Mirror ( Haikyuu fanfiction)

By Rieyutsuki

203K 26.5K 5K

"Kupikir, aku bisa bertahan sendirian. Tapi, ternyata untuk sekarang, aku belum sanggup untuk berpisah dengan... More

Pengantar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Note
29
30
31
32
Note
Love Ties. Hinata Shoyo
Love Ties. Yamaguchi Tadashi
Love Ties. Tsukishima Kei
Love Ties. Ennoshita Chikara
Love Ties. Nishinoya Yuu
Love Ties. Sawamura Daichi
Love Ties. Azumane Asahi
Love Ties. Kunimi Akira
Love Ties. Kindaichi Yuutaro
Love Ties. Oikawa Tooru
Love Ties. Iwaizumi Hajime
Love Ties. Goshiki Tsutomu
Love Ties. Shirabu Kenjiro
Love Ties. Ushijima Wakatoshi
Love Ties. Tendou Satori
Love Ties. Semi Eita
Love Ties. Akaashi Keiji
Love Ties. Bokuto Koutaro
Love Ties. Haiba Lev
Love Ties. Kozume Kenma
Love Ties. Yaku Morisuke
Love Ties. Kuroo Tetsuro
Love Ties. Miya Atsumu
Love Ties. Miya Osamu
Love Ties. Kita Shinsuke
Love Ties. Sakusa Kiyoomi
Love Ties. Hoshiumi Korai
Love Ties. Suna Rintarou
Special Ending 1, Kageyama Tobio
Special Ending 2

Love Ties. Sugawara Koushi

1.5K 236 26
By Rieyutsuki

#Sore
#Di rumah Sugawara
#Di kamar

Sugawara menghela nafas panjang, dan meminum secangkir teh hijau. Ia baru saja selesai mengoreksi jawaban dari pr murid-muridnya. Ya.., sekarang Suga sudah menjadi seorang guru. Ia lalu menerawang jauh ke luar jendela kamarnya. Menikmati indahnya langit yang sangat cerah di hari ini.

"Hari ini indah sekali... Apakah di tempatmu sana, cuacanya juga sedang indah seperti di sini?" Suga bermonolog.

Tak lama kemudian, Suga lalu mengalihkan pandangan ke sebuah album yang terletak rapi di rak mejanya. Suga lalu tersenyum, dan mengambil album itu. Album itu adalah album khusus yang dibuat para manajer tim voli putra Karasuno, sebagai kenang-kenangan untuk seluruh anggota tim.

Senyuman Suga mengembang saat mengenang berbagai momen perjuangannya bersama seluruh rekannya untuk mencapai panggung Nasional saat itu. Yah... meski saat itu, mereka harus menerima kekalahan setelah bertanding melawan tim Kamomedai, tapi Suga tetap senang dengan pencapaian itu.

Suga lalu membuka lembar cover album itu. Di balik covernya, Suga menyisipkan sebuah foto yang menurutnya sangat spesial dibanding foto lain yang juga ada di dalam album itu. Itu adalah foto Suga dengan (name), berdua saja, yang diambil di hari kelulusan Suga saat itu. Suga lalu tersenyum saat mengingat momen saat itu.

#Flashback Sugawara

Semua anggota tim karasuno berkumpul. Siswa kelas 1 dan kelas 2 mengucapkan selamat atas kelulusan Daichi, Suga, Azumane dan Shimizu. Semua pun riuh agar bisa berfoto bersama. Setelah foto bersama, Suga lalu mendekat ke arah (name) dan mengajaknya foto berdua. Dan... setelah itu suasana kembali riuh.

Setelah beberapa saat berbincang, semua lalu bersiap pulang. Sebelum itu, Daichi lalu melirik Suga dan memberinya kode. Suga lalu teringat satu hal.

"(name)-chan" panggil Suga

(name) yang bersiap berjalan pulang di sebelah Tobio itu lalu menoleh. Tobio dan anggota karasuno lain juga ikut menoleh. Suga lalu tersenyum dan mendekat ke arah (name).

