W Author POV W
Pasar malam yang seharusnya dinikmati oleh semua orang, kini berubah jadi medan kebakaran. Api membakar pasar, para pedagang maupun pembeli panik dikarenakan tidak bisa keluar dari dalam pasar yang berada di dalam bangunan itu. Sementara pedagang yang berada di luar juga kebingungan serta panik karena tidak bisa menjauh.
Mereka seakan terperangkap ke dalam kotak tak terlihat. Sementara itu api terus menyala dan seorang lelaki berambut jingga menyeringai bagaikan monster di tengah kobaran api.
"Aduh~~. Aku berlebihan lagi.. " tertawanya.
Gadis kecil dengan telinga rubah orange mendekati lelaki itu. "Apa tidak apa membuat semacam kekacauan seperti ini? " tanyanya agak takut.
"Kau terlalu pesimis, Shiina. Tidak ada yang bakal mengetahui atau menyadari ini semua.. "
"Riisycho benar, Shiina. Pasar ini telah terkurung ke dalam Perlengkapan Kode Nama Cube. Tidak ada yang dapat masuk dan juga keluar. Hanya kita dan siapapun yang mendekati bakal lupa dengan tujuan serta tidak bisa melihat kebakaran ini.. " jelaskan laki-laki dengan jubah hitam bergaris hijau tua ini.
"Hyaku! Shiina! Ayo kita mulai saja.. " ajak Riisycho masuk lebih dalam ke pasar... Dimana banyak pemuda dan pemudi yang terikat.
W Another POV W
Al. Kenapa kau lama sekali?
Pasar ini rame ya?
Namanya juga malam minggu.
Berhubungan ya?
Al, kau tidak sebodoh ini'kan?
D-Diam kau, Akashi. Dasar orang Jepang!
Aku... Memang orang Jepang.
U-gh.
Hihihihi.
Layar ingatan itu terbakar.
"! "
Seorang pemuda berambut hitam baru saja sadarkan diri dari pingsannya. Rasa sakit di kaki beberapa saat ketika tiang kayu yang terbakar menindih nya tadi menghilang tanpa bekas, bahkan pakaian nya yang robek dan hangus seakan tidak pernah terjadi.
"A-aku ada dimana? Akashi? Nauta?? " panggilnya.
"Tenang. Kau baru saja terbakar tadi.. "
"Heh? "
Seorang pria Cina dengan rambut hitam panjang lewat atau muncul dari sisi tiang bata yang menahan langit-langit tempat parkir.
"Kau siapa? "
"Aku? Orang yang menyelamatkanmu. Siapa namamu, nak? "
"Al. A-Alfharizy. Tapi temanku sering memanggilku Al karena susah di eja.. "
"Aku paham.. "
"Aku juga susah mengeja namaku sendiri.. "
"Iya-iya.. " pria Cina ini terkekeh mendengar curhatan singkat dari Alfharizy.
"Kau beruntung tidak mati saat aku menemukanmu.. "
"M-mati? " Alfharizy seketika berkeringat, tetapi ketakutan itu langsung berubah jadi kepanikan ketika dia menanyakan soal kedua teman nya.
"Temanku? A-apa mereka..? "
"Mereka masih hidup, kurasa.. "
Alfharizy merasa tak bisa tenang dengan jawaban pria Cina itu. Ia menunduk memikirkan beberapa hal yang bisa membantu nya mencari Akashi dan Nauta.
"Jika kau mau... Aku bisa mempertemukan kalian. "
"Bena---?"
"---Tapi! Kau bisa saja mati.. "
".......... "
"Pertama, biar aku jelaskan apa yang terjadi. Ada satu organisasi supernatural, mereka bukanlah penduduk dari dunia yang kau kenal ini.. "
"Mereka bukan? "
"Ya. Mereka---kami berasal dari dunia dan dimensi yang berbeda. Apa kau tahu Wattpad? "
"Wattpad!? " pekik Alfharizy mengetahui nya, soalnya dia pernah menulis cerita di sana.
