Bittersweet [ABO] √Nomin

By CheonsAegi

1.2M 138K 41.2K

TERSEDIA VERSI PDF + Season 2 (Cek chp terakhir) 💸PDF Only 10k (jangan beli bajakan ya🤍) Na Jaemin, pemilik... More

1. Heat Period
2. He's Still Young
3. Getting Closer
4. Pregnant
5. Vacation
6. Confession
7.Knotting
8. Future Plan
9. Fighting Jeno!
10. Dinner
Sweet Moment 1
11. Talk Talk
12. Illution S*x
Sweet Moment 2
13. Pregnancy Hormones
15. Not a Kid Anymore
16. Marry You [END]
PDF BITTERSWEET + Season 2 (baru)
OUR PAST LIFE (New Story)

14. Lee Family

54.8K 6.7K 2.8K
By CheonsAegi

Satu chap lagi END :")

Oiya, makasih buat kalian yang udah kasih rekomendasi buat kakaknya Jeno


------||BITTERSWEET||------
-CheonsAegi-


Hari ujian pun tiba. Semua materi yang sudah Jeno persiapkan selama ini sudah cukup membuatnya percaya diri. Walaupun begitu tentu ada sedikit kekhawatiran jika dia tidak bisa masuk Universitas favorit yang diminta Jaemin. Dengan sangat bersungguh-sungguh ia mengerjakannya hingga semua soal terjawab. Ujian pun selesai dan terasa seperti ribuan ton beban hilang dari pundaknya.

Langkah membawa dirinya keluar gedung sekolah dan terlihat banyak para orang tua atau keluarga dari setiap murid menunggu anaknya keluar.

"Lee Jeno!!" teriak seseorang dari jarak yang tak terlalu jauh. Jeno menangkap sosok pria tampan yang tak lain adalah kakak ketiganya. Lee Sehun.

"Hei! Bagaimana? Lancar semua?"

"Eung, yah begitulah. Aku kerjakan semua soal dengan baik, tapi untuk hasilnya aku hanya berharap akan bagus."

"Tidak perlu khawatir, aku percaya adikku yang pintar ini akan lolos ujian. Ayo pulang, semua sudah menunggu."

"Semua? Siapa saja?" tanya Jeno sambil berjalan menuju mobil sang kakak.

"Tentu saja keluargamu, bocah! Cepat naik!" gemas Sehun lalu mengusak rambut Jeno.

Hubungan antara Jeno dan kakak ketiganya ini memang cukup dekat karena jarak usia yang hanya terpaut 3 tahun. Di perjalanan pulang pun mereka kembali mengobrol karena memang sudah jarang bertemu akibat Jeno tinggal sendiri di apartemen.

"Nanti malam kita makan di luar. Ayah dan Bunda akan buat pesta kecil-kecilan. Yahh, menyambut usia legalmu dan telah sukses melakukan ujian hari ini."

"Ah, itu berlebihan, Kak."

"Tentu tidak. Kau sudah belajar dengan keras untuk ujian kali ini, dan tentu saja harus ada reward untukmu. Kami sudah siapkan hadiah yang bagus."

"Wah? Apa itu?" tanyanya antusias.

"Lihat saja nanti."

Beberapa menit kemudian mereka pun sampai di kediaman keluarga Lee. Di dalam rumah, Jeno di sambut dengan hangat oleh sang ibu. Di peluk dan di cium pipi putra bungsunya itu hingga mengeluh malu. kemudian di susul pelukan hangat dari sang ayah yang bangga memiliki putra sepertinya.

"Nanti kakak pertama dan kakak tirimu akan datang untuk ikut merayakan hari istimewa ini. Kita semua akan makan malam bersama dan berdoa untuk kesuksesan dirimu." ucap sang ibu dengan lembut sambil memeluk lengan Jeno yang tubuhnya sudah lebih tinggi.

"Um, menarik. Tapi... apa aku boleh undang Kak Na?"

"Tidak boleh undang selain keluarga, Lee Jeno." celetuk Kakak kedua Jeno dengan nada yang tegas, Lee Seulgi.

"Yah, Bundaa..." adunya pada sang ibu.

"Tidak tidak, ini acara keluarga kita sayang." pada akhirnya Jeno hanya bisa menghela nafas berat dan mengangguk pasrah.

