ACOSADOR¦NOREN ✔

By guinevere-x

180K 18.7K 4.6K

[ n ] acosador ; stalker ❝stalker and his prey❞ 🏳️️𖧵start; 05.03.20 end; 24.02.21 《 彪ACOSADOR © GuiN... More

Ø1 . prologue
Ø2 . stalking
Ø3 . meet
Ø4 . act
Ø5 . business and mistakes
Ø6 . benign
Ø7 . knit a deal
Ø8 . the fury of the beast | 18+
Ø9 . separate
1Ø . eliminate
11 . sacrifice
12 . INVU
13 . fangs
15 . deadly
Ø . JEY's THOUGHT
「16」sequel ; 1

14 . suspicious

4.8K 722 136
By guinevere-x

update terakhir?'

──────────────

Mengganti perban untuk Renjun sudahlah menjadi kewajiban Jeno mulai hari ini. Pendarahan masih terjadi di leher pemuda mungil itu , padahal menutup luka terus menerus juga bisa mengakibatkan kebusukan. Tapi yah, mau bagaimana lagi...

Renjun yang katanya mau menemani Jeno berganti warna rambut berakhir ditinggal dirumah. Katanya Jeno nanti bertemu makhluk astral [ read : Jaemin ] lalu banyak bertanya dan menghabiskan waktu bersama Renjun nya selagi dirinya mengganti warna rambut.

"Baik baik sayang , gambar pola hexagon pada layar ponsel yang mati , itu mengirimkan sinyal cepat jika terjadi apa-apa, paham?"

Itu pesan terakhir Jeno sebelum pergi meninggalkan Renjun. Sementara Renjun menatap remeh ponsel baru yang Jeno belikan di Inggris waktu lalu.

"Bodoh." Inner nya

( Ingat 'kan ponsel Renjun dilempar ke bawah lemari hingga hancur oleh empunya sendiri? )

Dengan santai ia melempar ponsel itu ke dalam laci kayu yang memang macet di samping tempat tidurnya. Beranjak untuk bersiap pergi. Mengganti pakaian biasa nya dengan kemeja pendek polos putih dengan celana kain hitam diatas lutut, tidak lupa kaus kaki hitam yang panjangnya hampir menyentuh lutut. Sepatu kets dengan desain hitam putih itu juga dikenakannya.

"Berita burung, katanya papa ke Korea, sebagai anak yang berbakti, bukankah baiknya aku menjenguk nya?" Ujar Renjun dalam hati sambil menepuk pantatnya setelah selesai memasang sepatunya.

Renjun membuka salah satu bagian lantai kayu apartemennya, menemukan sepasang hook pistol ;

Ini bukan senjata, lebih ke ability untuk menarik badan ke gedung yang tinggi , yang Renjun miliki ini hanya mampu menampung berat 55-65 kg dengan tali kabel sepanjang 80m, ini juga berguna untuk kabur dari peperangan disaat genting .Renjun diajari memakai ini saat usia 12 tahun oleh Yuta.

Renjun menggunakan dua pasang pistol tersebut untuk menuju ke markas ayahnya dengan cepat. Sebelum keluar dari balkon Renjun memastikan diseluruh ruangan aman , tidak ada yang mencurigakan. Sengaja ia tinggalkan ponsel Jeno di apartemen, supaya Jeno tidak bisa melacaknya.

Satu hal yang Renjun lupa,

Jeno sudah memasang alat pendeteksi + penyadap seukuran sebutir beras di belakang leher Renjun jauh sebelum masa-masa ini.

Karena Jeno tahu , satu saat ini akan terjadi , karena Renjun selalu berusaha lepas darinya.

Jeno menyugar rambutnya kebelakang, dua jam lamanya di salon yang membosankan membuat dirinya berfikir apa yang dilakukan oleh Renjun saat dirinya pergi.

Jeno mencoba menghubungi Renjun selagi dirinya dalam perjalanan pulang, anehnya, sudah 5 kali panggilan namun tak satupun ter-respon.

Aneh.

Ini aneh.

Jeno membuka ponselnya yang sudah terhubung dengan ponsel baru Renjun, dan kemudian menampilkan sebuah denah di sekitar apartemen Renjun.

Titik merah itu benar benar ditempatnya, inilah yang membuat Jeno curiga , Renjun itu pelukis , jika dia bosan , maka dia akan melukis atau menggambar, dia butuh inspirasi dari internet, namun posisi handphone itu tak berubah sama sekali .

Apa terjadi sesuatu?

Kenapa Renjun tidak menghubungi nya?

Ah , disengaja.

Jeno menampilkan senyum setannya yang sudah lama tidak ia gunakan, segera jarinya mengetuk- ketuk di layar ponsel untuk mengakses suatu alat sadap di leher Renjun.

Terkejut, karena tempat itu jauh sekali.

Terlebih, Jeno tahu tempat apa itu.

Ini bukan sengaja, tetapi . . .

"Tidak mungkin..."

"Tidak mungkin Renjun ada disana , kecuali . . . Renjun diculik?"


BRAK!

"Huang Renjun!"

Mata tajamnya melirik kesana kemari untuk mendeteksi keberadaan makhluk mungilnya. Tidak mendapati Renjun di ruang tamu masih membuat Jeno positif thinking, mungkin di kamar mandi atau di kamar tidur一

Nihil.

Ia memutari kamar berkali-kali untuk mencari hal yang janggal, namun tak ia temukan. Pakaian lengkap di lemari, tak ada benda aneh, barang-barang juga tertata rapi di tempatnya tanpa bergeser.