"Terserah kau mau percaya atau tidak. Yang bisa aku katakan kami berasal dari Wattpad, itu bukanlah sebuah aplikasi biasa karena ada dunia yang tersembunyi di dalam sana. Begitu juga dengan kebakaran yang menimpamu, itu salah satu dari kekuatan supernatural yang dimiliki. Kami menyebutnya Kode Nama. Kurasa aku tidak perlu menjelaskan apa itu Kode Nama karena bakal panjang dan juga kau mungkin tidak memiliki banyak waktu'kan? "
"..... " Alfharizy mengerti apa yang ingin dikatakan. Ia menganggukkan kepala nya sehingga pria Cina itu melanjutkan penjelasannya.
"Kekuatan supernatural ku adalah dapat mengendalikan waktu. Aku bisa mengirimmu ke waktu dimana kau masih ada di dalam pasar tapi itu bisa membuatmu mati karena terbakar. Apa kau masih mau? "
"Temanku ada disana'kan? "
"Ya.. "
"Kalau begitu kirim aku ke waktu dimana kami masih bersama. Aku tidak mau kehilangan temanku. Aku ini tidak mudah berbicara dengan orang, kata orang aku ini lumayan aneh dan tak bisa peka dengan keadaan tapi mereka berdua bisa menerimaku. Mereka lebih penting..! "
Pria Cina tersenyum. "Aku menyukai tekadmu.. "
Ia dan Alfharizy berdiri. Sebelum Alfharizy dikirim kembali ke pasar, pria Cina itu mengeluarkan dua kertas.
"Menurut darimana cerita itu dimulai? "
"Karena... Ada yang menulis nya? "
"Begitu juga dengan Kode Nama. Kedua benda ini diberikan kepadaku, mereka ingin aku menjaga nya tapi kurasa tidak perlu karena ada kau.. "
"Hmm?? "
"Manusia itu terbagi jadi dua sifat, negatif serta positif. Gelap dan Terang. Kegelapan dan Cahaya. Tangan kiri melambangkan kejahatan sedangkan tangan kanan melambangkan kebaikan. Al, aku akan memberimu kesempatan untuk menyelamatkan teman-temanmu dengan kekuatan supernatural mu sendiri, tapi ingat kekuatan itu bukan milikmu kau hanya meminjam nya.. "
"B-baiklah... "
Tap...
Pria Cina itu menanamkan dua kekuatan beda elemen kepada Alfharizy, walau terbalik tempatnya.
"Namamu siapa? " tanya Alfharizy tiba-tiba.
"Aku minta teman-temanku memanggilku World. Karena bahasa asing itu terlihat keren.. "
"Walau kau orang asing itu sendiri? "
Alfharizy dan pria Cina itu tersenyum lebar sambil menahan tawa mereka. Beberapa detik ke depannya muncul lingkaran jam dibawah kaki Alfharizy yang mana membuat lelaki ini tergeser mundur ke belakang hingga ia tiba-tiba saja sudah ada di dalam pasar yang terbakar.
"Aku sudah di pasar? "
"Akashi? Nauta?? "
Akashi!
Nauta!
Dimana kalian!?
Hyaku yang mendengar pertama kali suara itu sontak saja mendekatkan tangan ke pedangnya.
"Ada yang datang? Tekanan aura ini. Dia lumayan kuat.. " gumam Hyaku.
"Apa dia Pengguna Kekuatan sama seperti kita di Dimensi Kenyataan ini? " Riisycho menyeringai tertarik.
"Sudah selesai.. " Shiina beranjak dari kumpulan pemuda dan pemudi yang kepanasan karena ada huruf yang terukir di tubuh mereka.
"Akashi! Nauta!? " seru Alfharizy menemukan kelompok Riisycho.
"Aku tidak pernah melihatmu sebelum nya. Siapa kau? " siaga Hyaku.
"Kalian yang siapa main bakar-bakaran, ha!? " balas Alfharizy.
"Maksudnya... Ini? " api menyala ditelapak Riisycho.
"! "
DHUUUUAR!!!?
Ledakan api yang menghantam itu menghanguskan tempat Alfharizy.
"Kurgh!? " Alfharizy terkena serangan dari dua Kode Nama yang diberikan World.
Ingat Al, kekuatan ini bukan milikmu. Kau hanya meminjam nya!
"Meminjam nya? Kalau begitu aku HANYA PERLU menjadikannya milikku!! "
World yang mengamati lewat matanya yang sudah di sihir agar bisa melihat masa depan, pria Cina ini tersenyum tipis. "Dasar.. "
Rambut Alfharizy memutih karena memaksakan untuk mengendalikan kekuatan dua Kode Nama sekaligus, bercak hitam muncul di bagian atas rambut Alfharizy disaat bersamaan ada silauan dari cahaya putih di tangan kiri dan kobaran api hitam di tangan kanan nya.