"Baiklah, aku mau istirahat dulu." dan pergi begitu saja menuju kamarnya di lantai 2.

Setelah ia ganti baju, Jeno langsung mengambil ponsel untuk menghubungi Jaemin. Tapi sayang, Jaemin masih memblokir nomornya hingga tidak bisa tersambung.

"Kak Naa~ padahal aku rindu sekali." ucapnya sambil sedikit merengek. Ia lempar ponselnya ke kasur lalu terlelap dalam perasaan yang sedih.


----------


Malam pun datang, keluarga Lee sudah rapih menggunakan pakaian semi formal. Jeno dan kedua orang tuanya -Lee Donghae dan Im Yoona- keluar dari mobil pertama dengan penuh wibawa.

Kemudian di susul mobil kedua yang berisi ketiga kakak kandung Jeno. Lee Minho, Lee Seulgi dan Lee Sehun.

Keluarga alpha dominan ini begitu mempesona dengan aura kuat di setiap tatapannya. Hanya sang ibu yang terlihat anggun di antara mereka karena satu-satunya omega.

"Ini restoran Kak Youngho, bukan?" tanya Jeno. Ia mengingat pernah datang ke sini beberapa kali saat duduk di bangku SMP.

"Ya, betul. Ayo masuk." jawab sang kepala keluarga lalu masuk terlebih dulu.

Di dalam restoran bintang lima ini sudah duduk dua orang alpha dominan lain yang merupakan Kakak tiri Jeno. Mereka Lee Soojung dan Lee Youngho.

Kedua kakak beradik itu memeluk orang tuanya sebagai sapa hangat. Soojung dan Youngho adalah anak dari istri Donghae yang pertama -Jung Sooyeon-, namun karena suatu kecelakaan membuat istrinya meninggal dunia. Lalu tiga tahun kemudian, barulah ia menikah dengan istrinya yang kedua hingga dikaruniai empat orang anak, salah satunya Lee Jeno.

Keduanya cukup dekat dengan adik-adik tiri mereka, namun setelah menyelesaikan SMA mereka memutuskan untuk kuliah ke luar negeri dan memilih untuk tinggal di rumah warisan sang ibu.

"Aku tidak percaya bayi menangis yang dulu aku lihat kini akan berumur 20 tahun." ucap Soojung setelah memeluk adik terkecilnya, Jeno.

"Umurnya saja yang 20, tapi masih suka merengek pada Bunda." cibir Sehun lalu mendapat tatapan tajam dari yang bersangkutan.

Mereka semua pun mulai duduk dan berbincang ringan sambil menunggu makanan pembuka datang. Namun tiba-tiba seseorang datang yang langsung menyita seluruh perhatian keluarga ini, tak terkecuali Lee Jeno.

"Sudah mulai, ya? Maaf saya terlambat." ucapnya dengan sopan namun terdengar akrab.

"K-Kak Na!" kejut Jeno saat melihat omega cantik yang kini menggunakan blezer abu-abu sambil tersenyum manis.

"Ah, ini dia tamu yang di tunggu-tunggu. Ayo kemari, silahkan duduk." Sehun awalnya duduk di samping Jeno kini pindah hingga Jaemin yang ada di sana.

"Perkenalkan, ini Na Jaemin, kekasih dari adik bungsu kalian." sambung Nyonya Lee yang terlihat gembira.

"A-Apa?" beberapa dari mereka yang belum tahu terbelalak kaget seperti Soojung, Youngho dan Minho. Soojung terlihat sangat terkejut karena ia tahu Na Jaemin adalah pemilik brand pakaian terkenal saat ini. Sama sekali tak terbayang ketika si bungsu justru sedang menjalin kasih dengan omega cantik ini.

Di saat kakak-kakaknya terkejut, remaja yang akan masuk usia dewasa itu justru menatap Jaemin tanpa berkedip. Ia tak menyangka pria manis ini akan datang. Keinginannya untuk memeluk Jaemin pun sangat besar, namun ia malu akan godaan seluruh saudaranya.

"Saya Na Jaemin, senang dapat bertemu dengan kalian semua." ucap Jaemin dengan senyum yang anggun dan sedikit menundukkan kepala.

"Oh iya, Jaemin kau belum tahu semua kakak Jeno, bukan?" Jaemin pun mengangguk dengan ucapan Nyonya Lee.

"Kalau begitu akan Bunda kenalkan dari yang tertua. Wanita cantik yang di sana namanya Soojung sebagai kakak pertama, lalu di sampingnya Youngho sebagai kakak kedua Jeno." Jaemin terlihat bingung karena yang ia tahu kakak kedua Jeno adalah Seulgi.

"Mungin kau sedikit bingung." ucap Youngho mewakili kakaknya. "Kami berdua adalah kakak tiri Jeno. Jarak usia kami sangat jauh darinya yaitu 12 dan 11 tahun." barulah Jaemin mengangguk paham. Lalu Nyonya Lee kembali mengenalkan putra putrinya yang lain.

"Selanjutnya di sini ada Minho sebagai kakak kandung pertama, Seulgi kakak kedua dan Sehun yang ketiga. Total Jeno punya lima orang kakak yang semuanya adalah alpha dominan."

"Ah begitu, saya merasa terhormat bisa duduk di tengah-tengah keluarga besar Lee yang sangat luar biasa ini."

"Tidak sayang, kami-lah yang berterima kasih kau sudah sempatkan hadir di acara keluarga kami. Dan, bagi kalian yang belum tahu, Na Jaemin adalah pemilik dari brand fashion Na Beauté."

"Ah! Pantas wajahnya seperti tidak asing, istriku sering sekali membeli pakaian dari tokomu. Dia akan senang jika aku beritahu hal ini." ucap Minho yang sejak tadi hanya diam memperhatikan.

"Na, sekarang kau tahu bukan bagaimana lelahnya Bunda berhadapan dengan para alpha ini?" ucapnya sambil pura-pura terlihat pusing. "Beruntung Minho dan Youngho sudah memberikanku mantu dan cucu yang manis."

"Dan dapat satu lagi dari Jeno--akHH! Kak Sakit!" ucap Sehun yang langsung mendapat pukulan dari Seulgi karena hampir menggagalkan kejutan Jaemin soal kehamilannya. Jeno pun terlihat bingung dengan ucapan Sehun.

"Maksudnya, kau akan menyusul Kak Minho dan Kak Youngho untuk memberikan Bunda mantu yang manis. Benar 'kan, Bun?" jelas Seulgi untuk menghindari salah paham.

"Ya, tentu saja." Kemudian makanan pembuka pun datang hingga topik pun berubah.

Di bawah meja, diam-diam Jeno menarik tangan Jaemin lalu menggenggamnya erat. Mata keduanya bertabrakan seakan menyalurkan rasa rindu satu sama lain.

"Miss me?" bisik Jaemin dan di balas anggukan pelan.

"So bad."

"Hei, sejak kapan kita jadi sepasang kekasih?" bisik Jaemin lagi.

"Sejak aku menandaimu malam itu." jawab Jeno yang langsung membuat pipi Jaemin memerah.

Setelah makan, akhirnya mereka masuk ke dalam sesi pemberian hadiah untuk Jeno. Di mulai dari Soojung memberikannya sebuah jam Rolex keluaran terbaru, lalu di susul Youngho memberinya sebuah mobil sport yang memang Jeno inginkan belum lama ini.

Minho pun memberikannya sebuah paket bulan madu pada Jeno yang bisa di gunakan kapan pun.

"Aku bahkan belum membicarakan pernikahan pada kalian, bagaimana Kakak tahu?"

"Kau pasti akan menikah. Memang kau tidak akan menikahi Jaemin?"

"Ah, ya. Benar juga."

"Lagi pula paket itu tidak ada batas waktunya. Kau masih bisa gunakan 10 tahun yang akan datang, itu pun jika kau kuat tidak menikah."

"M-Mana mungkin?! Aku akan menikahi Kak Na secepatnya."

"Memang kau sudah minta izin orang tuamu?" tanya Jaemin skakmat yang ingin menggoda Jeno. Anak itu langsung memasang wajah cemberut dan menggeleng. "Kau bahkan belum bertemu orang tuaku, Lee Jeno." sambung Jaemin lagi yang semakin membuatnya terdiam. Kelima kakaknya pun tertawa melihat bagaimana si bungsu menjadi sangat lucu di depan pasangannya sendiri.