"Aku ingin memberimu sesuatu. Sebuah kenang-kenangan. Nanti jangan lupakan senpaimu ini lo yaa" Suga.

"Eh... mana mungkin saya melupakan Suga-senpai" sahut (name).

Suga tersenyum dan mengambil sebuah kotak kecil dari saku seragamnya.

(name) lalu menerima kotak itu. Suga pun meminta (name) membukanya. (name) yang agak bingung pun nurut. Dan... ternyata, isinya adalah sebuah kalung perak nan cantik.

(name) dan Tobio terkejut. Keduanya spontan menatap Suga. Anggota tim Karasuno lain yang juga penasaran lalu mendekat ke arah Kageyama twins.

"Woah!! bagus sekali"

"Itu pasti sangat cocok untuk (name)-chan" sorak mereka. Suga pun tersenyum lebar saat melihat reaksi para kouhainya itu.

"Suga-senpai, ini sungguhan untuk saya?" (name)

"Tapi, kenapa Suga-san memberi itu untuk (name)?" Tobio

Suga langsung tersenyum saat di tanya Kageyama twins. Daichi, Azumane dan Shimizu pun ikut tersenyum. Sementara anggota tim Karasuno yang lain hanya menatap bingung pada 4 senpainya itu.

"Iyaa...(name)-chan. Itu memang untukmu. Bagaimana? kau suka tidak kalungnya?" Suga

"Etto... euhm... Iyaa. Kalung ini sangat cantik, tapi ini pasti harganya ma.." (name)

"Ah.. tidak tidak. Tak perlu memikirkan itu. Kalau (name)-chan senang, aku juga ikut senang." Suga. (name) yang kalimatnya tadi dipotong oleh Suga lalu terdiam dan kembali bertatapan dengan Tobio.

"Lalu, Kageyama. Izinkan aku mengatakan ini, pada saudarimu ya... Jangan marah, oke?" lanjut Suga seraya menunjuk Tobio. Tobio pun mengangguk.

Suga kembali tersenyum. Sementara Tobio dan (name) yang bingung kembali saling pandang. Anggota tim pun diam untuk memberi Suga kesempatan bicara. Suga lalu mengalihkan perhatian pada (name). (name) juga langsung menatap Suga.

"Jyaa... (name)-chan, Daisuki." Suga.  senyum.

Semua yang mendengar pernyataan Suga langsung kaget, terkecuali para siswa kelas 3 tentunya, soalnya mereka sudah tau akan rencana Suga ini. Sugawara pun masih tersenyum. Sementara, (name) membeku mendengar itu. Raut wajahnya langsung kebingungan. 

"Etto.. Suga-senpai..." (name)

"He he he... Kau tidak perlu bingung seperti itu, aku juga tidak memintamu untuk menjawabnya sekarang. Aku tau kok, untuk saat ini kau tidak ingin pacaran dulu kan?" Suga.

"Haik... tapi.." (name)

"Ii... yoo... Oh iya, sebagai informasi tambahan, aku memang hanya ingin mengungkapkan perasaanku padamu. Jadi kau tidak perlu menjawabnya. Ah... lalu kalau kalung itu memang sengaja ingin kuberi sebagai kenang-kenangan." Suga.

"Arigatougizaimasu, Suga senpai" (name)

"Oh... Iya, satu lagi, untuk Tobio," Suga

" Aku ingin mengatakan padamu, jika aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan cinta adik kembarmu suatu saat nanti. Aku tak akan menyerah sebelum adik kembarmu benar-benar jadi milikku. Jadi, aku minta restumu ya.." ujar Suga seraya menepuk pundak Tobio.

"Ah.. haik, semoga beruntung" jawab Tobio sekenanya

"Ish.. kenapa tidak semangat begitu? kau tidak mau aku menjadi saudara iparmu ya? Tobio-kuun..." Suga

"Ah.. etto... bukan begitu maksud saya tapi..." Tobio bingung

"Ha ha ha... iya iya, aku paham. Sudah tak perlu terlalu dipikirkan kalimatku tadi. Aku cuma ingin bilang kalau aku selama ini suka pada (name)-chan. Naa... Tobio" Suga.

