TUAN KIM & NONA SEHUN • KAIHU...

By Hyungteey

18.3K 1.6K 208

Oh sehun, adalah perempuan muda berusia 20 tahun. Dia ingin memiliki hidup yang tenang dan menikah dengan ora... More

Perkenalan Cerita
1. Awal mula pernikahan
2. Ketenangan Tuan Kim
3. Makan malam yang berantakan
4. Kencan yang gagal. Tapi--Hawaii?!
6. Ingin bertemu idola
7. Skandal Kai dan Jennie
8. Kehamilan Nona Sehun
9. Awal Musim Dingin
10. Hukuman
11. Kelahiran Sikembar
12. Akhir yang bahagia
13. Side Story

5. Honeymoon ke Hawaii

1.4K 122 6
By Hyungteey

🔞

Setelah perdebatan panjang yang tiada hentinya, Sehun memutuskan untuk mengikuti kemauan Kai. Ia tidak ingin menghabiskan waktunya untuk bertengkar dengan Kai dihari yang menyenangkan ini. Walaupun ujung - ujungnya Kai juga tetap marah padanya.

Mobil membawa mereka berdua menuju pantai yang terkenal di Hawaii, Sehun ingin sekali berenang, namun Kai tidak mengizinkannya. Dan berakhir hanya duduk dipinggir pantai sambil menikmati cuaca panas disini. Ketakutan Kai hanya omong kosong saja, sekarang--justru dia yang menjadi pusat perhatian dipantai. Para turis wanita bahkan orang lokal meminta foto dengan Kai.

'Dia pikir dia artis, hah?', Cibir Sehun dalam hati.

"Aku mau jalan - jalan saja lah..", Sehun berjalan menelusuri pantai sendirian. Kai tidak menyadari bahwa istri kecilnya ini sedang merajuk.

Wow.

Ternyata disini juga banyak pria tampan, Sehun melihat sixpack dimana - mana. Saking tidak fokusnya dia, Sehun sampai tidak sengaja menabrak salah seorang.

Bruk!

"Aw...", Sehun terjungkal kebelakang hingga pantatnya menyentuh pasir pantai yang kasar. Sakit sekali.

"You okay?"

Sehun menengadahkan kepalanya, ia hanya bisa melongo ketika yang menabraknya pria tampan. Sehun jadi gelagapan sendiri karena dia tidak seberapa bisa berbahasa inggris.

"I-i-i'm okay..", Sehun bangkit berdiri, pria itu memegang tangan Sehun dengan lembut, mengecek apakah wanita didepannya ini terluka.

"Thank goodness you're fine. Be careful next time!", Pria itu menepuk pundak Sehun dan memberikan senyuman manis sebelum pergi menyusul teman - temannya berenang.

"Dia juga baik hat--"

"Sehun."

Suara Kai menginterupsi Sehun tiba - tiba, membuat sang empunya terlonjak kagetnya,"Astaga..! Kau mengagetkanku.", Sehun mengelus dadanya.

"Ada apa dengan wajah senangmu itu?", Kai memicingkan matanya,"Aku sudah pernah mengatakan untuk tidak jalan sendirian. Kau suka sekali membuatku marah, hm?", Kai mencubit pipi Sehun dengan gemas, tanda perempat didahinya menunjukkan bahwa ia kesal dengan pria yang menyentuh tangan Sehun seenaknya.

"A-apa?", Sehun memegang pipinya, ia kemudian membuat eksresi cemberut, "Aku sedang marah denganmu tau! Kita kemari untuk bersenang - senang, tapi kau malah asik berfoto dengan wanita lain.", Ia memalingkan wajahnya. Masalahnya adalah mereka memakai pakaian bikini dan--dada mereka bersentuhan dengan badan Kai. Sehun yakin Kai pasti merasa senang akan hal itu.

"Baiklah, itu salahku.", Kai mengatakannya dengan nada seperti ia tidak merasa bersalah sama sekali.

Pantai bukanlah tempat yang aman, Kai menyuruh Soobin untuk pindah ketempat lain, tempat dimana Sehun pasti bisa bersenang - senang. Yaitu Kota Hilo. Banyak sekali kegiatan yang bisa dilakukan seperti bermain golf, menonton teater bahkan disana terdapat Kamahameda Road. Di jalan itu mereka bisa menemukan banyak toko toko lokal yang menjual berbagai macam makanan dan souvenir khas Hawaii.