"Kegelapan? "
"Cahaya!? "
"Dua... Kode Nama? " batin Riisycho.
Jalur Pembantaian Dewa Kegelapan Penjaga Cahaya
""!!!""
Shiina yang panik menggunakan kristal teleportasi membuat semua orang termasuk yang terikat tadi menghilang dari sana kecuali Nauta yang sempat Alfharizy selamatkan.
Api padam berkat Kode Nama World dan Cube yang memerangkap pasar hilang karena diambilnya.
"Mereka pergi kemana? "
"R-Rizy? "
"Nauta, kau sudah sadar? "
"Apa kau Rizy? "
"Ya, ini aku. Memang nya aku terlihat seperti orang lain? "
"R-rambutmu memutih.. " tunjuk Nauta.
"Heh? Uban?? "
Alfharizy dan Nauta keluar dari pasar bersama pedagang serta pembeli yang panik akan situasi sekitar, mereka bahkan tidak menatap Alfharizy yang memiliki gaya rambut mencolok. Sedangkan Nauta ia nampak sangat erat memeluk Alfharizy menyembunyikan huruf V yang ada di bawah belakang leher.
Beberapa hari kemudian, Alfharizy memutuskan untuk mencari kelompok Riisycho karena Akashi masih berada ditangan mereka. Alfharizy sempat melihat ke rumah Nauta yang tertutup penuh dengan gorden padahal harinya sangat cerah.
Bugh?!
Riisycho baru saja menjatuhkan seorang laki-laki berambut hitam dengan kemeja putih.
"Tidak ada gunanya melawan. Kau ingin bebas? Kalahkan aku terlebih dulu. Tapi pertama-tama kau harus kuat.. " Riisycho berjalan keluar dari ruangan dimana pemuda dan pemudi di kurung.
"Hikari-nii.. " seorang gadis berambut hitam sedada mendekati laki-laki yang jatuh itu, payung biru ia taruh disamping.
"Aku tidak apa, Mizu. Aku pasti mengalahkan orang itu dan membebaskan kita.. "
"Hikari-nii... "
W Alfharizy POV W
Ini mungkin saja firasatku. Namun bisa saja salah.
Aku merasa diikuti. Padahal beberapa hari ini aku membuntuti serta menghajar sekelompok anggota yang mengaku sebagai ROAR. Sekarang mereka membuntutiku. Mungkin Akashi dipaksa makanya dia membakar rumah saat itu. Untung lain rumahku.
Aku melompat ke lantai dua ke gedung proyek yang sedang di buat. Orang yang membuntutiku ada dua orang, satu orang dengan topeng aneh dan satunya lelaki kacamata yang seumuran denganku mungkin.
"Dia pergi kemana? " suaranya mencariku. Sayang sekali, skill membuntuti milikku ini lebih hebat dari seorang stalker asal kau tahu saja!?
Mana dia dengar.
Ombak Dunia Hitam
Aku ayunkan tangan ke depan memunculkan gelombang hitam seperti banjir ke arah dua orang itu. Mereka pasti dari ROAR.
Orang dengan topeng aneh menyelamatkan laki-laki kacamata dan mereka menempel di dinding layaknya cicak. Apa itu Kode Nama nya? Aku tidak peduli.
"Hei kalian..! " panggilku.
Tap..
Aku turun melewati lubang yang terhubung dengan gedung 2 lantai, muncul di depan kedua orang ini.
"Kau baik-baik saja, Riza? "
"T-Terimakasih, Cry.. "
"Aku hanya perlu mengoreksi sedikit informasi dari mereka walau harus menggunakan kekerasan..! "
"Aku ada pertanyaan untuk kalian. Apa kalian dari ROAR? "
Preview Next Arc
A : Good night, all. Happy nice dream~~~
Rizal : Jangan tidur dulu, woi
Alfharizy : Jadi gitu ya flashback nya?
Riza : Al? 😑
Alfharizy : hmmm •°•
A : Tinggal Rey aja yg blom. Nanti aja setelah Alfharizy
Riza : Al sudah, A😑
A : Oh ya. Sampai jumpa di Side Rey. 👋
Riza : Bye 👋
Alfharizy : •°•