Bittersweet [ABO] √Nomin

By CheonsAegi

1.2M 138K 41.2K

TERSEDIA VERSI PDF + Season 2 (Cek chp terakhir) 💸PDF Only 10k (jangan beli bajakan ya🤍) Na Jaemin, pemilik... More

2. He's Still Young
3. Getting Closer
4. Pregnant
5. Vacation
6. Confession
7.Knotting
8. Future Plan
9. Fighting Jeno!
10. Dinner
Sweet Moment 1
11. Talk Talk
12. Illution S*x
Sweet Moment 2
13. Pregnancy Hormones
14. Lee Family
15. Not a Kid Anymore
16. Marry You [END]
PDF BITTERSWEET + Season 2 (baru)
OUR PAST LIFE (New Story)

1. Heat Period

142K 10.5K 4.5K
By CheonsAegi

Hallo!! Aku bawa ff baru. Ini merupakan ff selingan sebelum aku post ff utama (masih aku ketik). Ini ga akan lebih dari 15 chp, sepertinya. 

Kali ini aku pakai tema Omegaverse karena aku tertarik banget. Semoga kalian suka^^

WARN! MATURE AREA!


------||BITTERSWEET||------
-CheonsAegi-


Dari ruangan tertinggi dapat terasa aura ketegangan saat Boss mereka marah. Boss-nya adalah orang yang tidak terlalu sering marah, namun hari ini emosinya sedang tidak terlalu baik hingga berimbas pada bawahannya.

"Saya tidak mau tahu besok semua urusan perjanjian harus beres! Mengatur jadwal saja sampai salah! Mau di taruh mana wajah saya, hah?!"

"Jaem... tenanglah, ini biar aku yang urus. Kau istirahat dulu."

"Terserah! Kepalaku pening meladeni orang bodoh!" lalu pria bermarga Na ini duduk di kursinya tanpa mau menatap beberapa karyawan di hadapannya.

"Kalian kembalilah, saya akan kirim email apa yang harus kalian perbaiki."

Setelah mengatakan terima kasih dan juga maaf mereka pamit dengan sangat hati-hati, takut memancing kemarahan atasannya lagi.

Pria beta ini menghela nafas lalu duduk di atas meja sambil menatap sahabatnya.

"Ada apa denganmu? Itu hanya masalah sepele, Jaem. Lagi pula jadwalnya masih bisa atur lagi agar tidak bentrok dengan pertemuan penting yang lain."

"Kau membela mereka? Bagus sekali Huang Renjun." Jaemin nampaknya benar-benar tidak dalam kondisi hati yang baik. Renjun paham, dia tidak seharusnya bicara sekarang karena akan semakin memperburuk keadaan.

"Baiklah, aku minta maaf. Pulanglah lebih cepat untuk istirahat." setelah menepuk bahu Jaemin, Renjun pergi keluar ruangan.

Na Jaemin, namanya sudah sangat terkenal di dunia modeling dan fashion. Sejak kecil orang tuanya yang merupakan mantan model mengarahkan Jaemin di bidang tersebut. Namun saat kuliah Jaemin memutuskan untuk belajar menjadi desainer, beruntung orang tuanya tidak terlalu egois dengan keputusan Jaemin. Kini ia sudah memiliki brand pakaian yang terkenal di kalangan remaja serta termasuk ke dalam jajaran brand mahal yang di gilai, Na Beauté Fashion.

Tak hanya memiliki paras yang cantik dan otak yang cerdas, Jaemin merupakan omega dominan yang sangat di dambakan sebagai mate para alpha. Tentu tak sembarang alpha yang boleh menjadi mate-nya, terlebih Jaemin adalah orang yang pemilih.

Tanpa memperdulikan ucapan Renjun agar dia segera pulang, Jaemin tetap melanjutkan pekerjaannya walau dengan emosi yang tidak stabil. Sekitar pukul 11 malam dia memutuskan untuk pulang dan beristirahat. Saat itu pula ponselnya berdering, Jung Jaehyun, kekasihnya yang 4 tahun lebih tua. Ia merupakan alpha biasa yang sangat di percayai keluarga Na untuk menjaga Jaemin setelah insiden pelecehan seksual yang di alaminya 3 tahun lalu. Sejak saat itu keluarga Na mencarikan Jaemin seorang alpha untuk selalu menemaninya.

