Juliet's House

By Andelweis__

118K 19.6K 2.7K

Cita-cita seorang Roseanne Belle dari kecil hanyalah tinggal di kota cantik dan romantis dengan kisah cinta k... More

Prologue
01. It All Started
02. Man with Pink Gelato
03. Ravioli Of Happiness
04. An Agreement
05. Roseanne Belle
06. Learn Italian with Jeffrey
07. Lei รจ La Mia Vidanzata
09. Rose At The Party
10. Food Street and Music
11. From Sunset with Love
12. Letter to Juliet
13. Roseanne Still Baby
14. A Comforting Hug
15. Mr. Soft drink & Bayi Marshmallow
16. Tequila or Whisky
17. Jealous? Again
18. Today with Maxi
19. Laser Gaze
20. Confession
21. Broke My Heart
22. In My Dream
23. The Game Begins
24. Symphony of Love
25. Gege Lost in Love
26. Trattenevi Di Nuovo
27. More Than Broken Heart
28. Cherish, Cherry, Cheap, and Chilly
29. Coming Home
30. Little First Love Story
31. Last Christmas
32. Meet Him
33. This Night
34. Baby, I Want You
35. Ti Amo
36. New Life
37. About You and Me
38. The End
Epilogue

08. An Advice From Lisa

2.5K 560 39
By Andelweis__

OTTO

"ROSEEEEEEEEEEEEEEEEE!!"

"LISAAAAAAAAAAAAAAAA!!"

Rose dan seorang gadis di dalam layar ponselnya bernama Lisa sama-sama tertawa.

"Aaaa kangen sama lo, kapan balik ke Indonesia?" tanya Lisa--sahabat Rose sejak dibangku SMA.

"Aku baru beberapa hari disini, tapi kamu udah nanyain kapan balik."

"Roseanne, you never know how much i miss you. Gue disini gak ada teman ngegosip lagi. Oh ya, lo tau gak ada HR manager baru? Namanya Teno, orangnya GUANTENG PUOL!"

"Oh ya? Aku jadi penasaran."

Lisa memajukan wajahnya hingga penuh di dalam layar ponsel milik Rose. "Wait a minute!"

"Itu flat elo?" tanya Lisa yang mulai kepo.

Rose mengernyitkan dahinya.

"Coba dong, tunjukin isinya kayak gimana? Gue kepo gimana penampakan flat di Italia."

Rose tertawa kecil, lalu mulai mengedarkan ponselnya keseluruh flat, dari mulai dapur sampai ruang tengah. Kecuali kamar, karena itu privasi Jeffrey.

"Jadi ini room tour?" tanya Rose.

Rose kembali menghadapkan layar ponsel ke arah wajahnya. Dapat ia lihat Lisa sedang membuka mulutnya lebar.

"WOAH, Who is that guy?" tanya Lisa heboh.

"Maksud kamu?"

"What the fucking hell! Roseanne bayi polos gue. Foto siapa yang ada di ruang tamu tadi? Cogan mana dia? Tell me who is he?! Gue harus tau siapa namanya?" tanya Lisa beruntun, dengan hebohnya. "Dan--see! You live with handsome guy in Verona. Hei! You can't do that! Kalau Nenek lo tau, bisa dimarahin lo nanti. But, siapa dia? Your boyfie or your partner sex. Mmm--friends with benefit kah?" lanjut Lisa.

Rose menghela nafas, pertanyaan Lisa terlalu cepat dan beruntun hingga ia tak dapat mencerna satu-persatu. Tapi pertanyaan terakhir Lisa cukup terdengar jelas.

Rose menggeleng keras. "We are not partner sex or fwb as you think, Lisa. Dia--" Rose nampak berpikir sejenak, apa yang harus ia jelaskan tentang Jeffrey. Sedangkan Lisa masih setia menunggu jawaban Rose. "Dia pemilik flat ini, dan aku cuma menyewa." kata Rose ragu, matanya sibuk melihat ke arah lain saat sedang berbicara pada Lisa.

Lisa tersenyum mengejek, sudah berapa lama ia berteman dengan Rose. Kebohongan tampak jelas di wajah Rose. "Hei, you lie Rose."

Rose menggeleng. "No!" jawab Rose cepat dan terkesan panik. Hal itu membuat senyum jahil Lisa makin lebar.

"He is your boyfie, right?" tanya Lisa dengan nada menggoda.

"Bukan Lisa," Rose menghela nafas. Ia tahu bahwa Lisa tak mudah dibohongi. "Ya.. I live with him." jawab Rose kemudian.

Lisa melebarkan matanya, mulutnya terbuka lebar. "Wow, Roseanne Belle bayi polos gue udah dewasa rupanya."

"Lisa, please stop call me with bayi polos. I'm 24 years old, you know?"

"Lo belum 24 tahun, masih on the way ya. Dan umur cuma angka, bagi gue lo tetap Roseanne si bayi polos."

Rose memutar bola matanya. "Jangan bilang Nenek atau kak Keenan soal ini ya."

"Of course, lo pikir gue tukang ngadu. Tapi ya, gue kasih wejangan. Jaga diri lo baik-baik, you know cowok Italia itu terkenal casanova. You have to protect yourself from him. Cewek cowok tinggal satu atap, gak mungkin kalo di antara kalian, salah satunya gak tergoda buat melakukan skidipapap. Well, Italia kinda Amerika or many countries with sex legality. Pokoknya bayi polos gue harus tetap polos, kalau dia ngajak skidipapap. Suruh dia nikahin lo dulu."