Mata Sehun berbinar - binar ketika melihat beberapa souvenir, ia bahkan sudah berniat membeli baju dan beberapa barang kembar yang bisa ia pakai bersama dengan Kai. Awalnya Kai tidak setuju karena itu terlalu memalukan, Hell, umurnya sudah 30 tahun lebih dan ia disuruh untuk memakai barang couple? Bisa hancur reputasinya sebagai mafia terseram di Korea karena Sehun.

"Ayolah, Kai. Ini hanya gantungan kunci, tidak terlalu mencolok untuk dibawa..", Sehun masih membujuk Kai dengan susah payah.

"Jangan lakukan ini, Sehun.", Kai memijit keningnya frustasi. Alasan apalagi yang bisa ia gunakan untuk menolak keinginan istri kecilnya ini.

"Kenapa..?", Mata Sehun berkaca - kaca seperti anak anjing yang sedang memohon.

Ah!

Sehun mempunyai sebuah ide, mungkin bisa dibilang ini ide yang buruk karena ia akan mem-bangunkan singa yang lapar. Sehun menelan ludahnya gugup, ia mencuri - curi pandang kepada Kai.

"Aku tau isi pikiranmu, jadi jangan katakan apapun."

Sial! Ketahuan.

"Masih ingin membelinya?", Kai bertanya sekali lagi, Sehun hanya menganggukkan kepalanya,"Beli sesukamu. Aku akan menunggu dimobil.", Kai berjalan pergi meninggalkan Sehun, ia menyandarkan punggungnya pada pintu mobil.

'Lalu jangan berharap aku akan membiarkanmu malam ini.', Batin Kai.

Sehun membeli beberapa barang yang sudah ia inginkan. Ia tidak curiga sedikitpun mengapa Kai tiba - tiba memperbolehkannya.

.

Hari menjelang malam, semilir angin terasa sejuk, Kai tidak langsung membawa Sehun kembali ke resort. Ia menyuruh Soobin untuk pergi ketempat yang sudah dijanjikan.

Sebuah restaurant.

Tidak, tidak. Ini bukan restaurant biasa, Kai meminta pelayanan khusus kepada pemiliknya langsung. Makan malam dipinggir pantai dengan lilin - lilin disekitar menambah nuansa romantis bagi siapapun pasangan yang datang.

"Waah..A-apa kita akan makan disini?", Senyum merekah Sehun dengan matanya yang berbinar membuat Kai turut senang walau tidak mengekspresikannya. Mereka berdua duduk berdampingan dan disuguhi pemandangan pantai didepannya. Pelayan datang secara bergantian membawakan beberapa makanan seafood yang disajikan dengan mewah.

"Tentu.", Kai menarik kursi untuk Sehun lalu ia duduk disebelahnya.

'Kai mempersiapkan ini semua hanya untukku?', Seperti ada kupu - kupu didalam perutnya. Perasaannya sangat senang sampai - sampai ia tidak berhenti tersenyum sembari menikmati makan malam indah ini.

"Berhenti tersenyum seperti itu, kau membuatku takut."

"Ih! Kau merusak suasana saja.", Sehun memanyunkan bibirnya. Kini giliran Kai yang tersenyum melihat tingkah Sehun.

Setelah selesai makan, Kai langsung menyuruh Sehun untuk kembali ke resort, padahal Sehun ingin jalan - jalan dipinggir pantai. Tapi Kai melarangnya.

Ceklek!

Sehun masuk kedalam kamar, ia lompat ke atas ranjang dan merebahkan dirinya,"Kenyang sekali..jadi mengantuk.", Sambil mengucek - ucek matanya, memang jika perut dalam keadaan penuh lalu dipertemukan dengan ranjang yang empuk, gravitasinya akan membuat kalian ingin tidur.

"Siapa yang menyuruhmu untuk tidur?"

Suara berat Kai mengejutkan Sehun, ia dengan cepat bangun dari tidurnya, mengubah posisi menjadi duduk.

Rasanya..atmosfer didalam kamar ini berubah.

"Apa kau tak ingat alasan mengapa kita pergi kemari?", Kai mulai melepas satu persatu kancing kemejanya. Mengacak rambutnya dengan sengaja supaya terlihat berantakan.

Sehun menelan ludahnya gugup. Apa mereka akan melakukannya sekarang?

"Ya, sayang. Kita akan bercinta malam ini.", Kai mengeluarkan smirknya. Ia tau apa yang dipikirkan Sehun saat ini.

"Ja-jadi karena itu kau seharian baik padaku? Curang sekali..", Sehun memundurkan badannya dalam posisi duduk.

