Mettled {Jaeyong}

By Key_Rand

1.7M 181K 51.8K

[BxB] [Yaoi] [Gay] [Mature] [Mpreg] "You, your heart, your body, your body are all only mine, it's all mine n... More

Cast + Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34

Part 4

60.8K 6.5K 879
By Key_Rand

 Taeyong mengusak wajahnya kasar, karena bos cabulnya itu kini Taeyong tidak bisa fokus mengerjakan pekerjaannya. Kepalanya di penuhi oleh Jaehyun yang sudah beberapa kali mencuri kecupan pada bibirnya, sepertinya sebentar lagi Taeyong akan gila. 


"Aaarrggghhh." Pekiknya pelan membuat Wonwoo dan beberapa karyawan lain menoleh ke arah Taeyong dengan tatapan aneh.


Lelaki bermarga Lee itu memejamkan matanya sebelum menempelkan wajahnya pada meja kerjanya, ini gila! Tepukan di bahu membuat Taeyong terpaksa membuka matanya dan ia melihat Wonwoo yang sedang menatapnya. "Kenapa Woo?"


Wonwoo mendesah pelan. "Harusnya aku yang bertanya padamu, kau itu kenapa? Tiba-tiba berteriak seperti itu." Tanyanya, benar bukan harusnya Wonwoo yang bertanya kenapa lelaki bermarga Lee itu.


Menghela napas dalam Taeyong pun menggeleng. "Tidak apa Woo, hanya sedikit stress saja sepertinya aku butuh refreshing." Jawabnya lesu, memang Taeyong hampir stress karena bosnya itu. 


Wonwoo pun mengangguk lalu mengambil botol air minumnya dan memberikannya pada Taeyong. "Ini minum dulu agar lebih tenang." Dan Taeyong pun menerimanya dengan senang hati.


"Lee Taeyong." 


Taeyong berdiri ketika manajer Choi memanggilnya. "Ya?" 


Ren mengisyaratkan pada Taeyong untuk mendekat padanya, dengan begitu Taeyong berjalan mendekati Ren yang sedang memegang berkas. "Ini berkasmu yang kemarin, sudah aku periksa namun ada beberapa kesalahan jadi kau benarkan dulu ya, sudah aku tandai setelah itu kau minta tanda tangan Jung Sajangnim lalu stempel pada sekretaris Kwon." Jelas Ren, ia memberikan berkas itu pada Taeyong.



Tanda tangan Jung Sajangnim? Berarti Taeyong harus bertemu lelaki cabul itu lagi? Bisa tidak sehari saja Taeyong tidak bertemu bosnya itu? Sungguh ini pertanda buruk.


"Baik Hyung, aku akan membenarkannya dahulu." Tersenyum kecil Taeyong pun mengambil berkas tersebut. 


"Besok harus sudah selesai lengkap dengan tanda tangan dan stempel ya Lee agar minggu depan kita bisa langsung mempresentasikannya." Pinta Ren.


Mengambil napas berat Taeyong pun mengangguk. "Oke akan aku usahakan." Jawabnya pelan sebelum ia kembali ke meja kerjanya. 


"Kau di suruh minta tanda tangan Jung Sajangnim ya?" Tanya Woseok, teman kerja Taeyong juga.


"Huum, kenapa? Kau juga?" Tanya Taeyong balik. 



Wooseok menggeleng, "Aku sudah kemarin, persiapkan saja dirimu karena Jung Sajangnim akan memintamu melakukan hal berat ataupun tak masuk akan sebelum dia memberikan tanda tangannya." Seru Wooseok membuat Taeyong memiringkan duduknya mengarah ke Wooseok.



"Kau di suruh apa?" Tanya Taeyong penasara.



Wooseok mendesah pelan sebelum menjawab. "Aku di suruh membeli lima makanan di restoran yang berbeda dalam waktu satu jam." Jawabnya. "Untungnya saat aku memasuki ruangan Jung Sajangnim kemarin pas waktunya habis, jika tidak maka aku tidak tau apa yang akan terjadi padaku." 


Mata Taeyong membelalak. "Apa Jung Sajangnim selalu seperti itu?" 



"Huum, jika kau tidak menjalankan perintahnya siap-siap saja kau di pecat dan kemungkinan kau tidak bisa mendapatkan pekerjaan lagi setelah kau keluar dari perusahaan ini karena Jung Sajangnim akan memblacklist namamu." Jelasnnya.



