US - Untold Story (Spin Off "...

נכתב על ידי itsputia

1.2M 187K 21.6K

Putri Zhalia dihadapkan dengan seseorang yang menurutnya bukan 'kelasnya'. Sementara Jaerend yang terbiasa de... עוד

01
02
3
4
5
6
07
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
27
28 [LAST]
Jano's Wedding (Bonus)
Jano's Wedding (2)

26

28.6K 4.9K 246
נכתב על ידי itsputia

Putri

Minggu ini Jaerend jadwal shift pagi. Dia bilang balik jam dua dari digital printing, tempat dia kerja. Kebetulan hari ini gue habis ke kampus buat ngumpulin copy-an skripsi gue. Sengaja gue ke kampus siang, karena setelah ngumpulin gue mau nungguin Jaerend sekalian.

Jam hampir menunjukkan pukul 2 siang, gue langsung order ojek online untuk ke tempat Jaerend. Ya meskipun deket kampus, tapi kalau jalan kaki memakan waktu banget.

Waktu gue sampai, ternyata lagi ramai banget antriannya. Mata gue langsung menangkap seorang laki-laki dengan kacamata yang betanggar di hidungnya itu, tengah melayani salah satu customer.

Samar-sama terdengar Jaerend bertanya, "Designya ada Kak?"

"Enggak ada Mas."

"Mau custom ya berarti?"

"Iya."

"Ada gambaran kasar mau design yang gimana Kak?"

"Enggak ada Mas." Yang bikin gue ketawa kemudian adalah ketika ngeliat wajah perempuan yang duduk di depanya itu. Perempuan yang sepertinya mahasiswa kampus gue itu, menjawab sambil senyum-senyum malu ke arah Jaerend.

"Ada mau tema atau gambar apa gitu?"

"Enggak ada Mas."

Jaerend menaikan alis sebelahnya, "Mau gambar atau tulisan?"

"Terserah Mas nya aja."

"Kalau warnanya?"

"Terserah Mas nya juga. Saya apa-apa mau kok."

Jaerend terkekeh pelan, "Nanti saya kasih foto saya loh."

"Gapapa Mas, Masnya ganteng soalnya."

Jaerend kemudian tertawa kecil sambil mengalihkan pandangan.

Disela tawa yang cenderung ditahanya itu, Jaerend kemudian menemukan gue yang sedang duduk di kursi tunggu. Matanya melebar kaget.

"Sayang!"

Gue langsung jadi patung di tempat. Kaget iya, malu iya. Sekarang hampir semua orang yang mendengar panggilan Jaerend, menatap ke arah gue. Gue kemudian mengangkat telapak tangan ke arah Jaerend dengan ragu sambil mengucap, "Hai." tanpa suara. Menyadari kekonyolannya Jaerend langsung tersenyum awkward.

"Oalah, Mas Jae udah di tunggu pacarnya ternyata. " Seorang yang duduk di sampingnya menggoda.

"Iya nih, gue selesai yang ini dulu."

"Jadi mau design bebas buat mug-nya ya Kak? Noted ya Kak, Mug bisa diambil besok sore di kasir," lanjut Jaerend.

Kira-kira 15 menit kemudian Jaerend dateng ke tempat gue duduk. Gue menyambut dia dengan senyum sembari berdiri dan mengikuti langkahnya keluar.

"Kaget banget kamu ada disini." Dia membuka obrolan.

"Kamu lebih bikin kaget. Manggil kayak gitu didepan orang banyak."

"Yah mendung," gumam Jaerend.

"Soalnya aku kaget. Tiba-tiba kamu duduk di dalem tadi," lanjutnya menanggapi kalimat gue tadi.

Gue ketawa pelan, "Yah jadi ketawan deh kalau rata-rata customers yang antri cewek-cewek semua," sindir gue dengan nada bercanda.

"Haha, tadi denger ya?"

"Denger."

"Ya gitu Put. Kadang aku sampai bingung sendiri." Jaerend memasang kan helm yang tadinya ada di jok ke kepala gue.

"Kadang ada yang lebih ajaib. Cuma antri doang, terus waktu udah di depan aku mereka cuma cengar-cengir."

"Tapi kamu tau kan sebenarnya mereka maksud apa?"

"Ya tau. Kamu gak suka liatnya ya?" Jaerend mulai memundurkan motornya dan kemudian membiarkan gue naik.

"Enggak juga."

"Kamu gak cemburu?" tanyanya lagi.

"Kamu mau dijawab gimana?" gue balik bertanya.

"Jawab jujur lah."

"Ya cemburu," jawab gue sambil ngeliat ke arah spion motor. Jaerend yang sedang mengendarai motor itu tersenyum sambil menampilkan giginya.

"Cemburunya biasa aja tapi. Gak kayaknya kamu yang sampai marah-marah," singgung gue.

