Spoiled // Choi Soobin

El-Esss

4.4K 1.3K 188

(Baca aja dijamin candu) -Soobin he is my boyfriend, my spoiled boyfriend- Bagaimana riwehnya seorang Jung Su... Еще

#01. Awal
#02. Bayi besar
#03. Makan
#04. Hutang?
#05. Kencan
#06. Kenangan Jaehyun
#07. Trending
#08. Selamat datang Naomi
#09. Selamanya
#10. Milik ku
#11. Persik
#13. Pasangan
#14. Khawatir
#15. Pria Jepang
#16. Pria Jepang(2)
#17. Penolong rahasia
#18. Perkara pot
#19. Kebenaran
#20. Mari bersenang-senang
#21. Karena Soju
#22. Aku mencintai merchandise ku
#23 Edisi kesialan
#24 Balikkan?
#25. Ayo manja
#26. Kerjasama
#27. Aksi pertama
#28. Penyelidikkan
#29. Keputusan
#30. Tuan Choi
#31. Berangkat
#32. Mengudara
#33. Bom berjalan
New work
#34. Liburan terakhir
#35. Penyesalan

#12. Chat

76 28 0
El-Esss

Jaehyun
Sama-sama 

Ehm by the way, kau ada waktu tidak besok? Aku ingin berbincang denganmu.

"Besok?" Gumam Sunmi tanpa sadar terucap olehnya, kini pikirannya tengah mengingat-ingat apa dia besok memiliki kegiatan lain atau tidak. Hal itu membuat Soobin disebelahnya ikut penasaran.

Ada apa dengan besok?

"Kenapa Sunmi?" Tanya Soobin menyempatkan dirinya untuk menoleh pandangannya walau ia masih tetap fokus pada jalan.

"Oh ini Jaehyun ingin mengajakku keluar besok." 

"Jaehyun?" Soobin mengeremkan mobilnya mendadak membuat mereka terhuyung kedepan bersamaan. 

"Yak Choi Soobin ada apa?!" 

Ia mengatup kedua tangannya."Komohon jangan pergi." Soobin terdengar sedikit memelas.

"Memangnya ada apa?" 

"Anu aku ingin mengajakmu pergi."

"Apa kamu sendiri gak sibuk?"

Soobin tersenyum cerah, menepuk-nepuk dadanya. "Tentu saja aku---"

Tiba-tiba saja ponsel Sunmi mendapatkan sebuah panggilan, tak berlama-lama ia mengangkatnya.

"Oh halo tuan Choi?" Sapa Sunmi sebagai pembuka pembicaraan, Soobin yang disamping mendengar itu nyaris saja merampas ponsel Sunmi.

'Hah untunglah kau mengangkatnya, aku sudah menghubungi Soobin tetapi tak di angkat olehnya sehingga aku menelponmu.'

"Ouh anak itu memang sedikit keras kepala..." Jawab Sunmi diikuti oleh ketawa kecilnya, sedangkan Soobin hanya dapat menguping pembicaraan Sunmi dengan ayahnya tersebut.

'Bisa aku minta bantuanmu? Tolong bujuk Soobin datang ke kantorku besok. Aku tahu pasti dia menuruti ucapanmu Sunmi.'

Sunmi pun mengangguk setuju, "Akan saya lakukan."

Tuan Choi menerbitkan senyumannya, 'Terimakasih banyak nak.'

"Ah terimakasih kembali." Sunmi mengakhiri panggilannya setelah itu langsung menatap tajam kepada sosok Soobin disebelahnya.

"Bebas apanya! Besok kau ada urusan dan disuruh ayahmu kekantornya!" Sunmi berteriak kesal kepada kekasihnya itu.

"Aku gak mau!" Ketus Soobin mulai menjalani mobilnya kembali pada jalanan.

"Soobin jangan kekanakan!"

"Tetap aku gak mau!" 

Sunmi menghela napasnya kasar, "Soobin." 

Ia tahu kalau ingin membujuk pria itu harus dengan cara yang lembut jangan kekerasan percuma saja hasilnya. 

Sunmi mendekatkan wajahnya pada pria itu, tanpa disadari Soobin ternyata gadis tersebut baru saja mencium pipinya sebentar. Apa-apaan ini rasanya jantungnya Soobin ingin meledak saat itu juga.

"Soobin." 

"apa?" Tiba-tiba saja hatinya serasa meluluh begitu cepat. 

"Pergi besok ya."

"Enggak Sunmi, aku tidak mau."

"Kenapa tidak mau? Apa kamu berantam sama ayahmu?" Tanya Sunmi ditemani senyuman manisnya, pertanyaan gadis itu benar tetapi ada juga hal lain yang sedang ia hindari. Sungguh Soobin tak tega menceritakan pada Sunmi karena ia tak ingin gadisnya tersebut salah paham. 

"Seperti itulah." 

