I'm The Queen of Demon Kingdo...

By aristaptr

925K 83K 1K

Crystal Valleriyn Ainsley, seorang gadis yang sangat cantik dan ceria. Crystal tidak mengetahui siapa orang t... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Extra Part - I
Extra Part - II
Thanks!
Squel!

Part 29

15.9K 1.5K 23
By aristaptr

Happy Reading Guys🖤
Don't forget for vote and comment this story!
******

Saat ini mereka telah sampai di sebuah rumah sederhana milik Melisa. Mereka duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Willy yang melihat putrinya datang dengan beberapa orang pria langsung mengerutkan keningnya bingung.

"Mom perkenalkan, dia Xavier suamiku." ujar Crystal pada Willy.

"Jadi ini suamimu?" Crystal mengangguk dan tersenyum ke arah Willy. Willy yang mendengar itu bernafas lega, akhirnya Crystal kembali bertemu dengan suaminya.

"Terima kasih karena telah menerima istri dan kedua anak saya untuk tinggal di sini." ujar Xavier dengan penuh ketulusan.

"Tidak perlu berterima kasih, kami sangat senang menerima Crystal di sini dan kedua anaknya yang sangat lucu. Rumah ini menjadi lebih berwarna berkat mereka."

Crystal tersenyum senang mendengar ucapan dari Willy. Ia sangat berhutang budi dengan keluarga ini. Tentu ia akan membalas semua kebaikan yang telah diberikan oleh Willy dan Melisa.

Setelah beberapa menit berbincang, Crystal melihat kedua anaknya mulai terlelap. Akhirnya Crystal memutuskan untuk membawa kedua anaknya ke kamar secara perlahan takut jika ia akan membangunkan mereka.

Xavier yang melihat Crystal masuk ke dalam kamar bersama kedua anaknya langsung beranjak mengikuti wanita itu. Pria itu memperhatikan bagaimana istrinya merawat kedua anaknya dengan penuh kasih sayang.

Setelah membaringkan kedua anaknya di atas ranjang, Xavier melangkahkan kakinya mendekati Crystal dan memeluk tubuh wanita itu dari belakang.

"Kau pasti sangat lelah mengurus mereka sendiri." Crystal menggelengkan kepalanya menanggapi ucapan dari Xavier.

"Aku tidak pernah merasa lelah sedikitpun, malah sebaliknya aku sangat senang."

Crystal membalikkan tubuhnya dan menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya. Ia masih tidak percaya jika Xavier saat ini benar-benar ada dihadapannya. Sedangkan Xavier selalu tersenyum saat mendengar kalimat yang terlintas di pikiran istrinya saat ini.

"Kau masih berhutang cerita padaku Lord." bisik Crystal.

"Baiklah, aku ceritakan secara singkat saja." ujar Xavier dan dijawab anggukkan oleh Crystal.

*****

Flashback On.

Xavier yang mengetahui jika Derix merupakan mate dari putrinya akhirnya memutuskan untuk membebaskan Derix dan Edward dari penjara bawah tanah kerajaan Demon. Edward yang mendengar jika Crystal berada di dimensi lain memberikan saran untuk mencari Crystal di dunia manusia. Saat itu juga mereka langsung bergegas untuk pergi menuju dunia manusia. Tentunya untuk sementara waktu Kerajaan Demon untuk saat ini diambil alih oleh Lord Geordan.

"Sebar seluruh prajurit untuk mencari keberadaan istriku di dunia manusia. Aku izinkan mereka menggunakan seluruh kekuatan mereka untuk melacak keberadaan istriku." Titah Xavier dan langsung dilaksanakan oleh seluruh prajurit yang telah ia tugaskan untuk ikut bersamanya ke dunia manusia.

Selama di dunia manusia, seluruh kaum immortal tidak diperbolehkan untuk menggunakan kekuatannya. Itu dilakukan agar manusia tidak mengetahui identitas mereka. Namun untuk mempermudah pencarian Ratu mereka, tentu mereka harus menggunakan kekuatan yang mereka miliki agar dapat dengan cepat menemukan keberadaan Crystal.

Saat ini Xavier tengah berdiri di dekat jendela ruang kerja di mansion yang ia miliki di dunia manusia. Walaupun ia merupakan kaum immortal dan raja di kerajaan Demon, namun ia juga memiliki beberapa aset di dunia manusia salah satunya adalah mansion yang akan ia tinggali saat ini.

