MARCELLO

ssitiinraa

1.2K 263 95

[MAAF BILA ADA KESAMAAN NAMA, TOKOH, JUDUL, KARAKTER, DAN PERISTIWA.] Ini merupakan cerita yang klise, denga... Еще

PROLOG
1. -SMA ERLANGGA
2.-AWAL PERTEMUAN
4. -KANTIN
5. -DUH KETABRAK
6. -BERITA MENGGEMPARKAN

3. -GAK SENGAJA?

125 30 9
ssitiinraa

HAPPY READING 🦋

Hari ini adalah jadwal olahraga anak kelas XII IPA 1, membuat sebagian murid sma Erlangga sesak nafas sangking senang nya. Bagai mana tidak, melihat para mas mas ganteng bermain futsal dengan cool nya. Tapi lebih cool lagi kalau main basket.

Tidak lupa, dengan kakak kakaknya yang berbody aduhai yang sedang bermain basket membuat para jantan Ekhem, kalian tau lah bagai mana mata para jantan.

Oke kembali lagi ke-mas tampan, dengan memakai baju tanpa lengan memperlihatkan otot-otot abstrak mereka. Belum lagi dengan peluh yang menetes di wajah mereka, membuat karisma ketampanannya semangkin bertambah.

Duh mas Marcello ganteng banget.

Mas Galen punya gue.

Gila mangkin hari, mangkin cakep aja tuh mereka.

Jodoh gue itu.

Kira kira seperti itu lah, teriakan yang terlontar dari mulut para siswi yang menyaksikan mereka. Segitu tampanya mereka dimata para ciwi ciwi.

Ikan hiu masuk galon, i love you mas Galen.

Sontak Delon tertawa mendengar pantun yang terlontar dari salah satu siswi dan mulai menggoda Galen,

"Lon ada yang ngasih pantun buat loh tu lo gak ada niatan ngebales gitu?" Teriak Delon pada Galen guna mengejek nya. Merasa tidak mendapat respon dari Galen, Delon kembali bersuara.
"Oke oke kalau lo gak mau bales biar gue aja yang bales."

"EKHEM, IKAN HIU MAKAN TOMAT DI GUNTING, BODOAMAT GAK PENTING."

Sontak teriakan Delon membuat siswa-siswi yang ada di sana tertawa terbahak-bahak, merasa sedikit empati pada gadis yang memberi pantun pada Galen tadi.

Soal gadis itu, sudah pasti dia sangat malu sekarang, pipinya saja sudah menjadi seperti kepiting rebus. Ia benar-benar kesal karena Delon yang mempermalukanya.

Nathan yang dari tadi tertawa mencoba memberhentikan tawanya sembari menepuk bahu Delon, ia mulai menyesuaikan nafasnya karena tadi sempat bengek karena ulah Delon.

"Gak ngotak banget lo Lon, gak liat muka tuh bocah merah gitu," Ucap Nathan memperhatikan muka adik kelas yang menggoda Galen dengan pantun tadi.

"Bodoamat gak penting."

Nathan hanya bisa menggeleng, melihat respon Delon yang tidak merasa bersalah itu.

Sementara itu di ruangan lab IPA sedang diisi oleh siswa siswi kelas XI IPA 2, untuk apa, Yah untuk praktek lah.

"Ngapain sih musti praktek segala, kan jadi gak bisa liat abang ganteng olahraga!" Grutuk Meisya kesal. dalam kondisi seperti ini masih sempatnya mikirin cogan.

"Sya dari pada lo ngedumel gitu mending lo selesaiin tuh tugas lo," Tegur Sirra yang telah bosan mendengar ocehan Meisya.

"Suka-suka gue lah, lagian nih tugas banyak banget!" Meisya adalah Meisya yang tak mau kalah dalam perang mulut.

Tidak memperdulikan ocehan kedua sahabatnya Canzia mengguncang lengan Aurora.
"Raa temenin gue yuk, tugas lo udah selesai kan?" Ucap Canzia dengan menggeliat kecil.
"Udah nih mau kemana emang?" Tanya Aurora. "Biasa panggilan alam," Jawa Canzia dengan menyengir.

