Hari ini Yeosang libur, ia sedang bergelung dengan selimut dan bantal diatas kasurnya.
Jam menunjukan pukul 12:00 siang, sedari tadi ia hanya menghabiskan waktunya diatas kasur, enggan untuk membangunkan tubuhnya.
Sangat sepi, dan Yeosang suka itu. Disaat seperti inilah dirinya akan melakukan kegiatan-kegiatan favoritenya seperti membaca buku, menonton film atau rebahan.
Setelah berlama-lama dengan kegiatan rebahannya, akhirnya Yeosang mulai membangkitkan tubuhnya dari atas kasur, ia berjalan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah selesai, ia pun pergi ke dapur dan mulai memasak seadanya karna ia belum belanja bulanan jadi bahan masakan yang ia punya hanya tersisa sedikit.
Hanya beberapa menit ia habiskan untuk memasak, sekarang ia sedang duduk disofa ruang tengah sambil menonton tv, Pony Tail. Sesekali ia tersenyum dan tertawa karna karakter Pony tail tersebut.
Ia mematikan tv dan berjalan ke arah wastafel, mencuci peralatan masak serta peralatan makanan yang tadi ia gunakan. Sesekali ia bergumam menyanyikan lagu.
Setelah selesai ia berjalan ke arah kamarnya, berniat untuk membaca novel-novel yang belum ia selesaikan.
Choi Jongho. Seorang pemuda kaya raya, pewaris tunggal perusahaan Choi Crop's yang sangat cerdas serta visualnya yang diatas rata-rata itu sedang berkutat diruang kerjanya, membaca beberapa dokumen yang berhasil membuat siapapun yang membacanya akan pening.
Tetapi tidak dengan pemuda itu, ia sangat fokus dengan dokumen-dokumen tersebut. Tangannya dengan lihai membuka lembaran demi lembaran dokumen.
Drt drt drt drt drt
Ia meraih ponselnya yang berada disamping, lalu melihat sebuah telfon dari Mamanya dan tanpa pikir panjang ia menekan tombol hijau lalu menloudspeaker.
"Ada apa, Ma?" Ucap Jongho dan melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda beberapa detik tadi
"Mama akan mengirimkan Asisten Rumah Tangga untuk mengurus rumah dan dirimu" Ucap seorang wanita yang ia panggil Mama yang tak lain dan tak bukan adalah ibu kandung Jongho
Jongho menghela nafas, "Aku kan sudah bilang, aku bisa mengurus diriku sendiri, Ma"
"Kali ini Mama tidak menerima penolakan apapun. Mama akan tetap mengirim Asisten Rumah Tangga ke rumah mu." Setelah berucap seperti itu sambungan diputus secara sepihak, Mamanya lah yang menutup panggilannya tanpa mendengar jawaban Jongho terlebih dahulu
Jongho mengehela nafas, membuka kacamatanya, meletakan diatas meja lalu memijat pelipisnya pelan. Lagi-lagi Mamanya membahas soal ART—Asisten Rumah Tangga—yang entah sudah ke berapa kali.
"Sudah berapa kali aku bilang bahwa aku bisa mengurus hidup ku sendiri! Kenapa Mama dan Papa tidak mempercayai ku sih"
Ia beranjak dari kursi kerjanya, berniat untuk pergi ke dapur untuk membasahi tenggorokannya yang kering.
Jongho terbangun dari tidurnya, ya tadi setelah dari dapur ia memutuskan untuk ke kamar dan mengistirahatkan tubuhnya.
Ponselnya sedari tadi bergetar terus menerus, membuat dirinya dengan segera mengambil ponselnya yang berada dimeja nakas samping tempat tidurnya.
San
Aku dengar tante sedang mencari ART ya?
Aku punya seorang teman, ia sedang membutuhkan pekerjaan. Apa aku harus bilang pada tante agar teman ku saja yang menjadi ART dirumah mu?
Jongho
Terserah
San
Ok.
Nanti aku akan bicara pada tante.
Jongho mengabaikan pesan terakhir dari San. Ia menatap jam di ponselnya, jam 09:00 malam itu berarti ia sudah tertidur cukup lama.
Ia beranjak dari kasurnya, berjalan memasuki kamar mandi dan membersihkan dirinya.
Hari ini ia sangat ingin keluar rumah, entahlah mungkin bar adalah tempat yang terbaik saat ini.
Ia pun keluar setelah selesai mandi dan memakai pakaiannya untuk pergi ke bar. Ia mengambil ponselnya dan mengetikkan suatu pesan ke sepupunya itu.
Jongho
Temani aku ke bar.
Tempat biasa
San
Ok
Jongho pun mengambil kunci mobilnya dan bergegas menuju bar tempat biasa ia kunjungi bersama sepupunya.
Setelah beberapa menit, ia pun sampai di depan dan memasuki bar tersebut. Ia duduk di counter.
