Cursed Game | 01 Line ✓

By ALO-EVERA

907K 238K 156K

❝ Kayaknya kita kena sial deh, makanya main game ini. ❞ More

Intro
꒰ ένα ꒱
꒰ δύο ꒱
꒰ τρία ꒱
꒰ πέντε ꒱
꒰ έξι ꒱
꒰ επτά݄ ꒱
꒰ οκτώ ꒱
꒰ εννέα ꒱
꒰ δέκα ꒱
꒰ έντεκα ꒱
꒰ δώδεκα ꒱
꒰ δεκατρείς ꒱
꒰ δεκατέσσερα ꒱
꒰ δεκαπέντε ꒱
꒰ δεκαέξι ꒱
꒰ δεκαεπτά ꒱
꒰ δεκαοχτώ ꒱
꒰ δεκαεννέα ꒱
꒰ είκοσι ꒱
꒰ είκοσι ένα ꒱
꒰ είκοσι δύο ꒱
꒰ είκοσι τρία ꒱
꒰ είκοσι τέσσερα ꒱
꒰ είκοσι πέντε ꒱
꒰ εικοσι εξι ꒱
꒰ είκοσιεφτά ꒱
꒰ είκοσι οχτώ ꒱
꒰ είκοσι εννέα ꒱
꒰ τριάντα ꒱
꒰ τριάντα ένα ꒱
꒰ τριάντα δύο ꒱
꒰ τριάντα τρία ꒱
Outro

꒰ τέσσερα ꒱

30.6K 7.3K 4.8K
By ALO-EVERA

Kelas sepi, murid-murid lain bertanya-tanya kenapa Daehwi tidak masuk. Jeongin selaku ketua kelas berbohong kepada mereka kalau Daehwi sakit, tidak sepenuhnya salah kan?

Wajar saja sepi, tidak ada yang menemani Beomgyu berteriak-teriak atau berdebat dengan suara lantang, walaupun masih ada Chenle. Sekarang saja si Beomgyu sedang melamun di mejanya entah memikirkan apa.

Tentu saja satu kelas heran, Beomgyu yang banyak tingkah jadi pendiam seperti itu, pasti ada sesuatu.

Junseo mengamatinya sejak bel masuk berbunyi, tidak ada perubahan dari teman sekelasnya itu. Diajak berbicara bilangnya tidak ingin diganggu, aneh.

"Beomgyu kenapa sih? Lagi ada masalah?" Tanya Wonjin berbisik dari sampingnya.

Junseo menoleh ke teman sebangkunya itu. "Gak tau, kayaknya iya deh. Selama gue kenal Beomgyu, gak pernah tuh liat dia kayak gitu."

"Coba tanya," suruh Wonjin menyikut lengan Junseo.

"Gak ah, mungkin dia emang lagi pengen sendiri. Biarin aja lah, takut marah."

Baru saja dibicarakan, Beomgyu berdiri dari duduknya, melirik sinis mereka berdua sebelum keluar dari kelas, entah mau kemana.

Tentu saja yang lain heran, mereka bertiga punya masalah? Tapi kemarin baik-baik saja.

"Biarin aja, dia lagi banyak pikiran," kata Mashiho sambil memainkan rubiknya.

"Dia cerita ke lo?" Tanya Wonjin penasaran.

"Gak sih... tapi keliatan kok kalau dia lagi banyak pikiran."

"Nah betul itu," timpal Jaehyuk sambil membuka bungkus sedotan susu pisangnya. "Positif thinking aja, mungkin si Beomgyu pusing mikirin fire phoenix itu. Mau cari dimana coba? Masa harus jauh-jauh ke luar negeri."

"Fire phoenix? Kenapa sama burung itu?"

Mashiho melirik Jaehyuk, melempar buku tulisnya ke wajahnya. "Dasar, mulutnya gak bisa dikunci banget."

"Lah? Emang kenapa sih?"

"Kan Hyunsuk bilang jangan kasih tau mereka dulu," bisik Mashiho seraya mencubit pinggang Jaehyuk kuat-kuat.