Taeyong bergidik ngeri sebelum kembali fokus pada berkas dan komputer di hadapanyya. Kepalanya sedang membayangkan apa perintah yang akan Jaehyun berikan nanti, semoga saja itu tidak sulit.



~~ 



Jaehyun yang sedang fokus dengan pekerjaannya, jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang berarti watu makan siang tinggal satu jam lagi. Lelaki bermarga Jung itu merenggangkan ototnya merasa sedikit lelah karena pekerjaannya saat ini lumayan banyak.


Memejamkan matanya tiba-tiba saja bibir Jaehyun mengulas senyum kecil karena kini bayangan Taeyong menghantui pikirannya. Ya lelaki cantik itu selalu mengganggu pikirannya belakangan ini. 


Mengambil ponsel yang berada di atas meja Jaehyun ingin mencoba menghubungi Taeyong dan mengajaknya makan siang bersama siapa tau lelaki cantik itu mau dan itu sebuah kemajuan.


Jaehyun menoleh ketika seseorang mengetuk pintunya, disana Taeyong menyembulkan kepalanya lalu masuk. "Permisi Sajangnim apa anda sibuk?"


Tersenyum kecil, Jaehyun meletakkan kembali ponselnya lalu menggeleng. "Tidak, ada perlu apa?" 


Taeyong mengulum bibirnya lalu berjalan mendekati meja Jaehyun, ia meletakkan berkas miliknya di atas meja Jaehyun. "Itu laporan milikku Sajangnim, aku ingin meminta tanda tanganmu untuk presentasi minggu yang akan datang."


Menyeringai kecil, Jaehyun mengambil berkas laporan milik Taeyong, ia juga menyuruh lelaki cantik itu duduk terlebih dahulu. 


Mata Jaehyun mengecek pekerjaan Taeyong, mencari apakah ada kesalahan di dalam laporan tersebut atau tidak. Jaehyun mendongak melihat Taeyong yang masih terdiam memeperhatikan dirinya yang sedang membaca berkas.



"Ini sudah bagus Lee, tidak ada kesalahan hanya saja masih ada beberapa kata yang kurang pas." Ujarnya, ia meletakkan kembali berkas milik Taeyong.


"Aku akan memperbaikinya nanti." Ucap Taeyong gugup.


Jaehyun menatap Taeyong dengan lekat lalu tersenyum miring. "Kau akan mendapatkan tanda tanganku setelah menuruti perintahku." Ujarnya santai.


Taeyong mendongak menatap Jaehyun yang kini berdiri dari duduknya, tangan lelaki tampan itu bertumpu di meja kerjanya. "Apa itu Sajangnim?"


Jaehyun memajuka sedikit tubuhnya hingga wajahnya dengan Taeyong sangat dekat. "Makan siang dan malam denganku selama tiga hari dan kau akan mendapatkan tanda tanganku." Bisiknya pelan.


Mata Taeyong membelalak lalu ia memalingkan wajahnya. "I-itu tidak mungkin Sajangnim." Balas Taeyong.


Jaehyun menatap Taeyong bingung. "Kenapa? Kau tidak mau?" Tanyanya.


Taeyong menggigit pipi dalamnya. "Yang lain saja Sajangnim, apa kau tidak mau aku menyelesaikan pekerjaanmu? Atau membersihkan ruanganmu, begitu?"


Jaehyun tertawa congkak lalu berjalan ke arah Taeyong, ia meraih bahu Taeyong agar mau mengahadap ke arahnya. "Oke aku akan meminta yang lain."


Mata Taeyong berbinar tanpa ragu ia tersenyum. "Apa itu Sajangnim?"



Jaehyun memajukan wajahnya lalu berbisik tepat di hadapan wajah Taeyong, kini wajahnya dan wajah Taeyong hanya berjarak lima sentimeter. "Bercinta."


Belum sempat Taeyong mencerna apa yang Jaehyun katakan bibirnya sudah di bungkam oleh Jaehyun dengan bibir tebal lelaki tampan itu.


Taeyong mencoba mendorong tubuh besar Jaehyun namun Jaehyun mengunci pergerakan tangannya, sialan!!


Bibir Jaehyun menyesap bibir atas dan bibir bawah Taeyong sebelum menggigit kecil bibir bawahnya membuat bibir Taeyong sedikit terbuka dengan begitu ia mengambil kesempatan dengan memasukkan lidahnya ke dalam rongga mulut Taeyong.