"Oh iya, (name)-chan... Karena kita tidak tau apa yang akan terjadi di masa depan nanti, jadi.. aku ingin meminta padamu sesuatu padamu..." Suga. kembali menatap (name)

"Haik, saya akan memenuhi permintaan Suga-senpai" (name)

"He he... kalung dariku itu tolong dijaga dan disimpan ya..." Suga. senyum

#Flashback off

Senyum Suga kembali merekah. Moodnya selalu kembali bagus tiap kali melihat foto kesayangannya itu. Seolah, seluruh rasa lelah setelah menjalankan segala aktivitas seharian langsung  menguap begitu saja. Suga kembali menghirup nafas dalam-dalam. Meski moodnya membaik, sebenarnya, ia juga masih merasakan sedikit rasa gelisah. Ia galau karena cinta.

Ya... sejak Suga mengungkapkan perasaannya pada (name) di hari kelulusannya saat itu, rasa sayang Suga pada (name) kian bertambah. Setelah Suga lulus SMA, ia memang masih terus berkomunikasi dengan (name). Suga selalu beralasan pada (name) jika ia ingin mengetahui perkembangan tim Karasuno yang baru. Padahal itu hanya kedoknya agar bisa memiliki topik pembicaraan ringan dengan (name). Suga terkekeh.

"Ya ampun... kenapa aku jadi seperti ini ?" gumam Suga.

Suga lalu kembali meminum tehnya. Pikirannya lalu memutar memori lain. 4,5 tahun yang lalu, Suga mendapat sebuah pesan dari kouhai kesayangannya, (name). (name) mengabarkan pada Suga jika ia mendapat beasiswa full ke Perancis.  Setelah mendapat pesan itu, Suga langsung videocall (name). Dan... ia pun bisa melihat (name) yang menangis bahagia. Suga pun ikut senang dan mengucapkan selamat pada (name). Dan... selang beberapa hari setelah berita menggembirakan itu, (name) pun pergi ke Perancis.

"Hari ini sudah tepat 4,5 tahun sejak kau pergi ke Perancis ya..., Aku sangat rindu. Yosh..." Suga

Suga lalu berdiri dan beranjak ke dapur rumahnya. Ia lalu segera membongkar lemari penyimpanan barang, dan mengeluarkan set alat pemangang daging, piring-piring, gelas, dan peralatan lain. Setelah itu, Suga menelfon Shimizu, Daichi dan Azumane untuk menanyakan kesiapan bahan-bahan untuk barbeque kali ini. Setelah menelfon, Suga langsung beres-beres ruang makan. Serta mendekorasinya menjadi seindah dan serapi mungkin.

Sembari berberes, ingatan Suga kembali menerawang ke kejadian di 2 minggu yang lalu. Saat itu, Suga yang sudah memantabkan hatinya menemui pergi menemui Tobio. Kemudian, di hari berikutnya Suga lalu menemui seluruh keluarga Kageyama.

"Kalau keinget itu aku jadi tambah deg-degan. Fyuuh.... Tenang Koushi... tenang...." Suga

Suga lalu kembali teringat pada pesan yang dikirim (name) 10 hari yang lalu.  (name) yang baru saja pulang dari Perancis, akan menginap dulu di apartemen Tobio di Tokyo. Dan tepat 2 hari yang lalu, (name) pulang ke Miyagi bersama Tobio. Mumpung Tobio juga sedang libur.

Grup chat alumni tim Karasuno langsung ramai, dan banyak yang mengusulkan untuk membuat meeting party kecil-kecilan untuk menyambut pulangnya (name). Ya... soalnya, semua orang merindukanya. Akhirnya, setelah dibahas lebih lanjut, rumah Suga-lah yang akan dijadikan tempat untuk meet up. Suga kembali tersenyum.

----------------

*

*

*

*

*

*

*

#Malam
#Rumah Suga

Seluruh alumni anggota tim Karasuno sudah berkumpul dan berbincang ria. Semua tengah menunggu kehadiran si kembar Kageyama. Sementara, Suga tengah menyiapkan minum di dapur. Juga untuk menenangkan jantungnya yang sudah berdetak tidak karuan membayangkan nanti.

