Juliet's House

By Andelweis__

125K 20.4K 2.7K

Cita-cita seorang Roseanne Belle dari kecil hanyalah tinggal di kota cantik dan romantis dengan kisah cinta k... More

Prologue
01. It All Started
02. Man with Pink Gelato
03. Ravioli Of Happiness
04. An Agreement
05. Roseanne Belle
06. Learn Italian with Jeffrey
07. Lei è La Mia Vidanzata
08. An Advice From Lisa
09. Rose At The Party
10. Food Street and Music
11. From Sunset with Love
12. Letter to Juliet
13. Roseanne Still Baby
14. A Comforting Hug
15. Mr. Soft drink & Bayi Marshmallow
16. Tequila or Whisky
17. Jealous? Again
18. Today with Maxi
19. Laser Gaze
20. Confession
21. Broke My Heart
23. The Game Begins
24. Symphony of Love
25. Gege Lost in Love
26. Trattenevi Di Nuovo
27. More Than Broken Heart
28. Cherish, Cherry, Cheap, and Chilly
29. Coming Home
30. Little First Love Story
31. Last Christmas
32. Meet Him
33. This Night
34. Baby, I Want You
35. Ti Amo
36. New Life
37. About You and Me
38. The End
Epilogue

22. In My Dream

2.1K 410 95
By Andelweis__

VENTIDUE

Jeffrey masih cukup terkejut akan apa yang dilihat mata kepalanya sendiri. Bagaimana mungkin tiba-tiba Rose datang ke flatnya tengah malam begini? Apalagi penampilannya--Jeffrey mengamati penampilan Rose dari bawah ke atas, lalu sampai pada wajah Rose yang sembab. Hidung gadis itu merah, pipinya basah, matanya agak sembab, belum lagi air mata yang terus mengalir dari kedua matanya. Ada apa dengan bayi marshmallownya?

Jeffrey masih berdiri terpaku di depan pintu, tak tahu harus melakukan apa. Sampai akhirnya Rose menerjang tubuhnya dan memeluknya erat, Jeffrey dibuat makin terkejut dan bingung. Gadis itu menangis, suara isakan kecil itu terdengar jelas di telinga Jeffrey.

"Rose, kenapa?"

Rose tidak menjawab, ia malah makin mengencangkan pelukannya pada Jeffrey. Dan ketika itu pula Jeffrey membalas pelukan Rose tak kalah erat, lalu menuntun Rose yang masih terisak dalam pelukannya untuk masuk ke dalam flat. Sampai pada sofa panjang di ruang tengah, Rose melepas pelukan tersebut pada tubuhnya dan menatap dirinya dengan pandangan lirih.

Jeffrey makin dibuat bingung, ada apa dengan Rose?

"Rose, bilang ke gue... lo kenapa? Ada yang jahatin elo?" tanya Jeffrey lembut.

"A--aku..." Rose menghentikan ucapannya, ia terdiam sesaat.

"Jeff, aku putus sama Maxi."

Jeffrey membulatkan matanya tak percaya, baru kemarin Rose bilang bahwa ia resmi berpacaran dengan Maxi. Lalu sekarang malah sudah putus? Secepat itu kah? Namun ada sedikit rasa lega dalam dirinya, dan... rasa senang tentunya.

Jeffrey menatap Rose lembut, kembali membawa gadis itu ke dalam pelukan hangatnya seraya mengelus puncak kepala Rose.

"It's oke, mungkin dia bukan yang terbaik buat lo."

Rose mengangguk. Jeffrey menundukan kepalanya guna melihat wajah Rose lebih jelas. Namun saat itu ia dibuat menelan air liur kasar, karena tahu bahwa Rose tengah menatapnya juga.

Si bayi tersenyum memandangi wajah Jeffrey--tatapan mata tajam namun polos dan senyum itu--yang mampu membuat Jeffrey dilanda rasa gundah. Mata Jeffrey meneliti wajah tersebut dengan seksama. Wajah putih, pipi kemerahan, mata hazel nan indah, hidung yang mancung, dan bibir pink merona agak tebal dan sexy. Ada sesuatu yang mendorong dirinya untuk melakukan sesuatu yang ahhh... entah dilarang atau tidak.