"Aaa yayayaya gue lupa! Sorry sorry, lo sih gak bilang."

Wonjin jadi penasaran, buat apa Beomgyu memikirkan fire phoenix? Apa karena melihat berita terbaru kalau ada burung phoenix langka di Cina? Masa iya sampai melamun seharian, tidak mungkin.

Fire phoenix kan tidak ada disini, ujung-ujungnya harus ke dunia sihir kalau tidak ketemu.

"Kalian mau liat fire phoenix," tanya Junseo, sontak saja Jaehyuk mendelik terkejut.

"Emang ada?! Dimana?!"

Junseo tertawa, lalu mengangkat ponselnya. "Nih, disini. HAHAHAHA!"

"Yeu, gue gigit modar lo!"
















































Chenle termenung sendirian di rooftop, ditemani dua snack berukuran besar dan sekaleng soda berwarna merah.

Dia bingung, dia harus apa ya. Ingin melakukan sesuatu tapi tidak bergairah, ingin bolos seharian tapi takut di rapotnya terancam tidak naik kelas.

Ah, pusing.

"Bener-bener itu orang, udah tau gue gak bisa, masih aja dipaksa," gerutunya kesal.

Untung saja tidak ada Heeseung dan Asahi, biasanya dua orang itu berduaan di rooftop untuk makan. Kalau bukan mereka, pasti Jaehyuk yang kesini sendirian, meratapi kejombloannya, katanya.

Pasti kalian penasaran kan kenapa werewolf dan vampire bisa akur? Itu karena suatu peristiwa saat awal masuk sekolah sebagai siswa baru.

Dulu mereka tidak bersatu seperti ini, mereka terpisah. Maklum, mereka beda kelas. Beomgyu, Jeongin, Daehwi, Chenle, Jaehyuk, Mashiho, Junseo, Wonjin. Heeseung, Asahi, Guanlin, Hyunsuk. Jerome, Kyungho, Seungmin. Iya, mereka terpisah di tiga kelas.

Yang pertama ips, kedua ipa, ketiga ips. Beomgyu dulunya ipa, tapi karena suatu hal yang rahasia─ katanya─ dia pindah jurusan.

Duh, kok malah memikirkan itu.

Chenle berjalan ke pagar pembatas melihat pemandangan sekolah, fokusnya berpusat ke pemuda tinggi yang sedang berbicara serius dengan kakak kelasnya.

Itu Hyunsuk dan Bae Jinyoung, kakak kelas vampire yang terkenal dingin namun suka membantu guru.

Chenle memerhatikan mereka dengan seksama, memerhatikan setiap gestur tubuh mereka. Hyunsuk terlihat terkejut saat Jinyoung memberikan sesuatu ke tangan pemuda itu, seperti gulungan kertas.

"Pukul 11.00 mereka ngobrol, pukul 11.05 Kak Jinyoung kasih gulungan kertas itu, kemudian pukul 11.08 Hyunsuk pergi ke... eh, dia ngapain sama Seungmin?"





Gubrak!





"Aduh!"

Chenle terperanjat, bunyi keras apa itu? Dia berbalik dengan cepat untuk melihat, kemudian dia terheran-heran.

"Lo... murid baru ya?"

Orang yang sedang mengusap-ngusap siku tangannya karena menabrak dinding seketika berdiri dengan tegak, malu woi.

"Siapa yang murid baru?" Orang itu balas bertanya, membuat Chenle semakin bingung.

"Itu... seragamnya beda," ucapnya menunjuk seragam asing yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Jubah berwarna hitam dengan kerah merah, dasi merah bergaris emas, kemeja putih bersih, celana hitam, dan sepatu hitam model lama. Lalu... topi berbentuk kerucut?

"Bukan! Aduh, gimana bilangnya ya," seru orang itu panik seraya memungut kain berwarna cokelat yang tergeletak di lantai.

"Apa? Lo siapa? Penyusup? Penjahat? Peneror? Pembunuh?" Tanya Chenle bertubi-tubi, maju selangkah demi langkah.

"Sumpah, gue bukan orang jahat kok! Gue kesini mau cari temen doang, serius!"

