Vampire | Jaemren โœ”

By Zeus_Lio

214K 23.7K 1.6K

Welcome to : 8th My Jaemren fanfict ' Vampire ' Vampire Jaemren Di publikasikan 19 januari 2020 Finish 17 Jan... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
EXO POWER
Part 5
Part 6
Part 7
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32 ( End )

Part 8

6.8K 889 60
By Zeus_Lio



Tok tok!


Renjun yang tengah memberesi barang-barangnya hendak keluar kamar berniat untuk membukakan pintu untuk si tamu. Namun niat tersebut terhenti ketika melihat Jeno yang sudah terlebih dahulu melangkah cepat ke arah pintu.

Renjun masih berdiri di ambang pintu kamarnya memperhatikan Jeno yang sudah membukakan pintu dengan lebar. Namun Renjun sama sekali tak bisa melihat siapa tamu yang datang di karnakan terhalang tubuh Jeno.




" Oh Junghwanie. Ah kalian masuklah."



Renjun buru-buru mendekat saat mendengar suara Jeno menyebutkan nama Junghwan. Saat Jeno menyingkir dari pintu, Junghwan dan 2 orang yang tidak begitu Renjun kenali masuk membawa barang bawaan masing-masing.


" Annyeong. Kalian sudah sampai?" Sapa Renjun membuat ketiganya langsung menoleh ke arahnya.


Junghwan tersenyum kaku lalu melirik 2 pemuda yang ada di sebelahnya.




" Annyeong hyung. Kami baru saja sampai." Ujar Junghwan.

Pemuda asing yang lebih tua buru-buru membungkuk ke arah Jeno dan Renjun.

" Anyeong! Kim Junkyu Imnida. Dan ini adikku, Kim Jin Rak. Maaf jika aku membawa adikku ini. Dia masih baru di Korea. Saat aku di tugaskan, dia memaksa untuk ikut." Ujar Pemuda yang bernama Kim Junkyu itu.


" Ya?! Bisakah kau perkenalkan aku sebagai Kim Chenle saja? Kim Jin Rak itu nama yang sangat kuno, aku tak menyukainya." Protes pemuda yang berada di sebelah Junkyu.



" Terserah kau saja!" Decih Junkyu.


Jeno dan Renjun yang sama sekali tak mempunyai kesempatan menyela itu akhirnya mempunyai kesempatan untuk berbicara.

" Tentu saja tidak masalah. Silahkan duduk dulu. Kalian pasti lelah karna melakukan perjalanan jauh." Ujar Renjun sembari mengantar ketiganya ke arah sofa yang berada di tengah-tengah ruangan.


" Kalian ingin darah atau minuman yang lain? Kita mempunyai persediaan softdrink disini." Tawar Jeno saat Junghwan Junkyu dan Chenle duduk.

" Darah bukan styleku. Berikan aku softdrink." Ujar Chenle membuat Junkyu kaget dan buru-buru memukul kepala adiknya. Chenle berseru kesal hendak membalas memukul Junkyu. Tapi tidak jadi karna Junkyu mempelototinya.



" Ah maafkan adikku. Dia sedari kecil hidup di China, You know i mean, ada perbedaan yang besar antara budaya disana dan di Korea. Jadi dia tidak terlalu mengerti bagaimana caranya bersikap kepada yang lebih tua. Sekali lagi maafkan adikku." Ujar Kim Junkyu kepada Jeno yang terlihat cukup kaget karna nada bicara Chenle yang seperti memerintahnya.

" Ah gwenchana. Aku akan ke belakang untuk mengambilkan. Tunggu sebentar." Ujar Jeno sembari buru-buru pergi ke dapur.

" Sekali lagi maafkan adikku." Ujar Junkyu kepada Renjun yang langsung membalasnya dengan senyuman.

' Ya! Segera minta maaf kepada mereka atau aku akan meminta appa untuk menjemputmu!' telepati Junkyu kepada Chenle.

