MY SEXY HUSBAND [HUNRENE]

By Laaliisaaaaaaaa

1.5M 16.8K 684

Private Konten [Konten 21+] Setelah sekian lama berpisah, kini mereka di pertemukan lagi. Dengan Irene yang m... More

01. The First Time
02. Room
03. Me Time 21+
04. Debate
05. Bae Grup
06. Apartemen Aston
07. Feeling
08. FLASH BACK
09. A teaser
10. It sucks
11. Appointment show
12. Found - 01
13. With
14. Frustration
15. Sick [18+]
16. Feel
17. I want again 21+
18. Drama in the morning!
19. Chat in the afternoon
20. Shoping and Jimat?
21. Drama Escream
22. Sick - 01
23. Sick - 02
24. Pissed off
25. Soup
27. I Don't Know
28. Wedding
29. Bad
30. First Meet
31. Plan
32. Pregnant?
33. Happy
34. Tresemester - 01
35. Hormonal influence 21+
36. Embarrassing
37. Explanation 21+
38. Finally. 21+
39. Last
40. Dream
41. I am happy
42. Back to?
43. Sorry
44. Sleeping With You [21+]
45. Morning Sicknes
46. I Can?
47. Annoying
48. Birth?
49. Morning Sex? And Baby [21+]
50. What?
51. Tired?
52. Why?
53. Meet
54. Bedrest
55. Home
INFORMATION!
56. Come On Baby 21+
57. Don't Worry
58. Story 18+
59. Dinner
60. Hospital.
61. One Years Ago
62. Today
63. Problem
64.Weekend
65. I'm Crying
66. Problem - 02
67. New Life
68. Family Kim [Special Chapter Kun - Jiso]
69. How [Special Chapter Daisy - Yoyo 21+]
70. Not Okey
71. Bunda
72. Back
73. My Babys
74. Twins
75. Child
76. It's been a week.
77. Sun and Sehun

26. Feeting

5.5K 131 1
By Laaliisaaaaaaaa


🎶Taeyon - Fine
🎶Ikon - Love skenario

Kamar, Perumahan Garden
Pukul 09:00

Hari ini adalah hari dimana Irene dan Sehun akan feeting baju pengantin untuk acara pernikahan mereka. Sebulan telah berlalu tidak terasa hari ini adalah hari yang di tunggu dimana mereka akan melaksanakan pernikahan seminggu lagi.

Sekarang semuanya bergerak lambat.

Hari yang harusnya bahagia untuk sepasang kekasih tetapi tidak untuk Irene yang masih bimbang dengan perasaan nya sendiri.

Apa ini benar dengan keputusan yang di ambil Irene untuk menikah dengan Sehun adalah keputusan yang benar. Kenapa dirinya tidak bisa meyakinkan perasaannya sendiri sekarang, seperti ada rasa bimbang di hatinya. Ada perasaan takut yang harusnya tidak perlu dipikirkan. Apa lagi yang harus dipikirkan oleh Irene mencintai.

Tapi kenapa seakan hatinya menolak. Menolak ini semua Ini adalah awal yang bahagia untuknya dan Mama nya. Tak mungkin Irene mengecewa kan nya lagi karena ke egoisan, yang dimilikinya.

Irene harus meyakinkan dirinya untuk ini. Irene mencintai Sehun cdan akan selalu begitu. Yakin dan percaya takdir tuhan tak pernah salah dan akan indah pada waktunya. Hanya perlu menunggu. Dia tak akan mengecewakan mu.

Itulah isi pikiran yang sedang merasuki Irene sekarang. Namun Irene harus yakin. Irene sudah membuka hatinya pada Sehun sejak mereka memasak soup sebulan lalu.

Drt Drt Drt

Getaran dari ponsel milik Irene mampu menyadarkannta dari keterpurukan milik Irene. Irene membuka pesan itu. Sudah pasti dari Sehun karena mereka sudah berjanji tadi malam.

Sehun
Aku tunggu di bawah.
0

9:00


Irene hanya melihatnya saja, dan bangun dari duduknya untuk menemui Sehun di bawah. Irene memasukkan ponsel miliknya ke dalam tas yang berada di sampingnya sekarang.

