Dosenku Suamiku (TAMAT)...

Por kepojanganberlebihan

56M 3.3M 873K

Telah terbit di Penerbit Romancious. Cerita ini tidak di revisi, jadi masih berantakan. Kalau mau baca yang l... Más

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
DS
55
56
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
Plagiat
EXTRA-PART
Info Novel DS
Novel DS
info lagiiiii!
GIVEAWAY NOVEL DS!
VOTE CAST
PO NOVEL DS MAKIN DEKAT!
PAKET & BONUS NOVEL DS
VOTE COVER!
CARA BELI NOVEL DS
GIVEAWAY LAGII
DOORPRIZE DS!
H-3 PO NOVEL DS
BESOK PRE-ORDER DS!
PO KEDUA SUDAH DIBUKA!
Info cerita Dosenku Suamiku 2!
DOSENKU SUAMIKU 2!
DOSENKU SUAMIKU 2 SUDAH PUBLISH!
DS!

86

738K 43.6K 45.8K
Por kepojanganberlebihan

HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

Jangan lupa baca cerita DOSENKU SUAMIKU 2, dan cerita BOS lainnya!

MAKASII BANYAK ATAS SUPPORTNYAA!

Makasih banyak atas bantuan dari kalian, bantuan doa, dan udah ngebantu Author buat report cerita si plagiat. Makasih banyak!🥺🖤.

Makasih banyak 40.7k followers!🙏

OIYAAA.. WARNING 18+ PENUH PART INI! SEKIAN, DOSA DITANGGUNG SENDIRI:).

HAPPY BIRTHDAY!

HAPPY READING!

Kamar
     Setelah meletakkan piring berisi mie goreng dan segelas air putih diatas meja kerja Rey, Dira segera keluar dari kamar dan turun ke lantai dasar. Kembali menonton tv dan menghindari Rey yang masih mandi.

Dira kemudian membuka aplikasi whatsapp, mulai mengetik pesan kepada sang sahabat, Vita.

Vita Lambe
Online

Oiii✓
Spadaaaaaa

•Haaaa
•Kenapa bund😙

Lu punya rekomendasi drakor ga? Gue bosen nonton sinetron ditv

•Apa yaaaa🤔
•Gue kemaren nonton descendants of the sun lagi sih
•GABISA MOVE ON ANJIR😭😫

APA INI MISKAA!!✓
CUKUP VIT!!✓
PLAKKK
GUE JUGAAA😭✓

Yauda nonton dots aja bund😗

Gamau ah✓
Ntar makin susah move on lagi🙃✓

•Ya apalagii
•Ntar gue mikir doeloe🤔

Woke momz pake z✓

•Strong woman Do Bong Soon?

Gue udah nonton:)✓

•Gue baru nonton setengah:>

Seru tuh lanjut aja nontonnya

•Ogheyy
•What's wrong with secretary Kim?

Gamau nonton anjir, soalnya sekretaris Pak Rey ceue:')✓

•YAILAH WKWKWKW GBLK SIAAA🤣

Tiati kita mah ceu😗✓

•Ya gimana dong bund gue gaada rekomendasi lagi
•Belom sempet nonton😫

Ku menangiiiiiiiis

Yaudalah lu bikin adegan sama Pak Rey aja, ribet lu🌚

HEH✓

•Yailah ngaku aja lu nonton drakor kan juga nungguin kiss scene yakan!!
•Gausa boong sama gue🌚

Kamu ini bersoda banget✓

•Berdosa monmaap
•(Stiker: Niatnya mau keren. )
               (       Malah typo.       )
              (       Gajadi keren.      )

Typo mengganggu keestetikan typing gue💅✓

•Anjir estetik👁️👄👁️

Canda estetik🤲✓

"Diraa!" panggil Rey dari kamar.

Dira menghela nafasnya, ia kemudian mematikan handphone nya dan segera melangkahkan kakinya menuju kamar mereka yang berada dilantai dua.

"Anindira!"

"Otw!" pekik Dira sembari berlari kecil menaiki tangga menuju kamar mereka.

Ceklek..

