Unexpected

By __parkyuah

932 502 110

| ᵒⁿ ᵍᵒⁱⁿᵍ | Kejadian-kejadian yang tidak pernah mereka sangka terus menghantui mereka, seakan sebuah mimpi y... More

| 1 |
| 2 |
| 3 |
| 4 |
| 5 |
| 6 |
| 7 |
| 8 |
| 9 |
| 10 |
| 11 |
| 12 |
| 13 |
| 14 |
| 15 |

|16 |

32 14 0
By __parkyuah

"I...love..you.." Ucap Baekhyun pada Yu ah, mereka saat ini berada ditaman.

"Hmm..apa? kamu ngomong apa barusan?" Tanya Yu ah yang berpura-pura tidak mendengar.

"Ga ada." Baekhyun langsung merapatkan duduknya kearah Yu ah.

"Ih..jan deket-deket! Liat orang-orang pada liatin!"

"Wajar dong."

"Kalo ada dispacth gimana?!"

"Ya biarin." Jawab Baekhyun santai yang malah merangkul Yu ah.

Yu ah memutar bola matanya malas.

"Eh sayang! Bukannya itu Yana ya?" Tanya Barkhyun.

"Huh?"

"Hmm..bukan..bukannya itu Yana ya?" Tanya Baekhyun ulang sambil menunjuk seseorang yang ia maksud.

"Eh iya, ngapain dia disitu? Liat yuk!"

Baekhyun ngangguk, ia langsung menggenggam tangan mungil Yu ah dan menarik pelan gadis itu.

"Yan, lo kenapa?!" Tanya Yu ah sembari berjongkok disamping Yana, diikuti oleh Baekhyun yang fokus memperhatikan sesuatu dari belakang tubuh Yana.

"Yana? Jawab please..Lo ken-"

"Ah, tunggu dulu." Ucap Baekhyun yang langsung mengalihkan atensi Yu ah.

"Wae?"

Baekhyyn tidak langsung menjawab pertanyaan Yu ah, ia malah menyentuh punggung Yana yang berdarah.

"Lihat nih!" Ucap Baekhyyn kemudian dengan leadaan telapak tangannya yang sudah dipenuhi oleh darah segar.

"Huh?! Oppa kenapa?" Tanya Yu ah panik.

'Giliran gini aja lo manggil gw oppa.'

Baekhyun senyum.

"Ih..serius! Oppa kenapa?" Ulang Yu ah sambil memegang tangan Baekhyun, ia merasa sedikit kesal dengan lelaki itu malah tersenyum disaat keadaan genting seperti ini.

"Oppa ga papa, ini darahnya dari punggung Yana."

"Oh." Singkat, padat, jelas. Itu yang keluar dari mulut Yu ah sebagai jawaban, dengan cepat ia juga melepaskan genggamannya pada tangan Baekhyun. "Yana, kok bisa sih punggung lo berdarah gitu?" tanyanya yang sudah kembali fokus pada keadaan Yana, ia semakin panik dan sesekali melihat punggung Yana.

Yana yang sudah sngat lemah pun dengan susah payah menggeleng, tenaganya sangat terkuras habis seiring darahnya yang terus mengalir, merembes membasahi punggung, baju dan rerumputan taman yang ia duduki.

"Loh Baek! Yana nya mau kamu bawa kemana?" Tanya Yu ah saat dengan tiba-tiba Baekhyun mengangkat tubuh Yana. Dan alhasil, darah yang merembes keluar pun meninggalkan jejak, membasahi rerumputan.

"Ya kerumah sakit lah. Mending sekarang kamu kasih tau yang lain buat cepet dateng ke RS!"

"Iya." Yu ah langsung memberi tahu semua member, termasuk Pipin.

Setelah selesai mengabari, mereka langsung keparkiran untuk menaiki mobil dan segera membawa Yana kerumah sakit terdekat.

"Baekhyun.. cepet bawa mobilnya.. Kasian Yana..Sabar ya Yan." Ucap Yu ah sambil melihat wajah Yana yang menahan sakit, darah Yana pun sekarang sudah menempel pada rok yang ia kenakan tapi ia tak menyadarinya.

Suster dirumah sakit langsung mebawa Yana ke UGD saat mereka baru saja sampai.

"Udah dikasih tau yang lain kan?" Tanya Baekhyun mastiin.

Yu ah ngangguk.

"Lihat baju kamu kena darahnya Yana." Ucap Yu ah.

"Emang kamu kira baju aku aja? Lihat tuh rok kamu!"