"Semu pasti bakal baik-baik aja," ucap Irene dengan percaya dirinya.

Irene berjalan kearah pintu dan membukanya. Irene berjalan menuruni tangga dengan mini dress yang sangat cantik dan pas di tubuh milik Irene, tas mini yang elegan , heels yang tingginya hanya lima cm, serta make up yang terlihat natural tapi cantik.

Irene sudah sampai dibawah dan berjalan mendekat ke arah Sehun yang sedang berada di ruang tamu.

"Hmm."

Irene berdehem dan melanjutkan bicaranya.

"Maaf ya, jadi nunggu lama."

Sehun menoleh ke arah Irene dengan tatapan tak bisa Irene baca sama sekali, tidak seperti biasa tatapan cinta yang Sehun berikan pada Irene. Kali ini berbeda, Irene bisa melihatnya. Irene harus bisa menghilangkan pemikiran tabu itu dari kepala mungilnya itu. Jika di bidang pekerjaan memang Irene juara, tapi jika sudah menyangkut hati, Irene paling tidak bisa. Kelemahan itu lah yang g paling di bencinya hingga sekarang.

"Iya sudah kita berangkat sekarang, aku ada kerjaan soalnya abis ini. Nggak papa kan? " tanya Sehun.

Sehun bangkit dari duduknya, dan berjalan duluan dan Irene mengikuti Sehun dengan berjalan di belakang Sehun.

"Iya gak papa." Irene berjalan di belakang Sehun perlahan, dan masuk ke dalam mobil .

Di dalam mobil keadaan hening tak ada suara apapun hanya suara musik yang mengalun indah.

Irene menatapnya sekilas, dan Irene membalik wajah miliknya untuk menghadap ke arah jendela, melihat indahnya kota di pagi hari yang ramai karena hari ini adalah hari senin di mana padatnya orang berangkat bekerja.

Irene terlalut dalam lamunan yang berkepanjangan. Irene merasa bosan karena tidak ada pembicaraan sedari tadi hanya suara lagu yang indah saja.
Irene memulai bicara karena terasa canggung.

"Masih lama?" tanya Irene lalu menatap ke arah Sehun dan hanya di balas anggukan pelan saja.

Irene kembali menatap ke arah jendela. Tidak biasa Sehun bersikap seperti ini setelah kepulangannya yang baru seminggu ini dari Paris karena ada urusan pekerjaan selama satu Minggu di sana.

Jujur Irene sangat merindukan Sehun sangat, bohong jikaa tidak. Selama sebulan ini Irene sibuk dan Sehun juga. Mereka berdua hanya bertukar kabar saja. Apa lagi mereka sepasang kekasih yang akan menikah. Walau setelah ini akan lebih sering bertemu bahkan bersama. Dan melakukan segala sesuatu bersama.

Setelah kepergian Sehun ke Paris Sehun lebih banyak diam dari pada bicara. Bahkan mendiamkan Irene. Irene melihat ada yang aneh dari Sehun. Dan munculah pertanyaan di hati terdalam milik Irene. Dalam benaknya Irene bertanya apa Sehun tidak mencintai dirinyaa lagi?Bahkan seharusnya Sehun senang akan pernikahan mereka ini.

Tapi Sehun dia tak ada memberikan wajah senang atau bahagia nya di wajahnya. Apa sekarang hanya Irene yang jatuh cinta? Apa Sehun tidak pantas mencintai dirinya? Tidak buang pikiran itu, Sehun akan selalu mencintainya.

"Turu, udah sampai, jangan banyak melamun," teguran Sehun barusan menyadarkannya dan mengajak Irene turun dari mobil.

"Hah?" Irene menolah ke arah Sehun dan melihat sekitar rupanya sudah sampai, Irene begitu lama melamun ternyata.

"Ayo keluar, kita masuk ke dalam. Udah di tunggu juga," ajak Sehun pada Irene.

Irene hanya mengangguk dan membuka pintu mobil sendiri. Irene berjalan ke luar mengikuti Sehun di belakang. Namun tangan Irene di tarik untuk berjalan sejajar dengan Sehun.


