Part 26

2.5K 335 5
                                    




Setelah upacara pensucian di telaga Sin yang sangat jauh di pegunungan sana, akhirnya Jaemin dan Renjun dapat kembali beristirahat.



" Lelah?" Tanya Renjun berbasa basi saat keduanya kini saling bersandar di kepala ranjang.



Jaemin menggeleng.



" Setelah ini akan ada banyak upacara lain." Ujar Renjun lagi.



" Tidak masalah." Jawab Jaemin.



" Tapi kamu tadi terlihat bosan."


Bibir semerah darah Jaemin sedikit tertarik.



" Sejujurnya sangat membosankan." Akhirnya sang vampir mengeluh. " Dan semua mantra itu membuat kepalaku sakit." Lanjutnya.



Renjun tertawa pelan. Tapi sebelum ia sempat berkomentar, pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang.




" Yang Mulia, Panglima Ryu datang menghadap."



Jaemin dan Renjun saling tatap sesaat sebelum Renjun turun dari ranjang itu dan berjalan menuju ke arah pintu di ikuti Jaemin.




" Anda memanggil saya, Yang Mulia?" Hormat sang panglima saat menghadap Renjun yang baru saja membuka pintu. Renjun mengangguk.



" Ada yang ingin ku bicarakan padamu, Panglima Ryu." Ujar Renjun sembari mengkode sang panglima untuk mengikutinya. Tak lupa Jaemin mengikuti keduanya dalam diam.



Ketiganya berjalan di lorong kastil menuju ke balkon yang menghadap ke arah pegunungan yang terlihat amat kelam di kegelapan malam.




Sesampainya di balkon.


" Bagaimana?" Tanya Renjun.



" Mata-mata kita sudah menyelidiki sampai ke Rumania tapi kami tidak berhasil menemukan apapun, Yang Mulia."



Renjun menghela nafas pelan.



" Lalu apa yang terjadi dengan kastil Bran?"




" Keluarga Volturi datang mengambil alih tapi para Dracula menolak mereka dengan keras, Yang Mulia."



Renjun mengangguk, Drakula memang tidak sudi di perintah oleh para vampir.



" Pangeran Jaemin akan menjelaskan tentang rencananya." Ujar Renjun setelahnya membuat Panglima Ryu kini mengalihkan perhatiannya ke arah Jaemin.




" Saya sudah meminta para pemburu untuk saling berkomunikasi agar selama upacara penobatan, sebagian besar dari mereka di fokuskan untuk berada di wilayah kerajaan Huang. Kerahkan lebih banyak pasukan untuk membantu mereka selama perburuan." Titah Jaemin.



" Baik, Yang Mulia."



" Tempatkan semua pasukan dan pemburu di tiap wilayah kerajaan tanpa terkecuali. Kalian harus melakukannya secara diam-diam. Jangan perlihatkan kehadiran kalian kepada para penduduk dan awasi setiap jengkal wilayah dengan ketat. Apabila mereka mulai menyerang, jangan lakukan apapun."




Kali ini kening sang panglima berkerut.




" Kenapa, Yang Mulia?"




" Biarkan mereka mengacau, dan saat mereka mundur, ikuti mereka sampai mereka membawa kalian ke maskasnya."



Kali ini panglima Ryu sepenuhnya paham apa yang calon rajanya itu inginkan.



Vampire | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang