𝐋 𝐎 𝐓 𝐔 𝐒

By lemamelia19

536K 12.1K 1K

Seperti teratai.. Hidup bersama lumpur dan tumbuhan liar disekitarnya. Meski begitu, dia tetap percaya diri... More

Prolog
Part 2 [ New School ]
Part 3 [ Him ]
Part 4 [ Luxio ]
Part 5 [ Zega ]
Info Penting!
LOTUS BACK

Part 1 [ Go Back ]

21.3K 2.1K 107
By lemamelia19

Happy Reading!!

Fyi, part ini sudah di revisi.
Awalnya part ini pake POV Senna, tapi sekarang Author POV.

Semoga kalian suka..

Sorry for typo!!






^O^





Author POV

Disebuah perumahan mewah yang terdapat satu keluarga harmonis tapi penuh dengan misteri, seisi rumah tengah melakukan persiapan karena rencananya mereka akan pindah ke negara mereka berasal yaitu Indonesia.

Perasaan senang begitu besar dirasakan sang anak bungsu karena setelah tujuh tahun, akhirnya keluarga kecilnya pindah ke negeri merah putih itu.

Kenapa dia merasa senang? Karena pada akhirnya dia bisa terbebas dari kehidupan yang penuh muslihat. Tinggal di London tak membuatnya betah melainkan sebaliknya, terlalu banyak kenangan buruk yang dia lalui membuat dia muak dengan semuanya.

Dia adalah Grizella Senna Marquez, seorang anak bungsu dari pasangan Arsen Manuel Marquez dan Illona Zara. Dia memiliki empat Kakak lelaki yang sangat menyayanginya, diantaranya

Arvenio Keenan Marquez, seorang pria yang kini berusia dua puluh lima tahun. Di usia muda nya, dia sudah menjadi penerus di perusahaan Marquez di bidang teknologi dan sudah menjadi deretan pengusaha muda kaya yang banyak di incar para wanita diluar sana karena ketampanannya. Dia memiliki sifat yang hampir mirip dengan sang Ayah, dingin dan tidak berperasaan tapi pengecualian untuk sang Ibu dan adik bungsunya. Namun, di balik itu semua Ken adalah seorang pemimpin mafia yang berdarah dingin.

Raven Elbarack Marquez. Di usianya yang hanya berselisih dua tahun dari Ken, El juga sudah berhasil mengambil alih dan mempertahankan perusahaan Marquez di bidang property. Tak seperti Ken, El mempunyai sifat yang hangat dan ramah tapi siapa yang tahu jika itu hanyalah manipulatif saja karena El adalah ketua dari organisasi pembunuh bayaran. Pengecualian untuk keluarganya, El benar-benar menyayangi anggota keluarganya.

Evander Zayn Marquez, bisa di katakan Zayn adalah putra yang terpintar karena di usia dua puluh satu tahunnya Zayn telah sukses meraih gelar profesor. Zayn adalah seorang dokter spesialis bedah di rumah sakit yang Ayah nya hadiahkan sebagai hari kelulusan, rumah sakit itu kini menjadi salah satu rumah sakit terkenal. Selain itu, Zayn adalah seorang hacker handal yang sangat pintar. Sifatnya memiliki kesamaan seperti Ken, bedanya dia lebih cuek dan acuh terhadap sekitar.

Aresio Javer Marquez, di umurnya yang masih sembilan belas tahun dia masih berada di bangku kuliah semester akhir. Tak seperti ketiga saudaranya yang lain, Ares tidak mau mengambil kelas akselerasi meskipun dia bisa lulus. Itu karena Ares adalah remaja nakal seperti biasa yang ingin melalui masa remajanya dengan normal, tak seperti saudara lainnya yang begitu monoton menurutnya. Selain nakal Ares memiliki sifat yang ceria dan sangat bertolak belakang dengan sang Ayah maupun dua saudaranya, tak seperti saudaranya yang lain Ares menunjukkan rasa sayangnya itu dengan sifat jahilnya dan rasa kesal itu mampu membuat dia senang. Satu rahasia yang hanya keluarga Marquez yang tahu, Ares memiliki hobi aneh yaitu merakit senjata tajam dan bom, senjata itu lah yang sering di pakai oleh saudaranya.

Bagi mereka Senna adalah permata dalam keluarga, sumber kebahagiaan dan keceriaan keluarga. Maka dari itu, mereka tak ingin Senna masuk ke dalam dunia hitam mereka.

Hal itu lah yang kadang membuat Senna jengah, sifat keluarganya yang terlalu protektif padanya. Seperti saat ini contohnya, padahal Senna mampu membereskan barang ke dalam kopernya sendiri tapi keempat Kakaknya itu melarang.