"Di samping aku dong, kamu kan calon istri aku, masa di belakang aku begitu sih," ucap Sehun dengan menggenggam tangan Irene.

"Iya," jawab Irene acuh.

Irene melihat banyak gaun indah dan cantik yang terpanjang di depan matanya. Irene menyukainya sungguh! Irene berjalan melihat-lihat baju pengantin itu. Irene sekarang berada di butik milik keluarga Sehun.

"Dengan Nona Irene ya? Yang mau feting baju pengantin, kan? Mari, saya antar untuk melihat bajunya," ucap seorang pekerja butik ini menemani Irene untuk memilih gaun.


Sedangkan Sehun dia masih duduk di kursi sambil memainkan handphone miliknya. Sehun sibuk akhir-akhir ini entahlah karena apa Sehun tidak pernah mengatakan nya. Sehun hanya bilang sibuk dan banyak kerjaan yang menunggu.

Bukan wanita, jika tidak kepo Irene menanyakan dengan sekretaris nya dia bilang juga sibuk, tapi tidak terlalu sibuk juga. Jadi? Apa dia mencoba mengacuhkan dirinya, sekarang. Tapi sudahlah!

"Kamu gak coba bajunya dulu?" tanya Irene pada Sehun

"Nggak usah, aku sudah kesini berapa hari lalu," jawab Sehun dengan entengnya.

Irene tercengang karena mengetahui Sehun sudah pergi jauh hari kesini. Yang di pikirkan Irene sekarang, kenapa Sehun tak mengajaknya agar mereka bisa bersama sekalian.

"Oh ya sudah, gimana sama bajunya ini?" tanya Irene memamerkan baju yang di pakainya sekarang pada Sehun. Di temani perempuan yang tadi menyambutnya.

"Nggak, jangan yang itu. Ganti aja lagi, aku mau yang semuanya ketutup, apa lagi belahan pahanya, aku mau yang ke tutup sampai bawah," tolak Sehun dengan nada lembut serta tak suka di sela suaranya.

Irene mendengus kesal, dengan wajah kesal. Irene tetap mengikuti kemauan Sehun untuk berganti baju lagi kedalam. Untuk saja Irene tadi mengambil beberapa baju pilihannya.

5 menit kemudian

"Kalo ini gimana?" ranya Irene melihatkan, baju yang baru saja di cobanya. Kalau sampai di tolak awas aja. Mau pakai aja susahnya minta ampun. Mau ganti lagi.

"Yang ini aja, aku suka. Sekarang ganti bajunya. Kita makan siang dulu, terus ke toko perhiasan buat cincin kamu. Nanti aku antar kamu pulang, setelah itu," jawab Sehun

"Oh ya, aku tunggu di mobil," lanjut Sehun.

Sehun berlalu begitu saja meninggalkan Irene. Irene hanya mengangguk menanggapi perkataan Sehun tadi. Setelah berganti, Irene berjalan ke luar, ternyata Sehun sudah menunggunya di mobil dengan handphone di tangannya lagi. Irene masuk dan langsung memasang seltbeltnya.

Cafe Resto, Busan.
Pukul 11:00

Sampai di resto seafood kesukaan Irene. Sehun berjalan masuk duluan tanpa menunggu Irene. Gak papa, Irene harus terbiasa. Dari yang di tau Irene kan begitu kalo mau nikah ada aja cobaannya. Kalian pasti juga gitu, jadi positif aja oke. Itulah yang dipikirkan Irene.

Emang gini kalo mau nikah banyak rintangannya. Irene sanggup. Karena Irene sudah jatuh cinta dengannya. Irene berjalan masuk, Sehun sudah duduk di meja paling pojok sangat pas sekali untuk di pandang.

"Mau pesen apa?" tanya Sehun pada Irene sambil membuka buku menu.

"Nasi goreng seafood sama jus strawberry," jawab Irene cepat.

"Samain aja pesanannya," ucap Sehun pada pelayan didepannya sekarang.

Pelayanan itu berlalu, tapi masih saja dalam keadaan yang hening. Tidak ada yang berbicara. Dirinya, mau pun dengan Sehun. Diam dengan pikiran masing-masing.