"Kebiasaan banget sih lo, panggilan alam suka gak inget tempat," Gerutuk Sirra

eh tapi Sirra bener loh, Canzia memang gak kenal tempat. Pernah waktu itu mereka liburan ke daerah puncak bogor, saat menuju perjalanan pulang Canzia malah heboh karena ingin buang air, posisinya waktu itu lagi di pertengahan tol, mana res areanya masih jauh lagi.

"Yah maaf," Kata Canzia.

"Can mending lo sama gue aja lumayan bisa tepe-tepe sama mas Nathan." Tawar Meisya

"Ih gak mau, mending lo selesaiin tuh tugas lo." Tolak Canzia, karena tugas Meisya emang belum selesai.

Kalau sudah selesai pun Canzia ogah mengajaknya, kan tujuan utama Meisya hanya untuk tepe-tepe.

"Yaudah Can ayo kata nya mau ke wc." Ajak Aurora, "Yaudah ayoo!"

***

Sementara itu, di lapangan futsal begitu banyak teriakan yang terlontar dari para pemain, dan penonton. Saat ini di bawah panas matahari yang terik, segerombolan anak cowok masih memainkan futsal.

"Win oper bolanya ke gue cepetan!"

"Nih tangkep,"

"Lah kok ke Marcello sih lo ngelemparnya?" Tanya Delon yang tak Terima atas perlakuan Edwin.

"Mana ku tau dianya aja yang nerima bolanya kok," Ucap Edwin membela diri

"Mar cepet oper bolanya ke gue woi!" Teriak delon meminta bola.

"Ke gue aja Mar gue lebih deket dari gawang!" Teriak bagas

Marcello mulai menendang bolanya namun

BRAKK!

Tampa sengaja bola yang ditendang Marcello keluar lapangan dan mengenai seseorang.

"Mampus kena orang tuh!"

"Lo gimana sih Mar kok bolanya bisa kena orang gitu?"

"Tanggung jawab lo Mar."

Marcello terdiam sebentar sembari mengamati orang itu, dan mulai menghampiri nya.

"Aurora!" Teriak Canzia

"Aduh kepala aku." Ringis Aurora yang sekarang telah tersungkur dilantai.
"Ra lo jangan pingsan dulu dong, kan gue belum ke wc. Terus nanti siapa yang bakal ngangkat lo masa gue sih?" Teriak Canzia nyeleneh, kelewatan khawatir mungkin.

"Ih kamu apa-apaan sih, aku gak pingsan kali!" Kesal Aurora karena Canzia kelewat recok.

Tak lama datang segerombolan anak laki-laki menghampiri mereka

"Oh jadi lo, mau ngapain sih lo disini, sengaja biar kena bola terus diperhatiin hm?" Ucap Marcello mengintimidasi Aurora dengan tatapan tajamnya. Bukannya minta maaf malah ngehujat, dasar jantan gak ada ahlak.

Sontak Aurora langsung berdiri dan membalas perkataan Marcello dengan tatapan yang tak kalah tajam nya.

"Maksud kamu apaan ngomong kaya gitu, kamu kira aku cewek apaan. Aku gak bodoh yah ngenai kepala aku ke bola cuma buat caper!"

Sungguh Aurora benar-benar jujur. Siapa juga orang yang mau, atau sengaja, ngenai kepalanya ke bola kan gak guna. Hanya orang bodoh saja yang mau melakukannya.

Marcello hanya menatap intes manik mata Aurora tidak berniat untuk membalasnya.
"Ra kita minta maaf yah, kita gak sengaja," Ujar Nathan meminta maaf.

"iya Raa kita minta maaf kita bener-bener ga sengaja," Ucap Edwin juga meminta maaf.

Seharusnya kan Marcello yang meminta maaf, eh ini malah jadi temenya yang minta maaf.

Tanpa menjawab sepatah kata pun Aurora langsung beranjak pergi tak mau berlama-lama disitu, disusul dengan sahabatnya.

"Mar lo apaan sih, kok lo jadi gini?" Sarkas Bagas yang sudah kesal dengan tingkah Marcello. "Emang gue kenapa?" Tanya Marcello dengan santainya.