"Biasa" Ucap Jongho ke pada bartender dihadapannya
Ya, ia memang tidak terlalu sering ke sini, tetapi ia adalah pelanggan tetap sekaligus sahabat Mingi pemilik bar ini jadi tidak heran kalau beberapa bartender mengenalnya.
Bartender tersebut menuangkan Whiskey ke gelas, menyanjikannya dihadapan Jongho lalu langsung ia minum dengan sekali tegukkan.
"Oi!" Seseorang menepuk pundak Jongho, oknum tersebut adalah San
"Tumben, biasanya kamu sibuk kencan sama dokumen-dokumen berharga mu itu" Ucap San sambil duduk di sebelah Jonho dan memesan minuman
"Just want." Jawab Jongho yang hanya diangguki oleh San
"Hari ini kau yang jaga? Kemana sweetie ku?" Ucap seorang pria berumur kepada bartender tersebut
"Ah, hari ini jadwal dia libur Tuan, kemungkinan besok dia yang akan menjaga" Jawab bartender tersebut, tangannya sibuk megelap gelas-gelas kaca
Pria berumur itu pun beranjak pergi dari counter.
"Hari ini entah sudah keberapa kali aku terus menerus ditanyai kemana perginya Yeosang, memang Yeosang tidak main-main, selalu saja berhasil memikat hati orang" Ucapnya kepada San, ya, bartender itu mengenal San
"Hahaha... benar hyung, Yeosang memang sangat pintar memikat hati orang-orang" Balas San
Yang di panggil 'hyung' menatap San, "Ku harap pria itu tidak akan berbuat hal yang aneh-aneh kepada Yeosang, terlihat sekali dia sangat bersikeras untuk bermain dengan Yeosang. Berbeda dengan yang lainnya, sepertinya dia akan melakukan apapun yang ia inginkan demi mendapatkannya." Katanya sambil menujuk ke arah pria berumur tadi
"Iya, Leedo hyung, aku akan bilang pada Mingi agar mengetatkan pengawasan pada Yeosang" Balas San yang setuju dengan perkataan Leedo
"Aku selalu mendengar namanya disini, tapi aku tidak pernah melihatnya, siapa dia?" Tanya Jongho pada San
Pasalnya, ia memang tak jarang ke bar ini, tapi ia tidak pernah bertemu dengan yang bernama 'Yeosang' selaku bartender yang sangat populer itu.
"Kamu selalu datang disaat ia sedang libur, Ho. Yeosang itu sahabat ku, dia juga berkerja di caffe ku" Jelas San kepada Jongho
Entah lupa atau bagaimana, San tidak memberitahu bahwa yang akan menjadi ART sepupunya itu adalah Yeosang.
"Dimana teman-teman mu?" Tanya Jongho
"Kami disini, bocah" Ucap seseorang dari belakang dan langsung duduk disamping kanan Jongho yang kosong lalu merangkul bahunya, oknum tersebut adalah Mingi
Jongho mendengus, ia selalu dibilang bocah padahal umurnya sudah legal untuk bermain di bar.
"Hyung, aku sudah legal!" Ucap Jongho kesal
"Mana ada! Bagi kami, kamu itu tetap bocah hahaha" Ucap Yunho yang berada disebelah Mingi
"Tumben kesini, Ho. Sudah jarang sekali kamu tidak kesini, terakhir kali kalau tidak salah bulan lalu" Yang tertua berusaha melerai para adiknya itu
"Hanya ingin, Seonghwa hyung" Katanya sambil meneguk minumannya
"Bocah, jangan minum terlalu banyak!" Kali ini Wooyoung yang bersuara
"Hyung! Aku bukan bocah!" Balas Jongho tanpa sadar bibirnya mengerucut yang membuatnya terlihat menggemaskan
Para hyungnya itu pun hanya tertawa sekaligus merasa gemas.
"Bagaimana pekerjaan mu, Ho?" Tanya Hongjoong basa-basi sembari meneguk minumannya
"Ya begitu hyung, tidak ada masalah besar, hanya beberapa masalah kecil yang masih bisa aku tangani sendiri." Jawab Jongho sambil menelungkupkan wajahnya diatas meja
"Kau memang benar-benar membutuhkan pasangan, Jongho." Ucap Mingi sambil menatap Jongho miris
"Dia mana mau berkencan, sekalipun itu pasti dengan dokumen-dokumennya" Kata San sedikit mengejek sepupunya itu
"Aku tidak butuh pasangan hyung, selagi masih ada friends with benefit kenapa harus repot-repot memiliki pasangan?" Jawab Jongho yang sudah menegakkan badannya
Detik berikutnya ia di hadiahi pukulan oleh ke enam hyungnya itu.
"Bocah!" Kata mereka bersamaan
Sang korban hanya meringis dan memegangi kepalanya yang menjadi sasaran empuk para hyungnya.