"Curang? Aku bukan orang baik yang memberikan apa saja tanpa imbalan.",Tanpa peringatan, Kai menyeret kaki Sehun mendekat kearahnya lalu menindihnya. Sebelum Sehun sempat melayangkan protes, Kai sudah lebih dulu menarik tengkuk Sehun lalu melumatnya. Tangan kiri Kai mengukung tubuh Sehun. Dan lumatannya semakin intens, Sehun mencoba untuk mengikuti alur permainan Kai, tapi ia malah tidak sengaja menggigit bibir bawah Kai.

"Kau agresif sekali, sayang.", Kai mengusap bibirnya. Ia menatap wajah Sehun yang sudah lemah tak berdaya, mulutnya sedikit terbuka dan matanya sayu. Lalu lutut Kai sengaja menekan kewanitaan Sehun.

"Nmhh~ Da-dasar mesum!", Sehun reflek merapatkan kedua kakinya.

"Ya, dan orang mesum ini akan membuatmu mengerang.", Tangan kiri Kai bergerak melepas rok yang Sehun kenakan. Membuangnya kesembarang arah, dan menyelipkan tangannya ke celana dalam Sehun. Menggesekkan telunjuk jarinya pada klistoris Sehun.

Sehun menggelinjang dibuatnya, sensasi ini sungguh membuatnya tersiksa. Ia meremat bantal yang ada disampingnya. Lalu ketika jari telunjuk Kai mencoba masuk kedalam kewanitaannya, Sehun tersentak.

"Kau menyukainya?", Kai memainkan jarinya, menusuk semakin dalam dan cepat. Ia membuka lebar paha Sehun,"Pemandangan yang indah..", Kai menjilat bibir bawahnya. Kemudian ia mengeluarkan jarinya saat melihat Sehun sudah seperti akan klimaks. Kai mengangkat tangan Sehun seakan memberi isyarat untuk memeluk dirinya,"Ini akan sakit, jadi gunakan aku untuk meredam rasa sakitmu."

Sehun langsung menuruti perintah Kai, ia memeluk leher Kai. Sehun bisa merasakan Kai sedang mem-persiapkan kejantanannya. Ada perasaan takut didalam hatinya, tapi ia mencoba untuk tenang.

Kai mulai memasukkan ujung kejantanannya, sedikit sulit karena milik Sehun yang masih rapat. Namun Kai terus mendorongnya perlahan. Sehun berteriak kesakitan sampai menggigit pundak Kai. Dalam satu hentakan, kejantanan Kai berhasil masuk seutuhnya didalam kewanitaan Sehun. Itu juga langsung menyentuh G-spot miliknya. Darah mengalir dari kewanitaan Sehun, ternyata selaput darahnya telah sobek.

"Ugh--ini sangat sakit dan....penuh.", Ucap Sehun sesegukan. Air matanya tidak bisa tidak keluar.

Bukannya menunggu Sehun sedikit terbiasa, Kai mulai menggerakkan pinggulnya. Perlahan, semakin lama gerakan itu semakin cepat hingga sang empunya terhentak - hentak tidak karuan. Keringat membasahi tubuh mereka, Kai yang bertelanjang dada dengan Sehun yang telanjang dibagian bawah. Suara erangan Sehun bergema diseluruh sudut kamar. Beruntung ruangan ini kedap suara. Sehingga hanya Kai saja yang dapat mendengar erangan sexy itu.

"Pe-pelan sedikit, Kai.", Sehun menahan pundak Kai, tapi Kai tidak mendengarkan. Ia bisa merasakan darah mengalir ke kepalanya.

Walaupun tangan kanan Kai masih dalam proses penyembuhan, namun itu tidak berarti bisa menahan hasrat Kai.

Belum puas dengan satu posisi, Kai membalikkan tubuh Sehun sehingga posisi mereka menjadi doggy style. Kai mengecup punggung Sehun dan menggigit - gigit kecil sampai berwarna keunguan. Tangannya tidak tinggal diam, sedari tadi sudah bermain  - main dengan payudara kecil Sehun, memilin puting itu dengan gemas.

Kai tidak memperlambat gerakkannya, ia ingin dirinya dan Sehun bisa mencapai kenikmatan bersama.

"Punyamu..Nghh~ Kenapa semakin membesar?", Sehun membelalakkan matanya terkejut. Ia menolehkan kepalanya, melihat Kai yang dengan wajah gairahnya.

