Gun for Off (OffGun)

By Rismaya-Cho

539K 35.9K 4.5K

Antara pemuda polos bernama Gun Atthaphan dan seorang pria berego tinggi Off Jumpol Adulkittiporn, hubungan s... More

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
29
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(40)
(41)
(42)
(43)
info
(44)
(45)
(46)
(47)

(39)

5.8K 503 77
By Rismaya-Cho

🌸 Gun for Off 🌸

OffGun

Gun meringkuk di pojokan kamar, kedua tangannya memeluk lututnya, dan kedua matanya sembab karena semalaman menangis, dan ketika pintu kamar itu di buka Gun semakin meringkuk ke pojokan.

"Phi, Gun mau pulang, antarkan Gun pulang phi..." Rengek si mungil.

Earth berjongkok di depan Gun yang menangis sambil mengelap ingusnya, kemudian Earth melihat jika makanan yang ia berikan pada Gun sama sekali tidak di makan oleh si mungil.

"Kenapa kau tidak memakan makanannya?" Gun menggeleng dan menjawab.

"Gun tidak lapar, Gun mau ketemu papii..." tepat setelah mengucapkan itu perutnya berbunyi, si mungil mengerucutkan bibirnya, namun siapa sangka Earth malah tersenyum.

Earth mengangkat tubuh Gun yang meringkuk, dia mengangkatnya seperti Gun itu anak kecil, menggendongnya di depan, kemudian menaruhnya di atas tempat tidur.

"Berbohong itu tidak baik, kalau kau tidak makan nanti perutmu akan sakit, ayo makan!!" Earth menyodorkan makanannya, Gun menggeleng lagi.

"Phi juga bukan orang yang baik! Phi menculik Gun, phi orang jahat, Gun gak mau makan, biarin Gun sakit" Gun menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Kau tau aku orang jahat, apa kau tidak takut...?" Earth bertanya.

"Takut..." Jawab Gun dengan pelan.

Earth awalnya menculik Gun hanya untuk balas dendam pada Off, karena Gun segalanya bagi Off, namun setelah ia menculik Gun, ia menjadi memiliki keinginan untuk memiliki Gun, karena Gun sangat imut, lucu, dan polos, ia berniat tinggal disini, di dalam persembunyian bersama Gun, dan menjadikan Gun miliknya selamanya.

Tapi sebelum itu, ia harus mengubah pandangan Gun terhadap dirinya, Earth menaruh kembali makanannya, dan meraih tangan Gun yang menutupi mulutnya.

"Katakan padaku, apa yang kau inginkan?? Aku akan membelinya" kata Earth.

"Tidak mau, Gun cuma mau papii, Gun cuma mau pulang" Gun menangis.

Earth bukanlah orang yang sabaran "Tidak ada papii, pria yang kau sebut papii itu hanyalah orang brengsek yang membuat kedua orang tuaku mati" Earth mencengkram tangan Gun dan membuat si mungil kesakitan.

"Tidak, papii bukan orang jahat, papii hueeeee....."

"Dengar Gun, mulai hari ini kau tidak akan melihat siapapun lagi selain aku, jadi biasakan itu" Earth melepaskan tangan Gun, kemudian ia meninggalkan Gun sendirian di rumah kecil itu.

Earth mengendarai mobilnya meninggalkan rumah kecil yang terletak di pinggiran pantai, mendengar suara mobil pergi Gun mengintip dari sebuah ventilasi kecil, kemudian Gun mencoba membuka pintunya, dan pintunya tetap terkunci, tidak apa2 di ruangan itu, hanya ada kamar mandi, bahkan tidak ada jam dinding, Gun tidak tau jam berapa sekarang, beruntungnya Earth menaruh satu buah lemari yang berisi pakaian, Gun hanya bisa menebak, Earth sudah mengurungnya selama dua hari.

"Papii, hiks...papii..."