"Lo tuh yah bego banget sih, seharusnya lo itu minta maaf bodoh!" Ujar Delon dengan geramnya. Tapi tidak digubris oleh Marcello, liat saja dia malah pergi.

"Woi lo mau kemana, malah pergi lagi" Teriak Delon kesal. Gimana gak kesal coba, dia kan belum selesai ngomong, unek-uneknya belum keluar semua juga si Marcel main pergi aja.

"Kayanya kita salah pilih chairman deh," Ujar Nathan sembari menggeleng.

"Cari bos baru yok." Saran Edwin.
"Gak usah ribet nyari, nih babang Samuel siap jadi bos lo pada," Ujar Samuel dengan berbangga diri.

"Ih gak mau, hancur yang ada jati diri Vigorous kalau chairman nya lo" Sarkas Delon, ia tidak terima jika samu menjadi ketua atau bos besar mereka, yang ada bukannya mangkin maju Vigorous malah jadi mangkin hancur.

"Eh tapi kalau sisamu jadi ketua, Vigorous bakal jadi markas anak anak ngegay dong." Sembari tertawa Bagas mengatakannya.

"Enak aja lo, emang gue raja gay apa sembarangan lo kalau ngomong," Sarkas Samuel tidak terima dengan perkataan Bagas. "Gue pernah ngeliat lo nonton vidkep orang ngegay yah bodoh." Tambah Bagas mengolok Samuel.

Benar, bagas tidak berbohong saat mengatakan itu, kala itu ia memang sempat memergoki Samuel melihat video itu.

"Bukan berarti nonton gay gue juga ikutan ngegay tolol." Samuel yang geram langsung saja mengapit leher Bagas dengan lengannya.

"Mana tau lo jadi ketularan mereka karena keseringan nonton Sam," Ujar Delon yang ada benarnya.

"Nah mana tau juga sebagai inspirasi, si samu buat gaya gayaan kalau lagi nganu," Tambah Edwin yang mengiyakan perkataan Delon.

"Anjing lo pada, gue masih lurus yah itu juga kemarin gak sengaja gue nonton nya," Kata Samuel jujur. Mana mungkin orang sefakboy samuel jadi gay yah bisa jatuh harga diri para fakboy diluar sana.

"Yaudah sih gak usah baperan mas, kan neng cuma bercanda," Kata Delon yang nada bicaranya dilembut lembut kan. "Jijik gue," Kata Samuel dengan menggeliat.

"Ih mas kok gitu sih sama neng, neng mau ngambek aja nih," Ujar Nathan yang juga menggoda Samuel.

"Pulang lewat mana, biar gue begal lo pada." Dengan wajah yang memerah, Samuel mengatakan itu, sungguh ia benar-benar di buat kesal oleh tingkah sahabat tercintanya itu.

"Eh selow gak usah baperan kita cuma bercanda," Kata Delon diangguki para temannya.

Mereka pun tertawa puas, karena sukses mengolok Samuel. Mereka tidak mempedulikan pasang mata, yang memperhatikan mereka bahkan sejak kejadian tadi.

***

"Raa lo ke uks aja gimana, biar gue yang minta izin ke guru nnanti?" Tanya Canzia yang sedang khawatir dengan keadaan sahabat nya itu.

Aurora hanya menggeleng, dan tersenyum lalu mengatakan "Gak usah Can, aku gapapa kok cuma pusing dikit aja."

Namun Canzia tidak memperdulikan perkataan Aurora "Ra pokoknya lo harus ke uks sekarang, muka lo udah pucat banget itu," Ujar nya kemudian.

"Tapi..." Baru satu kata Aurora berucap Canzia langsung memotong nya, "Gak ada tapi tapian pokoknya lo harus ke uks sekarang." Final Canzia kemudian.

Dengan sangat terpaksa Aurora mengiyakan perkataan sahabat nya itu.

Setelah mengantar Aurora ke uks, Canzia pun langsung kembali ke lab. Sudah diduga, ia akan mendapat pertanyaan dari sahabatnya tentang keadaan Aurora.