Sunmi memeluk lengan pria itu, lalu bersendaran pada bahunya. "Dia juga tetap ayahmu, kamu harus menurutinya."

Ucapan Sunmi lagi-lagi benar, sebenarnya Soobin tak begitu kesal pada ayahnya tersebut tetapi mengingat keputusan ayahnya yang akan menjodohkan dirinya dengan seorang gadis membuat Soobin kesal. 

"Aku tetap gak mau."

"Kenapaaaa?"

Soobin menghela napas kasar, ia bingung, haruskah dirinya menjelaskan pada Sunmi juga atau tidak.

"Intinya aku tidak ingin kesana."

"Apa ada masalah?"

Soobin mengangguk ringan.

"Karena itulah kamu harus kesana, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut." Jelas Sunmi lembut mengelus lengan pria itu, "Hei dimana lesung Choi Soobin ini?" Sunmi menusuk-nusukkan jarinya pada pipi Soobin menggoda pria itu untuk tersenyum.

"Yah aku ingin melihat lesung imut itu." Sunmi mencemberutkan bibirnya sedih karena tidak menemukan lesung indah milik kekasihnya.

Soobin terkekeh gemas lalu menerbitkan senyumannya sehingga tercetaklah lesung pipi indah milik Soobin, membuat gadis Jung terpukau.

"Ih ini sangat imutt." Ujar Sunmi gemas menusuk-nusuk lesung pipi tersebut.

Soobin melirik gadisnya yang masih intens pada lesung pipi miliknya, ia suka melihat Sunmi tersenyum gemas seperti itu, membuat rasa cintanya semakin banyak pada gadisnya.

Semakin lama Sunmi belum berhenti bermain-main pada permukaan pipinya, Soobin sudah tak tahan. "Sunmi nanti lagi bermain-main dengannya, aku sedang fokus pada jalan. Setelah tiba dirumah lesung pipi ini akan menjadi milikmu." Ujar Soobin lembut, rasanya pipi Sunmi kini memanas mendengar ucapaan Soobin dan jantungnya mau meledak secara bersamaan.

Sunmi memeluk penuh cinta lengan orang yang ia sayangi itu, bersender nyaman berusaha menemukan kenyamanan disitu. "Aku mencintaimu." Gumamnya dan mulai ikut merpehatikan jalanan Seoul.

+×+

Ia menduduki dirinya pada pinggiran kasur, mengelap rambutnya yang basah karena baru siap mandi. Sambil sebelah tangannya menggenggam dan menatap kosong layar ponselnya.

"Hah kenapa dia belum membalas pesanku?" Monolog Jaehyun, ia lagi-lagi menjadi frutasi apakah Sunmi sedang berusaha mengabaikannya atau bagaimana?

Jaehyun membaringkan dirinya, membiarkan rambut basahnya itu mengenai seprai. Menatap langit-langit berpikir untuk merencanakan sesuatu hal agar Sunmi mau ikut dengannya besok.

"Astaga lagi-lagi ia merotasi otak dan hatiku." Gumam Jaehyun gelisah bukan main masih tetap dalam posisi yang sama.

Ia kembali duduk, meraih ponsel dan mengetik beberapa kata disitu. Jaehyun sedang memancing Sunmi supaya mau membalas pesannya.

Ting!

Ting!

Sunmi menyadari notifikasi ponselnya tersebut, segera ia menyudahi acara menusuk-nusuk lesung pipi Soobin dan berahli duduk di pinggiran kasur membaca pesan yang masuk.

Jahyun
Bagaimana? Apakah bisa?

Jaehyun
Kalau tidak bisa tidak apa-apa, maaf aku mengganggumu.

Sunmi menepuk dahinya lupa. "Oh astaga aku lupa Jaehyun!" Serunya mulai mengetik balasan yang akan ia kirim pada Jaehyun.

Soobin menangkap sinyal bahaya, segera ia ikut menyusul duduk di sebelah Sunmi dan melirik pesan Jaehyun, ia ikut penasaran.

"Dia terlihat seperti memaksamu." Sinis Soobin sekilas membaca percakapan Sunmi dengan pria bernama Jaehyun tersebut. 

Tiba-tiba Soobin membelakan matanya disaat membaca pesan balasan dari Sunmi.

Tentu saja bisa, kebetulan akutidak sibuk.

"Yak yak yakkk!!! Sunmi apa yang kau balas ini!" Soobin merampas ponsel Sunmi dari genggamannya, membaca ulang pesan yang di balas oleh kekasihnya tersebut. Sunmi seperti sedang memberi lampu hijau pada Jaehyun.

"Kenapa?"

"Kau kan ada janji dengan kuu!" 

Sunmi merotasi matanya malas, ia berpikir Soobin ini lupa benaran atau dilupa-lupain.

"Bukannya kau ke kantor ayahmu?"

"Aku belum meng iya kan."

