RELATION-SHIT [COMPLETED]

By amikhaLmao

46.9K 4.2K 2K

Rayn tidak pernah tau seberapa banyak duka Alexa dalam memperjuangkan hubungan mereka. Mulai dari teman-teman... More

Prolog
01. Give me more anesthesia
02. Rayn Vier Alandres
03. Her eyes looks bleary
04. Alexa doesn't like to take centre stage
05. What a sweetie!
06. Don't you hide your light under a bushel
CAST
07. Rayn's defeat
08. Feeling that not add up
09. Jealousy
10. Call me 'queen b'
11. About his feeling
12. What's wrong with you, Rayn?
13. You should think twice
14. Bastian
15. Complicated love life between us
16. Get real!
17. He got issues
18. An accident
19. Lemme be
20. Already forgive but forgetting is hard
21. Go Home
22. Kristabel
23. Saturday stuff
24. Such a bummer
25. MONDAY SUCKS
27. Moodiness
28. Take a shit, but never give a shit
29. Mad at you
30. Tryna explain
31. Unexpected
32. Me and my broken heart
33. SURPRISE
Relationshit's epilog

26. Ghosting

794 72 7
By amikhaLmao

Selamat Membaca❤

-----

"Mending lo buruan minta maaf sama Alexa deh Rayn, keburu dia tambah kesel sama lo." Brissia berujar sambil memakan kentang goreng yang dipesannya.

Setelah insiden di perpustakaan tadi, Rayn mengajaknya makan bareng sekaligus membicarakan tentang suatu hal yang sedang direncanakan oleh cowok itu. Rayn lebih memilih untuk menceritakan tentang rencananya pada Brissia, karena entah mengapa Rayn merasa jika Brissia lah orang yang tepat.

"Iya, abis ini gue mau langsung minta maaf," balas Rayn.

"Tapi lo beneran ga mau ngasih tau rencana lo ke Alexa?" ledek Brissia diakhiri dengan kekehan.

"Gua ga mau sampe dia tau. Kalo dia sampe tau, lo orang pertama yang gua cari," ancamnya membuat Brissia bergidik ngeri.

"Canda doang kali. Baperan lo." Gadis itu bersungut kesal.

Satu hal yang baru Rayn sadari dari sosok Brissia, gadis itu ternyata cukup asyik. Coba saja dulu dia tidak mengejar-ngejar Rayn seperti cabe-cabean, pasti Rayn akan tertarik padanya.

"Gue ke kelas Alexa dulu." Rayn beranjak dari duduknya meninggalkan Brissia sendirian membuat gadis itu memberengut kesal.

Bukan tanpa sebab Rayn memarahi Alexa di perpustakaan tadi, gadis itu hampir saja tertimpa rak buku dan itu membuat Rayn khawatir. Namun cowok itu tidak ingin menunjukkan sisi kekhawatirannya pada Alexa.

Rayn memasuki kelas Alexa dengan percaya diri, tak memperdulikan tatapan memuja dari para gadis yang katanya nge-fans dengannya. Padahal kan dia bukan publik figur.

Gadis itu sedang fokus memakan siomay-nya sampai tak menyadari kedatangannya. Pipinya menggembung ketika dia mengunyah siomay yang dimakannya dan itu semua terlihat menggemaskan di mata Rayn.

Alexa meringis merasakan ada seseorang yang mencubit pipinya.

"Mau ngapain kamu ke sini?" tanyanya cuek.

"Nyamperin cewek gue." Alexa memutar bola matanya jengah mendengar jawaban dari Rayn.

"Mending kamu berduaan sama sahabat baru kamu aja sana," ujar Alexa membuat Rayn menahan senyumnya.

"Oh, jadi lo cemburu ngeliat gue sama Brissia? Dia kan cuman sahabat gue." Rayn menaik turunkan alisnya bermaksud menggoda gadisnya.

"Aku ga cemburu kok, aku lagi kesel aja sama kamu."

"Kesel kenapa?" tanya Rayn, padahal cowok itu sudah tau jawabannya.