"Sebentar lagi, sayang.", Kai menarik tangan Sehun lalu mereka berganti posisi menjadi Kai terlentang sedangkan Sehun berada diatas. Posisi ini semakin menyiksa Sehun karena kejantanan Kai seperti masuk lebih dalam. Sehun membusungkan dadanya, ia menggenggam tangan kiri Kai dengan erat ketika Kai mulai menggerakkan pinggulnya lagi. Sampai membuatnya terlonjak keatas.

Sudah berapa jam lamanya mereka melakukan ini? Sehun seperti bisa melihat cahaya matahari yang mulai mengintip - intip.

Dorongan pinggul Kai semakin kuat, Sehun sudah lemah dengan badannya ia sandarkan diatas badan Kai. Tiga hentakan terakhir sebelum akhirnya klimaks mereka keluar bersamaan.

"AAH~~~~~"

Cairan putih Kai memenuhi kewanitaan Sehun sampai ada yang menetes keluar. Saking lelahnya, Sehun tidak kuat hanya untuk membuka matanya, dan berakhir tidur diatas badan Kai.

Kai mengangkat kepala Sehun lalu mengecup bibir manis itu, dan mereka pergi kealam mimpi bersama setelah Kai mengeluarkan kejantanannya.

.

Sehun mengerjapkan matanya,"Sudah jam berapa ini?", Lirihnya.

Loh.

Kenapa badannya sulit untuk digerakkan?

Sehun pun menolehkan kepalanya, dan ternyata Kai sedang memeluknya dari belakang. Tiba - tiba ia teringat kejadian semalam, pipinya memerah memikirkan itu,"Astaga..Apa yang telah ku lakukan?", Sehun menutup wajahnya dengan bantal. Ini pasti mimpi kan? Sehun mencubit pipinya,"Aw..", Ternyata kejadian semalam nyata!

Badannya terasa lengket semua, ia harus pergi mandi. Sehun mencoba melepas pelukan Kai perlahan. Ketika Sehun menyibak selimut yang menutupi tubuhnya, betapa terkejutnya ia ternyata tidak memakai apapun terutama celana dalamnya,'Ah..itu pasti karena semalam aku terlalu lelah..', Sehun menarik selimut untuk menutupi bagian bawahnya. Ia pun mencoba berdiri, namun--kakinya tidak bisa dibuat jalan!

Bruk!

Suara tersebut membangun Kai dan langsung berdiri tegap. Ia melihat Sehun terjatuh dalam posisi duduk diatas lantai,"Apa yang terjadi?!"

"Ka-kakiku terlalu lemas untuk berjalan.", Sehun menundukkan kepalanya malu. Ia tidak punya nyali untuk menjelaskan bagaimana gairahnya Kai semalam meng-gerakkan pinggulnya dengan kuat dan sekarang bagian bawahnya terasa nyeri.

"......", Kai menyibakkan rambutnya pada bagian kiri. Lalu ia berjalan mendekati Sehun dan Hup! Diangkatnya Sehun ala bridal style menuju kamar mandi. Kai membilas tubuh Sehun dibawah air shower.

"Nhh..", Sehun melihat kebawah, cairan putih keluar dari kewanitaannya. Ia yakin itu pasti milik Kai semalam.

"Aku mengeluarkan sangat banyak, huh?", Ucap Kai seperti bangga pada dirinya sendiri. Bangga karena memenuhi rahim Sehun dengan jutaan benihnya, begitu? Walaupun mereka hanya melakukan 1 kali permainan yang untuk ukuran Kai sebenarnya kurang, tapi Kai berhasil membuat Sehun sampai terkulai tak berdaya. Mungkin lain kali ia akan menambah satu ronde setiap kali bercinta,"Mungkin kita bisa melakukannya ditempat lain suatu saat.", Goda Kai dengan berbisik ditelinga Sehun.

"Dasar pria tua mesum..!"

.
.
.
.
.

Selama hampir 5 hari disana, Kai mengajak Sehun berkeliling Hawaii, tiba waktunya mereka untuk kembali ke Korea. Kai tiba - tiba mendapat telpon dari anak buahnya bahwa pelaku yang menyabotase mobilnya sudah tertangkap. Tentu ia dengan cepat memesan tiket kembali ke Korea bersama istrinya, Sehun juga ketika mendengar itu hanya memendam rasa sedihnya, tapi daripada ia ditinggal di Hawaii sendiri oleh Kai, jadi seperti anak hilang.