"Salah siapa pacaran dengan yang lebih tua." gumam Sehun lalu di dengar oleh Youngho.

"Adikmu hanya masih muda. Iihat saja nanti." balas pria itu yang duduk di samping Sehun.

Sampailah pada giliran Seulgi dan Sehun untuk memberikan hadiah. Namun keduanya mengatakan akan memberikan hadiah tersebut setelah Jaemin. Pada akhirnya Jaemin lebih dulu memberikannya.

"Ini untukmu." sambil memberikan kotak dengan warna baby blue dan pita putih.

"Wah cantiknya. Ini apa?"

"Buka saja."

Dengan perasaan gembira Jeno membuka kotak tersebut. Senyum yang awalnya menghiasi wajahnya perlahan menghilang terganti dengan kerutan di kening dan mata yang melebar.

"K-Kak... i-ini apa? Ma-Maksudnya... Kak Na?" tanya Jeno dengan tergagap saat melihat isi kotak tersebut adalah testpack, scan USG dan sebuah tulisan 'Hallo Papa!'. Jantung Jeno berdetak sangat kencang sambil menatap wajah Jaemin yang tersenyum lembut.

"Selamat sayang, kau akan jadi ayah." ucap Nyonya Lee menjawab pertanyaan Jeno karena Jaemin terlihat sedang menahan air matanya. Setelah mendengar hal itu Jeno langsung memeluk tubuh Jaemin sangat erat.

"Kak ini sungguhan?" bisik Jeno yang kemudian mendapatkan anggukan dari Jaemin.

Setelah melepas pelukan itu Jeno menatap wajah Jaemin lalu menyeka air matanya dengan sangat lembut. Seluruh keluarga Lee ikut tersenyum melihat bagaimana adik bungsu mereka menjadi begitu gentle pada omega-nya.

"Aku akan menikahimu seperti yang kubilang saat itu, Kak. Pasti dan secepatnya." ucap Jeno dengan begitu yakin. Aura dominan mulai terasa membuat Jaemin seketika takluk dengan pesonanya.

Kemudian Jeno menatap seluruh keluarganya dan bertanya, "Apa hanya aku yang tidak tahu soal ini?"

"Tentu saja." jawab Seulgi.

"Kak Soojung dan Kak Youngho tahu juga?"

"Kami juga baru tahu pagi ini dari Ayah, tapi kami tidak di beritahu siapa omeganya. Selamat untuk kalian berdua, aku ikut senang dengan kabar ini." jawab Soojung dengan senyum tipis di wajahnya yang tegas. Sepertinya garis wajah anak perempuan di keluarga Lee memang penuh intimidasi.

"Jaemin-lah yang meminta kami untuk merahasiakan semua sampai kau selesai ujian. Dia tidak ingin fokus belajarmu terganggu karena kabar kehamilannya." ucap Nyonya Lee.

"Lee Jeno." panggil sang kepala keluarga yang sejak tadi hanya diam memperhatikan.

"Ya, Ayah?"

"Kau sudah melakukan hal yang besar. Mulai saat ini, kau harus tau apa tanggung jawabmu."

"Iya, Ayah. Aku akan bertanggung jawab atas semua perbuatanku."

"Menikah dan memiliki seorang anak bukan hal yang mudah, Jeno. Kau harus paham tentang itu." Jeno mengangguk paham dengan ucapan sang ayah.

"Usiamu memang masih 20 tahun, tapi kau sudah memilih jalan hidup yang seperti ini, jadi kau harus siap menjalani segala kosekuensinya sebagai alpha dominan yang bermartabat. Mengerti?"

"Mengerti, Ayah. Terima kasih nasihatnya."

Sekarang giliran Sehun dan Seulgi yang memberikan kado kepada Jeno.

"Ini dari aku dan Irene." ucap Seulgi sambil memberikan kotak yang agak besar. "Karena kami tidak tahu bayinya laki-laki atau perempuan jadi kami belikan sepasang." sambung wanita itu setelah Jeno membukanya.

"Wah Kak, ini lucu sekali. Tapi, apakah tidak terlalu kecil?" tanya Jeno setelah melihat satu set pakaian dan aksesoris bayi.