"Tau ah, aku ga mau ngomong sama kamu. Sana pergi." Alexa mendorong bahu Rayn agar cowok itu menjauh, namun dorongannya tak berefek apa-apa karena Rayn masih tetap mendudukkan dirinya di bangku sebelahnya yang kosong.

Gadis itu pun menyerah dan lebih memilih diam sambil menyilangkan kedua tangannya di dada, jangan lupakan raut wajahnya yang cemberut membuat Rayn benar-benar gemas.

"Iya deh, gue minta maaf udah marah-marah tadi."

Alexa meringis kesakitan ketika Rayn tiba-tiba mencubit pipinya dengan kencang.

"Rauyn lewpahsin sawkithh." Alexa bergumam tak jelas.

"Lo ngomong apa sih, hah?" Gigi cowok itu gemertak menahan gemas.

Setelah Alexa mencubit perut Rayn, barulah cowok itu melepaskan cubitannya pada pipi Alexa.

"Iiihhh, sakit tau," ujarnya sambil mengelus-elus bekas cubitan Rayn pada pipinya.

"Iya-iya, maaf."

Rayn pun menggantikan tangan Alexa untuk mengelus-elus pipi gadis itu. Mata bulat milik Alexa bertemu dengan mata tajam milik Rayn membuat mereka hanyut dengan tatapan masing-masing. Rayn masih setia mengelus-elus bekas cubitannya.

Pemandangan itu pun tak luput dari perhatian penghuni kelas yang lain. Ada yang diam-diam curi-curi pandang, dan ada pula yang terang-terangan menyaksikan adegan manis itu sambil gigit jari.

"Pipi ini milik gue, cuman gue yang boleh nyubit, ngelus, sama nyium," ujar Rayn dengan suara yang serak dan dalam membuat jantung Alexa tambah berdetak tak karuan.

"Nanti malem kita jalan ya, gue jemput jam 7." Alexa masih bengong memandangi Rayn, tak sadar cowok itu barusan berujar apa.

"Gue tau gue ganteng." Rayn terkekeh melihat raut wajah cengo milik gadis itu.

"Eh ... kamu ngomong apa?"

"Ntar malem gue jemput jam 7, dandan yang cantik! Gue ke kelas dulu." Rayn mengelus puncak kepala Alexa lalu beranjak dari duduknya.

Alexa menyandarkan dirinya di bangku sambil memegangi dadanya yang berdetak tak normal.

Jantung aku mau copot rasanyaaaa.

🍋💡🍋💡

Malam telah tiba, Rayn tengah bersiap-siap sebelum menjemput Alexa dan mengajak gadisnya untuk nge-date. Dia menyemprotkan parfum yang beraroma maskulin ke titik-titik tertentu di badannya.

"Wangi banget, kamu mau ke mana?" Rayn mengalihkan perhatiannya pada sang pemilik suara.

Tampak Kristabel yang tengah menongolkan kepalanya di sela-sela pintu kamar Rayn yang terbuka. Gadis itu tengah mengintip rupanya.

"Kepo lu, bocil," jawab Rayn membuat Kristabel kesal.

"Enak aja ngatain aku bocil. Kamu pasti mau pacaran sama Alexa, ya? Iya kan?" goda Kristabel sambil tersenyum jahil menunjuk ke arah Rayn.

"Sibuk lo, pergi sana." Rayn mendorong kepala Kristabel agar gadis itu ke luar dari kamarnya, hal itu membuat Kristabel berteriak kesal.

Rayn pun buru-buru menutup pintu kamarnya sebelum bocil itu kembali mengganggunya.

Getaran di ponsel Rayn membuat Rayn buru-buru mengangkatnya.

"Halo, Bri?"

Di seberang sana terdengar suara isak tangis dari Brissia membuat perasaan Rayn mendadak menjadi tidak enak.

"Rayn, Mama sama Papa gue berantem lagi. Gue pengen pergi dari sini ... hiks. Gue bingung harus ke mana."

