🔞🔞🔞
Berbau sex jadi yang anti sex mendingan skip!!!
Sekali lagi jangan nyesel kalau baca ini please gue aja deg-degan.
Enjoy
Makan malam keluarga jisoo berlangsung dengan kehebohan yang di lakukan Lisa. Suara dentingan alat-alat makan yang saling bergesekan. Semuanya nampak begitu menikmati makannya hingga menikmati kebisingan Lisa yang tak henti mengoceh sambil di suapi Rosé.
"Appa!." Jisoo yang merasa di panggil lisapun langsung cepat menoleh.
"Ada apa?." Tanya jisoo lembut lalu membersihkan nasi yang tertinggal di pipi Lisa.
"Appa itu laki-laki atau perem- ." Belum sempat menyelesaikan pertanyaan, Lisa tersentak dan hampir jatuh dari kursinya.
Brak.
Rosé memukul meja makan kuat, hingga piring dan gelas bergetar semua, Jennie dan jisoo melotot kaget, dan Lisa ia diam membeku, semuanya menatap ke arah Rosé yang sedang berdiri.
Bi sumi ikutan kaget dan hampir ngejatuhin penggorengan shyenel dari Jennie bulan lalu.
"Astagfirullah ada apa ini?." Batin Bi Sumi ngedumel sambil naruh balik penggorengan.
"Astaga! Eomma lupa bahwa besok ada acara rapat di sekolah kamu sayang." Rosé kembali duduk tenang, jisoo dan Jennie diam saja mereka tak mengerti apa maksud Rosé yang tiba-tiba bertingkah seperti itu.
"Kenapa pada diem?." Tanya Rosé.
"eh enggak-enggak." Jawab jisoo dan Jennie bersamaan.
Rosé melanjutkan menyuapi Lisa.
"Lilisku please jangan nanya yang aneh-aneh eomma gak suka hiks." Batin Rosé yang masih tenang menyuapi Lisa.
Itulah cara Rosé menghentikan pertanyaan tak berguna yang keluar dari mulut Lisa. Pertanyaan yang tidak akan di jawab sampai Lisa memahami semuanya. Termasuk rahasia di balik sosok jisoo.
.
Makan malampun selsai, Jennie meninggalakn meja makan untuk duduk di depan tv ruang tamu.
Lisa menyusul Jennie mungkin seperti biasa minta di manja.
Sedangkan jisoo masih malas untuk berdiri karena kekenyangan, Rosé berganti duduk ia langsung mendekati jisoo.
.
"Kamu mencoba menghentikan Lisa?.
Rosé mengangguk lalu naik ke pangkuan jisoo.
Mumpung Lisa sama Jennie jadi kesempatan Rosé buat nempel ke jisoo.
Jisoo ketawa pas liat muka Rosé waspada supaya Lisa gak liat ke arahnya.
"Walau bagaimanapun Lisa masih terlalu sangat polos untuk mengetahui itu semua." Ujar Rosé lalu menciumi kedua pipi jisoo.
Cup.
Mata Rosé mendelik saat merasakan kecupan dari mulut heart milik jisoo yang menempel ke mulutnya.
Bukan mendelik karna kaget, hanya saja mendelik karna rasa senang.
Jisoo melepaskan tubuh Rosé dari pelukannya lalu pergi menuju Jennie.
Sedangkan Rosé hanya diam menatap suaminya itu yang tiba-tiba meninggalaknya sendiri di dapur.
"Jennie." Sahut jisoo pelan, yang di panggil langsung noleh.
"Titip Lisa yah, kalau bisa ajak tidur bareng." Bisik jisoo, Lisa sedang sibuk menonton flm we bare bears hingga tak sadar jika ada jisoo di belakangnya.
"Wah felleng ku pasti mereka mau hmmmm." Jennie bengong sambil senyum-senyum sendiri.
Lalu Jennie tersenyum jahil, dan mencubit pinggang jisoo pelan, jisoo cuma cengengesan dan langsung pergi ketika Jennie bilang "oke".
"Li kita ke kamar imo yuk, katanya mau liat MV baru belackepink." Lisa langsung loncat dari kursi dan narik tangan Jennie buat naik ke atas.
"Ayuk! IMO.......
"Iya iya." Jennie yang di tarik kencang oleh Lisa langsung nunjuk jari okenya ke jisoo.
"Gumawo!." Teriak jisoo.
Rosé natap suaminya itu kesal, ya karena di kacangin.
Jisoo berjalan mendekat Rosé, Rosé masih marah ia membelakangi jisoo.
Tanpa ba-bi-bu jisoo langsung mengambil Rosé ke pangkuannya.
"Omo!.
"Ssstttt Lisa lagi sama jennie.
*Kamar*
Jisoo terus melumat bibir Rosé dan di lempar lembut ke arah atas kasur. Jisoo kembali melumat bibir Rosé sambil meremas payudara Rosé. Ciuman itu perlahan turun ke leher dan membuat beberapa kissmark. Rosé menikmati itu semua. Walaupun mereka jarang melakukan sex namun jisoo Sangat mahir dalam itu semua.