"Kau, istirahatlah dirumah. Jangan kemana - mana sampai aku kembali.", Kai mengangkat dagu Sehun, mengecupnya sekilas lalu pergi dengan setelan jas warna hitam andalannya. Kai masuk kedalam mobil dimana Soobin sudah menunggu. Mereka pun bergegas ketempat yang sudah dituju.

Tidak sampai 10 menit, mobil yang ditumpangi oleh Kai sampai disebuah gudng besar. Salah satu anak buahnya membukakan pintu untuk Kai.

"Dimana dia?"

"Kami sudah mengikatnya didalam, Tuan Kim. Mari saya tunjukkan jalannya.", Salah satu anak buah itu menuntun Kai kedalam sebuah gudang kosong. Diujung sana, terdapat pelaku yang sudah terikat.

Kai berjalan mendekat, ia menyeret tongkat besi panjang yang ia temukan didepan gudang. Perpaduan suara antara lantai semen dan besi itu menambah suasana semakin mencekam.

"To-tolong maafkan saya! Lepaskan saya!", Suara ketakutan membuat Kai semakin bersemangat untuk membunuh lelaki itu.

"Katakan, siapa yang menyuruhmu.", Kai berdiri beberapa meter didepan lelaki itu. Cahaya penerangan yang redup membuat pengelihatan lelaki itu susah untuk melihat wajah Kai.

"Lepaskan saya!!! Lepas!!!", Bukannya menjawab, lelaki yang tidak diketahui namanya itu semakin berteriak untuk meminta dilepaskan.

Tidak semudah itu, kau tau.

Kai tidak akan melepas targetnya begitu saja sebelum dia tersiksa atau bahkan mati didepan matanya.

BUGH!!

Kai melayangkan satu pukulan dengan tongkat besi yang ia pegang hingga lelaki itu tersungkur.

"Katakan.", Geram Kai marah.

"T-tuan Ahn yang menyuruh saya u-untuk membunuh anda..", Ujar lelaki itu terbata - bata. Tongkat besi itu menghantam perutnya sangat kuat hingga ia kesulitas berbicara.

"Hm..Aku sudah menduganya.", Kai mengeluarkan pistol dari dalam sakunya. Memutar - mutar pistol itu didepan mata korban.

Tuan Ahn adalah pesaing bisnis gelap terbesar gelap terbesar Kai. Reputasi Kai yang sudah merambah kemana - mana membuat posisi bisnis Tuan Ahn menjadi nomor dua. Ia tidak akan bisa mengalahkan Kai selama bisnis Kai masih terus berjalan. Tuan Ahn bahkan sudah melakukan berbagai cara untuk menjatuhkan kuasa Kai, dan berakhir gagal. Kai mempunyai sejumlah relasi yang kuat, anak buahnya juga tersebar diseluruh penjuru Korea. Maka dari itu, Kai dapat dengan mudah menemukan pelakunya.

"T-tolong lepaskan saya..", Lelaki itu memohon dengan sangat, telinga Kai sampai gerah mendengarnya.

"Soobin, bereskan dia.", Kai berjalan pergi meninggalkan lelaki itu sementara Soobin sudah menghajar habis lelakinya.

Kata - kata terakhir yang dia keluarkan,"Perempuan! Tuan Ahn tau jika anda sudah menikah!", Pukulan kuat dari Soobin mengakhiri hidup lelaki itu. Untuk memastikannya lagi, Kai menembak pada bagian kepalanya.

"Aku yakin sebentar lagi pria tua itu akan segera bertindak.", Kai menghela nafasnya lelah,"Soobin, siapkan penjagaan ketat dirumah."

"Baik, Tuan Kim!"

Kai kembali kerumahnya, lampu diruang tengah masih menyala. Siapa yang menonton tv malam - malam begini? Pasti istri kecilnya.

Tepat sekali.

Apa yang ditontonnya? Geh. Musisi itu lagi, entah kenapa Kai menjadi kesal dengan musisi itu karena berhasil mencuri perhatian istrinya,"Apa yang hebat dari dia?"

"Dia memiliki banyak talenta dan juga tampan--Oh! Lagu barunya sudah rilis!", Sehun berteriak kegirangan. Lirik lagu ini bertemakan summer, sesuai dengan cuaca saat ini di Korea, didalam lirik tersebut juga disebutkan beberapa kata permainan yang ia sempat mainkan bersama Jungkook.

Sehun merasakan sisi kiri sofa sedikit bergoyang, ketika ia menolehkan kepalanya, Kai sudah tidur dengan menyandarkan kepalanya dipaha Sehun.

Hm? Perasaan apa ini?