"Huh.. kena juga ya? :("

"Ya iyalah, tadi kan dia nidurin paha kamu pas dimobil, otomatis darahnya ngalir ke kamu by."

"Berarti sekarang mobil kamu banyak darahnya?"

Baekhyun ngangguk, ia tersenyum tipis, menyadari Yu ah yang tidak sadar dengan panggilannya. Atau memang pura-pura tidak sadar?

"Baekhyun! Yu ah! Mana Yana?" Tanya Chanyeol panik, yang datang bersama Suho, Kyungsoo, Kai dan Xiumin.

"Didalem." Jawab Baekhyun.

"Loh? Baju kalian kenapa berdarah gitu?" Tanya Suho heran, mereka memang belum mengetahui alasan kenapa Yana yang tiba-tiba masuk rumah sakit, karena Yu ah tidak mau memberitahu dulu.

"Kena darahnya Yana oppa." Jawab Yu ah.

"Huh? Yana kenapa?"

"Itu, tad-"

Saat Baekhyun ingin menjelaskan, dokter yang menangani Yana tiba-tiba keluar dari ruangan.

"Gimana dok keadaan Yana?" Tanya Yu ah langsung.

"Untung kalian dengan cepat membawanya kemari, karena dia sudah banyak kekurangan darah akibat luka tembakan itu."

"HUH?!" -Kai, Suho dan Xiumin berteriak kaget.

"Jadi Yana abis ditembak dok?" Tanya D.o.

Dokter itu mengangguk.

"Terus Yana nerima ato nolak dok?" Tanya Kai asal.

"Ih..Jan bercanda Kai!" -Yu ah kesal.

Kai ngekeh.

"Jadi gini dok, kita ga tau soalnya tadi kan saya sama pacar saya Park Yu ah lagi duduk ditaman. Eh..tiba-tiba kami berdua ngeliat Yana yang udah keduduk ditanah dalem keadaan punggung ngeluarin banyak darah." Jelas Baekhyun.

Yu ah melihat kearah lelaki itu, "Huh?" -Yu ah, tidak percaya dengan penuturan bocah disampingnya barusan.

Mereka yang berada disana menahan tawa, kecuali dokter yang hanya diam.

"Baik, kalau begitu saya tinggal masuk lagi, kalian belum bisa menjenguk pasien, dikarenakan keadaannya yang terlalu lemah."

"Baik dok."

"Udah lah Ah, biarin aja Baekhyun hyung mau ngomong apa." Bisik Kai melanjutkan pembahasan tadi.

"Apaan sih?!" Jawab Yu ah sambil menyikut perut Kai.

"Salah ya gue ngomong gitu?" Bisiknya lagi.

Yu ah melotot kearahnya. Kai ngekeh.

"Lo ga peka amat sih! Dia itu malu conge!" -Xiumin.

Kai ber 'o' ria sambil tersenyum gaje.

3 menit berlalu, Chen dan Pipin datang.

"Ah, gimana Yana?" Tanya Pipin.

"Selamat kok." -Yu ah.

"Loh? Baekhyun ama Yu ah abis ngapain?" Tanya Chen heran.

"Abis main tembak-tembakan." Jawab Baekhyun asal.

"Huh?! Serius!"

"Itu darah Yana." Ucap Chanyeol. "Yana abis ketembak." Lanjutnya.

"Tapi Yana gapapa kan?"

"Dia kekurangan darah."

Chen menggeleng pelan, ia prihatin dengan keadaan Yana.

"Oh ya Baek, Yana ngapain ditaman?" Tanya Suho.

"Ga tau." -Baekhyun.

"Kek nya dia main ama Sehun deh oppa!" Tebak Yu ah.

"Terus Sehun nya mana sekarang?"

"Ga tau oppa, aku chat, tapi ga dibales samsek." Jelas Yu ah sambil melihat handphone-nya memastikan. "Tunggu biar aku coba telpon." Lanjutnya dan langsung menelpon lelaki jangkung yabg sedang asyik mengobrol dengan Irene.

Lagu Sweet Lies mengalun, Sehun langsung melihat panggilan masuk pada handphone-nya, lalu ia sedikit mengernyit. 'Yu ah? Ngapain dia nelpon gw? Tumben.'

"Ada yang nelon ya?" Tanya Irene.

"Eh, iya.. Tapi ga penting kok! Biarin aja." Jawab Sehun yang langsung merubah ekspresinya dengan senyuman menawan yang ia punya.

Irene berdeham sembari menganggukkan kepalanya.

"Ga diangkat oppa." Ucap Yu ah setelah beberapa kali menelpon.