Beberapa saat kemudian, ia sadar akan sesuatu.

Berkali-kali memutari kamar, ada yang salah.

Lantai kayunya.

Setiap ia berjalan pada satu kotak kayu di dekat ranjang, pasti terdengar suara 'buk' yang diakibatkan langkah kakinya yang berat. Berarti , lantai itu kembung/kosong.

Jeno tentu sadar, bertahun-tahun mengintai Renjun, Jeno tentu hafal bagaimana bunyi lantai jika di injak , lantai kayu mana yang sudah lapuk, lantai mana yang akan berbunyi jika diinjak dan banyak hal lagi.

Segera ia membuka paksa petak kayu itu dengan mudah, benar , ada sebuah mata panah yang terbuat dari logam. Terlihat sudah tidak layak di gunakan, sejak kapan Renjun memiliki benda ini di tempat tinggalnya? Mau dibilang mata panah ini milik orang sebelum Renjun disini, juga tidak mungkin.

Disini Jeno yakin, ini bukan penculikan, ada sesuatu yang Renjun sembunyikan darinya. Dan tidak dapat ia ketahui. Hal itu membuatnya sedikit geram pada makhluk innocent yang ia sayangi, namun rasa khawatir tetap mendominasi.

Ponselnya ia raih, Jeno mendial nomor seseorang yang sangat ia butuhkan kemampuannya,

"Jisung, kemari."

──────────────

Tangan lihainya menembak-nembak pistol hook itu pada dinding gedung tinggi untuk melayang di udara. Seperti Spiderman .

"Harusnya Jeno tidak bisa tahu, apalagi mengejar. " batinnya tanpa mengurangi fokusnya pada apa yang sedang dilakukannya.

Sebuah kota yang tidak asing lagi bagi Renjun sudah dimasuki, bukan kota besar, hanya kota kecil yang ditinggalkan karena rumor dari pemerintah kalau kota itu memiliki laboratorium rahasia di bawah kotanya yang menyimpan makhluk-makhluk aneh.

Tentu saja itu bohong karena tanah di kota ini telah dibeli ayahnya, hasil menyogok pemerintah Korea Selatan.

Hanya dengan sejumlah uang dari orang asing, pemerintah bahkan bisa menelantarkan rakyatnya sendiri.

Renjun mendarat tepat di perbatasan Seoul dengan kota itu. Renjun menyimpan pistol hook di celananya yang memang dirancang khusus, ia melepas pula perban yang melilit lehernya. Kemudian mengatur pita suaranya.

"Khh.. khm! Ah... Berpuasa bicara sungguh berat." Suaranya terdengar serak , tentu karena dirinya jarang menggunakan suaranya. Selama di samping Jeno, semuanya hanya akting.

Melangkah masuk ke kotanya, ia melihat sebuah truk derek hendak keluar ke perbatasan, dan dengan girang salah satu orang disana memanggilnya.

"Tuan Muda Huang !" ini lelaki mungil dengan mata sipit yang lucu, Seungmin namanya.

"Hei, kau turun lah dan antar Tuan Muda ke markas." Yang tua memberinya titah tak lupa kunci motor.

Seungmin turun dan menghampiri Renjun. "Sudah makan?"

"S-"

"ASTAGA APA INI!?" Seungmin histeris menekan luka Renjun dileher. "GILA! JIKA TUAN NA YUTA TAHU.... CKCK."

"Bacot, cepat antar." Renjun menepis tangan Seungmin.

"Baiklah , motor ku terparkir tak jauh dari sini."

"Jeno Hyung... Kau yakin Renjun Hyung disini?" Jisung meneguk ludahnya lambat. Tidak percaya.

Tidak menjawab, Jeno langsung turun dari mobil Jisung. Hendak memasuki kota yang katanya ada Renjun didalamnya.

"Woi! Kau bahkan belum menyiapkan apapun, tolol!" Jisung melempar anjing anjingan tepat di kepala Jeno. "Kau tidak berfikir kalau ini bahaya?"
"Lalu? Menyusun rencana sampai Renjun sudah disentuh?"

Jisung menampar dahinya sendiri, "Setidaknya menunggu bala bantuan datang, kita berdua petarung jarak jauh, ingat!? Gelut saja gak bisa, cih."

Tanpa mereka berdua sadari, mereka tengah memancing perang. Hanya karena Renjun yang sengaja diam diam keluar untuk menemui ayahnya.

──────────────

sebenarnya chapter ini udh ditulis dari bulan oktober kemarin . .
sorry buat keterlambatan update , mana lama banget .

kayaknya update terakhir 🐙

yosh makasih buat yang udah nunggu dan ngikutin cerita ini dari awal sampe akhir . buat yang baru baca , sorry .

salam ; penyayang injun

Continue Reading

You'll Also Like

767K 77.7K 54
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
329K 18.3K 15
Akan kah jaemin yg notabe nya istri kedua jeno tetap pada posisinya sebagai seorang submissive setelah melihat istri pertama jeno? ⚠️BxB ⚠️Jaemren ⚠️...
109K 11.7K 10
Hanya kisah seorang pemuda Manis idaman mahasiswa mahasiswi Neo Culture University. Bukan sering lagi Renjun memainkan perasaan orang orang, karena i...
248K 8.6K 31
Stefano Anggara adalah seorang guru BK yang terkenal dengan ketampanan nya dan juga paras nya yang indah Sayang nya dia gay, dia bahkan sudah memili...