OffGun

Melihat keadaan Off sekarang tidak lah baik, Off sudah terjaga sejak kemarin, Nyonya Dararat dan tuan Adulkitthiporn pun sudah kembali ke Thailand saat mendengar jika Gun di culik, nonya Dararat tidak bahkan terus menangis dan menolak makanan apapun.

Ketika ponselnya bergetar Off langsung menjawabnya, karena itu adalah panggilan dari polisi, melihat Off yang mendapatkan telepon dari polisi, semua menatapnya, berharap itu adalah kabar baik.

"Khun Off, kami berhasil menemukan keberadaan Khun Earth Pirapat"

"Terimakasih inspektur, tolong beri tau aku dimana lokasi nya"

Setelah polisi memberi tau lokasi persembunyian Earth, Off segera meraih kunci mobilnya.

"Polisi sudah menemukan keberadaan Earth" kata Off.

"Oh syukurlah, cepat bawa Gun pulang, dia pasti sudah sangat ketakutan" kata Nyonya Dararat, meskipun ia bersyukur Gun telah di temukan, namun ia belum bisa bernafas lega.

Off mengangguk dan bergegas pergi, Tay dan Porsche pun ikut menemani Off menuju lokasi persembunyian Earth, Off bersumpah jika sesuatu terjadi pada Gun, ia tidak akan pernah membiarkan pria itu hidup.

Earth kembali dengan beberapa kantung belanjaan, tampaknya dia pergi tadi untuk pergi ke supermarket membeli beberapa makanan dan kebutuhan, ia tidak melihat keanehan ketika ia kembali, tapi tiba-tiba saja dua orang datang, mereka adalah polisi di wilayah tersebut, mereka mendapatkan laporan dari pusat jika seseorang menculik dan di kurung di sana, Earth berusaha terlihat tenang, dan ia juga tidak tau jika kedua pria itu adalah polisi.

"Selamat malam, kami dari kepolisian" salah satu dari pria itu menunjukkan identitas nya.

"Apa anda yang bernama Earth Pirapat?" Earth mengangguk, ia masih mempertahankan ekspresi nya yang tenang.

"Kami mendapat laporan, tuan Jumpol Adulkitthiporn telah melaporkan anda dengan tuduhan penculikan, kami meminta kerjasama nya, kami akan menggeledah tempat ini.

Pria yang merupakan inspektur itu menyuruh bawahannya untuk menggeledah tempat tersebut, sementara ia tetap berdiri mengawasi Earth, meskipun sudah mengawasinya, inspektur itu lengah, Earth mengeluarkan suntikan dari celananya, dan ketika polisi dari dalam menggedor pintu dimana Gun ada didalamnya, perhatian inspektur itu teralihkan, dan kesempatan itu Earth gunakan untuk menyerangnya.

Earth menusukkan jarum suntik yang berisi obat ke bahu belakang inspektur itu, meskipun inspektur tersebut sempat melawan, namun Earth berhasil menyuntikkan obat biusnya hingga inspektur itu jatuh pingsan, polisi yang berada di dalam melihatnya berlari ke luar dan mengeluarkan pistolnya, hal itu tidak membuat Earth takut, dia justru menyerang polisi itu, membuang pistol dari tangan polisi dengan kakinya, hingga terjadi perkelahian.

Ternyata Earth tidak mudah di kalahkan, malah ia berhasil mengalahkan polisi itu, tepat setelah ia berhasil mengalahkannya, Off datang bersama beberapa polisi lain dari pusat.

"Berhenti dan angkat tangan" seru inspektur dari pusat.

Satu tangan Earth terangkat ke atas, dan tangan lainnya masih memegang pistol, ia membungkuk, para polisi masih mengarahkan pistolnya ke arah Earth, dan ketika pistol yang berada di tangan Earth sudah berada di lantai dengan sekejap Earth meraihnya kembali dan langsung menekan pelatuk nya ke arah Off.

Off yang segera menghindar ketika Earth mengarahkan pistolnya ke arahnya, beruntung ia bisa menghindarinya, pelurunya meleset namun masih mengenai lengannya, salah satu polisi langsung menembak lengan Earth, tepat mengenai tangan Earth, pistol di tangan Earth terjatuh dan polisi langsung meringkus Earth di tempatnya.