Jisoo membuka seluruh pakaian Rosé dan sekarang Rosé telanjang bulat. Jisoo melanjutkan memerasnya.
"Kau menyukainya?." Bisik jisoo yang masih sibuk meremas kedua payudara Rosé.
"Ahhhhh..... Kau terlalu ce... Cepat." Balas Rosé ia menggigit bibir bawahnya membuat jisoosemakin bersemangat.
Jisoo pun menindih tubuh Rosé dan menjilat payudara Rosé.
"Ahhhh..... Cepatlah..... Sa...sayang." pinta Rosé tak sabar.
Rosé ikut meremas payudara jisoo, jisoo menyerah dan ikut Mendesah.
"Pelan.... Sayang." Ujar jisoo.
"Punyamu tak kalah besar." Ucap Rosé dengan tawanya.
"Punyamu lebih besa- Aw!.
Jisoo tersentak ketika Rosé menghisap putingnya yang mengeras. Jisoo mendesah geli.
"Kamu seperti bayi." Sahut jisoo mengusap rambut Rosé pelan.
Rosé pun langsung membuka baju dan celana piyama jisoo. Rosé melihat dick jisoo yang mulai mengeras dan ingin cepat keluar. Rosé menatap wajah jisoo yang sedang menunggu sekilas lalu melanjutkan membuka seluruh pakaian jisoo.
Sekarang mereka benar-benar telanjang bulat tidak ada sehelai benangpun tertinggal.
Jisoo mendorong Rosé untuk tidur. Jisoo langsung memasukkan kedua jarinya ke vagina Rosé dan mengocok begitu cepat bisa di bilang petirpun kalah cepat.
"Ahhhhhhhh..... Mmmpphhh...... Shshhhh kau terlalu bersemangat yeobo." Rosé meremas sprei kasur betapa buasnya jisoo jikalau Rosé lemah mungkin Rosé mati di saat itu juga karena tenaga jisoo yang memainkan vaginanya begitu cepat.
"Diam saja dan rasakan sensasinya." Balas jisoo.
"Ahhhhh sepertinya... Aku akan keluar ahhhhh." Desan Rosé
"Keluarkan saja yeobo...." Balas jisoo. Rosé mendorong tangan jisoo kuat hingga jisoo benar-benar mandi keringet.
Rosé pun mengeluarkan orgasmenya banyak.
Rosé mengatur nafasnya yang terengah-engah. Jisoo berhenti sejenak untuk menenangkan Rosé.
"Sekarang giliranku." Rosé tersenyum lalu berjongkok di hadapan jisoo.
Rosé dengan cepat memainkan dick jisoo lalu mengulumnya. Rosé sengaja memperlambat permainan agar jisoo menikmatinya.
"Eughhh.... Cepat yeobo." Pinta jisoo.
Seluruh rambut jisoo dan Rosé sangat berantakan. Wajar mereka sedang melakukan sex.
Rosé tak henti mengulum dan memainkan dick jisoo. Setelah beberapa menit sepertinya milik jisoo akan keluar.
Jisoo memras seprei kuat dan mulai mengeluarkan spermanya di dalam mulut Rosé. Rosé menelannya begitu saja ia tidak merasakan jijik ataupun tak enak.
Rosé berdiri dan duduk di pangkuan jisoo.
Perlahan jisoo memasukan dicknya kedalam vagina Rosé.
Rosé menaha sakit saat jisoo mencoba memasuki sesuatu yang panjang.
Jleb.
"Aw! Ahhhhh...... Eughhh...... Yeobo sakit......" Desah Rosé dan lirihnya.
Jisoo langsung menggoyangkan tubuhnya di ikuti Rosé. Mereka berciuman hingga saling bertukar ludah.
Setelah jisoo melihat wajah Rosé sedikit tenang. Jisoo langsung mempercepat tempo.
"Ahhhhh...... nikmatnya..... Yeobo sepertinya aku akan keluar.....
"Ayo keluar bersama.
Hingga cairan itu tertinggal di bagian milik Rosé.
"Aku lelah." Rosé melemaskan tubuhnya ke pelukan jisoo.
Jisoo langsung menidurkan Rosé di atas tubuhnya. Nafas mereka masih tergesa-gesa.
"Gumawo." Sahut jisoo.
Rosé mengangguk kecil lalu mencium bibir jisoo.
Merekapun istirahat untuk mengumpulkan tenaga kembali.
Rosé terlelap tidur jisoo pun menyusul Rosé di dalam mimpi.
***
"Lisa ngantuk? Sini bobo di peluk imo." Jennie yang lagi sibuk sama laptopnya.
Lisa yang lagi nonton tv di bawah pun langsung berdiri dan loncat ke pelukan Jennie.
"Imo appa Sama eomma mana?." Lisa memainkan laptop milik Jennie.
"Tidur kali.
"Ohhhh Aku Mau Bobo Sama imo yah.
"Yaudah sini.
"Peluk...
Dan semuanya tertidur pulas.
Bersambung.
Congratulations for the 100 million love sick girls🔥🔥🥳🥳
Gumawo....
Yorobun!...