Awalnya hanya untuk menemani, namun pria Jung itu terlihat tertarik dengan Jaemin dan pada akhirnya mereka berpacaran. Jaemin tidak keberatan karena ia cukup nyaman dengan Jaehyun saat itu. Namun, tidak dengan akhir-akhir ini.

"Ada apa?"

'Kenapa tidak menelponku? Ini sudah 1 minggu kau tidak memberiku kabar, Jaemin.'

"Aku sibuk, Kak. Aku tidak sempat menghubungimu. Lagi pula kapan kau pulang? Aku tidak suka bicara lewat telepon."

'Aku juga tidak ingin pergi terlalu lama, tapi ini benar-benar penting. Paling tidak kau kirim pesan singkat padaku. Aku sangat merindukanmu.'

"Ung, maaf."

'Hanya itu? Ada apa denganmu? Kenapa kau jadi sangat dingin seperti ini? Kau punya kekasih lain selama aku tidak ada?'

"Memang aku harus apa? Sudahlah Kak, aku sangat lelah. Berhenti menjadi kekanakan dan over protective padaku."

'Apa yang kau bicarakan? Aku seperti ini karena tidak ingin kejadian dulu terulang. Orang tuamu mempercayaiku untuk menjagamu. Tentu aku khawatir saat tidak bisa bersamamu seperti ini. Paling tidak beri aku kabar dua hari sekali jika kau sibuk.'

Jaemin mendengarnya dengan mata tertutup dan wajah yang lesu.

"Ya yaa baiklah. Sudah ya aku tutup, aku sangat lelah. Bye." lalu mematikannya begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Jaehyun. Begitulah, yang terlihat sangat perhatian hanyalah Jaehyun walaupun ia seorang alpha. Jaemin tidak begitu peduli dengan hubungan mereka. Karena memang alasan Jaemin menerima Jaehyun hanya karena nyaman bukan cinta.

Dengan langkah lemas Jaemin berjalan menuju parkiran. Mengendarai mobil sendiri di jam malam seperti ini sedikit berbahaya untuk omega dominan yang memiliki feromon lebih manis dari omega biasa. Terlebih Jaehyun sudah tidak bersamanya sejak 1 bulan lalu. Feromon Jaehyun mungkin sudah hilang.

Di tengah perjalanan, tubuhnya menjadi tidak nyaman. Keringat mulai keluar dan nafasnya memberat. Oh tidak! Jaemin melupakan jadwal heat-nya.

"Shit!" umpatnya saat ia ingat ia lupa membawa obat yang kini ada di dalam laci ruang kerja. Pantas saja hari ini emosinya begitu tidak stabil, penciumannya juga sangat sensitif dengan feromon alpha lain. Karena tidak ingin ada hal buruk, Jaemin memasukkan mobilnya ke dalam jalan komplek yang cukup sepi. Dia tidak ingin feromonnnya sampai tercium ke luar.

"Ahh~ kenapa harus sekarang shh.." keluh Jaemin yang kini masih berusaha untuk tetap sadar. Ia segera menghubungi Renjun untuk meminta bantuan.

"Jun... b-bantu aku hhh~"

'Jaemin? Kau kenapa?'

"Aku sepertinya heat. Aku tidak kuat untuk lanjut menyetir. Hnhh.. sangat tidak nyaman."

'Oke oke sekarang kau di mana? Biar aku menyusulmu.' Jaemin langsung melihat sekeliling untuk memastikan keberadaannya.

"Aku di pinggir jalan padat penduduk. Ada-- /Bip! Bip!/ Arghh! Sial!!!"