"Hm, besok kita udah gak bisa bertemu, dan bakal ketemu ketika acara pernikahan kita."

Duh kangen banget pasti.

"Tapi kan bisa vidio call or telepon?" jawab Irene pada Sehun. Sehun tersenyum penuh arti pada Irene. Sehun bersyukur karena Irene sudah bisa menerimanya.

"Dengerin aku dulu, Kita bakal bertemu ketika menikah, jadi tidak ada kabar-kabaran dulu," ucap Sehun dengan menggenggam tangan Irene yang sangat mungil.

Irene cemberut dan mengembungkan pipinya.

"Jangan cemberut, setelah itu kita akan bersama setiap harinya oke?"

Sehun mengelus tangan dan juga pipi Irene dengan ibu jarinya.

"Dan yang perlu kamu ingat, jangan membenciku jika kamu tau sesuatu yang jelek di diri aku, dan jangan juga pergi. Aku mohon."

Irene terdiam karena masih tak mengerti perkataan Sehun. Irene masih mencerna perkataan Sehun barusan, namun Sehun langsung menegur Irene.

"Udah, ini di makan dulu. Soal cincin udah aku pesen tadi, jadi kamu tinggal balik ke rumah aja iya. Aku ada meeting setelah ini."

Irene mengangguk, dan memakan makanan miliknya juga. Irene tak mau bersuara hanya untuk merusak hari terakhir mereka ketemu.


Perumahan Garden, Seoul.
Pukul 13:00

"Aku pamit sayang. Salam sama Mama ya, aku pergi dulu sampai ketemu seminggu lagi." 

Sehun memberikan salam perpisahan ketika mereka sudah sampai di depan rumah Irene.

Irene menunduk lesu. Sehun juga berat sebenarnya. Sehun menggapai tangan milik Irene dan menciumnya.

"Udah jangan sedih. Ntar juga ketemu, gitu banget."

"Peluk."

Kedua tagan  Irene merentangkan tangannya, dan langsung di sambut dengan Sehun dengan memeluk erat  Irene sesekali memberi kecupan di kepala.

"Pasti kangen banget deh," ucap Irene dalam dekapan Sehun.

"Hahaha, udah. Ntar aku peluk tiap malem kalo udah nikah, aku pergi dulu," jawab Sehun dengan melepaskan pelukan mereka. Irene merasa enggan melepaskan pelukan dari Sehun. Namun dirinya bisa apa?

"Ada yang lupa," gerutu Irene dengan manja dan mengembung kan pipinya dengan bibir mengerucut.

Cup

Hanya kecupan singkat.

"Udah kan sayang, kamu makin gemesin. Aku balik dulu, jaga kesehatan! Sebentar lagi kita akan menikah, dan aku gak mau kamu sakit," peringat Sehun pada Irene dengan senyum tulus. Sehun mengacak rambut Irene dengan gemasnya.

"Iya deh, tapi jangan di acak gini rambutnya ih nyebelin!" protes Irene sambil merapikan rambutnya lagi.

"Iya maaf, aku pergi sayang. Dah sampai jumpa."

Sehun berlalu dari hadapan Irene dan masuk ke dalam mobil.

Ketika mobil Sehun sudah tak terlihat dari pandangan Irene juga berjalan berlalu masuk kedalam.

"Gak ada yang bisa milikin kamu selain aku."

Continue Reading

You'll Also Like

39.9K 1.9K 21
"Ini mimpi atau nyata sih?" -Hyang Adelia "Maaf pasti kamu malu" -Zhang Yixing Hyang & Yixing Series!!!
44.7K 310 5
☡WARNING MENGANDUNG UNSUR☡ 21+ dan 18+ Kisah kisah kisah asmara yang terjalin oleh seorang pengusaha bernama bapak Lai Guanlin dengan Yora, bapak lai...
656K 4.3K 8
(#1 MARRIED) (#1 COLD HUSBAND) !!!! KONTEN DEWASA 20+ READERS PLEASE BE SMART !!!! Mata ku terpejam memikiran apa yang barusan suami ku sendiri katak...