Chenle bersungut-sungut. Masih tidak paham dimana letak kesalahannya.

" Maafkan aku. Aku masih baru disini. Aku berjanji akan belajar budaya Korea lebih baik lagi." Ujar Chenle yang langsung membuat Junkyu lega. Adiknya ini meskipun kadang kurang ajar, tapi ia cepat mengerti situasi dan kondisi.

" Tidak masalah. Aku paham karna aku juga keturunan China." Ujar Renjun menggunakan bahasa mandarin membuat Chenle dan Junkyu terkejut.


" Ah terimakasih banyak jika kau mengerti. Bolehkah aku tau siapa namamu ge?" Ujar Chenle pula dengan bahasa mandarin.

" Namaku Huang Renjun, 20tahun. Dan yang tadi itu Lee Jeno, kami seumuran. Ada 4 orang lagi penghuni karbin ini. Tapi mereka sedang berada di kota terdekat untuk membeli beberapa barang-barang yang di butuhkan dan juga persediaan makanan, karna terkadang kami juga suka memakan makanan manusia." Ujar Renjun.


" Kami Juga suka memakan makanan manusia." Ujar Chenle mendahului Junkyu yang hendak menanggapi ucapan Renjun.

" Ayo di minum." Ujar Jeno yang datang bersama nampan berisi 5 kaleng softdrink. Junghwan Junkyu dan Chenle mengucapkan terimakasih.

' Cepat minta maaf!'


Bentakan Junkyu bergaung di kepala Chenle membuat pemuda itu meringis.

" Hyung. Aku minta maaf atas kata-kataku yang tidak sopan tadi. Sepertinya aku harus bekerja keras dalam beradaptasi di lingkungan yang baru." Ujar Chenle kepada Jeno yang kembali duduk di sebelah Renjun.


Jeno tersenyum lebar menampilkan eyesmilenya.

" Tidak masalah Chenle-ya. Hyung mengerti." Ujar Jeno.

" Terimakasih hyung. Kau sangat baik." Ujar Chenle lembut.


" Sebentar. Aku sepertinya pernah melihat kalian berdua di sekolah." Interupsi Junkyu sembari menatap Jeno dan Renjun.



" Benarkah?" Tanya Renjun.



" Ah ya aku ingat kalian. Kalian vampir yang kemana-mana selalu bertiga itu kan? Kita bersekolah di sekolah yang sama. Bahkan kelas kita bersebelahan." Ujar Junkyu setelah berusaha mengingat-ingat wajah Jeno dan Renjun yang cukup familiar baginya.

Jeno dan Renjun kini tersenyum antusias.


" Wahh tidak ku sangka kita bisa satu sekolah. Kami bertiga memang kurang memperhatikan sekitar. Jadi ya seperti itulah." Ujar Jeno yang di angguki Renjun.


" Sekarang kita disini sebagai keluarga yang akan saling bahu membahu dalam 2tahun. Ku harap kita semua menjadi lebih akrab." Ujar Renjun. Junkyu dan Chenle mengangguk.





" Kenapa diam saja Junghwanie?" Pertanyaan Jeno membuat semua orang kini menatap Junghwan.


Junghwan menggeleng.


" Tak apa hyung. Aku hanya tidak tau harus berbicara apa." Jawab Junghwan.

Junkyu menatap Junghwan sendu. Junkyu tau Junghwan saat ini sedang kecewa karna adiknya mendadak memaksa untuk ikut bersamanya.

" Kamu harus lebih banyak bicara Junghwan-ah." Ujar Junkyu akhirnya. Junghwan mengangguk dan tersenyum sekilas.



" Maaf." Ujarnya pelan.