Lagi, mata Jeffrey meneliti agak ke bawah. Pada baju yang dipakai bayi marshmallownya: kemeja putih polos tembus pandang hingga memperlihatkan bra hitamnya dengan jelas, lalu dua kancing paling atas yang tak dikancingkan--hingga Jeffrey bisa melihat belahan dada itu dari atas--, turun lagi ke bawah pada rok span hitam polos sebatas paha yang super ketat. Penampilan Rose sekarang benar-benar mmm... sexy.

Disaat Jeffrey sedang berperang dengan pikirannya, Rose mulai mendekatkan wajahnya pada wajah Jeffrey dengan sedikit gerakan sensual. Jeffrey dibuat makin bingung.

Cup~

Satu kecupan yang diberikan Rose membuat Jeffrey jadi makin buyar.

"Ros--"

Rose kembali mencium Jeffrey, kali ini bukan hanya sekedar ciuman. Tapi disertai dengan lumatan lembut. Shit! Ciuman Rose benar-benar sangat lembut, tak menuntut juga tak kasar. Namun Jeffrey tak tahan, ia tak bisa seperti ini terus. Dengan insting seorang prianya, ia akhirnya mengambil alih atas ciuman tersebut. Jeffrey mendekap tubuh Rose dengan tangan kananya, sedangkan tangan kirinya mendorong tengkuk Rose agar ciuman mereka semakin dalam.

Ciuman Jeffrey penuh gairah yang membara, libidonya tiba-tiba naik. Ia masih memimpin ciuman itu, dengan Rose yang mengikuti dengan baik permainan yang ia berikan. Ia tak pernah menyangka bahwa gadis seperti Rose adalah seorang good kisser, bagaimana cara gadis itu menyeimbangi ciuman Jeffrey benar-benar membuat Jeffrey takjub sekaligus ketagihan.

Jeffrey memiringkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, guna mencari posisi yang nyaman untuk mereka berdua. Ciuman masih saling tertaut selama beberapa menit, mereka bertukar saliva disertai dengan suara-suara vulgar yang keluar dari bibir Rose. Jeffrey dibuat makin sengsara saat Rose tak henti melenguh. Dengan perlahan ia menidurkan tubuh Rose ke sofa, hingga posisinya kini berada di atas Rose dengan tubuh yang bertumpu pada satu tangan.

"Eugh!"

Arghh! Pikiran Jeffrey makin kacau, kini ciumannya berpindah pada leher jenjang Rose. Ia menjelajahi leher putih bersih itu dengan lidahnya, menciumnya, menghisapnya, lalu memberikan sedikit gigitan kecil hingga membuat leher Rose kemerahan. Sedangkan Rose tak henti mengacak rambutnya sambil melenguh menggumankan namanya.

"Arghh Jeffrehh," lenguh Rose lagi.

Jeffrey menjauhkan wajahnya, meneliti wajah berkabut Rose yang sangat menggoda. Matanya pun tak kalah berkabut, kini Jeffrey telah sepenuhnya dikuasai oleh nafsu.

"Rose"

"Ya?"

Sungguh, Jeffrey sangat menginginkan gadis yang ada di bawahnya ini. "Wanna play with me?" tanya Jeffrey lembut.

Pipi gadis itu memerah, namun dengan malu-malu ia mengangguk.

Jeffrey tersenyum kesenangan, sebelum akhirnya kembali menyambar bibir Rose, kali ini ciumannya sangat menuntut hingga Rose dibuat kewalahan. Tangannya tak tinggal diam, perlahan tapi pasti jari-jemari Jeffrey melepaskan satu persatu kancing kemeja Rose hingga akhirnya tubuh itu kini hanya terbalut bra hitamnya. Tangan Jeffrey menyentuh payudara Rose, meremasnya dengan lembut. Tidak lupa bibirnya kini turun, perlahan menciumi dan menggigit belahan dada Rose hingga Rose menggigit bibir bawahnya menahan nikmat. Kedua tangan Jeffrey menelusup ke belakang punggung Rose. Nah! Pengait bra berhasil ia temukan. Cetak! berhasil terlepas.