"Lah Can lo kok sendiri sih, Aurora mana?" Tanya Zisel yang penasaran karena Canzia kembali hanya seorang diri, "Di uks dia," Jawab Canzia dengan wajah sedikit lesu.

Sontak ketiga sahabatnya itu langsung saja membulatkan matanya, mereka kaget karena pada saat Aurora pergi tadi ia masih dalam keadaan yang baik-baik saja.

"Lah kok bisa, tadi kan dia baik baik aja lo apain dia haa?" Tanya Meisya dengan wajah yang syok dan histeris, Canzia yang merasa tertuduh pun langsung membela diri, "Gak gue apa apain ya!" Sarkas nya.

"Terus kalau gak lo apa-apain kok bisa dia di uks kan tadi dia baik-baik aja?" Tanya Sirra kemudian. "Kepala nya dia kena bola," Ujar Canzia memberi tahu kan hal yang sebenarnya terjadi.

"Kok bisa?" Tanya Zisel

"Siapa yang main bola sampai kena kepalanya Aurora gitu?" Tanya Sirra juga dengan wajah kesal.

"Marcello tuh, malah gak minta maaf lagi!" Jawab nya yang begitu kesal dengan tingkah Marcello tadi.

"HAH APA, DIA GAK MINTA MAAF Wah kurang ajar banget sih dia!" Sarkas Meisya dengan penuh amarah.

"Iya Udah gitu dia malah nyalahin Aurora lagi katanya Aurora caper!" Seru Canzia dengan menggebu-gebu. Sontak ketiga temannya langsung melotot kan matanya.

"Wah kurang ajar tuh orang, mentang-mentang ganteng jadi seenaknya dia!" Kata Sirra dengan begitu kesal nya.

"Udah-udah mending sekarang kita ke uks aja jenguk Aurora jam pelajaran ini juga udah selesai kan?" Usul Zisel melerai emosi ketiga sahabat nya itu.

Diruang uks sedang dipenuhi oleh para gadis cantik sekarang guna menjenguk salah satu teman mereka yang tertimpa musibah dari segala musibah.

"Auroraaaa lo gapapa kan mana yang sakit ha mana bilang sini sama kita!" Teriak Meisya histeris, kek ayam bertelor.

"Sya lo bisa gak sih, gak usah teriak teriak ini uks woi," Ujar Sirra yang kesal. "Tau nih Meisya bising amat sih." Sambung Canzia.
"Emang salah yah kalau gue khawatir sama sahabat sendiri?" Tanya Meisya

"Yah kan bisa, gak usah teriak gitu lol!"

"Udah diem deh, Raa lo udah gak kenapa kenapa kan?" Tanya Zisel menutup perdebatan yang telah terjadi.

"Aku ga papa kok, kalian gak usah hiperbola gitu aku cuma pusing dikit aja tadi," Kata Aurora menyakinkan sahabat nya.

Sirra menghela nafas lalu ia berkata.

"Syukur lah kalau lo gapapa kita udah khawatir banget tadi."

"Iya Raa apa lagi si Marcello gak tanggung jawab gitu kan."

"Udah biarin aja dia bakal kena karma nanti," Ujar Aurora yang sudah begitu kesal
"Iya karma kena kejar anjing terus masuk got," Ketus Meisya.

"Udah mending kita ke kelas sekarang lo udah gapapa kan raa?" Tanya Sirra
"Iya aku udah gapapa kok, males juga disini," Sahut Aurora

Sepanjang perjalanan Meisya selalu saja bercerita, mulai dari pembahasan yang penting sampai yang tidak penting sama sekali dia bahas.

Sekarang mereka sudah berada di lantai dua, mereka tadi berjalan melalui tangga karena di lift sedang ada perbaikan.

Saat ingin memasuki ruang kelas, Meisya dengan tiba-tiba menarik lengan Aurora menuju pagar pembatas, entah apa yang akan ia katakan pada Aurora.

"Sini deh Ra, gue mau jelasin sedikit tentang Vigorous yang harus lo tau." Tangan Meisya menunjuk ke arah bawah, tepat di mana pasukan inti dari Vigorous berkumpul di bawah pohon.

"Nah itu mereka."