Setiap hari Xavier dan yang lainnya terus berusaha untuk mencari keberadaan Crystal. Hingga tahun kedua mereka belum juga menemukan wanita itu. Xavier yang mengetahui semua rencananya tidak membuahkan hasil mulai merasa frustasi.

"Dimana sebenarnya kau Queen? Kenapa aku tidak bisa merasakan keberadaanmu?" Lirih Xavier.

"Hanya satu tempat yang belum kita datangi," ujar Derix membuat Xavier menatap penuh tanya kearahnya.

"Besok kita akan pergi ke sana." Xavier yang mendengar ucapan Derix hanya mampu mengangguk setuju. Saat ini hanya Derix yang bisa ia andalkan karena pria itu telah lama tinggal di dunia manusia sehingga Derix tentu tahu kota-kota yang ada di dunia manusia.

Xavier melangkahkan kakinya menuju kamar dan berusaha untuk memejamkan matanya karena besok ia akan bertemu dengan Crystal, wanita yang sangat ia rindukan.

Flashback Off

*****

"Jadi maksudmu Derix adalah mate putri kita?" Tanya Crystal dengan raut wajah terkejut. Xavier yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya.

"Cellina masih kecil, bagaimana mungkin ia sudah memiliki seorang mate?"

Xavier terdiam saat mendengar ucapan Crystal. Ia juga tidak tahu harus menjawab pertanyaan istrinya karena ia pun tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. Moon Goddess benar-benar telah memberikan kejutan yang tidak masuk akal baginya.

"Kau tenang saja Queen, walaupun begitu dia tidak bisa mengambil Cellina dari kita sebelum ia tumbuh dewasa." jelas Xavier.

"Setelah dewasa maka Cellina akan bersamanya?" Xavier menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan istrinya.

"Kita tidak bisa memisahkan putri kita dari matenya Queen." ujar Xavier membuat Crystal menghela nafas berat.

Crystal masih tidak percaya dengan kenyataan mengenai putrinya. Ia hanya takut jika putrinya memiliki mate seperti Derix. Ia sangat tahu bagaimana Derix sebenarnya, karena ia telah mendengar banyak cerita mengenai pria itu.

Xavier yang mendengar isi pikiran Crystal langsung menarik wanita itu agar berbaring di atas ranjang lalu memeluk Crystal dengan kasih sayang dan penuh kerinduan.

"Istirahatlah Queen, nanti kita akan merayakan ulang tahun mereka." bisik Xavier dan langsung dijawab anggukkan oleh Crystal. Wanita itu pun memeluk tubuh suaminya dengan erat dan menenggelemkan kepalanya di dada bidang Xavier. Ia sangat merindukan saat tertidur di dalam pelukan suaminya.

Xavier tersenyum saat mulai mendengar deru nafas teratur dari Crystal. Xavier pun mengecup lembut puncak kepala Crystal dan ikut memejamkan matanya masuk ke dalam mimpi.

*****

"Kau sudah siap?" Tanya Xavier pada Crystal yang sedang duduk di depan meja rias sedang menata rambutnya untuk pergi ke acara pesta ulang tahun kedua anaknya.

"Daddy, Evan selalu menempel padaku." adu Cellina dengan raut wajah kesal bersama Evan dibelakangnya. Xavier dan Crystal yang mendengar suara Cellina langsung terkekeh pelan.

"Dia hanya ingin menjagamu princess, daddy yang meminta Evan untuk selalu berada di sisimu. Daddy tidak ingin kau terluka, you understand princess?" Jelas Xavier membuat senyuman terbesit di wajah Cellina.

"Kalau daddy yang menyuruh, El tidak masalah." Evan memutar bola matanya malas saat mendengar ucapan dari Cellina.

"Baiklah ayo kita berangkat, yang lain pasti sudah menunggu kita." ujar Crystal sambil mengambil tas yang ada di atas meja lalu menghampiri suami dan kedua anaknya.

Xavier terpana dengan kecantikkan Crystal saat ini yang berbalut Dress yang senada dengan putrinya, Cellina.

Saat Crystal telah berada dihadapan Xavier, pria itu langsung menarik pinggang Crystal dan mengecup singkat bibir wanita itu membuat Crystal membulatkan matanya.

"Xavier, ada anak-anak disini." bisik Crystal sambil memukul pelan lengan suaminya.

"Tidak masalah." ujar Xavier sambil terkekeh pelan membuat Crystal memutar bola matanya malas.