"Peng kau tidak apa-apa?" Tay segera meraih tangan Off untuk melihatnya.

"Aku tidak apa-apa, hanya goresan" jawab Off, matanya menatap Earth, kemudian ia berjalan ke arah Earth yang di ringkus polisi.

"Jika aku menemukan lecet padanya, aku akan membuat kehidupan di penjara mu lebih menderita" ancam Off, kedua matanya, Earth menghela napasnya sambil tersenyum mencibir.

Earth ingin melakukan itu, tapi ia tidak bisa menyakiti Gun, Gun terlalu terlalu berharga untuk di sakiti.

"Dan..." Earth menatap Off ketika pria itu kembali berbicara.

"Aku tidak melakukan kesalahan, ayahmu benar-benar melakukan penggelapan uang, dan hampir membuat perusahaan ku rugi besar, jika kau tidak menerimanya, jangan pernah melibatkan orang-orang di sampingku untuk membalasnya" Off selesai bicara, dan kemudian Off masuk kedalam rumah.

Off membuka pintu kamar yang terkunci dari luar, ia langsung mendapati anak kucingnya meringukuk di atas tempat tidur, Gun menutup telinga dan matanya.

"Bebii..."

Dan ketika Gun mendengar suara Off memanggilnya, ia pun membuka matanya.

"Hiks papii..." Kedua matanya berkaca-kaca.

Gun memang ketakutan ketika ia mendengar suara tembakan, makanya ia meringkuk di atas tempat tidur dan bersembunyi, Off bergegas meraih si mungil dan memeluknya dalam dekapannya.

"Hiks, papii Gun takut hiks..."

"Tidak apa-apa, aku sudah datang, maaf aku telat menjemputmu" kata Off dengan nada yang lembut, Gun semakin membenamkan wajahnya di pelukan Off.

"Tidak apa-apa sayang..." Off mengecup kepala Gun lalu ia menangkap wajah mungil anak kucingnya dan menuntunnya agar menatapnya.

Off tidak menemukan lecet di wajah Gun, lalu kemudian Off memeriksa tubuh Gun, membolak membalik, memutar tubuh mungil itu, melihat apa ada sesuatu di tubuh Gun, si mungil hanya memasang wajah bingung dan polosnya itu.

"Papii khrab... Papii sedang apa?" Tanya Gun.

"Memeriksa tubuhmu, apa yang sudah dia lakukan padamu?" Off masih memeriksa seluruh tubuh Gun.

"Tidak ada" jawab Gun.

Off berhenti memeriksa Gun dan menatapnya.

"Dia tidak melakukan apapun??" Gun menggeleng.

"Bebii, kau yakin?" Gun mengangguk kemudian ia kembali memeluk Off.

"Hueeeee Gun kangen banget sama papii..." Off bernapas lega, kemudian ia membalas memeluk Gun, dan mereka kembali berpelukan.

Dari pintu Tay dan Porsche juga merasa lega karena Gun tidak apa-apa, Off menggendong Gun layaknya seorang pengantin, sementara Earth sudah di bawa oleh polisi, pihak polisi juga meminta Gun untuk datang ke kantor polisi untuk memberikan keterangan, Gun akan memberikan keterangan besok.

Mereka tidak langsung kembali ke Bangkok, melihat keadaan Gun Off memutuskan mereka menginap satu malam di hotel di daerah tersebut, apalagi Gun harus pergi ke kantor polisi besok.

Off sedang berada di balkon sambil menelepon ibunya, memberi kabar jika Gun baik-baik saja, agar ibunya merasa tenang, sementara si mungil yang sedang tertidur pulas, beberapa kali Off melihat ke arah Gun.

Setelah menelpon ibunya Off kembali masuk kedalam, tidur Gun terlihat tidak nyaman sampai ahkirnya si mungil terbangun, melihat itu Off duduk di samping Gun.

"Ada apa bebii?" Tanya Off sambil mengelus kepala Gun.