Mata Aurora mengikuti arah telunjuk Meisya, benar saja disana ada pasukan inti dari Vigorous.

"Lo udah pasti kenal mereka, tapi belum tau karakter mereka kan. Biar gue jelasin." Sambungnya sembari menjelaskan satu persatu karakter pasukan inti Vigorous.

"Nah itu Nathan dia-"

"MEISYA, AURORA KENAPA KALIAN MASIH DI LUAR KELAS?!"

Ucapan Meisya harus terhenti karena seorang guru bk yang tak lain, dan tak bukan adalah buk Inul meneriaki mereka.

Karena kaget mereka pun terdiam, tanpa sadar mereka bergeming memperhatikan guru tersebut,  hingga sebuah teriakan membuat lamunan mereka buyar. Dan membuat mereka lari memasuki kelas.

"MASUKKKKK."

***

Kelas XII IPA 1 benar benar dalam keadaan ricuh sekarang, ya memang kelas itu dalam keadaan jamkos jadi yah wajar saja kalau ricuh. Yah itung itung party sayang banget dong yah kalau dilewati gitu aja.

"Ngeng ngeng brummm citttt." Suara Delon yang sedang memperagakan orang yang sedang melakukan aksi balapan. Mkkb memang, "Woi minggir lo setan Lo mau gue tabrak hah?" Teriaknya lagi

Sementara itu Nathan sedang menyumbang suara sekarang, yah cowok itu memang hobi bernyanyi suara nya juga bisa dibilang bagus.

Ia sedang menyanyi kan lagu yang di bawakan oleh penyanyinya Aaron Ashab, yang berjudul halalkanmu lagu itu sempat viral tahun lalu.

Sebut namamu, binti ayah mu
Dan semua wali kan berkata sah,
Ini gila tapi ku mau, halalkan mu...

"Mau dong dihalalin abang hehe," Sahut Samuel, cowok itu sedang mabar bersama Bagas sekarang

"NAJIS!" Sahut Nathan

Sementara Edwin, jangan tanya dia sedang apa sekarang. Sudah pasti dia sedang bermain tiktod eh salah tiktok maksudnya.

GRUSAK
GRUSAK
BRAKK

"ANJING!"

Suara sesuatu terjatuh mengagetkan seisi kelas, bagai mana tidak Delon dengan badan besarnya terjatuh dari meja, dan kursi yang sengaja ia tumpukkan untuk ajang balapan tadi.

"Apaan tuh, lah Lon ngapain lo disitu Nangkep kodok," Teriak Bagas yang kaget sekaligus ngakak melihat temannya terjatuh.

"Pala lo tiga, gak liat apa gue habis jatoh gini. Mana sakit banget lagi." Ringis Delon sembari berkata. "Kecelakaan kerja lo Lon, gapapa Lon enak bisa dapet asuransi jiwa kan lumayan," Kata Edwin meresahkan.
"Gigi lo gendut asuransi jiwa," Kata Delon, ia kesal bukanya di tolongin eh sahabatnya malah menertawainya.

"Woi Galon bantu gue heh, pinggang gue sakit banget ini minta tolong pijatin dong Gal." dengan seenak jidat Delon berkata demikian, mana pake ganti nama orang lagi.

"Nama gue Galen." Jawab Galen.
Emang yah si Delon gak ada sopan santunnya udah nyuruh, pake ganti nama orang lagi. Gak usah ditemenin deh dia.

Sementara sang bos, Marcello hanya tertidur dari tadi tak memperdulikan keributan yang sejak tadi sudah terjadi.

***

Please help me by leaving your traces!
Jangan jadi pembaca gelap, setidaknya hargai ketikan ini, Terima kasih.

Senin, 6 September, 2021
13:32 Wib.

2416 kata.

Продолжить чтение

Вам также понравится

TRANMIGRASI ZEA & NEYRA Dinda_ Lilis

Подростковая литература

2.6M 130K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
Monster Tyrant [END] Nursida122004

Подростковая литература

1.4M 123K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
ALZELVIN Diazepam

Подростковая литература

5.6M 309K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
ARSYAD DAYYAN {Segera Terbit} aLa

Подростковая литература

2.5M 138K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...