"Baiklah, ayo kita berangkat." ujar Xavier.

Akhirnya mereka melangkah keluar kamar menuju mobil yang telah terparkir di depan rumah untuk mengantar mereka ke tempat dimana acara itu akan berlangsung.

Selama diperjalanan, Xavier dan Crystal tersenyum saat mendengar Cellina bercerita. Xavier sangat bahagia akhirnya mereka dapat berkumpul kembali sebagai keluarga yang utuh. Walaupun pria itu sedikit kecewa karena tidak berada di samping istrinya saat Crystal berjuang melahirkan dan merawat kedua anaknya, namun kekecewaaan itu telah tergantikan dengan kebahagiaan.

Tidak lama kemudian, mereka telah sampai di tempat acara ulang tahun Cellina dan Evan dirayakan. Crystal menatap takjub dengan dekorasi yang sangat indah. Bahkan ia tidak menyangka jika Xavier akan menyiapkan semua ini.

Birthday cake dan yang lainnya telah tersusun rapi di atas meja dengan hiasan bunga yang menambah kesan indah. Cellina seketika berbinar saat melihat banyak kue yang ada di hadapannya. Kue adalah salah satu makanan favoritenya.

Xavier dan Crystal menggandeng kedua anaknya untuk menemui seluruh tamu undangan yang telah memenuhi tempat itu. Namun langkah Crystal seketika terhenti saat melihat seorang pria paruh baya yang ada dihadapannya.

"Ayah." lirih Crystal saat melihat keberadaan Lord Reymos.

Lord Reymos tersenyum saat melihat kedatangan Crystal. Setelah sekian lama akhirnya ia bisa kembali dipertemukan dengan putri kesayangannya. Saat itu juga Crystal langsung berlari menghampiri Lord Reymos dan berhambur ke dalam pelukannya.

"Oh putriku, akhirnya ayah dapat melihat putri ayah kembali. Kau tidak tahu bagaimana khawatirnya ayah saat mendengar kau kembali menghilang." ujar Lord Reymos membuat Crystal merasa sangat sedih dan juga menyesal dengan keputusannya saat itu.

"Maafkan Crystal ayah." Lord Reymos melepas pelukan mereka dan menggelengkan kepalanya.

"Tidak, ini bukanlah salahmu. Ini adalah takdir yang harus kau lewati, ayah sangat senang bisa bertemu denganmu lagi." ujar Lord Reymos membuat Crystal tersenyum senang. Tentu wanita itu juga sangat bahagia dapat bertemu dengan ayahnya.

"Apa ayah datang sendiri?" Tanya Crystal.

"Tentu saja tidak, ayah datang bersama Lord Geordan dan Queen Caroline." Crystal yang mendengar ucapan ayahnya langsung mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan kedua mertuanya. Saat itu juga ia melihat Lord Geordan dan Queen Caroline sedang berbincang dengan Willy.

"Apa ini cucuku?" Tanya Lord Reymos saat melihat dua anak kecil yang berdiri di samping Xavier. Crystal yang mendengar itu langsung menganggukkan kepalanya.

"Sayang, ayo sapa Grandpa." ujar Crystal pada kedua anaknya.

"Hai Grandpa, namaku Cellina." ujar Cellina sambil melambaikan tangan pada Lord Reymos.

"Namaku Evan." Lord Reymos menaikkan alisnya sebelah saat mendengar Evan berbicara singkat padanya.

'Sangat mirip dengan ayahnya, bahkan penampilan mereka juga sama.' batin Lord Reymos.

Saat ini Xavier dan Evan memang menggunakan pakaian dengan style yang sama membuat mereka berdua terlihat sangat mirip. Bahkan wajah Evan benar-benar duplikat dari ayahnya.

Setelah berbincang dengan ayahnya, Crystal akhirnya mengajak Xavier dan kedua anaknya untuk menemui kedua mertuanya. Crystal sangat merindukan mereka. Namun ia juga tidak tahu harus mengatakan apa pada kedua mertuanya karena telah melakukan hal bodoh yang bahkan bisa menyakiti calon penerus kerajaan Demon.

"Ayah, ibu." sapa Crystal saat sampai di meja tempat mereka berkumpul.

"Oh Crystal, akhirnya kita bertemu. Kau tidak tahu bagaimana khawatirnya kami setelah mendengarmu menghilang." ujar Queen Caroline yang langsung beranjak memeluk menantunya. Crystal membalas pelukan ibu mertuanya dengan penuh kerinduan.