Tring~ tring~

Jeffrey meraba-raba nakas, jam weker sialan! Bagaimana bisa jam kurang ajar ini membangunkan Jeffrey di saat ia sedang bermimpi indah dan hampir terbang ke angan-angan?!

Jeffrey terduduk di tepi ranjang, mengacak rambutnya kasar sambil mengumpat bahasa hewan.

"Bisa-bisanya gue mimpi kayak gitu?"

Tatapan Jeffrey turun ke bawah, pada celana boxer bergambar kartun Sailor Moon kesukaannya. Haduh Jeffrey ini, body L-Men tapi sukanya yang berbau manga dan anime semacam Sailor Moon.

"Eh celana gue basah, shit!" gerutu Jeffrey.

Luar biasa, ternyata tanpa disadari ia telah mengeluarkan spermanya saat bermimpi tadi.

Pipi dan telinga Jeffrey memanas, mimpi indahnya tadi masih jelas terlintas dipikiran Jeffrey. Bagaimana Rose si bayi polosnya begitu agresif karena tiba-tiba menciumnya, manisnya bibir pink merona itu saat ia melumatnya, indahnya tubuh si bayi begitu ia berhasil meloloskan kemeja putih transparan itu, lalu yang terakhir--hampir saja Jeffrey berhasil melihat salah satu aset si bayi. Tapi jam weker tak beradab itu dengan tidak tahu dirinya membangunkan Jeffrey, hingga dengan terpaksa ia harus kembali pada kenyataan bahwa: 'Roseanne Belle adalah Kekasih Saudara Maxi Gerardo yang Terhormat' itu.

Jeffrey menggelengkan kepalanya, berusaha untuk menghilanglan eksistensi Rose di dalam pikirannya. Namun tak bisa, gadis itu masih bertengger di pikiran Jeffrey. Hingga membuat Jeffrey yang sedang mandi di bath up masih dengan bayang-bayang vulgar dan erotisnya mimpi tadi malam.

Ia menggosok tubuhnya dengan sabun, di otaknya sekarang. Ia merasakan ada Rose di hadapannya, ikut berendam bersama sambil memainkan busa. Kemudian akan berakhir dengan bercinta bersamanya di bath up sampai berjam-jam hingga kulit mereka mengeriput karena kedinginan.

"JEFFREY MANGGALA! ASTAGA PIKIRAN LO! PERGILAH PIKIRAN KOTOR!"

Jeffrey lagi-lagi menggelengkan kepalanya keras, kali ini ia sampai melempar sabun ke bayangan Rose yang tiba-tiba muncul di depannya.

"ROSEANNE BELLE! PERGI LO!"

"Astaga Jeff, macem orang gila aja lo gara-gara tuh cewek satu. Emang mimpi sialan!" monolog Jeffrey yang merasa frustasi.

♥♥♥

Jeffrey mimpi basah geng, tapi belum sampe klimaks. Etapi mimpi basah emang kayak gitu?


See yaa in next chapter :)

Continue Reading

You'll Also Like

I DESERVE U By L

Fanfiction

7.9K 1K 57
Apakah sejatinya, cinta adalah tentang kepantasan? Berawal dari secarik kertas hukuman sialan dari sahabatnya gara-gara kalah tanding basket satu-law...
659K 84.7K 65
China - Indonesia Oleh Gamelli13 Title : Qiáng chǒng nán qī, Strongly Favoured Wife, 强宠男妻 Genre : Yaoi, Romance, Shounen Ai Author : Chìjiǎoxiàdelù...
11.8K 1.8K 46
"Heartbreak is a loss. Divorce is a piece of paper." Faith Nefertari and Hope Tirtasana, eight-year-old identical twins, were separated shortly after...
7.2K 1.2K 26
"Tuhkan, putus lagi. Karma sih lo, makanya jadi cowo jangan kebanyakan gaya." "Apaan sih, lo juga jomblo mulu." "Masih mending gue lah, ngga pernah...