Dosenku Suamiku (TAMAT)...

By kepojanganberlebihan

56.1M 3.3M 873K

Telah terbit di Penerbit Romancious. Cerita ini tidak di revisi, jadi masih berantakan. Kalau mau baca yang l... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
DS
55
56
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
77
78
79
80
81
82
86
Plagiat
EXTRA-PART
Info Novel DS
Novel DS
info lagiiiii!
GIVEAWAY NOVEL DS!
VOTE CAST
PO NOVEL DS MAKIN DEKAT!
PAKET & BONUS NOVEL DS
VOTE COVER!
CARA BELI NOVEL DS
GIVEAWAY LAGII
DOORPRIZE DS!
H-3 PO NOVEL DS
BESOK PRE-ORDER DS!
PO KEDUA SUDAH DIBUKA!
Info cerita Dosenku Suamiku 2!
DOSENKU SUAMIKU 2!
DOSENKU SUAMIKU 2 SUDAH PUBLISH!
DS!

76

531K 44.8K 19K
By kepojanganberlebihan

HAIHAIHAIII!🖤
APA KABAAAAR?
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

MAKASII BANYAK ATAS SUPPORTNYAA!

HAPPY BIRTHDAY!

HAPPY READING!

Rumah Bunda, 12.05 wib.
       Dira duduk bersila di sofa sembari menonton tv, dengan satu peci yang terpasang di kepalanya.

Selang berapa menit, Rey datang menghampirinya.

Rey menepuk pundak Dira, membuat Dira sedikit terkejut dan langsung menoleh ke arah sang suami.

"Eh, udah dateng." Dira mulai beranjak dari duduknya.

Rey menaikkan sebelah alisnya, menatap peci di kepala Dira dengan heran. "Itu..?"

"Lebih ganteng dari bapak kan?"

Rey mengerutkan dahinya.

Dira kemudian menampilkan gigi ratanya, ia segera melepaskan pecinya dan memberikannya kepada Rey.

"Nih, tadi Dira minjem ke Ayah."

Rey melirik ke arah sekitar sejenak. "Ayah sama bunda mana?"

"Lagi sholat di kamar," jawab Dira.

"Kamu ga ikut sholat?"

"Dira kan nunggu suami Dira, kita sholat berjemaah." Dira kemudian tersenyum.

Rey mengulum senyumnya. "Ehm, jemaah sama suami?"

Dira menganggukan kepalanya. "Biar u..?"

"Hm?"

"Uwu, sayang." ucap Dira dan kemudian menaik-turunkan kedua alisnya.

"Uwu mulu," protes Rey.

Dira mengerutkan dahinya. "Bapak ga mau uwu-uwuan sama saya?"

Rey tak menggubris ucapan Dira, melainkan tangannya menarik tangan Dira yang memegang peci ke arahnya dan membuat Dira memasangkan peci di kepalanya.

"Eh," gumam Dira terkejut.

Rey tersenyum, ia kembali menarik lengan Dira menjauh dari kepalanya.

"Ayo, sholat."

Dira ikut tersenyum, ia kemudian menganggukan kepalanya.

Mereka mulai melangkahkan kakinya menuju kamar Dira.

15 menit berlalu..

Rey dan Dira telah selesai melaksanakan sholat dzuhur, Dira kemudian mencium punggung tangan sang suami.

Setelah selesai berdoa, mereka merapikan barang-barang yang tadi mereka pakai sholat.

Rey duduk di tepi kasur sembari menunggu Dira menyelesaikan kegiatannya melipat mukena.

Selang berapa detik Dira selesai melipat mukena dan meletakkannya di atas meja, ia beralih menatap Rey.

"Udah selesai," lapor Dira kepada Rey.

Rey menganggukan kepalanya, ia kemudian beranjak dari duduknya dan mengambil satu buah handphone di dalam saku celana jeans nya.

Rey segera memberikan handphone tersebut kepada Dira, membuat Dira menaikkan kedua alisnya dengan heran.