"Maafkan aku ibu, tidak seharusnya aku melakukan hal nekat seperti itu." ujar Crystal dengan penuh penyesalan.

"Tidak masalah sayang, yang penting ibu senang melihat kalian baik-baik saja. Aku sangat berterima kasih pada Willy karena telah menerima menantuku dan membantu merawat cucuku." Willy yang mendengar ucapan Queen Caroline tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Setelah sekian lama, akhirnya mereka telah berkumpul bersama. Crystal sangat bahagia bisa bertemu dengan keluarga yang sangat ia rindukan. Ia sangat berterima kasih pada moon goddess yang telah mempertemukan mereka.

Crystal kemudian mengajak Evan dan Cellina untuk merayakan ulang tahun mereka. Para tamu undangan telah berdiri di tempat duduk masing-masing sambil menatap ke arah Xavier dan Crystal yang menggendong kedua anak mereka.

Lilin ulang tahun telah dinyalakan. Semua orang yang ada di sana mulai menyanyikan lagu ulang tahun untuk kedua anak itu. Cellina terlihat sangat gembira saat mendengar semua orang bernyanyi di hadapannya, sedangkan Evan hanya terdiam di dalam gendongan ayahnya.

"Baiklah, sekarang waktunya tiup lilin. Ayo sayang kita tiup lilin bersama." ajak Crystal pada kedua anaknya.

Satu..

Dua..

Tiga..

Sorak tepuk tangan terdengar bersamaan dengan padamnya lilin ulang tahun itu. Xavier dan Crystal tersenyum saat melihat anaknya yang terlihat sangat bahagia terutama Cellina. Akhirnya Crystal menurunkan Cellina dari gendongannya dan mulai memotong kue tart menjadi beberapa bagian dan membagikannya pada tamu undangan.

Cellina yang sangat aktif sudah berlari kesana kemari bermain bersama para tamu undangan, sedangkan Evan memperhatikan saudara kembarnya dari kejauhan.

Semua orang yang ada di sana akhirnya menyantap makanan yang telah di siapkan. Crystal tersenyum melihat raut wajah bahagia dari semua orang yang ada di sana.

Crystal terlonjak kaget saat merasakan sebuah tangan melingkar dipinggangnya, siapa lagi jika bukan Xavier pelakunya. Namun saat itu juga senyuman indah menghiasi wajah wanita itu. Crystal menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya sambil melihat kebahagiaan di depan matanya.

Xavier mengecup puncak kepala Crystal dengan lembut dan memeluk tubuh Crystal dengan erat. Siapapun yang melihat pasangan itu pasti akan ikut merasakan kebahagiaannya.

"Apa kau bahagia Queen?" Tanya Xavier dan langsung dijawab anggukkan oleh Crystal.

"Sangat. Hari ini aku sangat bahagia Lord." ujar Crystal dengan memperlihatkan senyuman indah diwajahnya membuat sudut bibir Xavier terangkat melihat senyuman indah dari istrinya.

"Terima kasih Lord, aku sangat mencintaimu." ucap Crystal menatap Xavier dengan bahagia.

"Aku lebih mencintaimu Queen dan selamanya akan seperti itu." jawab Xavier. Perlahan bibir pria itu bersentuhan dengan bibir Crystal. Mereka saling berpagutan tanpa memikirkan banyak pasang mata yang menatap ke arah mereka.

*****

Continue Reading

You'll Also Like

2.5M 350K 59
Tragedi demi tragedi terus menimpa Krystal hingga menghancurkan gadis itu tanpa sisa. Krystal disiksa dan dibunuh oleh orang-orang yang sangat diperc...
296K 21.3K 49
(Fantasy Story) -Belum direvisi- Bukan lagi rahasia umum, jika bangsa vampir dan manusia serigala itu tidak pernah akur. Kedua bangsa tersebut salin...
1.2M 94.1K 62
Bagaimana jika seorang King of Werewolf dikhianati matenya sebanyak 3 kali? Dialah Dareen Walcott. Seorang pria yang berpenampilan bak dewa yunani it...
226K 23.3K 76
[BUKAN NOVEL TERJEMAH] "Tiada kasta dalam cinta." *** Dewi Harnum adalah seorang pelayan di suatu kerajaan. Ia selalu menggunakan selendang untuk men...