Mereka meminta Senna untuk duduk manis menunggu hingga semua barang yang akan di bawa selesai masuk ke dalam koper, meski Senna tahu jika ini di lakukan karena rasa sayang mereka tapi tetap saja rasa jengah dan kesal tetaplah ada. Dalam hal apapun, sesuatu yang berlebihan bukanlah hal yang bagus kan.

"Kak Ken beneran bakalan ikut?" tanya Senna yang sudah berulang kali.

"Kamu gak suka Kakak ikut?" bukannya menjawab, Ken kembali membalasnya dengan pertanyaan.

"Bukan itu maksud Ella, Kakak kan harus ngurus perusahaan disini."

"Kakak bisa ngurus pekerjaan di manapun tempatnya."

Mendengar itu Senna pun hanya bisa mengangguk pelan, memikirkan bagaimana Kakaknya bisa mengurus perusahaan pusat yang nantinya akan sangat berjauhan antara kantor dan rumah. Tak ingin membuat kepalanya pusing hanya karena masalah itu, Senna pun beranjak dari tempatnya dan pergi menuju kamar utama yaitu kamar orangtuanya.

Melihat pintu kamar utama yang terbuka, Senna pun langsung masuk tanpa perlu mengetuk pintu. Gadis berambut panjang itu masuk tanpa menghiraukan kegiatan yang tengah di jalankan orang tuanya, dia tetap berjalan masuk melewati pasangan suami istri yang tengah bermesraan. Lalu Senna pun membaringkan tubuhnya ke tengah ranjang, setidaknya tempat ini mampu membuat fikiran Senna kembali jernih.

Kini tatapan Senna beralih melihat kedua orang tuaku, dia jadi tak habis fikir dengan mereka. Padahal mereka memiliki ranjang yang empuk tetapi mereka memilih meja rias sebagai tempat mesum mereka, meski begitu Senna tak heran karena pemandangan seperti ini sudah biasa baginya ataupun saudara yang lain.

"Ar..," erang Zara saat Arsen tengah bermain dilehernya, aku masih menatap mereka dengan polos.

"Princess?!"

Seketika Senna memberikan senyuman lebar menatap sang Ibu yang terlihat sangat terkejut dan langsung melepas paksa permainan suaminya, kasihan sekali Arsen.

"Hai Mom, hai Dad," sapa Senna dengan nada riang, meski sebenarnya Senna tengah menahan tawa karena melihat raut wajah Zara yang sangat memerah berbanding dengan Arsen yang menatap sang putri kesal.

"Why do you here?" protes Arsen pada Senna.

"Why you're don't lock a door?" balas Senna dengan santai.

"Kau mengganggu saja," rutuk Arsen yang langsung dimarahi oleh Zara.

"Dimana semua Kakakmu, sayang?" tanya Zara yang tengah merapikan pakaiannya.

"Mereka sedang membereskan pakaian Ella, mereka tak mengizinkan Ella untuk melakukan apapun dan Ella bosan," ucap Senna mengadu pada mereka.

"Mereka melakukan itu karena menyayangimu, little girl," ucap Senna sebelum pergi memasuki kamar mandi.

"Ya Ella tahu, rasanya sedikit menyebalkan melihat tingkah mereka yang berlebihan."

"Tak ada yang berlebihan jika menyangkut orang yang kita sayang," balas Arsen yang membuat Senna terdiam.

"Dad.."

"Hm?"

"Apa aku akan bersekolah umum disana?"

"Tadinya tidak, tapi Mom meminta Dad untuk memasukkanmu ke sekolah umum," jelas Arsen.

"Ohh.."

Senna menelan pertanyaannya yang sudah dia pikirkan, termasuk apa orang yang ada di sana akan sama seperti di sini? Senna tak bisa mengatakan itu, karena jika itu terjadi akan jadi masalah nantinya.

"Ada apa, hm?" tanya Arsen, tanpa Senna sadari Arsen sudah duduk di sampingnya berbaring dan mengelus rambut Senna.

"Kamu tidak mau pergi?" tanya Arsen, kini Senna sudah menjadikan paha Arsen sebagai bantalan.

"Tidak, bahkan Ella sangat ingin pergi."

"Lalu apa yang kamu fikirkan?"

"Ella hanya terlalu senang untuk pulang. "

"Kakak pasti udah nunggu, bye Dad. "

Senna langsung memilih pergi dari kamar orangtuanya, bisa bahaya jika dia berlama-lama disana. Semua rahasia yang dia simpan akan terbongkar begitu saja, jika itu terjadi maka akan ada nyawa yang menghilang. Senna tak mau itu terjadi.