"Coba telpon lagi sampe diangkat." -Suho.

'Apa sih?!' Kesal Sehun, ia langsung me-reject panggilan yang mungkin sudah masuk kesepuluh kalinya.

"Di-riject oppa."

"Telpon lagi!"

Yu ah ngangguk.

"Coba angkat Hun! Siapa tau penting banget." Saran Irene.

"Udah lah, biarin aja! Males gw." Ucap Sehun yang langsung mengaktifkan mode pesawat pada ponselnya.

"Emang siapa yang nelpon lo?"

"Yu ah."

"Loh? ngapain dia nelpon lo?"

Sehun ngedikin bahu, Irene ngangguk aja.

Ting!

Satu notifikasi masuk di-hp Irene.

"Hun, gw dah dijempuy Seulgi. Gw pulang dulu ya."

"Oke, hati-hati ya."

Irene ngangguk dan pergi.

'Oh ya, Yana mana ya?' Batin Sehun yang tidak melihat keberadaan gadis itu disekelilingnya.

Sehun pun pergi menuju tempat dimana Yana memeluk lehernya dari belakang tadi, mengingat itu ia sedikit kesal. Sampai ditempat itu, ia sama sekali tak menemukan Yana dimanapun, tapi matanya seketika memicing melihat ada sebuah benda pipih yang tergeletak ditanah dengan hiasan cairan warna merah yang sudah mengering, ia mengenal benda itu.

Mata Sehun membola, tidak, ia yakin ia tak salah, ia yakin dengan benar bahwa cairan berwarna merah pekat itu adalah cairan berbau anyir yang sering disebut sebagai darah. Dan ia juka yakin dengan benar bahwa benda pipih berwarna abu-abu itu adalah handphone Yana. "Bener. Ini ddrah!" Gumamnya meyakinkan diri sendiri.

Ia melihat sekitar, dan mendapati ada bercak darah yang bercecer dimana-mana. 'Yana!' Batinnya panik, saat ini ia sangat cemas mencari bocah yang menjadi tanggung jawabnya itu.

"Ga diangkat oppa. Malah sekarang hp-nya ga aktif." Ucap Yu ah yang sudah keberapa kalinya ia menelpon, dan hasilnya tetap nihil. Sehun tak menjawab satupun panggilannya.

"Ck! Dia kemana sih?!" -Suho dengan amarahnya.

"Tunggu sekali lagi aku telpon..siapa tau diangkat." Ucap Yu ah yakin.

Suho dan lainnya mengangguk.

Sementara itu, Sehun sedang menonaktifkan mode pesawatnya, niatnya sekalian akan melihat apakah ada chat line dari Yana atau tidak.

Dan pas sekali, belum samoai satu menit ia menonaktifkan mode pesawatnya, lagi-lagi Yu ah menelponnya. Akhirnya, dengan perasaan kesal, Sehun mengangkat panggilan itu.

"Hun, lo dimana sekarang? Cepet ke RS XI, sekarang yana lagi dirawat!" Ucap Yu ah tanpa basa basi.

"Huh?! Serius lo?!"

"Iya, cepet kesini!"

"Oke."

Sambungan terputus.

"Gimana Ah?" Tanya D.o.

"Dia OTW kesini oppa."

"Apaan sih kerjaan sehun?! Kok bisa, Yana sampe kena tembak gitu! Dan, kenapa coba orang itu nembak Yana?!" Ucap Chen, bertanya entah pada siapa. Ia tak habis pikir.

"Sehun emang udah keterlaluan banget!" Ucap Suho dengan muka memerah, mereka semua tahu, bahwa lelaki kapas itu sedang menahan amarahnya yang sudah membuncah saat ini.

"Yuah.. hh..hh..hh..mana Yana? hh..hh.." Tanya Sehun tiba-tiba dengan nafas tersengal. Yakinlah, ia berlari untuk Yana barusan.

Buk!



















tbc...

jn lupa vote dan komen..

follow akunku jg euy..biar aku makin smangat..ehe

Continue Reading

You'll Also Like

98.9K 11.9K 37
'benci bisa jadi cinta loh, cantik' 'apaan, diem lu' 'aduh, malu malu ih si geulis' 'gue laki ya, jangan main cantik-cantik lu' 'tapi lu emang cantik...
802K 57.5K 47
[Brothership] [Not bl] Tentang Rafa, hidup bersama kedua orang tuanya yang memiliki hidup pas-pasan. Rafa tidak mengeluh akan hidupnya. Bahkan ia de...
289K 22.4K 103
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
91.5K 12.9K 28
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...