Alurnya lumayan berbeda dari cerita asli Harry Potter. Karena aku lebih fokus ke Name POV tapi nanti aku masukin juga pertualangan Harry disini sama lainnya.
🎏
You POV
Duak- duak sreet..
"Nona kau tidak mau turun dimana begitu?" Tanya si kondektur jengkel.
Aku tiduran di kasur tersedia di bus ini. Sambil menikmati alunan musik yang aku miliki. "Oh diamlah stan shunpike. Aku masih nyaman disini dengan semua keberisikan ini" ujarku kalem masih memejamkan mata.
Terdengar helai nafas dan gumaman dari nya. "Aku tak tahu apa yang dipikirkan oleh putri keturunan Malfoy ini"
Aku membuka mata lalu duduk tegak sambil melipat tanganku didada dan menatapnya.
"Aku cukup unik lahir dikeluarga Malfoy, shunpike"
"Iya ya kau cukup aneh bukan unik"
"Serah lah.- oh ngomong ngomong Ernie kau tak capek mengemudikan bus ini?" Tanya ku mencoba berbicara dengan supir bus ini.
Supir tua itu nampak menggeleng kepala nya mengendarai bus ini dengan gila untung saja aku sudah terbiasa naik bus ini. "Dia selalu tidak berbicara" kataku membuat shunpike tertawa.
"Bodoh! Jelas dia tidak berbicara dia asyik mengendalikan bus ini. Lihat saja ini sangat cepat" aku meliriknya sinis. Lalu mengambil koran Daily Prophet.
Biar aku memperkenalkan diri, nama ku (name) Cissya Malfoy . Aku saudara kembar nya Draco malfoy anak dari Lucius Malfoy dan Narcissa Malfoy, cukup enak lahir dikeluarga kaya didunia sihir kami ditambah Keluarga Malfoy terkenal terpandang dan bangsawan tak heran banyak yang menyapa ku juga Draco saat berjalan jalan di Diagon Alley.
Aku dan Draco sekarang berusia 13 tahun sudah 2 tahun kami menempuh pendidikan di Hogwarts- sekolah sihir. Draco sama seperti father dan mother tidak suka Muggleborn sedangkan aku biasa saja mengingat di tempat asramaku rata rata anak kelahiran Muggleborn jadi aku biasa tidak membeda bedakan mereka.
Tapi bukan berarti aku baik dengan mereka.
Aku memang tidak masalah dengan orang berkelahiran Muggleborn sekolah di Hogwarts namun aku juga tidak begitu senang mereka disekitar ku membuat ku kurang nyaman.
Aku lebih nyaman dengan Halfblood dibandingkan Muggleborn.
"Sirius black lagi" kata shunpike membuat aku langsung menoleh kearah nya yang juga membaca berita.
"Sirius?" Ulangku.
Dia menurunkan korannya dan menatap ku. "Iya Sirius black, dia berhasil kabur dari Azkabar" katanya.
Aku langsung melotot dan mencari dimana letak berita Sirius black, gotcha! Aku dapat!. Aku melihat Sirius black bergerak berteriak seperti tidak terima- atau kesal? Entah lah tapi aku bisa melihat tatapan mata Sirius tersirat sedih.
Paman..
Sirius black adalah paman ku mengingat ibuku juga Black, sejauh ini aku belum bertemu dengan nya dan aku hanya melihat foto nya saja yang aku ambil dari rumah Black.
Dan sekarang aku melihat tampilan wajahnya kacau, pucat, dan kantong mata hitam membuat ku meringis pasti dia tidak nyaman di Azkabar.
"Kukira ada penyihir tersesat lagi" kata Ernie.
"Oh baiklah tugasku menyapanya" kata shunpike menaruh korannya lagi dan siap siap menyambut penumpang baru. Aku cuma melihatnya saja habis itu aku melihat koran lagi membaca berita milik Paman ku.
Percaya lah aku tidak suka dia dibilang jahat, aku pikir dia tidak jahat maksudku tidak mungkin dia melakukan hal jahat. Aku dulu pernah saat usia 7 tahun tanya tentang keluarga Black termasuk Sirius black karena mother keceplosan menyebutkan nya tapi pembicaraan diahlikan terlebih ada father nampak tak suka.
Aku ingin mencari tahu sendiri gimana pamanku itu tapi berakhir dimarahi father dan mother hingga aku tidak boleh kemana mana. Tapi aku mulai melupakan mencari tahu paman ku itu dan hidup biasa seperti sekarang membuat onar kabur dari manor Malfoy karena father mempunyai perjanjian bertemu dengan keluarga lainnya tapi aku tak mau.
Aku menebak pasti Draco mengomel ngomel aku tidak ikut dirinya hahaha rasakan kau.
