Juliet's House

De Andelweis__

118K 19.6K 2.7K

Cita-cita seorang Roseanne Belle dari kecil hanyalah tinggal di kota cantik dan romantis dengan kisah cinta k... Mai multe

Prologue
01. It All Started
02. Man with Pink Gelato
03. Ravioli Of Happiness
04. An Agreement
05. Roseanne Belle
06. Learn Italian with Jeffrey
07. Lei è La Mia Vidanzata
08. An Advice From Lisa
09. Rose At The Party
10. Food Street and Music
11. From Sunset with Love
12. Letter to Juliet
13. Roseanne Still Baby
14. A Comforting Hug
15. Mr. Soft drink & Bayi Marshmallow
16. Tequila or Whisky
17. Jealous? Again
18. Today with Maxi
19. Laser Gaze
20. Confession
21. Broke My Heart
22. In My Dream
23. The Game Begins
24. Symphony of Love
25. Gege Lost in Love
26. Trattenevi Di Nuovo
27. More Than Broken Heart
28. Cherish, Cherry, Cheap, and Chilly
30. Little First Love Story
31. Last Christmas
32. Meet Him
33. This Night
34. Baby, I Want You
35. Ti Amo
36. New Life
37. About You and Me
38. The End
Epilogue

29. Coming Home

2K 388 28
De Andelweis__

VENTINOVE

Rasa lelah Jeffrey setelah sampai di Bandar Udara Juanda, Surabaya. Terbayar sudah saat melihat kedua orang tuanya dan Jerry menyambut kedatangannya dengan banner bertuliskan 'Welcome to Surabaya Jeffrey' yang sangat mencolok.

Ia merentangkan tangannya, memeluk kedua orang tuanya erat. "Gege, kok masih solo aja pulangnya?" tanya Jerry.

"Hush, Jer... Jangan banyak tanya ah, kasian Gege kamu baru pulang dari Verona." kaka Mama.

"Transit berapa kali kamu, Jeff?" tanya Papa, sambil merangkul bahu anaknya dan mulai berjalan ke parkiran.

"Tiga kali Pa, pertama di Dubai ambil penerbangan Dubai Airlines, abis itu transit lagi di Changi buat ke Soekarno Hatta. Terus baru deh terbang ke Juanda."

"Capek gak, Ge?" tanya Jerry.

Begitu sampai mobil, Jeffrey memasukan kopernya ke bagasi. Jeffrey duduk di kursi penumpang bersama Jerry, sedangkan Papa menyetir dan Mama di samping Papa.

"Jerry nanya malah di acuhin!"

"Capek Jer, ya kali gak capek 30 jam coba. Satu setengah hari."

"Kan di pesawat juga tidur."

"Transitnya bikin capek juga," jawab Jeffrey lalu menutup matanya. Mau tidur lagi saja, walaupun hampir 70% perjalanan ia habiskan dengan bermimpi seputar--Roseanne si bayi marshmallow dengan kisah cinta tak sampainya--padahal tak tahu juga, siapa tahu nanti jadi kesampaian.

Oh ya, Jeffrey jadi kembali ingat dengan si bayi yang baru patah hati. Bagaimana keadaannya sekarang?apakah suasana hatinya sudah lebih baik?

Jeffrey kemarinn sudah bilang bahwa ia akan pulang ke Indonesia. Dia juga sudah bertanya apakah Rose akan pulang ke Jakarta? Dan Rose hanya menjawab. "Kalau aku mau, aku bakalan pulang, Jeff."

"Kangen--" guman Jeffrey.

"Kangen sama siapa?" tanya Jerry dengan hebohnya. "Hayo Gege kangen sama siapa? Cewek di Verona ya? Yah dibilang juga apa! Makanya kalau pulang bawa pacar, terus kenalin ke keluarga besar."

Mama menoleh ke belakang. "Jer, berisik banget ih. Biarin Gege kamu istirahat, jangan diganggu."

"Ya elah Mah, alay bener. Ini Gege solo terus sejak lahir, emangnya gak khawatir apa? Takutnya malah belok Mah, harus banget kayaknya Jerry kenalin ke Meiling ya?"

Mama hanya geleng-geleng kepala.

"Meiling siapa?"

"Ciee kepo sama Meiling!"

"Tau ah!"