Ponsel Jaemin tiba-tiba mati karena kehabisan daya. Ia sudah sangat tidak kuat untuk bertahan hingga terus menampari wajahnya agar tetap tersadar. Seharusnya Jaemin tetap ada di dalam mobil, namun karena sudah tidak fokus ia memilih untuk keluar. Ia mencari tempat sembunyi di dalam gang yang agak kecil. Ini sudah terlalu malam hingga jalanan sudah kosong.

Nafasnya semakin memberat, keringat terus mengalir di tambah lubangnya mengeluarkan cairan hingga terasa sangat basah. Jaemin menghentikan langkah di dalam jalan buntu tempat penyimpanan tong-tong sampah. Ia berpikir mungkin bau sampah ini bisa menutupi feromonnya. Ia duduk meringkuk di pojokan sambil sesekali merintih dan mendesah. Perutnya terasa kram dan nafasnya begitu berat, ia rasa tidak kuat lagi untuk menahan diri hingga kini insting omeganya yang lebih mendominasi.

Tak jauh dari tempat Jaemin, seorang pria muda dengan pakaian sekolah menengah menyerngitkan kening kala mencium bau manis yang sangat menyengat. Telinganya juga mendengar suara beberapa pria alpha mendekati aroma feromon itu.

'Omega gila mana yang tengah heat berkeliaran di jalanan?' pikir anak itu lalu berusaha mencari keberadaan omega tersebut dengan penciumannya yang tajam. Syukurlah ia berhasil menemukan omega yang kini meringkuk di dalam gang dengan tubuh bergetar.

"Hey, kau oke?" tegur remaja itu yang membuat Jaemin menatapnya penuh minat. Seketika Jaemin merasa kembali mendapatkan energi untuk berdiri memeluknya.

"Hnghh~ ayo sentuh aku hh~" bisik Jaemin sambil menciumi leher remaja ber-nametag Lee Jeno.

"Kau benar-benar kacau." gumam Jeno merasa pria di depannya ini sudah hilang kendali. Suara beberapa alpha lain mulai mendekati mereka. Remaja itu tidak mungkin membiarkan omega yang tengah heat ini di jamah oleh sembarang orang. Dengan cepat ia mengeluarkan feromon untuk menandai jika omega ini sudah ia miliki sebagai target.

"Apa itu omegamu? Lebih baik kau berikan pada kami. Kau masih terlalu muda untuk menikmatinya."

"Anak kecil sepertimu belum seharusnya memuaskan heat seorang omega."

"Lebih baik pulang dan peluk gulingmu hahaha.."

Ucapan pria-pria itu membangunkan amarahnya. Apakah mereka tidak sadar tengah berhadapan dengan siapa? Di tempat ini hanya ada satu alpha dominan dan itu hanyalah anak keturunan keluarga Lee.

"Cih! Memang kalian siapa? Omega dominan yang sangat manis ini tidak akan mau membuka lebar kakinya untuk tidur dengan alpha sembarangan seperti kalian."

Karena marah dan merasa dirinya terinjak, Jeno tanpa sadar mengeluarkan feromon yang begitu kuat dan hanya bisa di keluarkan oleh alpha dominan sepertinya.

"Sialan dia dominan." gumam pria-pria itu lalu dengan terpaksa pergi meninggalkan makanannya. Alpha dominan sebagai kaum strata tertinggi memang memiliki getaran yang hanya mereka miliki sendiri, getaran tersebut biasa berupa aroma feromon yang tajam hingga tanpa sadar membuat siapapun yang menciumnya bertekuk lutut, termasuk para alpha. Setelah itu Jeno menghela nafas karena omega yang ada dipelukannya itu terus merangsang tubuhnya dan mengeluarkan bau manis yang begitu menggoda.

"Ternyata kau dominan. Pantas aromamu sangat enak." gumam Jeno lagi lalu berusaha untuk mendorong tubuh Jaemin yang lebih kecil darinya.

"Katakan di mana rumahmu? Aku akan mengantarmu pulang." pria cantik itu hanya menggelengkan kepala. Matanya sedikit berair dan menatapnya sayu seakan ingin cepat untuk di kukung alpha dominan di hadapannya ini.

"Sentuh aku hnhh.. aku mohon~" Jaemin kembali memeluk Jeno dan menggesekkan tubuh mereka membuat Jeno ikut terangsang.