Jangan sampai itu terjadi.






^O^





Setelah menempuh perjalanan selama belasan jam, akhirnya mereka tiba di negara merah putih ini. Dengan nyamannya Senna duduk bersantai bersender pada bahu Zayn yang tengah membaca buku, saat ini mereka sedang berada dimobil menuju mansion.

Ckiit!

Tiba-tiba supir menginjak rem dengan kuat membuat Senna hampir saja terjatuh jika saja Zayn tak menahan tubuhnya, Senna lupa memakai seatbelt.

"Apa yang kau lakukan?!" bentak Ken yang duduk disamping kiri Senna, tidurnya terganggu akibat rem tiba-tiba tadi.

"Kita diserang, Tuan,"

"Apa?!"

Dari duduknya Senna melihat mobil yang ditumpangi kedua orangtuanya terbuka dan keluarlah Milo- asisten pribadi Arsen, kini Senna melihat jika mobil yang di tumpangi mereka sudah di kepung oleh puluhan mobil.

"Mereka siapa, Kak?" tanya Senna menatap kedua kakaknya yang mengapit tubuhnya, Senna lihat mereka tengah terdiam mendengarkan earphone wireles yang sudah terpasang setelah mobil berhenti.

Jika sudah begini Senna tak akan pernah tahu apa yang mereka bicarakan!

"Baby girl, tetap disini dan duduk dengan tenang. Kami akan membantu Dad diluar sana, pakai ini dan jangan pernah melepasnya," kata Ken sembari menutup mata Senna dengan dasinya.

"Tetap diam dan jangan bergerak dari dudukmu, kami tak akan lama," ucap Zayn, dengan patuh Senna menganggukkan kepalanya.

Tak lama kemudian, sebuah headphone yang memutarkan lagu anak menempel dikedua telinga Senna dengan tujuan agar sang bungsu tidak mendengar apa yang tidak boleh dia dengar.

Entah sudah berapa lama Senna diam menikmati lagu yang terdengar ditelinganya tanpa ada niat membuka semua alat yang terpasang dan melihat semuanya, hingga sebuah tangan melepas headphone yang terpasang.

"Kakak?" panggil Senna dengan mata yang masih tertutup.

"Ini Mom, princess," kata Zara memberi tahu dan wanita cantik itu melepas dasi yang terpasang menutupi mata sang putri.

"Dimana Kakak? " tanya Senna yang heran melihat mobil sudah kembali bergerak dengan keberadaan Zara dan supir yang berbeda, tak lupa satu mobil yang mengikuti mobil mereka di belakang.

"Mereka masih mengurus semuanya bersama Dad," jawab Zara dengan santai dan tenang, ekspresi itu membuat Senna bernafas lega.

"Apa yang terjadi?" tanya Senna dengan penuh keraguan.

"Hanya masalah kecil, tak perlu difikirkan," mendengar itu Senna hanya tersenyum menatap Zara dan memeluk tubuh sang Ibu dengan nyaman.

Sebenarnya kejadian seperti ini sudah sering mereka lalui dan setiap Senna bertanya apa yang terjadi, mereka selalu berkata seperti yang dikatakan Zara.

Senna tak memaksa mereka untuk mencari tahu jawabannya karena dia cukup tahu diri dengan umurnya yang masih lima belas tahun ini belum waktunya dia tahu dan juga Senna tahu bahwa mereka sengaja merahasiakan semua darinya, mereka hanya tak ingin Senna terlibat di dunia hitam mereka.

Mungkin jika sudah waktunya, Senna akan mengetahui semuanya. Semua tentang keluarganya yang penuh kegelapan.





^O^





Hehe.. Saya emang selabil itu..

Tadinya mau beresin sampe tamat di draft ehh kegoda sama tahun baru, duhh maaf yahh..

Oh iya, gimana sama part satu nya?? Masih bosen yah?
Mau up lagi atau stop ajanihh?

Salam saya,
lemamelia19

[Bandung, 1 Jan 2021]

Continue Reading

You'll Also Like

Secret OSIS By Irsy

Teen Fiction

7.7K 1K 48
Book ke-2 [Y/N] adalah Ketua OSIS di SMA Survior Galaxy. [Y/N] bukan sembarangan ketua OSIS, dia selalu memakai topeng setiap mau keluar rumah. Sebel...
50.3K 6.9K 22
[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] Kenyataan buruk Reizo adalah ketika Shenora hilang dari teritorinya. Entah kemana, tak ada kabar sedikit pun. Sampai...
948K 44.2K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
1.9M 88.7K 52
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