Jantung Sehun berdetak kencang, bukan karena menonton idolanya, namun karena sikap Kai yang tiba - tiba tidur dipahanya.

"A-apa yang kau lakukan?", Sehun menundukkan kepalanya menatap wajah Kai. Yang diajak bicara malah memejamkan matanya tidur.

Kalau begini mana bisa ia fokus pada tv yang ia tonton?

"Sehun, lebih menunduk."

"Hm?", Sehun dengan polosnya mengikuti perkataan Kai, ia semakin menundukkan kepalanya.

"Lagi."

"Untuk ap--"

Cup!

Kai mencium bibir Sehun, dengan cepat Sehun mengangkat kepalanya kembali dengan kedua tangan yang menutupi mulutnya. Jantungnya berdetak lebih kencang. Gugup? Sudah pasti. Sampai ia takut jika Kai bisa mendengarnya juga.

"Kau menipuku..!"

"Pftt--Kau saja yang terlalu naif, Sehun.", Kai menahan tawanya. Wajah bodoh Sehun selalu bisa menghiburnya.

Sehun merengut. Tapi ia juga tidak membenci ciuman yang diberikan Kai.

"Wah?! Sudah selesai?", Perhatian Sehun teralihkan ketika idol kesukaan selesai membawakan beberapa musik. Geez, ini semua karena Kai yang pasti sengaja membuat perhatiannya tergoyahkan. Tapi tenang, tidak perlu panik,"Ish! Aku tau kau pasti sengaja, tapi tidak apa. Besok Jungkook akan tampil lagi..", Sehun menjulurkan lidahnya mengejek pada Kai, kemudian ia kabur dan berlari kekamar.

"Apa aku buang saja tv dirumah ini, huh?", Tanda perempat muncul didahi Kai yang menandakan bahwa lelaki itu kesal.

.

"Tuan Kim, CEO BigH Ent telah berkumpul diruang meeting.", Jihyo masuk kedalam ruangan Kai untuk memberitahukan apa yang terjadi.

"Baiklah.", Kai merapikan barangnya kemudian pergi keruang meeting. Saat Kai membuka pintu, seluruh anggota staff BigH Ent membungkuk hormat kepada Kai. Kemudian CEO mereka maju menghampiri Kai, kemudian mereka berdua saling berjabat tangan. Kai bukan tipe orang yang suka berbasa - basi kepada orang baru dikenalnya. Maka dari itu dia langsung duduk dikursi dan mendengarkan presentasi dari perwakilan BigH Ent.

"Siapa artis kalian yang akan turut berpartisipasi dalam kolaborasi ini?", Kai mengangkat dagunya angkuh. Ia menyela ditengah - tengah penjelasan staff tersebut.

"Musisi rookie kami akan turut berpartisipasi.", Anggota staff tersebut menunjuk seorang yang juga duduk disalah satu kursi meeting,"Jeon Jungkook."

Jungkook. Kenapa namanya terasa familiar ditelinganya?

Kai pun melirik kemana arah tunjuk staff tersebut. Dan..Jeng! Dia. Musisi sialan yang disukai oleh Sehun. Karena dia posisinya jadi tersingkirkan.

Sungguh kekanakan sekali kau, Kai. Memusuhi orang yang bahkan tidak mengenalmu.

"Jeon Jungkook, senang bertemu dengan anda.", Mulut Kai mengulas senyuman namun tidak dengan matanya,"Saudara perempuan saya sangat suka kepada anda."

Saudara?

Kali ini Kai menyebutkan Sehun sebagai saudara perempunnya. Tidak habis pikir dengan jalan pikiran Kai.

"Senang bertemu anda juga, Tuan Kim. Itu adalah suatu kebanggaan bagi saya bekolaborasi dengan anda.", Jungkook membungkukkan kepalanya sopan. Kai menyetujui kerjasama antar 2 perusahaan tersebut. Jika ini berujung sukses, Kai akan mengakuisisi Perusahaan BigH.

.
.
.
.
.

TBC.

Continue Reading

You'll Also Like

117K 12K 34
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
234K 19K 93
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
22.9K 1.9K 17
[COMPLETE] Park Chanyeol, CEO Park Interprise, yang harus menjadi duda diusia yang cukup muda yakni 32 tahun dengan anaknya yang baru berumur 13 bula...
26.2K 4.1K 60
Kisah dua orang sahabat yang nekat bikin usaha yaitu toko kue. Dengan modal pas-pasan dan ilmu yang minim mereka membangun usaha tersebut. Disaat yan...