"Papii jangan kemana-mana, bobo aja sini sama Gun" Gun memulai kebiasaannya ngendusel di dada Off, persis seperti anak kucing, menggesekkan wajahnya ke dada Off, andaikan saja Gun memiliki ekor, sudah pasti Gun sudah mengibaskan ekornya.

"Aku tidak kemana-mana bebii, sekarang tidurlah lagi" Gun mengangguk, Off merubah posisi mereka agar lebih nyaman, ia berbaring di atas tempat tidur sementara kepala Gun masih berada di dadanya.

"Papii..."

"Apalagi bebii?"

"Papii ceritain dongeng singa sama anak kucing lagi..." Kata Gun sambil mengangkat wajahnya untuk melihat Off.

"Ok, suatu hari singa itu kehilangan anak kucingnya..." Off mulai mendongeng, sementara tangannya mengusap-usap kepala Gun.

Off melanjutkan ceritanya dongeng nya, Gun mulai menguap, kedua matanya sudah akan tertutup sebelum Off menyelesaikan dongengnya, usapan tangan Off di kepalanya membuat Gun kembali mengantuk.

"Kemudian singa itu berhasil menemukan anak kucingnya, singa itu tidak akan meninggalkan anak kucingnya lagi, sehingga ia tidak akan kehilangan anak kucingnya lagi" Off menutup dongengnya, Gun menguap.

"Huam.... Untunglah singa itu bisa menemukan anak kucingnya lagi, Gun berharap mereka selalu bersama-sama" Gun memejamkan matanya sambil menguap, Off tersenyum dan memberikan kecupan di kepala Gun.

"Gun juga senang singa itu tidak memakan anak kucingnya heeheee" Off mengerutkan keningnya, lalu tersenyum kecil.

"Tidak bebii, singa itu sudah memakan anak kucingnya berkali2" jawab Off, tapi Gun tidak mendengarnya, karena anak kucing itu sudah tertidur pulas di pelukan singa nya.

...

Ke esokan harinya sebelum mereka kembali ke Bangkok, mereka terlebih dahulu mampir ke kantor polisi untuk memberikan keterangan, di kanto polisi Gun menjawab semua pertanyaan dari polisi, karena menurut keterangan Gun tidak ada kekerasan apapun Earth mungkin akan mendapatkan keringanan, walaupun sebenarnya Off menginginkan Earth di hukum berat, tapi Gun mengatakan jika ia tidak apa-apa, selama Gun tidak apa-apa, Off membiarkannya.

Lagi pula Off yakin, perusahaan Earth juga akan menuntutnya, karena perusahaan itu akan bangkrut karena Earth bermain-main dengan perusahaannya.

Ketika mereka tiba di rumah, Gun sangat terkejut karena disana ada Nyonya Dararat dan tuan Adulkitthiporn, tentu saja Gun sangat senang, ia segera memeluk pasangan suami istri itu, Nyonya Dararat merasa lega karena Gun tidak apa-apa.

"Oh sayang, syukurlah kau tidak apa-apa, Mae sangat khawatir mendengar kau di culik" sambil menciumi pipi Gun, sesekali Gun tertawa karena ciuman dari Nyonya Dararat.

"Gun tidak apa-apa Mae, Gun cuma di kurung di kamar" kata Gun.

"Mae tidak tau apa jadinya jika sesuatu terjadi padamu sayang"

"Sudahlah yang penting sekarang Gun tidak apa-apa" kata tuan Adulkitthiporn sambil mengusap kepala Gun, si mungil hanya tersenyum.

Malam harinya, di ruang keluarga di rumah Off, Gun sedang bermain dengan bibi, sambil memakan buah apel yang sedang di kupas oleh nyonya Dararat, sementara tuan Adulkitthiporn duduk di sofa sambil memainkan ponselnya, Off baru saja keluar dari ruangan nya sambil memijat pelipisnya, akibat banyaknya pekerjaan yang ia tinggalkan.

Setelah melihat putranya duduk bersama mereka, tuan Adulkitthiporn menaruh ponselnya dan menatap Off.