"Tenanglah..."

Suara perempuan yang familiar mengalihkan perhatian Suga. Teman seangkatannya, Shimizu baru saja memasuki dapur.

"Ah... Shimizu, eh.. bukan.. bukan..  Tanaka? aduh gimana aku harusnya memanggilmu ? ha ha ha" Suga.

"Ha ha ha, Kiyoko aja nggak apa-apa kok, Suga. Jadi, kau masih gugup?" Kiyoko.

"Haah... iyanih... gugup banget malah. Padahal aku udah latihan sama Tanaka kemarin. Kira-kira... reaksinya bakalan seperti apa ya..." keluh Suga.

"Ha ha ha... Tenanglah, kami semua yakin kau pasti bisa. Jangan negatif thinking dulu. Yakin aja." Kiyoko

"Sou da ne..." Suga

"KITAAA!! SI KEMBAR DATANG!!"

"WOAH!! SOU DA!! SELAMAT DATANG (NAME)-SAN!!"

Suara Nishinoya dan Hinata menggema hingga ke tempat Suga dan Kiyoko tengah berbincang. Para alumni anggota tim Karasuno yang berada di ruang tengah rumah Suga sudah bergegas ke luar. Suga pun tersenyum dan ikut bergegas ke depan rumah untuk menyambut Kageyama twins.

#Di depan rumah

"HISASHIBURIII DA NAA!! NYAHAHAH!! (NAME)-CHAN KAU CANTIK SEKALI!!" Nishinoya

"Yo, Kageyama twins, hisashiburi da naa.." Daichi.

"Sou desu! (name)-san... sungguh menawan." Hinata

"Ah... haik, arigatou Noya-senpai, Hinata..." sahut (name) tersipu.

"Ha ha... masih aja pendek tuh, Hinata aja udah nambah tinggi, masa kau segitu aja." Tsukishima. mood (name) langsung drop. kesal. Ia hanya melayangkan senyum.

"T..Tsukii !!" Yamaguchi

"Ah... iyaa... tinggiku nggak nambah kok, tiang megane. Soalnya, kalau tinggiku nambah gelarmu sebagai penerang jalan tim Karasuno bisa tergeser olehku dong..." balas (name).

"Nani?" Tsukishima. kesal.

"M.. Ma.... udah udah... kalian berdua... kita ini mah seneng-seneng bukan mau berantem." Tanaka. Tsukishima hanya berdecih, sementara (name) mengalihkan pandangan pada Tanaka.

"Tanaka-senpai, selamat atas pernikahannya dengan Kiyoko-san ya.. ini saya hadiah untuk senpai. Yah.. maaf karena sangat telat." ujar (name) seraya menyerahkan sebuah bingkisan.

"A..  Ah... iya. Gapapa kok. Btw, ini barang dari Perancis kah?" Tanaka.

"Haik. Saya juga menyiapkan oleh-oleh untuk yang lain. Tapi, sebagian masih di mobilnya Tobio-nii." (name)

"Ah... akan kubantu bawain ya, Yosh! Ayo Ennoshita! Narita! oleh-oleh dari luar negerinya kita ambil!" sorak Kinoshita. Tobio lalu memberi kunci mobilnya pada Kinoshita, dan ia langsung pergi menuju mobil bersama Ennoshita dan Narita.

"Selamat datang, (name)-chan, Tobio-kun... Hisashiburi da na.." Suga.

"Ah.. Suga-senpai. Haik." (name)

"Jyaa... ayo segera masuk dan mulai pestanya." Kiyoko

Semua orang yang hadir pun, lalu memasuki rumah Suga. Semua berkumpul di ruang tengah dan memulai pesta. Semua sangat bahagia, dan mengobrolkan banyak hal satu sama lain. Mereka juga sangat excited untuk bertanya mengenai keseharian (name) saat di Perancis. Di tengah obrolan yang begitu ramai itu, Suga lebih sering terdiam dan menatap wajah (name). Ia sangat terharu sampai-sampai seperti tak sanggup mendekat dan banyak berbincang dengan (name).