"Maaf, kemarin gara-gara masalah saya hp kamu jadi rusak."

"Eh.. gapapa kok," Dira menggelengkan kepalanya.

Rey menarik tangan Dira, dan meletakkan handphone tersebut ke dalam genggaman Dira.

Tatapan Dira beralih ke arah handphone nya, mencari perbedaan handphone tersebut dari handphone lamanya.

Rey memperhatikan ekspresi wajah Dira, ia kemudian meneguk salivanya. "Ehm, maaf. Saya ga tau kamu suka hp yang kaya gimana, jadi saya beli yang sama persis kaya hp lama kamu. Kalo kamu ga suka, nanti saya temenin nukar hpnya."

Dira tersenyum sembari menatap handphone nya, ia kemudian beralih menatap Rey dan menggelengkan kepalanya.

"Engga, saya suka kok. Suka banget malah," Dira langsung memeluk tubuh Rey dengan erat.

Rey terdiam sembari menatap Dira yang sedang memeluknya.

"Makasih," ucap Dira dengan lembut.

Rey mengulum senyumnya, ia kemudian menganggukan kepalanya.

"Hm," gumamnya menandakan 'iya'.

Dira melepaskan pelukannya, ia kemudian menatap Rey sembari menyipitkan matanya.

"Berarti maksud bapak urusan tadi itu pergi beliin Dira hp? Uh.. so sweet," Dira terkekeh.

Rey menggelengkan kepalanya. "Ehm, bukan. Tadi.. kebetulan aja."

Rey kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan Dira yang masih berdiri di kamar sembari tertawa mendengar ucapannya.

"Hahah, ngaku aja kali!" Dira segera berlari mengejar Rey.

-

Rey kini duduk di ruang tv bersama ayah, sedangkan Dira berada di dapur bersama bunda dan bibi.

Ayah menatap ke arah Dira sejenak, kemudian ia beralih menatap Rey.

"Saya udah denger dari bunda Dira tentang masalah kalian kemarin."

Rey yang sedari tadi hanya menunduk, kini menegakkan kepalanya dan menatap ayah. Ia diam.

Ayah tersenyum simpul sejenak. "Sebenarnya, kami sebagai orang tua kalian ga ada hak buat ikut campur urusan kalian."

"Tapi, kami harap kalian bisa selesaikan masalah kalian dengan baik-baik."

Rey menganggukan kepalanya. "Iya, Yah."

Ayah menghela nafasnya dengan lega. "Saya juga mau berterima kasih sama kamu, karna kamu bisa ngadepin Dira dengan sabar."

Ayah kembali menatap Dira, diikuti oleh Rey.

Dira yang sedari tadi menatap mereka dari meja makan, kini tersenyum sembari mengerutkan dahinya. Ia kebingungan.

Ayah kembali menatap Rey. "Maaf kalo tingkahnya selama ini bikin kamu ga nyaman. Semoga kamu bisa memakluminya, karna pasti sifatnya belum bisa dia rubah. Mungkin masih banyak manja," ucapnya.

"Tingkahnya juga masih kekanakan, apa-apa harus dituruti, kalo mau merubahnya juga ga mudah."

Rey kembali menatap Ayah, ia menggelengkan kepalanya sembari tersenyum. "Ehm.. mau gimana pun sifat Dira, saya ga bakal maksain dia buat ngerubahnya. Kecuali, kalo itu emang kemauannya sendiri."

"Karna yang saya tau, mencintai berarti siap menerima kekurangan dan kelebihannya."

Ayah menganggukan kepalanya. "Saya harap kamu bisa jadi suami yang baik buat anak saya, saya percaya kamu. Kalo dia salah, tolong tegur dia."

"Insya Allah, Yah."

Dira beralih menatap bunda. "Bun," panggilnya.

"Kenapa?"

"Ayah lagi ngomelin Pak Rey ya? Tadi ngelirik Dira lagi," ucap Dira dengan bingung.