"Kau pikir bayi baru lahir sebesar apa, huh?" ucap Jaemin sedikit jengkel dengan pertanyaan Jeno. Anak itu hanya tertawa geli sambil terlihat gemas pada hadiah yang Seulgi berikan.

Terakhir, giliran Sehun yang memberikan kado. Bungkusnya terlihat simpel dan juga tidak besar membuat Jeno bertanya-tanya.

"Hadiahku itu sangat bermanfaat untuk masa depanmu, adik manis. Bukalah." ucap Sehun sedikit meledek. Bagi Jeno, hanya Sehun satu-satunya kakak yang tidak terasa seperti Kakak. Dia baik walau sangat-sangat usil.

Dengan cepat Jeno pun membuka bungkus kado tersebut dan terkejut melihat isinya.

"Uh? Buku apa itu?" -Minho.

"'Panduan Menjadi Suami dan Ayah yang baik.' Apa-apaan ini Kaaaaakk?" keluh Jeno dan mendapat tawa puas setelah mereka tahu buku apa yang di berikan Sehun kepada adiknya.

"Cocok! Memang Kakakmu yang satu ini sangat paham apa yang dibutuhkan adiknya." ledek sang Ibu.

"Bundaaaaaa!" ucapnya sedikit merengek pada ibunya. "Kak Na! Kau tak ingin membelaku, huh?"

"Apa yang harus di bela? Ini hadiah yang paling pas untukmu. Kau harus banyak belajar jadi Suami dan Ayah mulai sekarang."

"Oh, astagaaaa." keluh Jeno yang kali ini benar-benar habis menjadi bahan lelucon dari keluarganya.

Setelah acara makan malam yang hangat ini selesai, mereka satu persatu pulang ke rumah masing-masing dan ada pula yang kembali ke kediaman Lee untuk mengantar kedua adiknya -Seulgi dan Sehun- pulang ke rumah. Minho yang sudah berkeluarga tentu tak tinggal di sana, begitu pula dengan Youngho dan Soojung, walau wanita itu masih setia melajang.

"Terima kasih atas acara makan malam yang hangat ini. Saya pamit pulang semuanya." ucap Jaemin sambil membungkukkan tubuh. Melihat Jaemin yang akan pergi Jeno segera menahannya.

"Kak Na! Tunggu Kak! Ayah, Bunda sepertinya aku akan kembali ke apartemen saja."

"Loh? Kena--"

"Ya sudah." Tuan Lee langsung memotong pertanyaan dari sang istri yang membuat wanita itu bingung. "Nak Jaemin, apa tidak keberatan mengantar Jeno ke apartemennya dulu?" sambung pria paruh baya itu dengan sopan.

"Tentu tidak. Akan saya antarkan Jeno pulang."

Mendengar hal tersebut Jeno terlihat sangat senang. Ia langsung berterima kasih dan membungkuk hormat pada kedua orang tuanya.

"Ayo Kak." lalu mereka pun masuk mobil bersama.

Sekarang Nyonya Lee paham atas apa yang di lakukan suaminya. Wajah cantik itu terlihat sedih menatap kepergian putra bungsunya bersama orang yang ia cintai.

"Tidak terasa putra kecilku kini sudah milik orang lain. Hah~! Sedihnya."

"Seperti itulah hidup. Anak itu hanya titipan, suatu saat mereka akan punya kehidupannya sendiri. Sudah jangan sedih, masih ada saya yang menemani. Ayo pulang."

.

.

.

(-TBC-)

Jangan lupa streaming^^ 

Semangaattt!!!

24/11/2020

Continue Reading

You'll Also Like

381K 31.5K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
Fantasia By neela

Fanfiction

1.7M 5.3K 9
⚠️ dirty and frontal words 🔞 Be wise please ALL ABOUT YOUR FANTASIES Every universe has their own story.
610K 73.3K 31
(Yes Boss ! - Sequel) Manusia memiliki 7 kembaran di dunia ? Benarkah ? •NOMIN AREA •BXB •MPREG •MATURE CONTENT
4.4K 241 9
Harsh Word Mereka berdua terjebak dalam ruangan kosong di tengah malam. Awalnya si Taeyong hanya ingin meletak kembali bekas mainan yang baru saja di...