"Kau disini"
Aku mendengar bisikan shunpike aku langsung melihat dia membawa penumpang baru tap--
Anak laki laki berambut hitam, pakai kaca mata lalu matanya hijau dan b-BEKAS LUKA ITU?! dia pasti anak The-Boy-Who-Lived yang dimusuhi draco.
Aku melihat anak laki laki itu duduk di ranjang depan ku. Sementara Shunpike nampak memperkenalkan Ernie ke dia.
"Ini sopir kita, Ernie Prang. Ini neville Longbottom, Ern"
"Neville Longbottom?" Gumam ku heran, bukannya dia anak yang diramalkan itu ya? Atau aku salah tebak?
Aku berdiri lalu berjalan kedepan dan menatap nya teliti. Dan saat itu juga dia melihat ke arahku
Eh-- manis juga ya.
"Oh aku lupa mengenalkan mu. Oke, neville ini (name) dia juga salah satu penumpang seperti mu -tersesat" ucap shunpike memperkenalkan aku.
Aku langsung menoleh kedirinya menatap sinis karena dia menekan kata tersesat padaku.
"Oh iya, salam kenal" katanya tapi aku diam. Aku melihat raut wajah nya karena aku tak nyakin dia musuh draco atau tidak aku cuma angguk kepala.
"Nih. Tidak usah menurunkan aku, aku mau disapparete aja" kata ku memberikan uang ke Shunpike.
"Memang tidak jelas" gumamnya tapi aku tertawa kecil saja, aku selalu begini cuma numpang berkeliling di bus knight ini habis itu pulang aku bisa disapparete atau apparate.
"Thank you lain kali aku akan ikut" dan aku disapparete langsung ke tujuan ku.
Shunpike hanya menggeleng kepala saja memasukan uangnya lagi.
Aku sampai di kamar Draco. Kulihat dari jendela dia baru pulang bersama father dan mother.
Aku tidur terlentang dikasurnya ingin mengejutkan nya.
Kreet
"welcome brother!"
"Astaga!"
Aku terkekeh kecil melihat draco terkejut bukan main, dia yang awalnya kaget langsung kesal melihat ku.
"Kau dari mana saja hah?! Father dan mother menceramahi ku, kau tak ikut!" Marahnya membuat ku tertawa saja.
"Oh~ kasihan sekali saudara kembar ku ini hahahah.. maaf saja ya, aku tidak bisa ikut keacara membosankan itu mending ketempat kesukaan ku" balas ku santai.
"Bus gila itu maksudmu sister?" Tanya nya dengan nada tak suka.
"Yap! Adikku memang pintar"
"Kita.cuma.beda.tiga.menit.saja. stop panggil aku adikmu" katanya tidak suka dipanggil adik.
Kenyataan aku adalah kakak nya dan dia adikku kami selisih cuma tiga menit saja. Salahin dia lahir cepat kan aku yang terakhir jadi kakaknya yang dibantah dia terus.
"Up to you little brother"
"(Name)!"
"Iya iya. Sana mandi, bau tahu" kataku meledeknya.
Draco, anak itu berjalan melewati ku yang sedang terlentang di ranjangnya. Dia membuka lemarinya dan memilih pakaian untuk tidur.
"Little brother kalau kau mau, aku akan pilihkan pakai un-"
"Shut up (name)!"
"Pfft-- HAHAHAHA" aku tidak bisa menahan tawa, aku langsung tertawa melihat dia kesal sangat. Hobyku adalah menjailinya itu keharusan setiap hari dan tidak pernah luput.
"Pergi kau" usirnya sebelum mandi. Aku menaiki alisku menantang nya.
"Tidak mau. Aku disini!" Aku langsung memeluk guling nya dan dia terlihat kesal.
"Yasudah kalau tak mau. Mobilicorpus!"
Brak!
"DRACOOOOOOOOOO!!! AWAS KAU!" teriak ku kesal.
Bagaimana tidak kesal dia memindah aku dengan mantra mobilicorpus masalahnya aku dipindah ke Halaman depan!.
Dia membuka jendelanya lalu tertawa bahagia.
"SELAMAT MALAM SISTER!" ejeknya lalu menutup jendela sekaligus tirai kamarnya membuat aku kesal!.
"Awas kau!" Dengan kesal aku masuk ke rumah lagi untung saja father dan mother sudah dikamar tidak mendengar suara gaduh kami.
"Menyebalkan! Awas kau draco!" Gumam ku dendam pada draco.
Dengan perasaan masih kesal, aku masuk kedalam kamar mengganti pakaian dengan pakaian tidur dan mulai merebahkan diri.
"Tenang (name) tenang... Besok kau bisa balas dia" kataku pelan mencoba menenangkan diri dan mencoba fokus untuk tidur.
.🎏🎏.
Uhuk-- maaf aku bawa cerita lagi. Padahal sebelah masih dikit chapter tapi gak nahan mau buat yang ini.
Makasih sudah baca ya!