"Off, Pho dan Mae berencana membawa Gun ke Amerika bersama kami" Off menajamkan tatapannya.

"Pho tau kau pasti akan menolaknya, tapi ini sudah menjadi keputusan Pho, Gun sudah akan lulus, Pho akan mencarikan universitas yang terbaik di sana untuk Gun" tuan Adulkitthiporn melanjutkan kalimatnya.

"Ya, itu sudah menjadi keputusan Pho, tapi akulah walinya Gun, jadi aku yang paling berhak memutuskan, lagi pula apa Pho lupa, setelah Gun lulus, aku akan segera menikahinya"

"Tapi Off, tidak ada yang menjaga Gun disini, kau selalu sibuk, Mae tidak mau kejadian seperti kemarin terulang" kata ibunya, ia ingin tinggal disini untuk menjaga Gun, tapi ia juga memiliki kewajiban untuk mengurus suaminya.

"Mae, kejadian kemarin mungkin kelalaian ku, aku tidak akan membiarkan itu terulang lagi" Off meyakinkan ibunya.

"Mae, Gun tidak mau ikut ke Amerika, Gun cuma mau sama papii..." Tetiba Gun mengeluarkan puppy eyes sambil memeluk bibi.

"Tapi sayang..."

"Nggak mau, Gun gak mau di pisahin sama papii" puppy eyes Gun mulai berkaca-kaca.

"Pho dan Mae lihat sendiri kan, Gun tidak mau jauh-jauh dari ku" kata Off dengan begitu sombongnya.

Tuan dan nyonya Adulkitthiporn menghela nafas mereka dengan kompak.

"Baiklah, tapi dengan satu syarat" tuan Adulkitthiporn mengajukan persyaratan.

"Tidak perlu pake syarat" tolak Off.

"Off, setelah Gun menjadi mahasiswa, tidak mungkin kan jika dia terus mengikutimu ke kantor, dia pasti juga akan sibuk, meskipun kalian sudah menikah, tetap saja kau tidak bisa menjaga Gun sendiri" kata tuan Adulkitthiporn.

"Yang di katakan Pho itu benar Off" Nyonya Dararat ikut2n.

"Ok, apa syaratnya?"

"Harus ada yang menjaga Gun"

"Tidak masalah, jika di kampus ada New, dan di rumah ada aku dan Tay, kalau perlu aku akan menyuruh mereka tinggal bersama kami" kata Off.

"Tidak seperti itu Off, hanya kalian saja tidak cukup, harus ada yang menjaga Gun dan menjadi teman Gun, Pho punya seseorang yang tepat" kata tuan Adulkitthiporn.

"Aku tidak sembarangan menerima orang yang boleh dekat-dekat dengan Gun" tolak Off lagi.

"Kau boleh mengecak background orang itu, Pho akan memberikan id nya" Off memasang wajah datar, namun sedetik kemudian ia mengangguk.

"Ok"

Off menerima persyaratan dari ayahnya, namun sebelum itu Off harus tau dulu siapa orang yang di rekomendasikan oleh ayahnya.


Bersambung....

Setelah sekian abad ahkirnya up.......
Tadinya aku gak bakal lanjut, soalnya ada yang mau nawarin buat di terbitin ke buku gitu, tapi aku nya di kasih deadline, dengan otakku yg ide nya munculnya jarang2 jadi ahkirnya aku gak bisa ngejar deadline 😭😭😭

Dan ahkirnya gak jadi deh di buatin jadi buku 😂😂

Sekian deh bacotan ku, btw mon maaf ya nih ff slow up nya kebangetan, terimakasih kalean yang masih setia nungguin dan nagih terus ke aku supaya up...
Khop phun na....

Continue Reading

You'll Also Like

1M 86.6K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
61.9K 4.6K 29
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.
492K 49.4K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
1.8M 18.5K 40
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING 🔞!!! Yg penasaran baca aja Ini Oneshoot atau Twoshoot ya INI HASIL PEMI...