Dira membuka pintu kamarnya, matanya langsung tertuju ke arah piring dan gelas yang sudah kosong. Dira kemudian melangkahkan kakinya masuk untuk mengambil piring dan gelasnya.

"Pak Rey kemana dah," gumam Dira dengan keheranan.

Dira mengambil piring dan gelasnya, ia kemudian berbalik dan berniat untuk membawa piring dan gelasnya ke dapur.

Seketika, Dira menghentikan langkahnya saat melihat Rey yang berdiri didekat pintu kamar mereka dengan hanya memakai handuk dan kaus dalam. Dira membelalakkan kedua bola matanya, "as.."

Dira langsung membuang muka, mengalihkan pandangannya dari sang suami yang belum juga memakai pakaiannya. "Buruan pake baju, Pak!"

Rey menyeringai, sepertinya sang istri mulai panik. Ia kemudian menutup pintu kamar, dan segera menekan saklar lampu yang berada didekatnya. Dan.. wush!

Kamar mereka sudah gelap, membuat Dira semakin panik.

"Pak Rey ngapain sih! Nyalain lagi!" pekik Dira dengan panik.

Rey mengacuhkan perkataan Dira, ia beralih mengunci pintu kamarnya dan mulai melangkahkan kakinya mendekati Dira.

"Pak Rey, gelap nih! Pak Rey dimana?!"

Rey mengulum senyumnya sembari mendekati Dira dengan langkah yang hampir tak terdengar.

"Pak Rey! Saya ga becanda loh," ucap Dira yang mulai risih. Dira kembali meletakkan piring dan gelas diatas meja, kedua tangannya kemudian meraba-raba apapun yang ada dihadapannya.

Setelah berada didekat Dira, Rey langsung menggendong tubuh Dira dan mendudukkannya diatas meja, membuat Dira cukup terkejut.

"Astagfirullah!"

Rey tersenyum, kedua tangannya memeluk pinggang Dira. Wajah Rey mendekat ke arah Dira, membuat Dira meneguk salivanya.

Kedua tangan Dira mulai terangkat, meraba wajah Rey dengan lembut. "Ini.. Pak Rey, kan?"

"Suami kamu," bisik Rey dan segera mengecup leher Dira.

"A-akh.." gumam Dira dengan sedikit terkejut.

Rey mengecup leher Dira sembari sesekali menggigiti leher sang istri, membuat beberapa kiss mark disana.

"Engh.. Pak Rey," gumam Dira dengan kedua tangannya yang meremas kedua bahu sang suami.

Rey menghentikan kecupannya dileher Dira, bibirnya berada didekat telinga Dira. "Sayang," bisiknya dengan suara yang menggoda.

"Ehm.. sayang," bisik Dira menuruti perkataan Rey.

Rey memundurkan kepalanya, matanya beralih menatap wajah Dira yang cukup terlihat jelas dengan bantuan sedikit cahaya yang menembus kaca jendela dikamar mereka.

"Arnand?" bisik Rey, meminta persetujuan sang istri dengan suara yang menggoda.

Dira perlahan tersenyum dengan canggung, ia kemudian menganggukan kepalanya. Menyetujui permintaan Rey.

Rey langsung mencium bibir Dira, melumat serta menggigiti bibir tersebut dengan lembut. Kedua tangan Rey yang tadi berada dipinggang Dira, kini beralih membuka piyama Dira dengan kasar hingga membuat seluruh kancing piyama Dira berhamburan dilantai.

Rey langsung melepaskan piyama Dira, menyisakan bra yang menutupi dada Dira.

Tangan Dira juga tak tinggal diam, ia menarik kaus dalam Rey ke atas dan melepaskan ciumannya sejenak. Setelah kaus dalam Rey terlepas dari tubuhnya, mereka kembali berciuman.

Tangan Rey kemudian melepaskan kaitan bra Dira, ia kemudian meremas kedua buah dada tersebut dengan lembut.

Bibir Rey beralih ke leher Dira, kembali menggigitinya dengan lembut dan meninggalkan kiss mark.

"Ah.." desah Dira, kedua tangannya saling bertautan dileher Rey.

Rey menghentikan kegiatannya, ia menyeringai sejenak.