"Ya elah Ge, udah tua masih aja pundungan. Meiling itu pegawai baru di ruko. Cantik bahenol, matanya agak sipit, kulitnya putih bersih, beuh definisi malaikat tak bersayap. Mau Jerry kenalin ke Meiling, sekalian buat test drive, siapa tau Gege belok." jelas Jerry berapi-rapi. Jeffrey sih bodo amat, mau secantik apapun dia tak perduli.

Sedangkan Mama dan Papa hanya dapat tertawa kecil. Apa yang disampaikan oleh Jerry adalah 100% kebohongan. Meiling yang dimaksud itu adalah pria setengah jadi yang centil dan suka tidak sadar diri akan jenis kelamin aslinya.

"Gege, lain kali kenalin Jerry sama bule Italia dong."

"Pacar kamu kan banyak, Jer."

"Mana? Udah gak ada Ge, udah putus semua."

"Di kampus kamu banyak cewek cantik pasti."

"Yah udah bosen liatnya, pengen liat cewek tinggi rambut pirang plus mata biru, terus kalau senyum aduhai... aduh manisnya~" jelas Jerry sambil bersenandung di akhir kalimat.

"Gak ada," jawab Jeffrey, matanya masih terpejam.

"Gak mungkin." Jerry tentu tak percaya dan masih menuntut jawaban dari Jeffrey.

"Cewek bule gak ada yang menarik perhatian." jawab Jeffrey, tentu... soalnya bagi Jeffrey yang paling menarik itu kan cuma bayi marshmallownya.

"Ah Gege gak asik, pantesan aja solo terus. Bichi naneun solo, i'm going solo lo lo lo lo lo~" Jerry bernyanyi sambil menggerakan jarinya mengikuti koreografi asli lagu tersebut.

"Ssttt! berisik!"

"Gege Jeffrey, you going solo lo lo lo lo lo~"

"JERRY!"

"Oke, viss!"

♥♥♥

Jeffrey mungkin tidak tahu, bahwa hari dimana dirinya pulang ke Surabaya. Malamnya Rose juga pulang ke Jakarta. Hingga keesokan siangnya ia sudah sampai di Soekarno Hatta.

Semua keluarga menyambut baik kedatangannya. Rose merebahkan dirinya di ranjang empuknya begitu sampai di rumah. Ah sudah lama Rose tak meniduri ranjang ini.

Tok tok!

"Masuk," kata Rose.

Seseorang di luar kamar Rose membuka pintu. Dan senyum Rose langsung melebar saat tahu bahwa orang itu adalah Lisa.

"ROSEEE!!!!" teriak Lisa dengan hebohnya, lalu memeluk Rose erat.

"Kangen kamu, huhu!"

"Bayi polos gue akhirnya pulang juga. Gila sebelas bulan gak sih lo di Verona?" tanya Lisa.

Rose mengangguk. "Jangan panggil aku bayi terus deh, lama-lama kamu kayak Jeffrey. Dia bahkan panggil aku bayi marshmallow." jelas Rose.

Lisa tertawa, kemudian memberikan tatapan menyelidik. "Sip, Mr. Soft drink istimewa ya. Sampe punya panggilan sayang satu sama lain."

"Apa sih, itu sama sekali gak istimewa."

"Okay okay! Betewey, gimana hubungan lo sama si cowok Italia itu?"

"Maxi Gerardo?"

Lisa mengangguk. "Lo bener-bener udah putus?" tanya Lisa kepo. Lisa memang tahu segala sesuatu tentang hubungan Rose dan Maxi. Rose selalu bercerita pada Lisa tentang segala hal, tanpa terkecuali. Termasuk tentang Jeffrey sekalipun, Lisa tahu semua itu.

"Menurut kamu, apa aku egois karena menjauh dari dia begitu aja? Bahkan tanpa ngedengerin penjelasannya."

Lisa menggeleng, tapi setelah itu mengangguk juga. Hingga membuat Rose kebingungan.

"Gini loh Rose... tindakan lo itu ada benarnya tapi ada salahnya juga--"

"Maksudnya?"

"Jangan motong omongan gue! gu--"

"Okay, maaf."

"Itu lo masih motong jad--"

"Oke lanjutkan."