"Suga-san..."

Tanaka yang berada di samping Suga menyenggol pelan lengannya. Suga pun menoleh.

"Iyaah... kurasa sekarang waktu yang tepat." Tanaka. Suga terkejut dan baru kembali teringat pada rencananya.

"Ah.. sou da.. aku hampir lupa karena terlalu asyik menatap wajahnya." Suga

"Ha ha ha... Daijoubu desu... Semoga beruntung, Suga-san, atur nafas dulu." Bisik Tanaka. Suga mengangguk. Ia lalu meminum tehnya, menghirup nafas dalam-dalam. Kemudian berdiri.

"Kuso... aku malah deg-degan" batin Suga.

Suga mencoba menenangkan dirinya dan melayangkan senyuman. Setelah itu ia berjalan mendekat ke tempat (name) duduk. Tobio yang berada di samping (name) langsung tersenyum pada Suga.

"Ah... Suga-san..." (name)

"Iyaa... (name)-chan" Suga

"Kalung dari Suga-san sekarang masih saya pakai. Arigatou Suga-san" ujar (name) seraya mengangkat liontin dari kalung di lehernya. Suga sejenak terdiam menatap (name).

"Ha ha ha... aku juga. terima kasih karena sudah mau menjaga dan merawat kalungnya. Kau jadi lebih cantik saat memakainya." ujar Suga seraya duduk di hadapan (name). (name) hanya diam dan tersipu. Suga lalu menatap ke arah Tobio.

"Nah... Tobio-kun, kau masih ingat apa yang kukatakan padamu dulu kan? Jadi, sekali lagi aku mau minta ijin padamu, untuk hari ini." ujar Suga. Tobio tersenyum dan mengangguk. Seluruh alumni tim Karasuno lalu memfokuskan pandangan pada Suga.

"Memangnya ada apa Suga-senpai? kenapa senpai meminta izin pada Tobio-nii?" (name)

"Hi hi hi... aku mau melakukan sesuatu yang sangat penting di hidupku. Oh iya, (name)-chan, sekali lagi aku mengucapkan terima kasih karena sudah menjaga kalung pemberianku dulu itu. Aku sangat senang" Suga.

"Haik." (name).

Suga lalu menggerakkan tangannya untuk merogoh saku bajunya. (name) masih diam dan menatap Suga.

"Jyaa... karena kalung saja kurasa kurang, jadi aku ingin memberimu sesuatu lagi." Suga.

Suga langsung menyodorkan dan membuka sebuah kotak merah berisi cincin ke hadapan (name).

"Untuk menyambut kepulanganmu dari Perancis, kuberi hadiah cincin ya... Lalu, aku mau mengatakan sesuatu lagi. Aku akan jujur padamu lagi. Kalau dulu, saat lulus aku berkata 'Daisuki', Sekarang aku ingin mengatakan hal yang hampir mirip seperti dulu, cuma beda sedikit" Suga senyum. (name) seketika membeku, jantungnya pun sudah berdebar tidak karuan.

"S.. Suga-senpai.." (name)

"Aishiteru, (name)-chan... Will you marry me?" Suga

(name) menjawab pertanyaan Suga dengan anggukan, disertai air mata yang jatuh. Dalam sekian detik, Suga membeku, ia langsung lega dan juga tak bisa menahan air mata. Seketika, Suga memasangkan cincin itu di jari manis (name) dan langsung memeluknya. Semua orang pun langsung bersorak dan memberi ucapan selamat.

-------------------

*

*

*

*

*

*

*

--------------

# 1 bulan kemudian
# Sore
# Di ruang guru

Koushi menghela nafas panjang setelah rapat guru selesai. Guru-guru lain sudah banyak yang melanjutkan kegiatan masing-masing. Membina klub sekolah masing-masing, dan ada pula yang sudah pulang.

