Dosenku Suamiku (TAMAT)...

By kepojanganberlebihan

56.7M 3.3M 873K

Telah terbit di Penerbit Romancious. Cerita ini tidak di revisi, jadi masih berantakan. Kalau mau baca yang l... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
DS
55
56
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
86
Plagiat
EXTRA-PART
Info Novel DS
Novel DS
info lagiiiii!
GIVEAWAY NOVEL DS!
VOTE CAST
PO NOVEL DS MAKIN DEKAT!
PAKET & BONUS NOVEL DS
VOTE COVER!
CARA BELI NOVEL DS
GIVEAWAY LAGII
DOORPRIZE DS!
H-3 PO NOVEL DS
BESOK PRE-ORDER DS!
PO KEDUA SUDAH DIBUKA!
Info cerita Dosenku Suamiku 2!
DOSENKU SUAMIKU 2!
DOSENKU SUAMIKU 2 SUDAH PUBLISH!
DS!

82

594K 47.6K 17.6K
By kepojanganberlebihan

HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

HAPPY BIRTHDAY!

HAPPY READING!

Rabu.
Kantor, 07.30 wib.
      Dira dan Rey melangkahkan kakinya keluar dari lift, mereka kemudian berpisah satu sama lain. Rey masuk ke dalam ruangannya, dan Dira berjalan menuju meja kerjanya sendiri.

"Pagi, Dira." sapa Uni sembari tersenyum.

"Pagi," balas Dira dan ikut tersenyum.

"Ekhem," dehem Sasa dengan sedikit mengeraskan suaranya sembari menatap Dira dengan tajam.

Dira hanya melirik sekilas ke arah Sasa, dan kembali mengabaikannya lalu duduk ditempatnya.

"Susah ya kalo ada masalah sama istri atasan, mau dibales.. nanti malah kita lagi yang disalahin. Jadi dilema," celetuk Sasa sembari sesekali melirik ke arah Dira.

Dira kembali mengabaikan Sasa, dan memilih untuk menikmati makanan ringan yang ia beli saat berangkat tadi bersama sang suami.

Sasa memelototi Dira yang mulai mengunyah makanan ringannya. "Heh, waktu jam kantor ga boleh makan!"

Dira menoleh ke arah Sasa sembari menyuap makanan ringannya sejenak. "Hm? Apa ya? Ga kedengeran," ucapnya sembari mengunyah dengan wajah polosnya.

Sasa mengerutkan dahinya. "Budek ya? Saya bilang ga boleh makan waktu jam kantor," ucapnya menatap Dira dengan sinis.

Dira menghentikan kunyahannya. "Eh? Maaf.. masih berlaku ya buat istri atasan?"

"Heh, Dira! Kalau pun kamu istri Pak Rey, kamu juga sebagai junior disini. Hargainlah kita sebagai senior kamu," tegur salah satu pegawai laki-laki.

Dira tersenyum sembari menganggukan kepalanya. "Iya.. saya ngehormatin kalian semua sebagai senior saya. Tapi.."

Dira beralih menatap Sasa, ia menaikkan sebelah alisnya. "Waktu saya dikenal sebagai adik Pak Rey, saya boleh makan diwaktu jam kantor. Kenapa sekarang enggak?"

"Atau.. dulu mbak Sasa sengaja mau cari perhatian sama suami saya?" Dira kemudian menampilkan smirk.

"Jaga mulut kamu!" bentak Sasa.

"Loh? Kok mbak Sasa marah sih? Emang bener ya?" Dira menatap Sasa dengan datar.

Sasa langsung mengalihkan pandangannya.

"Uwah.. kicep," gumam Dira sembari menahan tawa.

"Tapi.. ntar kalo ada apa-apa saya ga bisa bantu ya," lanjut Dira.

"Dira bisa diem?" Rara menatap Dira dengan sinis.

Dira hanya mengangkat kedua bahunya dengan acuh tak acuh. "Ga sadar apa kalo yang mulai temennya sendiri?"

Ting!

Pintu lift terbuka, menampakkan sosok wanita cantik berusia kurang lebih lima puluh tahun dengan tampilan cukup mewah.

Wanita tersebut melangkahkan kakinya keluar dari lift, membuat semua pegawai beranjak dari duduknya dan menunduk sejenak untuk menghormatinya. Dira pun mau tidak mau juga ikut menyambutnya.

"Selamat pagi, ibu."

"Pagi i.. bu?!" Dira membelalakkan kedua bola matanya, tangannya langsung menutup mulutnya untuk menahan agar dirinya tidak berteriak karena terkejut dengan orang dihadapannya.

"Pagi," balas bunda sembari menganggukan kepalanya dengan ramah.

"Eh, tumben bu bos kesini? Ada apa ya?"

"Ga biasanya nih, jangan-jangan ada masalah? Tapi masalah apa?"

"Paling mau nyamperin suaminya," celetuk pegawai lain.

"Maaf, kedatangan saya mungkin mengganggu jam kerja kalian. Tapi.. boleh saya bicara dengan Sasa Davina dan Anindira Maheswari?"

Semua pegawai langsung mengalihkan pandangannya ke arah Dira dan Sasa.

Sasa menganggukan kepalanya sembari tersenyum ramah, sedangkan Dira mengerutkan dahinya. Mereka mulai melangkahkan kakinya mendekati bunda.

"Ada apa ya, bu? Kok tiba-tiba mau bicara sama saya?" Dira perlahan tersenyum, memberikan kode kepada bunda.