Bunda tersenyum, ia kemudian menggelengkan kepalanya. "Engga kok," balasnya.

Skip..

Mobil, 15.30 wib.
      Rey menghentikan mobilnya di halaman rumah, ia kemudian menoleh ke arah Dira.

Ternyata sedari tadi Dira menatap Rey tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun.

"Kenapa?"

Tatapan Dira begitu teduh. "Tadi Ayah ngomelin Pak Rey?"

Rey mengerutkan dahinya, ia kemudian menggelengkan kepalanya. "Engga," ucapnya.

"Trus ayah ngomong apa? Kok tadi ngelirik Dira juga? Atau Dira yang bikin salah sama ayah?"

Rey kembali menggelengkan kepalanya. "Engga," ucapnya lagi.

"Serius, ayah ngomong apa tadi?"

"Kepo," ledek Rey.

Dira menghela nafasnya dengan kasar, membuat Rey tertegun.

"Saya lagi serius loh," Dira menatap Rey dengan tajam.

Rey menaikkan sebelah alisnya. "Biasanya kamu suka becanda," ucapnya.

"Saya khawatir sama bapak."

Rey kembali terdiam, perlahan ia meneguk salivanya.

"Pak Rey," ucap Dira menahan kesal.

"I love you," Rey kemudian tersenyum.

Kini giliran Dira yang terdiam, dirinya cukup terkejut dengan kata-kata yang di ucapkan oleh sang suami.

"Saya ga tau gimana jelasinnya, yang saya tau selama sebulan bersama kamu saya ngerasa nyaman."

Mata Rey menatap kedua bola mata Dira dengan sangat dalam. "Saya suka setiap liat kamu senyum, liat kamu ketawa."

"Dan satu-satunya hal dalam hidup yang saya sesali.. bikin kamu nangis."

"Maaf, saya ga bisa jadi suami yang sempurna buat kamu."

Dira meneguk salivanya, dan tanpa disadari air matanya mulai menetes.

"Makasih udah mau bertahan sama saya," Rey langsung memeluk tubuh Dira dengan erat.

Dira membalas pelukan Rey dengan erat. "Ga ada manusia yang sempurna, tapi.. bagi saya bapak udah cukup sempurna sebagai suami saya."

"Makasih juga udah mau nerima saya apa adanya, makasih buat ga nuntut apa-apa dari saya. Makasih udah selalu ada, hiks.."

"I love you too," bisik Dira.

HAIHAIHAIII!
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

GIMANA PART INI?

MAAF, PART INI EMANG PENDEK.

GIMANA? MASIH SETIA NUNGGU MANTAPMANTAP? ASTAGFIRULLAHALADZIM, COMING SOON AWOWKOWKWOK BERDOSA BANGET AUTHOR INI.

Jangan lupa ss, tag ig rahma_niida ! Insya Allah, Author repost!:).

JANGAN LUPA BACA MHIME JUGA!!
Ini akun Dreame Author!!

JANGAN BOSEN, YA!

SEE U!

Continue Reading

You'll Also Like

380K 23.9K 24
Ola, balita umur 3 th yang hiperaktif, polos, dan menggemaskan. Resmi menjadi beban di kediaman Duke Oxiver dan dinyatakan menjadi 'tawanan' gemoy ya...
953K 54.5K 53
BELUM DIREVISI. "Suutttt Caa," bisik Caca. "Hem?" jawab Eca. "Sttt Caa," "Apwaa?" Eca yang masih mengunyah, menengok ke samping. "Ini namanya ikan ke...
28.6K 2.5K 28
#ProjectHalu #BowXBia Tak ada bahu kuat baginya selain bahu sang Kakak, tak ada kaki yang siap melangkah cepat menolongnya selain kaki sang Kakak, ju...
1.2M 2.2K 1
Ini kisah fiktif, mungkin sedikit tidak masuk di akal. Jangan emosi saat membacanya karna banyak typo dan jauh dari PUEBI. Tidak ada adegan dewasa ta...