Setelah beberapa detik, Rey kembali menggendong tubuh Dira dan meletakkannya diatas kasur.

Rey segera menindih tubuh Dira, satu tangannya menarik celana serta celana dalam Dira dengan cepat hingga membuat Dira membelalakkan kedua bola matanya.

"Kenapa? Hm?"

"Besok.. masih magang, jangan bikin saya susah jalan lagi."

Rey menganggukan kepalanya, "ga bakalan."

"Janji," bisik Dira.

"Kamu ga bakalan susah jalan, tapi kamu emang ga akan bisa jalan seharian. Kita cuti bareng, sayang." bisik Rey dengan lembut, ia kemudian menarik selimut dan melepaskan handuknya.

Dira mengerutkan dahinya. "Sayang.. a.. akh!"

Dengan satu hentakan, Rey berhasil membuat Dira memekik hingga memenuhi kamar mereka.

Rey mencium bibir Dira sejenak, "kenapa sayang?"

Dira meneguk salivanya, matanya memelototi Rey yang tersenyum tanpa merasa bersalah.

Rey mulai menggerakkan pinggulnya, membuat Dira sulit untuk berbicara.

"Sayang.. ah! Ah! Sh.. pe-lan.. pelan! AAH!"

Rey semakin cepat menggerakkan pinggulnya maju-mundur, gairahnya bertambah saat mendengar desahan dari mulut sang istri.

"Lagi, desah lagi.. ah.." bisik Rey sembari menikmati kegiatannya.

"Engh.. ah! Ah! Ah! Sh.. ah! Sayang! Ah.. cepat! Aah!"

Mereka melakukannya hingga pukul 01.30 wib, tanpa sadar bahwa handphone mereka bergetar beberapa kali.

Kamis, 08.15 wib.
      Dira perlahan membuka matanya, sinar matahari sudah memenuhi kamar mereka. Setelah nyawanya terkumpul, Dira langsung menatap lengan kekar yang melingkar dipinggangnya.

Dira menoleh ke arah Rey yang berada dibelakangnya, matanya langsung menatap mata Rey yang juga menatap dirinya dengan teduh. Ternyata sang suami sudah bangun lebih dulu.

"Pagi," bisik Rey sembari tersenyum.

Dira ikut tersenyum, "ehm.. pagi."

Rey kemudian menarik tubuh Dira, membuat Dira menghadap ke arah dirinya.

"Masih cape?" tanya Rey dengan suara lembutnya, membuat Dira sedikit merasa canggung.

"Ehm.. dikit sih," balas Dira dengan kaku.

"Ya udah, tidur lagi."

Dira mengerutkan dahinya, "ga ke kantor?"

Rey menaikkan sebelah alisnya, ia kemudian beralih menatap jam dinding yang berada dikamar mereka.

Dira ikut menatap jam dinding disana, matanya langsung terbelalak saat melihat jarum jam yang menunjukkan pukul 08.18 wib. Mereka kesiangan.

"Astaga, kesiangan!"

Rey menyeringai. "Udah.. tidur aja," bisiknya.

"Kok ga bangunin Dira sih?" protes Dira, ia kemudian menatap sang suami dengan tajam.

"Ntar kalo dibangunin malah ngomel," balas Rey dan mulai menutup matanya.

"Dih, suudzon." gumam Dira.

Dira kemudian mengambil handphone nya yang berada dikasur, ia kemudian menyalakannya. Disana tertera tiga notifikasi panggilan tak terjawab dari Raya.

Dira mengerutkan dahinya, "kak Raya nelpon?"

Dira kemudian menekan nomor Raya, dan mulai menelponnya. "Halo? Kenapa ya, kak?"

Rey kembali membuka matanya, menatap Dira yang sedang berbicara ditelepon.

"Oh.. iya, tadi malem.. kita lembur dikantor. Kenapa? Kak Raya tadi malem mau.. mampir sama Rama? Oh.. maaf ya kak, tadi malem ga ada orang dirumah." Dira kemudian memelototi Rey yang sedang menahan tawa dihadapannya.

"Oh.. iya kak, nanti kalo mau mampir lagi telpon aja. Maaf ya kak," lanjut Dira.