Lisa memutar bola matanya malas, lalu menghembuskan nafasnya. "Lo gak salah untuk ambil keputusan ninggalin dia di hari itu. Gila aja, cewek cowok kepergok di dalam flat berdua, setengah telanjang pula. Abis ngapain coba kalau gak abis main kuda-kudaan. Apalagi lo bilang lagi musim dingin, pasti keduanya abis mentransfer kehangatan." Rose mengangguk. "Cuma di satu sisi, lo juga salah. Setelah kejadian lo mungkin butuh waktu menyendiri. Tapi setelah itu, harusnya lo jangan langsung kabur ke Indonesia tanpa tanya ke dia tentang kejadian yang sebenarnya. Siapa tahu itu cuma salah paham, walaupun gue gak yakin dengan opsi 'salah paham' itu sendiri. Which is cowok Eropa kayak dia mungkin yaaaa... you know what i mean?" Lisa membuat tanda kutip dengan jarinya. "Butuh yang namanya pelampiasan nafsu, sedangkan lo sendiri kan gak pernah mau skidipapap karena takut bunting duluan dan dilaknat Tuhan. Even dia keliatan begitu perhatian dan kata lo--dia beda dari cowok bule lainnya. Tapi kan yaaaa... do you know what?" tanya Lisa, Rose menggeleng.

"Pokoknya cowok gak akan pernah bisa tahan kalau udah di sodoran hal-hal yang memancing hasrat. Anyway, cewek yang lo temuin di flat Maxi semok gak?" tanya Lisa dengan randomnya.

Rose nampak berpikir, mengingat-ingat menampakan Alesia yang lumayan hot. "kayaknya iya," jawab Rose.

"Melonnya gede gak?"

"Melon?"

"Itu loh," Lisa menggerakan tangannya di depan dada, membentuk sebuah bundaran seperti puncak gunung.

Rose mengerti, sebenarnya kalau dilihat-lihat tidak besar dan terkesan agak tepos. Tapi Rose kan tidak boleh menjelekan fisik orang lain. Jadi ia jawab saja, "Iya."

"Pantatnya gede juga gak, sexy gitu?"

Ini Lisa kenapa sih? Makin lama pertanyaannya makin aneh.

"Maybe."

Lisa bertepuk tangan. "Itu dia, semua cowok pasti suka cewek bermelon atas bawah. Makanya lo makan yang banyak, biar gak tepos. Biar cowok lo gak tergoda sama cewek-cewek berdada melon. Lo kayaknya harus makan dada ayam yang banyak, biar melon lo agak berkembang." jelas Lisa.

Rose jadi risih sendiri mendengar jawaban Lisa. "Mungkin alasannya bukan cuma karena itu, Lisa."

"Terus apa?"

"Mungkin dia lagi bosen sama aku."

"Halah, alasan klise! Terus sekarang lo masih gak angkat telepon dia?" tanya Lisa, matanya tak sengaja menangkap panggilan telepon via WhatsApp dengan id caller Maxi plus tanda love berwarna merah di sampingnya.

Rose menghela nafas, lalu menggeser tombol merah. Mungkin selama di Jakarta, ia akan mengganti nomornya dengan yang baru.

♥♥♥

Guys, aku udah pernah bilang kan kalau buku ini sebenarnya udah very old (cuma aku lupa bilangnya kapan). Karena ditulis tahun 2017, Waktu itu aku masih post di akun lama, dimana awal mulanya buku ini bukanlah fanfiction (entah akun itu sudah hilang kemana, dan bukunya sudah ku unpub semua). Berhubung filenya masih ada, and now aku sudah beralih menjadi author ff. Jadilah aku mengubah nama tokoh utama dan teman-temannya menjadi visualisasi idol.

Dan satu lagi, sebenarnya buku ini merupakan sequel dari salah satu buku lamaku juga. Yang belum pernah ku posting di wp. Anyway, mungkin abis ini bakalan ada little bit spoiler tentang buku lamaku.

Continuă lectura

O să-ți placă și

513 136 26
"Love is a drug, and you ... are the dealer." -Rai Misaki- --- Setelah di-drop out dari kampusnya akibat aktivisme feminis yang ia lakukan, Rai Misak...
247K 36.8K 68
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
379K 55.7K 36
Ini kisahku dan Johnny, yang dicap sebagai pacar terbaik. Ini kisahku, dengan tingkah Johnny dan segala hal yang membuatnya menjadi orang terbaik. T...
307K 41.6K 61
Hanya kisah sederhana tentang Yuta dan Marsha (Matcha). Dengan keluarga kecilnya yang...... Aneh! Start: 29 Agustus 2019 End: 24 Mei 2020 Repost: Sta...