Bunda mengerutkan dahinya. "Udah, Dira. Kamu jangan nyembunyiin apa-apa lagi, ayo ikut bunda ke ruangan ayah."

Dira membelalakkan kedua bola matanya, begitu pun seluruh pegawai yang mendengar ucapan bunda.

"Bunda? Ayah?" Sasa melirik ke arah Dira dengan panik.

Dira meneguk salivanya, "bun.."

Ceklek..

Rey melangkahkan kakinya keluar dari ruangannya, menatap orang-orang yang berada disana yang terlihat begitu kebingungan.

"Ada apa ini?"

Rey menghentikan langkahnya, semua mata tertuju ke arah dirinya.

"Maaf Rey, bunda ganggu bentar. Soalnya ada yang mau bunda omongin sama mereka berdua," ucap bunda sembari tersenyum.

Rey beralih menatap bunda, ia cukup terkejut. "Ehm, bunda? Gapapa, bun."

Rey segera melangkahkan kakinya mendekati bunda lalu menyalimi tangan bunda dengan sopan.

"Mau ngomong dimana, bun? Ruangan Rey?" tawar Rey.

Bunda menggelengkan kepalanya. "Engga, bunda ngomongnya diruangan ayah aja. Kamu lanjut aja kerjanya," ucapnya.

Rey menganggukan kepalanya. "Oh.. iya, bun."

"Pak.." bisik Dira sembari menarik-narik ujung jas hitam Rey dengan pelan.

Rey beralih melirik ke arah Dira, ia mengerutkan dahinya.

"Pak Rey ikut juga ya, please." bisik Dira memohon kepada sang suami.

"Hm?" Rey tampak kebingungan.

"Ikut ya," bisik Dira sekali lagi.

Bermacam-macam tatapan tertuju ke arah Dira yang sedang menarik-narik jas hitam Rey.

"Jangan diganggu, Dira. Rey kan masih ada urusan," tegur bunda.

Dira kembali menatap bunda, ia kemudian menundukkan kepalanya sembari melepaskan tarikannya pada jas hitam sang suami.

Rey ikut menatap bunda, ia menggelengkan kepalanya. "Engga kok, bun. Rey masih ada waktu sebelum meeting," ucapnya.

Dira melirik ke arah Rey, ia perlahan tersenyum. Untung suaminya peka.

Bunda kemudian menganggukan kepalanya sembari tersenyum. "Yaudah, gapapa. Ayo ke ruangan ayah, ga enak kalo ngomongnya disini."

Dira dan Sasa menganggukan kepalanya, mereka berdua segera ikut melangkahkan kakinya menuju ruangan ayah.

Rey menatap pegawai-pegawainya yang masih menatap mereka dengan penuh rasa penasaran. "Lanjut kerja, jangan ngegosip."

Semua pegawai menganggukan kepalanya sembari menunduk. "Baik, Pak."

Rey kemudian melangkahkan kakinya menuju ruangan ayah.

"Jadi.. Dira anak Presdir?" celetuk salah satu pegawai.

"Mampus mbak Sasa," lanjut pegawai lain.

Tyas mengerutkan dahinya, jarinya mengetuk-ngetuk meja dengan cukup keras. "Ekhem! Pak Rey bilang lanjut kerja, jangan ngegosip."

"Mbak Tyas udah tau ya kalo Dira anak Presdir?"

Tyas menatap tajam ke arah pegawai yang baru saja bertanya pada dirinya. "Ker-ja! Jangan nge-go-sip!" Tyas menekankan setiap katanya.

Pegawai-pegawai segera kembali ke mejanya masing-masing sembari menghela nafas, Tyas tidak bisa diajak bergosip. Mereka juga ingin tau kebenarannya!

Tyas kembali duduk dengan perasaan cukup kesal, sudah dibilang jangan bergosip tapi pegawai disana malah mengajak dirinya bergosip.

HAIHAIHAIII!
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

GIMANA PART INI?

Kurang lebih DS sisa 3-4 part lagi, sahabat!! Gimana? Seneng gak?!

Sebenernya Author ga up di wp lagi, tapi gapapalah ya up dikit biar bisa ngurangin rindu kalian ke DIREY.

Tenang, insya Allah nanti bakalan ada DS 2! Avv!!

Silahkan ss, tag ig rahma_niida !

Jangan lupa baca juga MHIME 1&2!

MAKASIH UDAH NUNGGUIN UPNYA!

SEE U!

Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 125K 53
APA LIAT-LIAT? SINI MAMPIR! [π…πŽπ‹π‹πŽπ– 𝐃𝐔𝐋𝐔 π’π„ππ„π‹π”πŒ 𝐁𝐀𝐂𝐀!] [ NOTE. SEBAGIAN PART DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT] GENRE : BUCIN...
3.2K 664 67
Kisah Gadis yang memasuki Dunia Roleplayer atau biasa di sebut RP. Dunia perhaluan anak anak dunia maya, dimana mereka mentokohkan(Chara) sang Idol n...
6.1M 426K 55
(Novel MST tersedia di shopee Glorious Publisher dan toko online lainnya) Menikah diusia muda tentu bukan daftar keinginan perempuan bernama Gita Aul...
219K 13.2K 34
[BUDAYAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEMEBELUM MEMBACA] Slow update ya cintah "Setelah kejadian kuping menguping percakapan Pak Algi sama mantan pacarny...