"Aghh jangan terus menggodaku!" protes Jeno lalu mau tak mau tetap membawa Jaemin ke apartemennya yang tak jauh dari sana.

Dengan perlahan Jeno menidurkan tubuh Jaemin di atas kasur kemudian ia ambil heat suppressant atau obat pereda heat untuk omega yang ia simpan. Obat Ini milik temannya yang dulu pernah heat juga di sini saat sedang kerja kelompok. Untung saja temannya itu punya kekasih yang bisa langsung Jeno hubungi. Tapi Jeno tidak tahu obat ini cocok atau tidak karena setiap omega memiliki kecocokan masing-masing dengan suppressant-nya.

"Sekarang kau istirahat ya. Aku akan di luar." ucap Jeno setelah Jaemin meminum 2 pil obat tersebut.

Saat anak itu pergi keluar kamar, Jaemin semakin merintih. Obat itu sepertinya tidak cocok untuknya. Terlebih sudah lebih dari 1 bulan Jaemin tidak mendapatkan sentuhan dari Jaehyun sebagai kekasih. Mungkin hal itu juga yang membuat heat-nya kali ini sedikit lebih sakit.

Setelah keluar dari kamar, Jeno menuju kamar mandi dan voila! Kejantanannya sudah menegang begitu keras karena terus mencium feromon omega yang sedang heat. Jangan lupakan sentuhan, kecupan dan gesekan tubuh Jaemin sudah cukup membuat Jeno hampir hilang kendali karena insting alphanya.

"Arghh~! Besok aku ada ujian kenapa harus bertemu dengan omega yang sedang heat?" kesal Jeno yang harus menuntaskan dirinya sendiri sebelum mandi.

Selesai mandi, matanya melebar saat aroma feromon Jaemin semakin manis dan kini menyebar di seluruh apartemennya. Buru-buru Jeno mengecek keadaan pria cantik itu. Betapa terkejutnya ia melihat Jaemin sudah tak berbusana sambil mendesah dan merintih tak karuan. Cairannya terus mengalir dari lubang rektum membuat sprai kasur Jeno basah.

"Sa-kit hikss~ sakit hiks hikss.. ahhh~" Jeno sudah kepayang dengan aroma manis yang terus menguar di sini.

"Haruskah aku?" gumamnya lagi yang kejantanannya kembali menegang. Jika sudah seperti ini tidak ada cara lain selain membantu. Pada akhirnya Jeno menyerah kepada insting yang terus mendorongnya untuk menyentuh omega itu.

"Kau ingin aku, hng?" tanya Jeno sambil melepas kausnya di depan Jaemin yang menatapnya lapar. Walau masih SMA, Jeno termasuk remaja yang memiliki tubuh idaman. Tak heran omega ini begitu tak sabar untuk di nikmati.

"Hnghh.. ahhh~" pria cantik itu sudah tidak sanggup untuk bicara selain mendesah. Jeno mulai mengukung tubuh kecil Jaemin lalu menciumi lehernya dalam-dalam. Ia biarkan aroma manis itu masuk ke dalam diri dan memancing seluruh hasratnya.

Jeno hilang kendali dan tatapan keduanya sudah tertutup dengan hasrat ingin memiliki. Bibirnya mencoba melumat bibir Jaemin yang rasanya begitu luar biasa lembut. Bibir itu turun membuat banyak kissmark seakan ini menandai omega ini menjadi miliknya. Namun hal itu tidak terjadi karena Jeno cukup sadar untuk tidak sembarangan menandai omega yang baru ia kenal.

"Kak, kau sudah sangat basah di sini." bisik Jeno saat tangannya mengusap lubang Jaemin yang berkedut. Perlahan ia masukkan jarinya untuk mencari titik terdalam omega cantik ini.

"Ahhh!" Jaemin mendesah keras. Jari Jeno berhasil menemukan titik prostatnya.