Ia merasa sangat lelah. Kegiatannya hari ini sangat padat. Terlebih ada cukup banyak rekapan nilai murid-muridnya yang harus segera dikumpulkan ke komite sekolah. Oh... Suga juga hampir lupa kalau dia juga merangkap status sebagai pembina ekskul voli di sekolahnya.

"Ish... aku cape banget..." keluh Suga seraya merebahkan tubuh atasnya ke meja kerjanya. Ia lalu sejenak memejamkan mata.

"Setelah izin libur 1 minggu karena acara pernikahan, kegiatanku jadi terasa menumpuk... ah... aku masih kurang puas menikmati waktu liburanku dengan (name)-chan" gumam Suga. Ia pun mulai terbuai dalam fantasinya, dan hampir tertidur

"SUGAWARA-SENSEIII !!"

Suga langsung membuka mata dan menatap ke arah pintu masuk ruang guru. Disana sudah ada 2 orang muridnya yang ngos-ngosan.

"A... ada apa?!" Suga.

"GAWAT!! SUGA SENSEI!! DI GYM!!" sahut seorang murid Suga.

"Oke aku kesana" Suga.
--------

*

*

*

*

---------------

#Di gym

"SUGOII!! NEE-SAN SUGOII!!"

Suara sorakan penuh semangat dari murid-muridnya membuat Koushi penasaran. Sebenarnya ada apa di gym sana. Namun, rasa penasaran itu seketika berubah setelah tau apa yang terjadi di dalam sana.

"Oh! Sugawara-sensei!" sapa para siswa. Koushi lalu tersenyum dan mendekat ke arah mereka.

"Ha ha ha... Kenapa anda bisa terlambat ke gym? Sugawara-sensei? murid-muridmu sudah sangat bersemangat untuk berlatih voli loh.."

Perhatian Koushi teralihkan pada seorang wanita dengan outfit casual perkantoran yang tengah memutar-mutar bola voli di tangannya. Suga sejenak terkejut. Namun ia lalu tersenyum ke arah wanita itu. Ya... itu (name). Suga lalu mengarahkan pandangan pada murid-muridnya.

"Anak-anak... Sensei-sudah bilang kalau hari ini tidak ada latihan karena coach kita ada kepentingan keluarga kan? lalu kenapa kalian malah kemari?" Suga.

"Uhm... tapi kami ingin berlatih.. lalu, lagipula ada kakak ini yang bisa mengajari kami voli." sahut seorang murid.

"Sou desu yoo... sensei... saya pernah melihat foto kakak ini di buku biografi anggota timnas voli. Fotonya ada di biografi setter timnas, Kageyama Tobio." sahut seorang murid

"Sou sou, saya juga pernah lihat! Kakak ini saudari kembar setter Nasional Kageyama Tobio kan, Sensei ?! Dia pasti sangat hebat! Kageyama-san saja mengakuinya. Ini kesempatan emas sensei!" sahut murid yang lain.

"Jarang-jarang ada orang sehebat kakak ini yang datang dan mau mengajari kami. Setelah diberi tips kakak ini, saya jadi lebih mudah melakukan receive sensei." ujar murid lain

"Kakak ini tadi juga memberi saya tips untuk teknik block sensei..." tambah murid yang lain

Koushi langsung speechless mendengar ocehan anak didiknya. Semangat mereka benar-benar mirip seperti duo kouhainya di SMA dulu. Koushi menghela nafas panjang. Ia yang sudah pening karena banyak kerjaan tadi, sekarang jadi tambah pening karena permintaan murid-muridnya. (name) terkekeh.

"Adik-adik..."

Suara (name) membuat semua pasang mata mengarah ke padanya.

"Sugawara-sensei sudah mengatakan kalau hari ini libur dulu kan? Jadi sebaiknya kalian mendengarkan permintaan beliau. Jadi, sekarang kalian berberes untuk pulang ya.. Wakatta?" (name)

"Tapi... kalau pulang sekarang.. kami tidak akan memiliki kesempatan emas ini lagi." sahut seorang murid.