"Siapa namanya?"

"Mashiho, Takata Mashiho."

Chenle berhenti, orang itu kenal Mashiho. Hmm, dia tidak akan percaya semudah itu, orang asing itu terlihat mencurigakan.

"Mashiho temen gue, ada perlu apa?"

Senyum orang itu merekah. "Bagus dong, anterin gu-"

"Ada perlu apa?"

Perkataannya terpotong. Duh, kenapa Chenle jadi seram seperti itu ya. Orang berjubah ini jadi deg-degan sendiri.

"Ada barang yang harus gue kasih," jawabnya kemudian.

"Lo dari sekolah mana?"

"Kalau itu gue gak bisa bilang."

"Bilang atau gue dorong lo dari sini," ancam Chenle tak main-main.

Orang itu meneguk salivanya tegang melihat kuku-kuku di tangan Chenle berubah tajam, bukan manusia biasa rupanya.

"Kalau gue kasih tau, lo bakal percaya?" Orang itu balas bertanya lagi.

"Gue udah biasa denger hal-hal diluar nalar manusia biasa," jawab Chenle datar.

"Jangan coba baca pikiran gue, awas ya," ucap orang itu memperingatkan, lalu berdeham sebentar. "Ekhem, gue gak pernah segampang ini bocorin identitas. Tapi kayaknya lo baik, jadi gak apa-apa deh. Lo temennya Mashiho, berarti gak apa-apa."

"Cepet bilang."

"Iya iya! Gue dari Hogwarts!"

Chenle melotot kaget. "APA?! BOHONG YA LO?! ANAK HOGWARTS MANA MUNGKIN MAIN SAMPE SINI! WAH, NGADI-NGADI!"

"Sst! Jangan keras-keras dodol!" Sembur orang itu membekap mulut Chenle secara refleks. "Gue kesini karena disana lagi gak aman, semua muridnya disuruh pulang."

"Terus lo ngapain kesini?"

"Ck, tadi kan gue udah bilang. Gue ada perlu sama Mashiho, panggilin dia kesini dong. Gue gak mungkin jalan-jalan keliling sekolah cari dia pake seragam kayak gini."

"Lo kan bisa pake sihir..."

"Mana boleh! Kita para penyihir itu dilarang pake mantra di dunia muggle, kecuali kalau kepepet sih. Itupun ada konsekuensinya. Ah, bodo amat lah. Cepet panggilin Mashiho."

"JANGAN DORONG-DORONG!" Pekik Chenle dengan suara khasnya.

"Buset, suara lo cocok jadi pasangan nyanyinya penjaga pintu common room gue," celetuk orang itu.

"Gak gue panggilin loh..."

"Iya deh iya, tolong cepet ya. Keburu ada orang lain kesini."

Chenle mencebikkan bibirnya. Kalau bukan temannya Mashiho, mana mau dia turun ke kelas hanya untuk memanggil Mashiho, dia kan masih mau disini.

"Oh ya, nama lo siapa?" Tanya Chenle dari ambang pintu.

Si pemuda berjubah itu tersenyum menunjukkan deretan gigi putihnya. "Bilang aja ada tamu spesial, si bucin susi atau sashimi."

Chenle mendengus. "Aneh lo."

Begitu katanya, lalu turun ke bawah untuk melaksanakan permintaan tolong orang asing yang katanya bersekolah di sekolah sihir ternama itu.






























New Cast

°Jung Sungchan ✧°

【☆】Witch »» Gryffindor ˚⁺‧͙.。

Continue Reading

You'll Also Like

208K 46K 10
Suatu hari nanti, semua orang akan tahu kalau Hyunjin tidak main-main dengan ucapannya Ft. Hyunjin, Jinyoung
The Phone | TXT ✓ By MAYA

Mystery / Thriller

1.4M 337K 35
❝Pick up the phone or you'll die.❞
The Phone 3 | TXT ✓ By MAYA

Mystery / Thriller

760K 201K 29
❝Teror akan segera berakhir.❞
652K 156K 36
❝Jangan pernah cari tahu sebelum kalian menyesal.❞ Dibaca setelah death note