"Kalian jahat! Aku kan hanya jujur" Kata Jongho kesal
"Memangnya kamu friends with benefit dengan siapa?" Tanya Seonghwa
"Banyak." Jawab Jongho santai
"Bocah ini benar-benar!" Kata Mingi kesal
"Cewek, cowok, Ho?" Tanya Hongjoong
"Hah?" Bingung Jongho
"Para friends with benefit mu cewek atau cowok maksud Hongjoong hyung" Yang jawab malah Yunho
"Keduanya" Jawab Jongho jujur
"Bisexual?" Tanya Wooyoung yang di angguki oleh Jongho
Ya, Jongho memang seorang bisexsual. Ia tidak tahu sejak kapan ia menjadi seperti itu, yang jelas lama kelamaan ia juga merasa tertarik dengan sesama jenis. Para hyungnya pun memaklumi Jongho, karna mereka pun sama dengannya, walaupun sedikit terkejut karna baru mengetahui fakta bahwa Jongho seorang bisexual.
"Kamu dominant atau submissive, Ho?" Tanya Yunho
Belum Jongho menjawab pertanyaan dari Yunho, sudah diselak terlebih dahulu oleh Wooyoung.
"Aku tidak bisa membayangkan kalau kamu jadi submissive, Ho. Serem!" Kata Wooyoung bergidik ngeri
"So what, Yong? Kan Jongho lucu dan manis, cocok jadi submissive" Kata San menggoda sepupunya itu yang terlihat kesal karna dituduh submissive
"Iya benar, mending kamu jadi submissive aku saja sini, Ho" Kata Yunho berusaha menggoda Jongho
"Kalau Jongho fleksibel gimana? Jadi tiap main gantian gitu hahaha" Kali ini Hongjoong membuka suara, ikut meledek Jongho
"Kalau begitu, ayo sama aku saja, Ho. Kita fleksibel" Kata Seonghwa berusaha memperkeruh keadaan
"HYUNG! AKU BELUM JAWAB, KOK SUDAH DI LEDEKIN SAJA SIH!" Ucap Jongho kesal
Dan terdengar suara gelak tawa kemenangan dari para hyungnya, mereka berhasil menggoda Jongho yang sangat terlihat kesal.
"Aku dominant" Ucap Jongho final
"Yaudah, kamu kenapa tidak menikmati yang ada disini? Kamu tinggal pilih pasti mereka tidak akan menolak, benerkan, guys?" Ucap Hongjoong
"Iya, kalau kamu butuh kamar, langsung ke VVIP saja" Kata Mingi
"Aku harap selera mu high class, Ho." Ucap Yunho
"Kalau kamu mencari kami, ditempat biasa ya, Ho" Kata Seonghwa
"Aku pengen tahu gimana selera bocah ingusan seperti mu, Ho" Kali ini Wooyoung yang berbicara
"Perlu bantuan?" Tawar San kepada Jongho
"Tidak." Jongho langsung beranjak dari duduknya, menuju kerumunan orang-orang yang berada di dance floor
Matanya sibuk mencari mangsa yang akan ia ajak bermain, menelisik satu persatu orang yang sekiranya adalah seleranya dia.
Sebenarnya ia tidak perlu repot-repot mencari sendiri, karna dengan ia berdiam diri saja para wanita hingga pria manis mengantri untuk dirinya. Terbukti saat ini, ia sedang berdiri di pinggir kerumunan orang-orang dan hebatnya hanya dengan sekejap mata banyak wanita dan pria manis mendatanginya meminta untuk di manjakan olehnya.
Memang benar-benar pesona seorang Choi Jongho bukan kaleng-kaleng.
06:00 AM
Yeosang sedang berbaring diatas kasur, ia sedang menscroll timeline sosmednya sebelum bersiap berangkat bekerja.
Mountain is calling you...
'San? Sepagi ini? Tumben' Batinnya
Yeosang langsung mengangkat panggilan dari San
"Ya?" Ucap Yeosang
"Aku sudah mendapatkan lowongan pekerjaan untuk mu" Ucap San dari sebrang sana
"Benarkah?! Woah, terima kasih San, kamu memang sahabat terbaik ku!" Balas Yeosang dengan gembira
"Besok akan aku jelaskan apa pekerjaan mu, oke?" Ucap San
"Besok?" Tanya Yeosang heran
Pasalnya hari ini ia bekerja di caffe otomatis akan bertemu San, tetapi mengapa harus besok?
"Hari ini aku tidak di caffe, kemungkinan orang kepercayaan ku yang akan menggantikan ku disana sementara" Jawab San
"Oh oke"
Panggilan ditutup secara sepihak oleh San.
Ia senang akhirnya bisa mendapat pekerjaan tambahan yang artinya perekonomiannya akan stabil.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
Makin gaje si ini book :(
Vote and comment jangan lupa ya
Saran dan kritik dipersilahkan😊
Jadi, waktu kmrn itu iseng nanya tentang warna rambut jongho ke temen (nonkpop), random bgt wkwk
Oiya, kalian punya foto jongho yang ini? Plis udh nyari tp ga ketemu² dong :(