Rose terkekeh seraya mengangguk. "He is a good person, dia gak akan ngelakuin itu Lisa. Slow down oke."

"Ya, i'm just telling you about it. Siapa yang tau kan?"

"Iya Lisa ku."

Lisa selalu menganggap dirinya seperti bayi polos yang harus selalu dijaga. Terkadang itu menyebalkan bagi Rose, tapi ia tahu.. Itu karena Lisa sayang padanya. Mereka sudah seperti saudara kandung yang saling menjaga.

♥♥♥

Jeffrey kembali menenggak wine di gelas keduanya. Hari ini timnya sedang melakukan sedikit perayaan kecil, karena rating acara variety shownya berhasil mencetak rating tinggi sekaligus rekor pribadi di stasiun televisi bersangkutan.

"Hei, sabtu malam nanti ada perayaan ulang tahun direktur kita kan?" tanya Christoper.

Vernon mengangguk. "Ya, semuanya diundang."

"Woaw, acara ulang tahun direktur selalu meriah setiap tahunnya. Tentu gak akan ada orang yang melewatkannya." sahut yang lainnya.

"Direktur itu sudah tua, tapi selalu buang-buang uang."

"Yap, orang kaya itu bebas. Selama mereka punya uang dan gak ada tempat penampungan yang cukup lagi. Lebih baik digunakan untuk pesta dan membuat senang semua orang, right?"

"Julia memang paling suka dengan pesta."

"Karena itu menyenangkan!" jawabnya semangat.

Semua asik mengobrol tentang pesta, tapi Jeffrey sama sekali tak tertarik pada hal tersebut. Sekarang yang ada dipikirannya hanyalah Rose. Ini sudah dini hari, apakah Rose sudah makan malam atau belum? Apakah gadis itu sudah tidur?

Tadi saat Jeffrey mau memberitahu pada Rose bahwa ia akan pulang telat, ia baru menyadari bahwa ia tak memiliki nomor ponsel Rose, begitupun sebaliknya. Setelah ini ia akan memastikan untuk memasukan kontak Rose di ponselnya.

"Dude, kenapa?" tanya Vernon yang menyadari sikap Jeffrey.

Jeffrey menggeleng. "Gue kayaknya mau pulang sekarang aja deh." kata Jeffrey.

"Cepat banget."

"Apa yang kalian bicarain? Jeffrey mau kemana?" tanya Julia, gadis Italia berwajah manis itu menatap Jeffrey dan Vernon.

"Aku harus pulang sekarang, terimakasih atas perayaan kecil yang menyenangkan ini." kata Jeffrey pada timnya.

"Cepat sekali."

"Harusnya kamu lebih lama lagi."

"Hati-hati, Jeffrey."

Jeffrey mengangguk, setelah berpamitan ia pulang ke flatnya. Saat membuka pintu flat. Hal pertama yang ia lihat adalah Rose yang tengah tertidur di sofa dengan televisi yang masih menyala.

Jeffrey tersenyum tipis, matanya menatap pada makanan di atas meja yang sudah dingin.

"Harusnya lo makan duluan aja, ngapain coba nungguin gue sampe ketiduran gitu." monolog Jeffrey.

Rose menggerakan tubuhnya seraya sedikit melenguh.

Jeffrey tahu posisi tidur seperti itu pasti tidak nyaman. Ia mendekat pada tubuh Rose. Perlahan kedua tangannya mengangkat tubuh Rose ke dalam gendongannya. Lalu membawa Rose ke dalam kamar.

Jeffrey meletakan Rose secara perlahan ke ranjang. Sejenak, ia terpesona pada wajah tidur nan cantik gadis polos tersebut. Kedua sudut bibir Jeffrey tak dapat menahan lengkungannya.

"Have a nice dream, Roseanne Belle."

Ia menarik selimut hingga menutupi tubuh Rose sebatas dada. Lalu keluar dari kamar dan merebahkan tubuhnya di sofa. Ia melonggarkan sedikit dasi yang masih terpasang di bajunya.

"Bella," guman Jeffrey dengan senyum yang masih setia bertengger di bibirya dan mata yang terpejam.

[11] Bella: cantik

Seperkian detik kemudian, senyum di bibir Jeffrey menghilang. Kemudian matanya membuka lebar.

"NO JEFFREY! apa yang udah lo bilang tadi?!"

♥♥♥

Ada yang malam mingguan sama pacar?

Ada yang malam mingguan di rumah aja? Ngurung diri di kamar, bolak-balik refresh timeline, buka wa tapi gak ada yang chat?

Kalau kebanyakan opsi kedua, fix kita sama gengs! Oleh karena itu CDG update di malam minggu kelabu nan sepi tanpa kehadiran kekasih hati ini. Hope you enjoy this story.

See yaa in next chapter..

Continue Reading

You'll Also Like

5.2K 827 49
Rencananya untuk bekerja tidak pernah ia sangka akan berujung dipertemukan dengan mantan kekasih yang telah menyakitinya bertahun-tahun lalu. Tidak...
1.4M 81.6K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi ๐Ÿ”ž๐Ÿ”ž Homophobic? Nagajusey...
45.8K 8.1K 44
โKok bisa-bisanya gue dapet genre hidup kaya gini sih, ya Tuhan ....โž Was : #1 on Hallo Author #1 on Dowoon #1 on Lino #1 on Lee Know #1 on Orific #...
247K 36.8K 68
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...