Privileges

By wulanfadi

2.8M 427K 20K

Telah tersedia di toko buku seluruh Indonesia dengan judul yang sama Kamila orangnya easy going. Fadhil kaku... More

Prolog
2. Tiba-Tiba Nikah
3. Pisah Kamar
4. Oh Inikah Kagum?
5. Debay
6. Nggak Jadi Meeting, Ya?
7. Sis... Siska?! JENG JENG JENG JENG
8. Kawinan
9. Hasilnya...?
10. Kegiatan Kamila
11. Aku-Kamu
12. Pertengkaran Pertama
13. Sayang atau Nggak
14. Belajar Jalan
15. Demam
16. Pagi, Ganteng
17. Turning Point
18. Antara Bang Sat dan Kamila
19. Cara Mendapatkan Hatimu (Ceilah!)
20. Cupcake Kamila
21. Ultah Uncle Alvaro
22. Kamila On Action (Ajegile)
Pre-Order Privileges
23. Spicy Wingsnya Kejepit....
24. Tentang Plin-Plan
25. Menghilang
26. Tukang Film
27. Rumah Sakit
28. Kejar-Kejaran Kayak Film India
29. Utuh
30. Premiere Film
31. Cinta Kedua
32. Calon Potensial
33. Reuni
34. Pucuk Dicinta, Ulam pun Tiba
35. Tiba-Tiba Nikah
36. Si Workaholic!
37. Debay
38. Cinta Pertama
39. Ngeles Dulu
40. Rasa Sayang Fadhil ke Kamila
41. Kecewa
42. Cinta jadi Benci
43. Berubah
44. Demam
45. Kolam Renang
46. Omelette ... OMELETTE!
47. Surprise atau Nggak Surprise
48. Seutuhnya
49. Koki Fadhil in Action! (Tsssaaah!)
50. Sepi
51. Seharusnya Aku
52. Orang Sabar Disayang Tuhan
53. Permainan Tokoh Utama
54. Oh, Cecilia
55. Merger
56. Aku Ingin Pergi
57. Pengakuan Fadhil
58. Kamu Tau Kata itu Dari Mana?!
59. Reuni II
60. Akhir Cerita
Epilog
61. Bang Sat dan Analoginya
62. Bang Sat dan Analoginya II
63. Bang Sat dan Analoginya III
64. Bang Sat dan Analoginya IV
65. Bang Sat dan Analoginya V
66. Bang Sat dan Analoginya VI
67. Definisi Cinta Pertama Fadhil (Intro)
68. Definisi Cinta Pertama Fadhil I
69. Definisi Cinta Pertama Fadhil II
70. Definisi Cinta Pertama Fadhil III
71. Definisi Cinta Pertama Fadhil IV
72. Putar Balik Cinta Siska I
73. Putar Balik Cinta Siska II
74. Putar Balik Cinta Siska III
75. Putar Balik Cinta Siska IV
76. Putar Balik Cinta Siska V

1. EEEH TANTEEE MAKIN CANTIK AJAAA

114K 12.3K 1.2K
By wulanfadi

Udah sebulan sejak gue diputusin Siska. Dan gue belum juga move on. Sampe-sampe Larissa ngomel karena muka gue kayak orang kurang gizi. Gimana nggak kurang gizi. Gue makan Indomie aja nggak selera. Sementara kerjaan gue di perusahaan perfilman Bokap lagi banyak-banyaknya. Bukannya gue bisa fokus sama kerjaan, gue malah makin melankolis teringat Siska dan kenangan kami yang bejibun.

"Papa ada kenalan. Anaknya cantik. Anggun. Cakep banget, deh," usul Bokap di meja makan setelah melihat muka gue kusut pas pulang kerja. 

"Ogah," tolak gue langsung. Makan sayur asem buatan Nyokap dalam diam. Sayur asemnya nggak asem-asem banget. Malah kayak asem bau kaos kaki. Lidah gue kenapa, deh?

"Dengerin dulu!" Bokap nyap-nyap. "Dia usaha perfilman juga kayak kita. Kalo dua perusahaan dimerger, kan lumayan juga, Dhil. Kamu juga bisa cepet move on."

Merger. Kata itu membuat kepala gue mendongak, tertarik. "Serius, Pa?"

"Dua rius. Kamu katanya mau ngembangin perusahaan Papa. Nikah sama anak perusahaan itu aja, kalo kamu mau," Bokap mengangkat kedua bahunya, acuh tak acuh. "Tapi inget ya, Dhil, kamu harus cinta dulu sama orangnya, bukan karena semata-mata pengen merger aja."

Gue nggak gitu dengerin ucapan Bokap yang terakhir. Yang dalam bayangan gue cuma merger, merger, merger aja. "Mau deh, Pa, diketemuin."

"Pih, Ladit mau ayam gorengnya," sahut Ladit yang duduknya kejauhan sama ayam goreng. Padahal udah malem, tapi bocah satu itu masih pake seragam abu-abunya. Kerajinan. Sama kayak kakaknya.

Bokap langsung fokus sama Ladit. Ckckck. Emang anak bungsu tuh yang paling disayang. "Mau apa lagi? Mau jengkolnya juga?"

Ladit ngangguk. Sadar ditatap gue, dia menatap balik. "Apa lo, Kak?"

Galak bener.