"Iiee... kalian masih punya kesempatan kok. Oh iya, apa kalian lupa, ada kejadian istimewa apa di satu minggu yang lalu yang berkaitan dengan Sugawara-sensei? Nah... kalian ingat-ingat itu seraya pulang ya..." (name)

Anak-anak itu terlihat bingung. Namun, uniknya, mereka nurut pada (name) dan beranjak pergi untuk pulang. Koushi pun menatap (name) dengan senyum lelahnya.

"Arigatou na... Aku ambil barang-barangku di ruang guru dulu ya... kau mau ikut atau menunggu di sini?" tanya Koushi, seraya mengenggam tangan (name)

"Akan kutunggu di sini." (name).

Baru beberapa langkah dari tempat Koushi dan (name) berdiri, para murid itu menghentikan langkah dan balik menatap Koushi dan (name) dengan ekspresi tak percaya. Apalagi mereka melihat tangan Koushi yang menggenggam erat tangan (name).

"SENSEII!! SUGAWARA-SENSEI!!"

"KAMI INGAT!! SEMINGGU YANG LALU SUGA SENSEI BARU SAJA MENIKAH!!"

"SOU DESU!! SUGA-SENSEI MENIKAH!! ITU BENAR KAN KAK?!" sorak seorang murid dan menatap (name)

"LALU! SUGA SENSEI MENIKAH DENGAN ADIK KEMBAR SETTER TIMNAS KAGEYAMA?! J... JYAAA !!"

"Sshh.... jangan teriak-teriak seperti itu." Koushi

"Ha ha ha.. Kalian ini lucu sekali. Iyaa... Sugawara-sensei kalian menikah dengan adik kembar Kageyama Tobio. Itu kakak." (name)

"J.. jyaa... itulah alasan kakak tau tentang Sugawara-sensei, dan mencarinya hari ini? Lalu, jadi.. kakak akan sering kemari juga?! Jadi.. maksud dari kami punya kesempatan lain tadi berarti..."

(name) mengangguk dan tersenyum. Murid-murid Suga itu pun langsung bersorak penuh girang.

"Jyaa... sekarang kalian pulang. Kalau ada hal yang ingin ditanyakan, bisa mengirim pesan pada Sugawara-sensei. Ya..." (name)

"Haik! Kageyama nee-san. Kami pulang dulu!" sorak para murid seraya berlari keluar gerbang.

(name) melambaikan tangan pada anak-anak itu. Sementara Koushi, menghela nafas panjang lagi.

"Ish.. Kau kan sekarang sudah menganti marga menjadi Sugawara, kenapa muridku masih memanggilmu Kageyama sih..." keluh Koushi.

"Ha ha ha... sudahlah, kita bereskan barang-barangmu dan pulang. Ehm.. gimana kalau mampir ke restoran masakan cina? aku pengen mapo tofu nih..." (name). senyum

"Yosh! tentu saja" Koushi kembali bersemangat.

Akhirnya (name) dan Koushi menghabiskan waktu petang di restoran cina untuk makan malam bersama, dan berbagi cerita tentang keseharian masing-masing di hari ini.

--------The End-------





















Wah...

Murid-murid Koushi sudah sangat menyukai keberadaan (name) ini...

Fix, ini (name) sudah siap untuk otw jadi mama. wkwk

Siapa nih yang suka sama Koushi? comment dong..

Thank you
💞💞💞

Continue Reading

You'll Also Like

24.1K 308 55
A WOSO Oneshot book Oneshots of favourite Women's footballers Mainly the Lionesses, Arsenal Women's team,Chelsea Women's team, Man City Women's team...
1.9K 83 7
-Nothing about the way that you were treated ever seemed especially alarming 'til now In which the quiet girl experiences the feeling of love for the...
117K 15.7K 10
©2021 (Fugō Keiji Balance: Unlimited - Yasutaka Tsutsui)
6.4M 949K 54
Prahara rumah tangga si cowok spek malaikat dan cewek spek iblis. PART MASIH LENGKAP! TIDAK DI HAPUS SAMA SEKALI ❣️ Novel tersedia di seluruh Gramedi...