"Gue dateng ke situ sekarang. Lo jangan ke mana-mana sampe gue dateng, oke?"

Setelah memutuskan panggilannya, Rayn buru-buru menyambar kunci motornya dan berjalan tergesa-gesa membuat Kristabel yang sedang duduk di ruang TV mengernyit heran ketika menangkap raut wajah panik dari Rayn. Rayn bahkan tak menyadari jika ponselnya tertinggal di kamar.

"Katanya mau pacaran, tapi kok mukanya kayak orang lagi dikejar setan gitu sih?" gumam Kristabel.

Rayn melajukan motornya menuju rumah Brissia. Mendengar isak tangis dari Brissia benar-benar memancing rasa empatinya, apalagi ketika dirinya mengingat perlakuannya yang buruk pada Brissia dulu. Rayn bahkan sampai lupa dengan janjinya pada Alexa.

🍋💡🍋💡

Sudah dari tadi Alexa menunggu Rayn di teras rumahnya. Jam menunjukkan pukul setengah delapan. Sudah setengah jam dia menunggu cowok itu di luar. Alexa bahkan tak peduli jika tubuhnya digigiti nyamuk.

"Kok ga diangkat sih?" gumam Alexa ketika panggilannya tak kunjung diangkat oleh Rayn.

Rayn sebenernya jadi ngajak aku jalan ga sih?

"Loh? Kamu belum pergi, Lex?" Alexa mendongak menatap Papa-nya.

"Belum, Pah. Mungkin Rayn masih di jalan."

"Kamu ga mau nunggu di dalem aja?" Alexa menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan dari Harry.

"Ya udah, Papa masuk ya."

"Iya, Pah."

Alexa memutuskan untuk menunggu Rayn sebentar lagi.

"Kalo sampe jam sembilan Rayn belum dateng, aku masuk aja deh."

Alexa menguap menandakan jika gadis itu mulai mengantuk. Alexa melipat kedua tangannya di atas meja dan merebahkan kepalanya di sana. Lama-kelamaan matanya terasa semakin berat.

Sofia yang sedari tadi belum kunjung melihat tanda-tanda kedatangan putrinya pun memilih untuk ke luar. Perasaannya diliputi rasa khawatir, apalagi jam hampir menunjukkan pukul tengah malam.

"Astaga, Alexa. Hey, bangun Lex!" Sofia menepuk-nepuk pipi Alexa agar putrinya itu terbangun.

"Mama kira kamu udah pergi sama Rayn loh, makanya Mama khawatir sama kamu. Udah jam segini kok belum nongol juga."

Alexa mengucek matanya, gadis itu pun meregangkan tubuhnya yang terasa pegal.

"Sekarang jam berapa, Mah?"

"Udah jam sebelas, ayo masuk. Kamu digigitin nyamuk nih."

Alexa pun beranjak dan mengikuti Sofia masuk ke dalam rumah mereka. Perasaan kecewa dan khawatir kini mengumpul jadi satu di hatinya. Seharusnya Rayn mengabarinya kalo memang Rayn tidak jadi mengajaknya ke luar. Alexa pun memilih untuk mengirimkan pesan pada cowok itu duluan.

To : Rayn Vier Alandres❤

Kamu baik-baik aja kan Rayn? Aku khawatir karena kamu ga dateng-dateng. Kenapa kamu ga angkat telfonku tadi?

/send

-----

Jangan lupa tinggalkan jejak 💕

Continue Reading

You'll Also Like

RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.7M 226K 68
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
265K 3.5K 9
INTINYA JN HAREM BERMEKI/BERMEMEK ONLY ONESHOOT OR TWOSHOOT. BXB AREA‼️ JENO : SUB JAN SALPAK SALPAK? JAUH² SNA MOHON BIJAK DLM MEMBACA. HOMOPHOBIC G...
6.3M 267K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
382K 47K 33
Cashel, pemuda manis yang tengah duduk di bangku kelas tiga SMA itu seringkali di sebut sebagai jenius gila. dengan ingatan fotografis dan IQ di atas...