBELIN SIH! GUE SEBEL AMA LO!" Balas Michael berteriak tak kalah kencang. Tiba-tiba juga Michael tersenyum karena tingkahnya dan sahabatnya yang aneh itu.

"Kenapa gue senyum-senyum ga jelas gara-gara dia sih?" Gumam Michael yang masih tersenyum tipis.

Taehyung dan Jimin sempat mendengar teriakan dua sahabat itu. Mereka berdua memang belum tahu jika itu Hoseok dan kekasih Taehyung. Taehyung hanya merasa agak cemburu saja. Tidak tahu kenapa.

"Lo kenapa Tae?" Tanya Jimin lembut kepada sang sahabat karena dia melihat mimik wajah Taehyung yang berubah seperti tadi.

Taehyung yang sadar diperhatikan, langsung mengubah raut mukanya. Ia benar-benar tak ingin Jimin kerepotan lagi.

"Enggak kok Jim, gue cuman agak cemburu ama dua orang tadi." Ujar Taehyung sembari tersenyum lembut. Memang anak satu ini, cepat sekali mengubah raut mukanya. Tolong katakan kepada Jimin untuk memarahi Taehyung sekali-sekali karena dia bukanlah beban jika dia tidak tersenyum.

"Aahhh gitu... kenapa gak chat pacar baru lo aja?" Usul Jimin. Sepertinya Taehyung setuju akan usulan sang sahabat.

"Okay, habis kita selesaiin makanan kita dulu," ujar Taehyung kepada Jimin. Mereka berdua pun memakan makanan yang telah mereka beli tadi.

**==============================**
Lumayan panjang ni guys, semoga ngefeel dan tungguin terus kelanjutannya. Jangan lupa komen dan vote ya guys, karena dari itu Etsu bisa semakin cepat update cerita ini.

Sehat selalu guys!

23 Desember 2020

Salam dari Jhope's girlfriend 💜

Continue Reading

You'll Also Like

678K 78.8K 10
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.7M 226K 68
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
8.8M 947K 65
[SUDAH TERBIT] Tersedia di Gramedia dan TBO + part lengkap Apakah kalian pernah menemukan seorang pemuda laki-laki yang rela membakar jari-jari tanga...
6.3M 267K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...