Taeyong memejamkan matanya tanpa sadar, ia juga secara tidak langsung membalas lumatan Jaehyun membuat lelaki bermarga Jung itu tersenyum di sela ciuman mereka.



Di rasa Taeyong sudah hampir kehabisan napas, Jaehyun pun memberi kecupan lembut sebelum melepas pangutan mereka. Ibu jari Jaehyun mengelus bibir Taeyong dengan lembut. "Manis, seperti biasa." Ucapnya.


Taeyong masih terengah, pipinya memerah karena ia tadi menikmati ciuman Jaehyun, sialan bos cabul sialan!



Lelaki bermarga Lee itu menatap Jaehyun dengan nyalang. "Ini namanya pelecehan!" Pekiknya tak terima.


Jaehyun tertawa remeh. "Namun kau menikmatinya bahkan kau memejamkan mata dan membalas lumatanku." Balas Jaehyun.


"I-itu arrgghhh! Berikan aku tanda tangan!"


Tangan Jaehyun mengelus bahu Taeyong. "Tidak honey, kau belum menuruti kemauanku."


"Kemauanmu tidak masuk akal!" Seru Taeyong kesal.


Jaehyun mengangguk lalu menarik dagu Taeyong agar mendongak. "Menikah denganku kalau begitu."


Mata Taeyong kembali membelalak, dengan kesal ia menginjak kaki Jaehyun lalu berdiri. "Itu lebih tidak masuk akal Jung Sajangnim yang terhormat." Geram Taeyong.


Jaehyun mengedikan bahu. "Kau tinggal pilih jika tidak mau kau bisa keluar dari ruanganku tanpa tanda tangan." Serunya santai.


Taeyong mengambil kembali berkasnya lalu hendak berjalan keluar dari ruangan Jaehyun, langkahnya terhenti ketika Jaehyun kembali berbicara.


"Sampai kau menginjak kaki keluar dari ruanganku maka lima menit setelahnya kau akan menerima surat pemecatan dan kau tidak akan bisa bekerja di manapun karena aku akan memblacklist namamu, Lee Taeyong."


Kedua tangan Taeyong terkepal lalu ia berbalik, menatap Jaehyun yang kini sedang menyeringai. Kaki Taeyong berjalan mendekat ke arah Jaehyun lalu ia berdiri di depan bosnya itu.


"Aku akan menerima makan siang dan malam selama tiga hari, tapi tanda tangani laporan ku sekarang." Ucapnya dengan nada kesal.


Itu lebih baik bukan dari pada harus bercinta atau menikah dengan Bos cabulnya itu.


Terkekeh Jaehyun mengambil bolpoin di atas meja lalu menandatangani laporan Taeyong. "Jika kau tidak melakukan hal tersebut maka kau akan langsung menerima surat pemecatan."


Jika saja Jaehyun bukan atasannya maka saat ini Taeyong akan menonjok wajah tampan itu, sialan sekali!


Jaehyun mengembalikan berkas milik Taeyong yang sudah ia tanda tangani. "Mulai siang ini, aku ingin sup abalon, ayam goreng dan pizza pesankan untukku dan kau bisa memesan makanan apapun yang kau mau."


Taeyong mengerucutkan bibirnya lalu mengambil berkas itu dari tangan Jaehyun. "Baik Sajangnim." Serunya lesu, ini adalah neraka untuknya!


Jaehyun mengambil sesuatu dari saku celananya. "Gunakan ini untuk memesan makanan." Ia memberikan satu kartu berwarna hitam pada Taeyong.


Menghela napas Taeyong pun mengambil kartu tersebut namun saat ingin berbalik Jaehyun menariknya dan kembali mengecup bibirnya.


"Ya sekarang kau bisa kembali bekerja."


Taeyong menghentak kakinya kasar. "Dasar bos cabul!" Punggung tangan Taeyong menghapus bekas ciuman Jaehyun pada bibirnya membuat Jaehyun tertawa.


Dengan begitu Taeyong keluar dari ruangan Jaehyun dengan tangan yang masih menggosok bibirnya, sialan sekali Jung Jaehyun itu padahal Taeyong ingin memberikan first kiss nya untuk suaminya kelak.


TBC

Continue Reading

You'll Also Like

60.4K 4.9K 42
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
122K 13.1K 57
FREEN G!P/FUTA • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
119K 20.2K 39
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
912K 8.7K 17
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING!!!🔞 YANG GAK SUKA CERITA BOYPUSSY SILAHKAN TINGGALKAN LAPAK INI! CAST N...