"Fadhil mau ketemu ya, Pa. Kalo bisa minggu ini," ucap gue seraya menandaskan minum dan berlalu pergi dari meja makan. Samar-samar, gue denger Ladit ngomong gini ke Bokap.

"Pih, besok Ladit mau ngadain Barbeque Party sama temen-temen Ladit. Boleh, ya, ya, ya? Ada temen Ladit namanya Raja sama Ratu. Mereka lucu bener, deh, Pih!"

"Boleeeh. Kamu makan dulu, ya," ucap Nyokap langsung menyambar kayak petir di siang bolong.

DIIH. Dasar, anak kesayangan!

***

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba. Gue bertemu sama anak perusahaan merger. Katanya namanya Kamila Resmana. Dari nama aja udah cantik. Pasti kelakuannya sama cantiknya. 

Gue sengaja mesen resto bintang lima di daerah selatan Jakarta biar romantis. Candle light dinner, gitu ceritanya. Gue yang biasanya pake kaos oblong sama jaket denim juga berusaha pake jas dan cukur kumis. 

Udah jam tujuh kurang lima menit. Bentar lagi, cewek itu bakal dateng. Gue sebenernya juga ngajak keluarga gue dan keluarganya dia. Tapi di waktu yang beda. Sekitar setengah jam setelah gue sama dia ketemuan. Biar nggak canggung-canggung amat.

Gue pun nunggu.

Jam tujuh....

Jam tujuh lewat sepuluh....

Lewat lima belas....

Lewat dua lima....

NI ORANG MANA???

Ketika gue udah mencaci maki sendiri, tiba-tiba muncullah sesosok--asik sesosok--cewek bergaun pastel selutut yang tampak ringan dan pas di tubuhnya. Rambutnya yang digerai sempurna membuat banyak pasang mata menoleh. Melihat gue, dia tersenyum riang dan langsung duduk di depan gue.

Antingnya bergelantungan banyak di telinganya, begitu pula gelang-gelang di tangannya. Menor abis. Tapi tetep cantik. Tapi menor.

Intinya bukan tipe gue banget.

Sabar... sabar....

Merger....

"Sorry, sorry, sorryyy," ucap Kamila. "Tadi gue kelamaan ngobrol sama temen gue, terus lupa waktu, ya gitu, deh."

Gue ngangguk berusaha jaim. "Santai aja."

Kamila ngecek hapenya beberapa kali sebelum menatap tepat ke mata gue. Di titik itu, dia kayak tersadar akan sesuatu. "Lo baru patah hati, ya?" tembaknya langsung.

Gue tercengang, bumi gonjang-ganjing. "Hah?"

Kamila tersenyum. "Muka lo kayak sayuran basi, soalnya."

Tahan, Fadhil, tahan....

Merger....

"Oke, gue nggak mau banyak basa-basi," ucap Kamila. "Diterima aja ya, perjodohannya. Biar hajat hidup orang banyak terjamin."

Gue bengong. Ni cewek kesambet dedemit, ya? Tiba-tiba langsung ngomong begitu. "Kita kan baru aja kenal. Masa langsung--"

Kamila memajukan badannya. "Lo ganteng, gue cantik! Cocok! Terus keluarga kita bisa tambah kaya kalo kita nikah."

Ya, bener, sih.... "Tapi...."

"Kalo lo nungguin mantan lo, sampe tahun jebot juga lo nggak bakal kawin-kawin," tandas Kamila memperkuat argumennya.

Kamila mundur lagi. Dia melipat tangannya depan dada. Kalo diibaratin, sekarang ini di kepala Kamila muncul tanduk. 

Tanduk setan.

Anggun apanya. Cantik apanya. Sebentar lagi Bokap dan Nyokap dateng. Mereka bakal tau kelakuan--

Pas banget. Bokap sama Nyokap dateng. Sampe bawa bocil-bocil segala, lagi. Bahkan Ladit ikutan.

Melihat tatapan gue yang kayak minta diselametin, Kamila ikut menoleh ke belakang. Kamila langsung berdiri dan menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.

"EEEH, TANTEEE, MAKIN CANTIK AJAAA," riuh suara Kamila menyambut Nyokap. "OM JUGA MAKIN BUGAR, YAAA."

Gue siapa? Gue di mana?

Kalo bisa gue bilang, muka gue sekarang bener-bener kayak surprised Pikachu face.


Continue Reading

You'll Also Like

Na! By iyaiyayas

Teen Fiction

667K 24K 15
"Na, tau nggak bedanya kipas sama elo?" "Apa?" "Kalau kipas bikin angin. Kalau lo, bikin angen." "....." *** Arjuna, cowok yang nggak bisa serius kec...
Afterglow By Hai You

General Fiction

223K 20.5K 40
[TERSEDIA DI DREAME] Rutinitas Zahya setiap sore adalah duduk di taman komplek di sebuah bangku kayu yang telah usang sambil mendengarkan musik. Usai...
Pal In Love By Ayii

Teen Fiction

1.9M 132K 51
[TELAH TERBIT] "Selalu ada luka, diantara persahabatan dan cinta." ÷×+-=Pal in Love=-+×÷ Masuk kelas unggulan di sekolah barunya jelas bukanlah hal y...
8.7M 570K 58
[[ TELAH TERSEDIA DISELURUH GRAMEDIA INDONESIA DAN TOKO BUKU]] Highest rank: 1 in Romance [25/06/2017] (Segera dinovelkan) Prelogy Silent love Perca...