"Yaudah iya kan saja." Ucap Sunmi malas merampas balik ponselnya, meletakkan pada nakas dan mulai berbaring dikasur menenggelamkan dirinya pada selimut tebal.

Pria itu mengusap wajahnya kesal, apakah Sunmi tidak tahu bahwa kini ia sedang cemburu. Soobin melirik Sunmi yang mulai tertidur, ia tersenyum senang disaat melihat Sunmi yang mulai tertidur. Soobin pun ikut dalam acara tidurnya, ia mulai mengambil posisi berbaring di sebelah Sunmi, menarik Sunmi kedalam pelukannya dan memperbaiki selimut mereka. 

Tangannya bergerak untuk mengelus rambut Sunmi dengan lembut dan mengecup ujung kepalanya.

Ting!

Soobin mendengar suara notifikasi ponsel Sunmi berbunyi lagi yang menandakan adanya sebuah pesan baru, dengan perlahan ia meraih ponsel Sunmi tanpa mengusik ketenangan gadisnya. Memasukkan kode yang tentunya ia ketahui, membuka ruang percakapan dengan Jaehyun.

Jaehyun
Wah begitu! Baiklah aku akan menunggu mu besok di sungai Han pukul 8 pagi.

Ting!
Ting!

Jaehyun
Selamat malam dan jangan lupa memimpikan aku.

Jaehyun
Hehehe

Soobin menegakkan badannya terkejut, ia menggeram kesal. Bukannya jaehyun tahu bahwa Sunmi sudah memiliki kekasih seharusnya ia menjaga jarak, dikarenakan hal tersebut Soobin sudah pada puncak emosinya.

"Ini gak bisa dibiarin." Gumam Soobin pelan berusaha tidak mengusik tidur Sunmi, menyendarkan badan pada senderan kasur mengetik beberapa balasan pesan.

Ting! 

Mine
Maaf mimpiku sudah dipenuhi oleh wajah, senyum, tawa, dan lesung pipinya Soobin KEKASIHKU.

Jaehyun menjatuhkan rahangnya terkejut, apa yang terjadi pada Sunmi? Tak biasanya ketikannya seperti itu, seperti agak errr... ya seperti itulah. Dirinya dibuat menjadi bingung ingin membalas apa.

Jaehyun
Oh begitu maafkan aku ya

Pria Choi itu mengulum mulutnya berusaha menahan ketawanya, ia tak ingin kelepasan dan membuat Sunmi terbangun. "Bhaks aku ingin ngakak tapi tak bisaa." Eluh Soobin masih menahan penderitaannya. 

Mine
Baguslah dan jangan ganggu diriku bersama CHOI SOOBIN KEKASIHKU kami ingin tidur bersama.

Apa ada hal lain yang ingin kau katakan?

Jaehyun
Tidak ada hanya itu saja, selamat malam maaf aku menggangumu.

"Akhirnya berhenti juga kan." Segera Soobin menghapus pesan tersebut, jangan sampai meninggalkan bukti yang akan membuat Sunmi menjambaki rambutnya hingga botak. Terkejut saat melihat Sunmi bergerak kekanan-kekiri berusaha setenang mungkin meletakkan ponsel itu pada tempatnya semula.

"Wah aku sangat bahagiaaa." 

Soobin lagi-lagi menatap Sunmi dengan lekat, mendekatkan dirinya dan memeluk erat Sunmi. Perlahan mulai masuk ke alam mimpi bersama Sunmi.

Sedangkan dilain tempat...

"Astagaaa aku gak bisa tidurr!" Racau Jaehyun berguling-guling dikasurnya melempari bantal-bantal yang membuatnya sesak.

"Argh! Ada apa dengan AC ini! Mengapa panas sekalii!?" Jaehyun menyibak-nyibak bajunya karena ia merasakan gerah yang luar biasa pada dirinya, padahal AC nya sudah menyala pada suhu yang lumayan dingin.

"KEKASIH KU KEKASIHKUUU ada apa dengannya mengapa ia terdengar menjengkel kan?! Arghh." Ia meninju bantal gulingnya yang tak berdosa bertubi-tubi, melampiaskan rasa kesal dan geram.

"SIALANN KAAU!" Umpat Jaehyun tak tahan ingin mengeluarkan kata-kata umpatan dari mulutnya. Kini ia yakin bahwa itu bukan Sunmi, pasti itu adalah Soobin ya Soobin pria bermarga Choi itu yang membalas semua pesannya.

+×+

©El-Esss









Soobin typing capslocknya jebol ya wakakakakaka

Продолжить чтение

Вам также понравится

AMETHYST BOY AANS

Фанфик

317K 34.3K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
86.6K 7.5K 80
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
656K 31.6K 38
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
78.1K 9.3K 30
'benci bisa jadi cinta loh, cantik' 'apaan, diem lu' 'aduh, malu malu ih si geulis' 'gue laki ya, jangan main cantik-cantik lu' 'tapi lu emang cantik...