Jaerend kalau udah cemburu bikin repot. Apalagi kalau udah berhubungan sama Wildan dan Darren, ngomelnya diulang-ulang terus.

"Kalau mau cemburu sampai ngomel-ngomel gakpapa juga Put. Kayaknya seru dengerin kamu cemburu sambil marah-marah."

"Ngapain marah?"

"Ya gara-gara cemburu," jawabnya.

"Gak sampai marah-marah kayak kamu sih."

"Ya maaf..." sesalnya.

"Habis kamu nakutin kadang-kadang," lanjutnya.

"Gimana nakutinnya?" gue penasaran.

"Ini langsung ke rumah kamu aja?"

"Iya."

"Kamu nakutin kalau udah ngerasa insecure Put. Sampai akunya ketar-ketir." Jaerend menjawab pertanyaan gue sebelumnya.

"Sebenarnya aku juga takut waktu lagi ngerasa kayak gitu. Takut kalau kamu malahan pergi."

"Padahal aku juga takut kamu pergi dari aku. Makanya, aku kadang kalau kamu deket sama Wildan dan lain-lain, aku was-was."

"Tau enggak sih Je. Nobody loves me like you do."

"Ah, That's sweet. Sekarang kamu bisa manis gitu ya?" godanya yang dibalas dengan cubitan di perut.

"Jujur aku beneran takut kamu pergi. Makin dalem rasa suka aku sama kamu, makin aku takut juga kehilangan kamu. Apa itu wajar?"

Dari kaca spion, lagi-lagi Jaerend tersenyum lebar. "I think it's normal. Soalnya aku juga ngerasa begitu."

"I still don't understand why I feel this kind of feeling? Because somehow I feel scared than before."

Jaerend malah ketawa pelan, "Put, kamu gak tau jawabannya apa mau denial?"

"Aku tau kamu udah tau jawabannya kenapa," lanjutnya.

Gue terdiam sejenak sambil meremat pelan hoodie-nya. "Karena aku sayang sama kamu" jawab gue pelan.

Gue enggak tau gimana reaksi Jaerend setelah mendengarnya. Mungkin tersenyum, atau mungkin juga dia menahan tawa.

"Susah banget sih bilang sayang sama aku?" dia kemudian terkekeh pelan.

"Kan malu," jawab gue amat sangat pelan.

"Malu kenapa? Orang bedua gini!"

Gue mencubit pinggangnya pelan. "Akh! Sakit Yang..."

"Kamu tuh, jangan ragu-ragu. Gatau apa kalau aku setiap jalan ke kamu gak pernah ragu-ragu? Aku gak bakal kemana-mana kok. Aku disini aja sama kamu. Justru aku yang harusnya takut, takut kalau kamu diambil orang," lanjutnya.


"Mana ada yang mau ngambil aku sih? Kamu doang kayaknya yang mau sama aku."

"Ish! Jangan bilang kayak gitu sih Yang. Kamu tau kan kalau aku pertama suka sama kamu itu karena apa? Karena kepribadian kamu. Orang yang bisa lihat kepribadian kamu pasti suka sama kamu. Kamu peduli sama oranglain dan kamu selalu mikirin orang lain, aku suka semua itu. Meskipun kadang berlebihan dan nyebelin."

Gue senyum malu sambil menarik hoodie Jaerend gemas. Rasanya mau ngumpet begini dibelakang dia terus.

"Aku juga gak pergi kemana-mana dan gak bakal diambil siapa-siapa kok. Soalnya aku kan kesayangannya Jaerend," balas gue akhirnya.

Jaerend kemudian tertawa keras, beberapa pengendara motor yang lain sampai ngeliat ke arah kami.

"Put? Ini yang aku boncengin beneran Putri Zhalia?"

Gue ikut ketawa pelan.

"Kok mulutnya manis banget sih? Diajarin Brian ya?!" serunya masih dengan tawanya.

המשך קריאה

You'll Also Like

18.7K 3.1K 37
[COMPLETED] For you : Neody Astrea Seleen From me : Mr. Sticky Notes "Awal yang berarti Kemukakan rasa di hati Untukmu, sang gadis di kereta api" •••...
235K 38.8K 40
"Gue Salju. Lo Surya. Gue bisa hancur kalo sama lo. Ngerti?" ----------------- Surya dilabeli pecinta wanita berumur yang jauh di atasnya, hanya kare...
1.5M 81.3K 31
Cakep sih cakep, tapi kalau galak siapa sih yang betah? Maugy contohnya. Cewek yang punya kebiasaan gigit dari kecil ini, punya pacar yang super dupe...
146K 19.4K 27
▬▬▬▬ ★ . . . 𝗡𝗢𝗪𝗛𝗘𝗥𝗘 𝗚𝗜𝗥𝗟. 𝘀atu kesempatan keberuntungan hanya ada seumur sekali dalam hidup. 𖥻 �...