" Sebaiknya kalian menaruh barang-barang kalian di kamar. Disini ada 5 kamar, 3 kamar di atas. Tapi 2 kamar itu sudah di tempati Haechan dan Jeno, Haruto dan Jeongwoo. Junkyu dan Chenle mungkin mau mengambil satu kamar yang berada di atas?" Tanya Renjun ke Junkyu dan Chenle. Junkyu mengangguk ragu sembari melirik Junghwan. Junkyu yakin jikalau Junghwan pasti ingin sekamar dengannya. Tapi Junkyu tidak mungkin membiarkan adiknya sendirian bukan?

" Ada 2 kamar yang tersisa. Park Jisung juga ikut bergabung disini. Dan sebaiknya Junghwan sekamar dengan Jisung." Ujar Renjun lagi.


Junghwan mengangguk pelan.  Sebenarnya pembagian kamar itu bukanlah apa-apa karna fungsinya hanya sebagai tempat menaruh barang. Toh vampir tidak mengenal yang namanya tidur.

Meskipun Junghwan tetap ingin sekamar dengan Junkyu, tapi remaja itu kembali berfikir rasional. Chenle lebih butuh Junkyu daripada dia. Setidaknya Junghwan mengenal park Jisung, pangeran dari keluarga Park itu dan itu sudah cukup. Junghwan berusaha menghilangkan sisa-sisa kekecewaan di dalam hatinya dengan berfikiran positif.







" Kita harus berkenalan dengan tetangga kita yang lain Chan-ah." Desak Renjun kepada Haechan yang duduk di sebelah Junkyu. Sesi perkenalan mereka telah berlalu beberapa jam yang lalu dan mereka langsung akrab satu sama lain.



" Mereka pasti sudah tidur sekarang Renjunie! Besok saja!" Balas Haechan yang enggan di ajak pergi menyambangi karbin vampir dan karbin werewolf yang berada di seberang sungai.


" Mana ada vampir yang tidur! Kau ini benar-benar---" Seru Renjun tapi Haechan buru-buru memotongnya.



" Werewolf itu pasti sudah tidur!"



" Para werewolf itu sedang berkumpul di depan karbin mereka." Ujar Haruto setelah melongok ke jendela kaca yang tidak tertutup gorden. Haechan langsung mendelik ke Haruto.


Junkyu ikut melirik ke jendela kaca.

" Mereka sedang membuat api unggun." Gumam Junkyu yang membuat mereka semua menoleh ke arah jendela. Bahkan Chenle beranjak dari duduknya dan mendekati jendela karbin.

" Berarti kita harus kesana sekarang karna besok kita sudah mulai membagi tugas." Ujar Jeongwoo membuat Haechan mendengus keras. Sungguh ia sangat tak ingin keluar dari karbin mereka yang nyaman hanya untuk beramah tamah dengan vampir asing dan juga werewolf yang jarang di temuinya di kehidupan sehari-hari.

" Pergi atau tak ada darah untukmu malam ini." Ancam Renjun. Haechan merengut. Renjun tak pernah main-main dengan ancamannya.

Haechan tak punya pilihan lain selain menurut karna malam ini ia tak ingin berkeliling hutan sendirian untuk mencari hewan yang bisa ia hisap darahnya.

" Arraseo arraseo!"




Tbc..

Ini karbin mereka. Pict cari di gugel ya.

Enjoy your flight!😗

Continue Reading

You'll Also Like

7.3K 933 15
"Karena pada dasarnya, laki-laki diciptakan untuk perempuan. Bukan untuk sesamanya." So, what if we rewrite the star?
12.3K 1.6K 22
[ Berawal karna tugas kemudian berakhir menjadi kenyamanan ] kisah tiga duyung yang ditugaskan untuk mengambil sebuah benda berharga milik kerajaan l...
317K 27.7K 38
"Ck, cepetan permintaan lo apa!" Raefal mendengus malas, melihat seringai pria tan di depannya membuat keinginan melempar helm ke wajah pria itu maki...
10.4K 772 21
"Kamu itu terlalu 1% buat aku yang 99% kurang dikit full senyum hehe..." -Sion