"Di sini bengkak dan licin." bisik Jeno dan kembali memasukkan jarinya satu persatu. Dengan gerakan cepat ia keluar-masukkan hingga membuat Jaemin klimaks. Jeno sangat terkejut melihat omega ini dapat klimaks hanya dengan permainan jarinya.

"Kak, apa kau tidak punya kekasih? Hanya dengan jariku kau bahkan sudah klimaks. heat-mu kali ini pasti sangat menyakitkan, bukan? Lubangmu benar-benar sensitif."

Jeno cukup paham tentang hal ini karena ia pelajari di sekolah. Kebetulan ia juga memiliki teman omega yang cukup cabul, Jeno jadi paham apa yang membuat seorang omega berlipat-lipat lebih bergairah saat heat. Salah satunya karena tidak lagi di sentuh alphanya.

"Aku akan masuk." ucap Jeno lagi yang terdengar begitu polos. Jaemin tersenyum dan insting omeganya terlihat gembira karena akan diberi kepuasan.

Jeno mulai memposisikan kejantanannya di depan lubang Jaemin dan menekannya hingga berhasil masuk sepenuhnya.

"Arhh~ fuck!" umpat Jeno tanpa sadar saat merasakan penisnya terjepit dinding yang hangat dan lembut. Ini adalah pengalaman seks pertamanya. Sebelum ini Jeno tidak pernah merasakan kenikmatan yang terasa seperti akan melayang ke surga. Tanpa babibu lagi remaja itu langsung menggerakkan pinggulnya dan menikmati persetubuhan ini.

Jaemin semakin menggeliat merasakan lubangnya di tumbuk terus menerus tepat di prostat. Kedua tangan Jaemin memeluk leher Jeno dan menariknya dalam ciuman panas. Suara decitan kasur semakin cepat menandakan hentakan Jeno semakin liar di dalam sana.

"Ahhh~ shh--anghh!" Jaemin semakin melebarkan kaki meminta Jeno untuk menusuknya lebih dalam. Peluh menetes membasahi selimut yang kini tak berbentuk akibat remasan tangan Jaemin.

"Mau keluar, hm?" tanya Jeno saat merasakan lubang Jaemin berkedut. Apakah ia akan keluar dari belakang juga? Sepertinya begitu. Tolong ingatkan Jeno untuk keluar di luar. Anak itu tidak pakai pengaman.

"Hm-ahhh!!" Jaemin pun klimaks dan keluar dari belakang hingga lubangnya menjadi sangat basah. Sedangkan Jeno semakin mempercepat hentakannya karena akan segera sampai pada kenikmatannya.

"Arrhh.." geram Jeno lalu...

"Fuck- aHhhh!" dengan telak ia menekan penisnya dalam-dalam.

No way!

Jeno melebarkan matanya. Jantungnya berdetak sangat cepat. Oh tidak! Dia mengeluarkannya di dalam.

"Sialan!"

Ini bencana.

Jeno mencabut penisnya lalu lelehan spermanya keluar dari sana. Dengan cepat Jeno mengambil tissu dan langsung membersihkan cairan lengket itu dari dalam tubuh Jaemin. Ia berharap cairannya tidak sampai menyembur ke rahim pria dewasa yang kini tertidur. Jika sampai hamil tamatlah sudah.

"Kacau! Arghh!"

.

.

.

(-TBC-)

Aku lanjutin kalo udah ada 150 vote :)


17/09/2020

Continue Reading

You'll Also Like

610K 73.3K 31
(Yes Boss ! - Sequel) Manusia memiliki 7 kembaran di dunia ? Benarkah ? •NOMIN AREA •BXB •MPREG •MATURE CONTENT
1.5M 140K 23
TERSEDIA VERSI PDF + 5 SPECIAL CHAP (Cek chp terakhir) 💸PDF Only 10k (jangan beli bajakan ya🤍) SEASON I : "Hei, dibalik cangkak udang terdapat dag...
550K 71.7K 20
"Kalau lo egois dan mikirin diri sendiri gini, lo gak pantes jadi OSIS." -Jeno "Gue yang darah rendah liat tampang dia langsung darah tinggi tau gak...
377K 31.3K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.