Raya kemudian memutuskan sambungan teleponnya dari sebrang sana.

"Huft.." Dira menghela nafasnya dengan lega.

"Tadi malem lembur dikantor?" ucap Rey sembari menahan tawa.

Dira menatap Rey dengan tajam. "Trus apa? Mau Dira bilang yang sebenernya?"

Rey menganggukan kepalanya, "harusnya gitu."

"Idih.. ga tau malu banget, om."

Rey kembali menaikkan sebelah alisnya, "sembarangan."

"Off baperan," ledek Dira.

Rey kembali menarik tubuh Dira dengan kuat, menghapus jarak diantara mereka berdua.

Dira memundurkan kepalanya, "eh?"

Rey tersenyum sembari menaik-turunkan kedua alisnya, membuat Dira membelalakkan kedua bola matanya.

"Ehm..?" gumam Dira, perasaannya mulai tak enak.

"Sekali lagi," pinta Rey.

Dira meneguk salivanya. "Ini masih pagi loh," balasnya dengan terkejut.

"Satu jam, janji." bisik Rey meyakinkan Dira.

Dira mengerjapkan matanya. "Mampus, beneran ga bisa jalan nih."

Rey kembali menyeringai, ia langsung menindih tubuh Dira sembari menatap mata Dira sejenak.

Dira menggigiti bibirnya, memikirkan apa yang akan terjadi pada dirinya kedepannya.

"Oke?" bisik Rey, ia kemudian tersenyum.

Dira meneguk salivanya, tangannya langsung menutup mulutnya. "Hmff! Ah!"

Perlahan tapi pasti, Rey kembali menggerakkan pinggulnya dengan sedikit cepat. Membiarkan Dira untuk terbiasa.

"Ehm.. ah! Hft..!" Dira berusaha keras menutup mulut dan menahan desahannya.

"Sh.. ah! Ah! Ah!"

Satu jam berlalu..

Rey dan Dira berbaring bersebelahan dengan keadaan lemas, Rey kembali mengeluarkan cairannya didalam.

Rey menoleh ke arah Dira sedang menutup seluruh anggota tubuhnya dengan selimut, ia kemudian tersenyum.

Rey ikut menarik selimut, ia kemudian masuk ke dalam selimutnya dan mencium perut sang istri. Cup..

"Semoga cepet jadi Rey junior," bisik Rey sembari tersenyum.

Rey kemudian keluar dari selimutnya dan beralih mencium pucuk kepala Dira dengan lembut, cup..

"Makasih sayang," bisik Rey dan langsung memeluk tubuh Dira. Rey mulai menutup matanya, kembali tertidur.

Dira tersenyum, antara canggung dan bahagia. Dirinya merasa sangat beruntung memiliki suami seperti Rey.

HAIHAIHAIII!
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

GIMANA PART INI?

AAAAA TINGGAL 1 PART LAGI MOMZ:>

JANGAN LUPA BACA MHIME JUGA!

MAKASIH BANYAK UDAH SETIA NUNGGUIN!:)

SEE U!

Seguir leyendo

También te gustarán

515K 5.7K 8
⚠️CERITA SUDAH TIDAK LENGKAP SILAKAN BACA DI NOVELTOON THANKS YOU 🐳🐳🐳🐳 Stevani siswi cantik yang menyandang gelar badgirl di SMA pelita, terpaks...
3.5M 104K 12
DUDA SERIES #2 Note: SILENT READERS BUKAN BESTIE :p Aleandro, atau biasa disapa Lean. Pria berusia 29 tahun yang jatuh cinta pada gadis SMA yang bahk...
29.5M 1.3M 44
[Story 4] Di penghujung umur kepala tiga dan menjadi satu-satunya orang yang belum nikah di circle sudah tentu jadi beban pikiran. Mau tak mau perjod...
90.4K 3.6K 14
JANGAN PLAGIAT KALAU BISA LEBIH KREATIF!!! #Rank 2 Arkan 1,18k (19/01/2021) #Rank 45 Watty 2,03k (25/05/2021) Adhira Maharani Mahasiswa yang sudah me...